Muhasabah Akhir Tahun 2018 SAATNYA BERUBAH, AGAR MUSIBAH BERBUAH BERKAH
MERAWAT SPIRIT BELA TAUHID (Kaffah 68)
DICARI BUYER LM (Logam Mulia)
Berikut penawaran LM dari kami :
1. SPESIFIKASI :
- LM logo fine gold
- Bar 1 kg & 12.5 kg
- Kadar 999.5/100
- Harga LBMA.
2. DISKONTO :
- Minimal 250 kg (disconto 3% : 2% buyer + 1% mediator)
- Minimal 1 ton (disconto 5% : 4% buyer +1% mediator)
- Minimal 5 ton (disconto 6% : 5% buyer +1% mediator atau 4% buyer +2% mediator)
3. MEKANISME :
1. Buyer kirim bukti dana.
2. Buyer diundang ke kantor seller, bertemu dan verifikasi dengan A1.
3. Buyer datang di kantor kami Jakarta, membawa bukti dana ON atau sah dari bank penerbit buyer yang menyatakan bahwa ada bukti dana buyer tsb.
4. Setelah diterima dan di check oleh kuasa owner, saat itu juga buyer dipertemukan dengan owner.
5.... [SELENGKAPNYA]
Faizah 0812-4582-4196

tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati
Orang Shalat Mati...
Tidak Shalat Mati
lalu kenapa TIDAK
memilih Shalat saja...
Orang Sedekah Mati...
Tidak Sedekah Mati...
lalu kenapa TIDAK
memilih Sedekah saja...
Orang Nikah Mati...
Tidak Nikah Mati...
lalu kenapa TIDAK
memilih menikah saja...
Orang Ngaji Mati...
Tidak Ngaji Mati
lalu kenapa TIDAK
memilih Ngaji saja...
Orang Dakwah Mati...
Tidak Dakwah Mati
lalu kenapa TIDAK
memilih Dakwah saja...
Orang Berjuang Mati...
Tidak Berjuang Mati
lalu kenapa TIDAK
memilih Berjuang saja...
“Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati” (QS. Ali 'Imran: 185).
Karena itu...
Jangan fokus pada sesuatu dimana kita tidak bisa memilihnya. ( Miskin/kaya, Cakep/jelek, cacat/normal, dll)
Tapi Fokuslah pada yang bisa kita pilih. (Sedekah, sholat, Ngaji, dll)
Kita hanya diminta pertanggungjawaban oleh Allah SWT atas pilihan kita
Allahu A'lam
Al-FATIHAH untuk DIRI SENDIRI*
*Al-FATIHAH untuk DIRI SENDIRI*
Assalamualaikum.wr.wb
Saudara ku.....
hari ini saya INGIN BERBAGI sesuatu untuk KITA SEMUA,
tapi saya mau tanya dulu,, Pernahkah anda menghadiahkan Al-Fatihah untuk DIRI KITA Sendiri...?
Jika belum jawabannya, lakukanlah mulai hari ini karena ini adalah makanan yang baik bagi ROH kita,, yaitu Zikir-zikir dan Al-Fatihah adalah sebaik2nya hadiah untuk Rohani kita.
TATA CARANYA :
~Setiap pagi apabila kita bangun dari tidur,
1. *berilah salam* pada diri sendiri dulu,,
2.lalu panggil nama *LENGKAP kita dengan lembut 3x kali,, dan*
3. kemudian *sentuh dada kiri kita ( jantung )* sambil mengucapkan :
" *ALHAMDULILLAH* ."
4.Kemudian katakanlah :
*Aku hadiahkan Al-Fatihah ini untuk diriKu sendiri, Lahir dan Batinku, Yaa* *Allah jagalah hamba-Mu ini..,, Lindungi hamba-Mu,, Jadikanlah hamba Penjemput Rezeki Allah* *yang berlimpahan seperti air sungai yang mengalir tiada hentinya..*
Aamiin Ya Allah. lalu " Al-Fatihah 1x.*
*Lakukan sekarang karena barangkali sudah lama atau tidak pernah anda menghadiahkan Al-Fatihah pada diri sendiri,* lakukan sekarang dan Nikmatilah RASAnya…
Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
Aamiin ya Rabbal'alamin
Semoga bermanfaat dunia akhirat...,, Aamiin..
Wassalam..
Sebarkanlah salam di antara kalian
Rabu, 3 April 2019 M / 27 Rajab 1440 H
ุจِุณْูู ِ ุงِّููู ุงูุฑَّุญْู ِู ุงูุฑَّุญِْูู ِ
ุงَูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِّููู َูุจَุฑََูุงุชُู
KEUTAMAAN UNJUK SALAM
.jpg)
Nadjib Hamid 41
ูุงَ ุชَุฏْุฎَُُููู ุงْูุฌََّูุฉَ ุญَุชَّู ุชُุคْู ُِููุง ََููุง ุชُุคْู ُِููุง ุญَุชَّู ุชَุญَุงุจُّูุง ุฃَََููุง ุฃَุฏُُُّููู ْ ุนََูู ุดَْูุกٍ ุฅِุฐَุง َูุนَْูุชُู ُُูู ุชَุญَุงุจَุจْุชُู ْ ุฃَْูุดُูุง ุงูุณََّูุงู َ ุจََُْูููู ْ
“Kalian tidak akan masuk surga kecuali kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang suatu perkara jika kalian melakukannya maka kalian akan saling mencintai? Yaitu sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim no. 54)
1. Unjuk salam adalah indikator seseorang masih mempunyai iman. Unjuk salam merupakan salah satu di antara amalan yang sangat utama, bahkan hadits tersebut secara berurutan menjelaskan bahwa ucapan salam merupakan sebab awal seseorang akan masuk surga dengan mudah.
2. Secara berurutan Nabi menjelaskan tentang amalan utama, yaitu memberi makan kepada fakir miskin, kemudian memberi salam kepada orang yang kita kenal dan orang yang tidak kita kenal.
Dari Abdullah bin ‘Amr :
ุฃََّู ุฑَุฌُูุง ุณَุฃََู ุงَّููุจَِّู (ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ) ุฃَُّู ุงูุฅุณْูุงู ِ ุฎَْูุฑٌ؟ َูุงَู: ุชُุทْุนِู ُ ุงูุทَّุนَุงู َ، َูุชَْูุฑَุฃُ ุงูุณَّูุงู َ ุนََูู ู َْู ุนุฑَْูุชَ، َูู َْู َูู ْ ุชَุนْุฑِْู
Ada seseorang bertanya kepada Nabi “Islam manakah yang terbaik?”. Nabi berkata, “Memberi makan, dan engkau mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal”.
(HR Al-Bukhari No. 6236)
3. Tanda-tanda hari kiamat adalah apabila seseorang hanya memberi salam kepada orang yang dikenalnya saja.
Nabi bersabda,
ุฃََّู ุจََْูู َูุฏَِู ุงูุณَّุงุนَุฉِ ุชَุณِْููู َ ุงْูุฎَุงุตَّุฉِ
“Sesungguhnya sebelum hari kiamat ada pemberian salam kepada orang yang khusus (yang dikenal saja).”
(HR. Ahmad no. 3.870)
4. Salam merupakan amalan yang indah karena di dalamnya terdapat doa keselamatan kepada sesama muslim. Dengan membiasakan menyebarkan salam, maka akan timbul cinta di antara kaum muslimin. Dengan demikian, ukhuwah Islamiyah semakin kuat. Saya terus terang setelah mengucapkan salam, kemudian hadirin menjawab, maka kata yang terucap dari mulut saya adalah ucapan, Aamiin.
5. Setiap muslim berhak untuk mendapatkan ucapan salam meskipun ahli maksiat. Bisa jadi, salam yang kita ucapkan dengan tulus ikhlas kepada muslim yang bermaksiat dapat membuka hatinya untuk segera berbuat kebaikan dan meninggalkan maksiat yang ia lakukan.
6. Unjuk salam merupakan perkara yang sangat diperhatikan oleh Nabi sejak di awal dakwah di Madinah.
Perhatikan kisah menakjubkan yang disebutkan dalam hadits yang bersumber dari Abdullฤh bin Salaam berikut. Beliau adalah salah seorang Yahudi yang masuk Islam kemudian menjadi sahabat karena terkagum dengan konsep salam dalam Islam. Beliau berkata,
َูู َّุง َูุฏِู َ ุงَّููุจُِّู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ ุงْูู َุฏَِููุฉَ ุฌِุฆْุชُ ََููู َّุง ุชَุจََّْููุชُ َูุฌَُْูู ุนَุฑَْูุชُ ุฃََّู َูุฌَُْูู َْููุณَ ุจَِูุฌِْู َูุฐَّุงุจٍ. ََููุงَู ุฃََُّูู ู َุง َูุงَู: «ุฃََُّููุง ุงَّููุงุณُ ุฃَْูุดُูุง ุงูุณََّูุงู َ َูุฃَุทْุนِู ُูุง ุงูุทَّุนَุงู َ َูุตُِููุง ุงْูุฃَุฑْุญَุงู َ َูุตَُّููุง ุจِุงَِّْูููู َูุงَّููุงุณُ َِููุงู ٌ ุชَุฏْุฎُُููุง ุงْูุฌََّูุฉَ ุจِุณَูุงู »
“Tatkala Nabi tiba di kota Madinah, akupun datang (melihatnya). Tatkala aku memperhatikan wajah beliau maka aku tahu bahwasanya wajah beliau bukanlah wajah seorang pendusta. Maka pertama yang beliau ucapkan, “Wahai manusia (wahai masyarakat), tebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah silaturahim, dan sholat malamlah tatkala orang-orang sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan penuh keselamatan.”
(HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Al-Hakim)
Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah
ٰููุۤงََُّููุง ุงَّูุฐَِْูู ุงٰู َُْููุง َูุง ุชَุฏْุฎُُْููุง ุจُُْููุชًุง ุบَْูุฑَ ุจُُْููุชُِูู ْ ุญَุชّٰู ุชَุณْุชَุฃِْูุณُْูุง َูุชُุณَِّูู ُْูุง ุนَٰููۤ ุงََِْูููุง ۗ ุฐٰ ُِููู ْ ุฎَْูุฑٌ َُّูููู ْ َูุนََُّููู ْ ุชَุฐََّูุฑَُْูู
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat."
(QS. An-Nur 24: Ayat 27)
ٰููุۤงََُّููุง ุงَّูุฐَِْูู ุงٰู َُْููุۤง ุงِุฐَุง ุถَุฑَุจْุชُู ْ ِْูู ุณَุจِِْูู ุงِّٰููู َูุชَุจََُّْูููููุง ََููุง ุชَُُْْููููุง ِูู َْู ุงَ ْٰูููۤ ุงَُِْูููู ُ ุงูุณَّٰูู َ َูุณْุชَ ู ُุคْู ًِูุง ۚ ุชَุจْูุชَูุบَُْูู ุนَุฑَุถَ ุงْูุญَٰููุฉِ ุงูุฏَُّْููุง ۖ َูุนِْูุฏَ ุงِّٰููู ู َุบَุง ِูู ُ َูุซِْูุฑَุฉٌ ۗ َูุฐَِٰูู ُْููุชُู ْ ู ِّْู َูุจُْู َูู ََّู ุงُّٰููู ุนََُْูููู ْ َูุชَุจََُّْูููููุง ۗ ุงَِّู ุงَّٰููู َูุง َู ุจِู َุง ุชَุนْู ََُْููู ุฎَุจِْูุฑًุง
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah (carilah keterangan) dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan salam kepadamu, Kamu bukan seorang yang beriman, (lalu kamu membunuhnya) dengan maksud mencari harta benda kehidupan dunia, padahal di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah memberikan nikmat-Nya kepadamu, maka telitilah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 94)
Mengenal Joko Widodo, Ma'ruf Amin, Prabowo, Sandiaga Uno
mengenal lebih dekat Riwayat Hidup dua pasangan CAPRES - CAWAPRES 2019-2024:
01. Ir. H. Joko Widodo
Pendidikan :
□ SD Negeri Tirtoyoso Solo
□ SMP Negeri 1 Solo
□ SMA Negeri 6 Solo
□ UGM Yogyakarta
Pengalaman di Pemerintahan :
□ Walikota Solo
□ Gubernur DKI Jakarta
□ Presiden RI 2014-2019
01. Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin
Pendidikan :
□ SD, SMP, SMA :
Pondok Pesantren Tebuireng
Jombang, Jawa Timur
□ Kuliah di Universitas Ibnu
Chaldun Bogor
□ DR.(HC) bidang Ekonomi
Syariah UIN Jakarta
□ Profesor/Guru Besar Ekonomi
Syariah UIN Malang
Pengalaman Organisasi :
□ Rois Aam PBNU
□ Ketua Umum MUI Pusat
□ Komisaris Bank Muamalat
□ Ketua Dewan Ekonomi Syariah
Nasional
Pengalaman di Pemerintahan dan Politik :
□ Anggota DPRD DKI
□ Anggota DPR RI
□ Anggota MPR RI
□ Dewan Pertimbangan Presiden
□ Anggota Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila
02. . Prabowo Subiyanto
Pendidikan :
□ SD Kristen Victoria Hongkong
□ SMP Victoria Institut Malaysia
□ SMA International School Swiss
□ United Kingdom Amerika
□ Akabri Magelang Indonesia
Pengalaman Pekerjaan :
□ Kopassus
Pengalaman Politik :
□ Ketua Umum Gerindra
02. . Sandiaga S. Uno, MBA
Pendidikan :
□ SD Kristen PSKD (Persatuan
Sekolah Kristen Djakarta)
□ SMP Negeri 12 Jakarta
□ SMA Katholik Pangudi Luhur
Jakarta
□ Wichita State University
Amerika
Pengalaman Politik :
□ Anggota Dewan Pembina Partai
Gerindra
Pengalaman di Pemerintahan :
□ Wakil Gubernur DKI
PERSAUDARAAN DI JALAN ALLOH ADALAH IBARAT POHON
ALLOHUMMA SOLLI WASALLIM ALA SAYYIDINA MUHAMMAD...WA ALA ALIHI WASOHBIHI WASALLIM AJ'MAIN...
PERSAUDARAAN DI JALAN ALLOH ADALAH IBARAT POHON, DIA PERLU DISIRAM, SALING BERKUNJUNG MERUPAKAN AIR YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYIRAMINYA, TOLONG MENOLONG DALAM PERBUATAN BAIK DAN KETAKWAAN MERUPAKAN BUAH NYA. SEBUAH POHON YANG TIDAK PERNAH DISIRAM AKAN LAYU, AKIBATNYA TIDAK MENGHASILKAN BUAH, AKHIRNYA AKAN DITEBANG
MARI BERLOMBA -LOMBA DALAM HAL KEBAIKAN.
Kabar Rasulullah bakal terwujud. Khilafah 'ala minhajin nubuwwah
JALAN UNTUK KEMBALI
Horeee. Dibahas lagi.
Di saat dibekukan oleh Kamal At-Taturk, membincangkan tentang khilafah itu memalukan. Bahkan dijauhkan dari pembahasan politik Islam. Sehingga menyebutnya saja sudah nggak pede alias inferior.
Alhamdulillah saat ini, kata khilafah malah terus disebut-sebut dan diperbincangkan.
Diwolak-walik, diputar-puter, ditekak-tekuk, yo jebule ... Khilafah maneh.
Dakwah melanjutkan kembali kehidupan Islam akan selalu mendapatkan jalannya.
Setiap mata menyaksikan berita. Setiap telinga mendengar gagasan. Setiap akal sehat memikirkan kebaikan. Setiap hati baik menerima kebenaran.
Wis wayahe.
Dimana fase-fase sifat kekuasaan telah dan akan berlalu. Sudah waktunya dunia menemukan kebaikan dan keadilannya kembali.
Bukan hal baru, apalagi kebohongan.
Islam memimpin dunia dengan khilafah selama ribuan tahun, itu adalah realitas sejarah.
Khilafah, bagian fiqih yang telah dikenal luas dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi, merupakan ajaran Islam.
Apa yang diragukan dan ditakutkan dari ajaran Islam dan kepemimpinan Islam? Bukankah Islam adalah rahmatan lil 'alamin?
Wis mestine.
Janji Allah pasti terjadi. Kabar Rasulullah bakal terwujud. Khilafah 'ala minhajin nubuwwah.
Kita memperjuangkannya, bukan menantinya. Karena kita mengharapkannya.
Sekali lagi dakwah melanjutkan kehidupan Islam akan selalu menemukan jalannya.
Jalan untuk kembali. Kembali memimpin dunia.
Catatan Kecil 284
Cak Su
[Ahad, 31/03/2019]
DALIL POKOK UNTUK MENIRU NABI DALAM SEMUA HAL
DALIL POKOK UNTUK MENIRU NABI DALAM SEMUA HAL (UCAPAN, PERBUATAN DAN SEPAK TERJANGNYA)
๐๐๐๐๐๐๐
TAFSIR IMAM IBNU KATSIR
Al-Ahzab, ayat 21-22
{ََููุฏْ َูุงَู َُููู ْ ِูู ุฑَุณُِูู ุงَِّููู ุฃُุณَْูุฉٌ ุญَุณََูุฉٌ ِูู َْู َูุงَู َูุฑْุฌُู ุงََّููู َูุงَْْูููู َ ุงูุขุฎِุฑَ َูุฐََูุฑَ ุงََّููู َูุซِูุฑًุง (21) ََููู َّุง ุฑَุฃَู ุงْูู ُุคْู َُِููู ุงูุฃุญْุฒَุงุจَ َูุงُููุง َูุฐَุง ู َุง َูุนَุฏََูุง ุงَُّููู َูุฑَุณُُُููู َูุตَุฏََู ุงَُّููู َูุฑَุณُُُููู َูู َุง ุฒَุงุฏَُูู ْ ุฅِูุง ุฅِูู َุงًูุง َูุชَุณِْููู ًุง (22) }
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata, "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita.” Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidak menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.
KARAKTERISTIK PERAIH SURGA
Hikmah Kalam Ilahi #234
Bersama Al Ustadz S. Asadullah
KARAKTERISTIK PERAIH SURGA
(Bagian Kedelapan : memelihara hukum-hukum Allah)
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :
ุงَูุชَّุงุٓฆِุจَُْูู ุงْูุนٰุจِุฏَُْูู ุงْูุญٰู ِุฏَُْูู ุงูุณَّุงุٓฆِุญَُْูู ุงูุฑِّٰูุนَُْูู ุงูุณّٰุฌِุฏَُْูู ุงْูุงٰู ِุฑَُْูู ุจِุง ْูู َุนْุฑُِْูู َูุง َّููุงَُْููู ุนَِู ุงْูู َُْููุฑِ َูุง ْูุญِٰูููุธَُْูู ِูุญُุฏُْูุฏِ ุงِّٰููู ۗ َูุจَุดِّุฑِ ุงْูู ُุคْู َِِْููู
"Mereka itu adalah orang-orang yang bertobat, beribadah, memuji (Allah), mengembara (demi ilmu dan agama), rukuk, sujud, menyuruh berbuat makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman." (QS. At-Taubah 9: Ayat 112)
MUQADDIMAH
Sikap konsisten dalam menetapi kewajiban dan menjauhi keharaman merupakan sikap yang harus dimiliki seorang peraih surga. Apa yang diucapkan atau dikerjakannya sejalan dengan apa yang ada dalam hati. Karakteristik seorang peraih surga tidaklah seperti sikap orang munafik, yang nampaknya beriman, tapi sebenarnya hatinya kufur.
HIKMAH
Pelajaran yang dapat dipahami dari ayat tersebut, diantaranya :
1. Karakteristik peraih surga : memelihara hukum-hukum Allah
Frasa
ูุง ْูุญِٰูููุธَُْูู ِูุญُุฏُْูุฏِ ุงِّٰููู
Frasa ini menyebutkan karakter terakhir peraih surga, yakni memelihara hukum-hukum Allah.
Yang dimaksud dengan frasa ุญُุฏُْูุฏِ ุงِّٰููู adalah batas-batas yang ditetapkan oleh Allah 'Azza wa Jalla, apa yang harus dikerjakan orang-orang mukmin, ataupun apa saja yang dilarang untuk mengerjakannya.
Seorang peraih surga senantiasa akan menjaga dan memeliharanya serta tidak akan melalaikannya apalagi meninggalkannya.
Imam al-Thabari menyatakan :
ูุนูู: ุงูู ุคุฏّูู ูุฑุงุฆุถ ุงููู, ุงูู ูุชููู ุฅูู ุฃู ุฑู ููููู, ุงูุฐูู ูุง ูุถูุนูู ุดูุฆًุง ุฃูุฒู ูู ุงูุนู َู ุจู، ููุง ูุฑุชูุจูู ุดูุฆًุง ููุงูู ุนู ุงุฑุชูุงุจู
"Yakni orang-orang yang mengerjakan kewajiban-kewajiban dari Allah Ta'ala, maksimal dalam menunaikan perintah-Nya dan (menjauhi) larangan-Nya. Mereka tidak melalaikan sedikitpun apa yang wajib dikerjakan dan tidak mengerjakan apapun yang dilarang oleh-Nya."
Ibnu Abbas mengatakan :
ุงููุงุฆู ูู ุจุทุงุนุฉ ุงููู
"Yakni orang-orang yang tegak ddngan ketaatan kepada Allah Ta'ala".
Syaikh Abdurrahman al-Sa'dy menuturkan :
ุจุชุนูู ูู ุญุฏูุฏ ู ุง ุฃูุฒู ุงّููู ุนูู ุฑุณููู، ูู ุง ูุฏุฎู ูู ุงูุฃูุงู ุฑ ูุงูููุงูู ูุงูุฃุญูุงู ، ูู ุง ูุง ูุฏุฎู، ุงูู ูุงุฒู ูู ููุง ูุนูุง ูุชุฑูุง
"Yakni, dengan mempelajari batasan-batasan apa yang diturunkan Allah Ta'ala dan Rasul-Nya, serta apa saja yang termasuk perintah-perintah, larangan-larangan dan hukum-hukum-Nya. Dan juga apa saja yang tidak termasuk perintah-perintah, larangan-larangan dan hukum-hukum-Nya. Mereka terikat padanya, baik dalam hal mengerjakannya maupun meninggalkannya".
Frasa ini menarik untuk kita perhatikan dan ambil pelajaran darinya. Seringkali kita termasuk orang rajin dalam ibadah dan berbuat kebaikan, namun di waktu yang sama ia sering pula melanggar hukum-hukum Allah Ta'ala lainnya. Banyak orang yang rutin solat malam, namun maksiat tetap jalan.
Banyak orang rajin umrah, bahkan tiap tahun dilaksanakan, akan tetapi di saat yang sama melupakan batas-batas ketentuan Allah Subhanahu wa ta'ala, mereka tetap makan hasil riba dan lainnya yang diharamkan Allah Subhanahu wa ta'ala. Banyak orang yang menjalankan ketaatan, tapi di waktu yang sama mengesampingkan hukum Allah 'Azza wa Jalla.
Sementara Allah Ta'ala dalam beberapa ayat menyebutkan dengan tegas :
ุชَِْูู ุญُุฏُูุฏُ ุงَِّููู ََููุง ุชَْูุฑَุจَُููุง
“Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya.” (QS. Al-Baqarah:187)
Juga firman-Nya :
ุชَِْูู ุญُุฏُูุฏُ ุงَِّููู ََููุง ุชَุนْุชَุฏَُููุง ۚ َูู َْู َูุชَุนَุฏَّ ุญُุฏُูุฏَ ุงَِّููู َูุฃَُٰููุฆَِู ُูู ُ ุงูุธَّุงِูู َُูู
“Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang zhalim.” (QS. Al-Baqarah:229)
Intinya, kita wajib menjalankan ketaatan dan di waktu yang sama kita juga harus menjaga hukum-hukum Allah 'Azza wa Jalla.
Jangan sampai kita terlena dengan ibadah hingga menganggap enteng maksiat. Sering mengkhatamkan Al-Qur’an, rutin shalat tahajjud, sering umrah dan ziarah ke tempat-tempat suci tidak lantas memberi jalan kepada kita untuk meremehkan hukum Allah Ta'ala.
Karena itu, sebagai orang mukmin, sekalipun kita menabung kebaikan dan ibadah, jangan pernah lalai dengan hukum Allah Ta'ala. Marilah kita jaga dan taati batas-batas yang telah Allah Ta'ala tentukan karena sebesar apapun amal kebaikan kita bisa terbakar habis dengan dosa-dosa yang diperbuat.
2. Berita gembira bagi orang yang beriman
Frasa
َูุจَุดِّุฑِ ุงْูู ُุคْู ِِْููู
Frasa ini memberi penegasan bahwa orang-orang mukmin mendapat kabar gembira yakni surga dengan segala kenikmatan di dalamnya.
Imam ath-Thabari menyatakan :
ูุจุดّุฑ ุงูู ุตุฏِّููู ุจู ุง ูุนุฏูู ุงููู ุฅุฐุง ูู َّูููุง ุงููู ุจุนูุฏู، ุฃูู ู ٍُّูู ููู ุจู ุง ูุนุฏูู ู ู ุฅุฏุฎุงููู ุงูุฌูุฉ
"Berilah gambar gembira pada orang-orang yang membenarkan apa yang dijanjikan Allah Ta'ala ketika mereka memenuhi perjanjian itu. Allah Ta'ala pasti memenuhi apa yang dijanjikan-Nya pada mereka, yaknu memasukkan mereka ke surga".
Imam al-Hasan berkata :
ุงูุฐูู ูู ูุบุฒูุง
"...sekalipun mereka tidak berperang".
Artinya, orang-orang yang beriman dengan karakteristik-karakteristik yang disebutkan pada ayat ini pasti akan masuk surga, sekalipun mereka tidak berperang sebagaimana yang disebutkan dalam ayat sebelumnya QS. Al-Taubah ayat 111.
WalLahu a'lamu bish-Shawab
jaminan sosial, jaminan kesehatan
Paradigma Isu Kesehatan
Berbicara tentang jaminan sosial, termasuk jaminan kesehatan, maka yang pertama kali perlu untuk didudukkan adalah bahwa hal tersebut merupakan kewajiban negara, bukan kewajiban pribadi atau kelompok masyarakat. Sebagai kewajiban negara, maka wajib hukumnya dilaksanakan, tak boleh diabaikan, apatah lagi jika sengaja ditinggalkan sembari dialihkan kepada warga negara baik kepada pribadi atau kelompok masyarakat.
Jaminan sosial bukan asuransi sosial !
Jaminan sosial itu gratis
Asuransi sosial itu berbayar
Di era JKN kekinian, masyarakat diwajibkan untuk saling membiayai pelayanan kesehatan di antara mereka melalui program asuransi. Alhasil, didepan mata kita menyaksikan sebuah kebijakan yang telah mengubah kewajiban negara yang seharusnya menjamin hak rakyat atas kesehatan dihilangkan. Kata “hak” beralih menjadi “kewajiban” atas rakyat. Parahnya lagi, kewajiban tersebut berkonsekuensi hukum, dimana rakyat yang gagal menunaikan kewajibannya membayar premi asuransi akan dikenakan sanksi hukum.
Jika ditilik lebih dalam lagi, kebijakan seperti ini telah memposisikan hak sosial rakyat menjadi sebuah komoditas bisnis. Rakyat dalam kondisi dieksploitasi oleh negaranya sendiri demi keuntungan pengelola asuransi. Posisi rakyat yang awalnya merupakan sentral subtansial direduksi menjadi marjinal residual. Sementara kepentingan bisnis mendapat posisi utama sebagai sentral substansial.
----
# catatan pinggir