JALAN UNTUK KEMBALI
Horeee. Dibahas lagi.
Di saat dibekukan oleh Kamal At-Taturk, membincangkan tentang khilafah itu memalukan. Bahkan dijauhkan dari pembahasan politik Islam. Sehingga menyebutnya saja sudah nggak pede alias inferior.
Alhamdulillah saat ini, kata khilafah malah terus disebut-sebut dan diperbincangkan.
Diwolak-walik, diputar-puter, ditekak-tekuk, yo jebule ... Khilafah maneh.
Dakwah melanjutkan kembali kehidupan Islam akan selalu mendapatkan jalannya.
Setiap mata menyaksikan berita. Setiap telinga mendengar gagasan. Setiap akal sehat memikirkan kebaikan. Setiap hati baik menerima kebenaran.
Wis wayahe.
Dimana fase-fase sifat kekuasaan telah dan akan berlalu. Sudah waktunya dunia menemukan kebaikan dan keadilannya kembali.
Bukan hal baru, apalagi kebohongan.
Islam memimpin dunia dengan khilafah selama ribuan tahun, itu adalah realitas sejarah.
Khilafah, bagian fiqih yang telah dikenal luas dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi, merupakan ajaran Islam.
Apa yang diragukan dan ditakutkan dari ajaran Islam dan kepemimpinan Islam? Bukankah Islam adalah rahmatan lil 'alamin?
Wis mestine.
Janji Allah pasti terjadi. Kabar Rasulullah bakal terwujud. Khilafah 'ala minhajin nubuwwah.
Kita memperjuangkannya, bukan menantinya. Karena kita mengharapkannya.
Sekali lagi dakwah melanjutkan kehidupan Islam akan selalu menemukan jalannya.
Jalan untuk kembali. Kembali memimpin dunia.
Catatan Kecil 284
Cak Su
[Ahad, 31/03/2019]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar