Tampilkan postingan dengan label hadist. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hadist. Tampilkan semua postingan

di hari Akhir, dikumpulkan bersama dengan teman-teman dekatnya

Imam Abu Dawud menuturkan sebuah riwayat, bahwasanya Abu Dzar ra bertanya kepada Nabi saw :

«يَا رَسُولَ اللهِ، اَلرَّجُلُ يُحِبُّ الْقَوْمَ لاَيَسْتَطِيْعُ أَنْ يَعْمَلَ بِأَعْمَالِهِم، قَالَ: أَنْتَ ياَ أَبَا ذَرٍّ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ. قَالَ: قُلْتُ فَإِنِّي أُحِبُّ اللهَ وَرَسُوْلَهُ يُعِدُهَا مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ»
Wahai Rasulullah, bagaimana jika ada seseorang yang mencintai suatu kaum tapi tidak mampu beramal seperti mereka? Rasulullah saw. bersabda, “Engkau wahai Abu Dzar, akan bersama siapa saja yang engkau cintai.” Abu Dzar berkata; maka aku berkata, “Sungguh, aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Abu Dzar mengulanginya satu atau dua kali.

Kandungan Makna Hadits:
(1) Seseorang kelak di hari Akhir, dikumpulkan bersama dengan teman-teman dekatnya atau orang yang ia cintai.
(2) Jika seseorang mencintai lgbt, kaum liberal, komunis, sekuleris, pembenci Islam dan simbol-simbolnya, politisi khianat, dan penguasa dholim, maka kelak ia akan dibenamkan dalam neraka bersama mereka, meskipun ia hanya mencintai dan simpati kepada mereka.
(3) Mencintai pembela Islam dan mendukungnya, kelak akan dikumpulkan bersama mereka di surga.

Sebarkanlah salam di antara kalian

ONE DAY ONE HADITH

Rabu, 3 April 2019 M / 27 Rajab 1440 H

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

KEUTAMAAN UNJUK SALAM


Nadjib Hamid 41

لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ

“Kalian tidak akan masuk surga kecuali kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang suatu perkara jika kalian melakukannya maka kalian akan saling mencintai?  Yaitu sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim no. 54)

1. Unjuk salam adalah  indikator seseorang masih mempunyai iman. Unjuk salam merupakan salah satu di antara amalan yang sangat utama, bahkan hadits tersebut secara berurutan menjelaskan bahwa ucapan salam merupakan sebab awal seseorang akan masuk surga dengan mudah.

2. Secara berurutan Nabi menjelaskan tentang amalan utama,  yaitu memberi makan kepada fakir miskin, kemudian memberi salam kepada orang yang kita kenal dan orang yang tidak kita kenal.

Dari Abdullah bin ‘Amr :

أَنَّ رَجُلا سَأَلَ النَّبِىَّ (صلى الله عليه وسلم) أَىُّ الإسْلامِ خَيْرٌ؟ قَالَ: تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلامَ عَلَى مَنْ عرَفْتَ، وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ

Ada seseorang bertanya kepada Nabi “Islam manakah yang terbaik?”. Nabi berkata, “Memberi makan, dan engkau mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal”.

 (HR Al-Bukhari No. 6236)

3. Tanda-tanda hari kiamat adalah apabila seseorang hanya memberi salam kepada orang yang dikenalnya saja.

Nabi  bersabda,

أَنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ تَسْلِيمَ الْخَاصَّةِ

“Sesungguhnya sebelum hari kiamat ada pemberian salam kepada orang yang khusus (yang dikenal saja).”

(HR. Ahmad no. 3.870)

4. Salam merupakan amalan yang indah karena di dalamnya terdapat doa keselamatan kepada sesama muslim. Dengan membiasakan menyebarkan salam, maka akan timbul cinta di antara kaum muslimin. Dengan demikian, ukhuwah Islamiyah semakin kuat. Saya terus terang setelah mengucapkan salam, kemudian hadirin menjawab, maka kata yang terucap dari mulut saya adalah ucapan, Aamiin.

5. Setiap muslim berhak untuk mendapatkan ucapan salam meskipun ahli maksiat.  Bisa jadi, salam yang kita ucapkan dengan tulus ikhlas kepada muslim yang bermaksiat dapat membuka hatinya untuk segera berbuat kebaikan dan meninggalkan maksiat yang ia lakukan.

6. Unjuk salam merupakan perkara yang sangat diperhatikan oleh Nabi  sejak di awal dakwah di Madinah.
Perhatikan kisah menakjubkan yang disebutkan dalam hadits yang bersumber dari Abdullāh bin Salaam  berikut. Beliau  adalah salah seorang Yahudi yang masuk Islam kemudian menjadi sahabat karena terkagum dengan konsep salam dalam Islam. Beliau berkata,

لَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ جِئْتُ فَلَمَّا تَبَيَّنْتُ وَجْهَهُ عَرَفْتُ أَنَّ وَجْهَهُ لَيْسَ بِوَجْهِ كَذَّابٍ. فَكَانَ أَوَّلُ مَا قَالَ: «أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الْأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلام»

“Tatkala Nabi  tiba di kota Madinah, akupun datang (melihatnya). Tatkala aku memperhatikan wajah beliau maka aku tahu bahwasanya wajah beliau bukanlah wajah seorang pendusta. Maka pertama yang beliau ucapkan, “Wahai manusia (wahai masyarakat), tebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah silaturahim, dan sholat malamlah tatkala orang-orang sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan penuh keselamatan.”

(HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Al-Hakim)

Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ بُيُوْتِكُمْ حَتّٰى تَسْتَأْنِسُوْا وَتُسَلِّمُوْا عَلٰۤى اَهْلِهَا ۗ ذٰ لِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat."

(QS. An-Nur 24: Ayat 27)


يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا ضَرَبْتُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَتَبَـيَّـنُوْا وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ اَ لْقٰۤى اِلَيْكُمُ السَّلٰمَ لَسْتَ مُؤْمِنًا ۚ تَبْـتَـغُوْنَ عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖ فَعِنْدَ اللّٰهِ مَغَا نِمُ كَثِيْرَةٌ ۗ كَذٰلِكَ كُنْتُمْ مِّنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللّٰهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَـيَّـنُوْا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah (carilah keterangan) dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan salam kepadamu, Kamu bukan seorang yang beriman, (lalu kamu membunuhnya) dengan maksud mencari harta benda kehidupan dunia, padahal di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah memberikan nikmat-Nya kepadamu, maka telitilah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 94)

Orang yang mandul ialah orang yang mempunyai banyak anak, tetapi..

_Kata "Mandul" adalah hal yang menakutkan bagi siapapun, khususnya pasangan suami istri_

_Karena setiap dari rumah tangga, normalnya pasti menginginkan keturunan_

_ada sebuah pengertian "Mandul" yang diberikan oleh Rasulullah SAW. Yang layak untuk kita renungkan_ 樂樂樂

_"Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabat: “Tahukah engkau siapakah yang mandul?” Para sahabat menjawab; “Orang yang mandul ialah orang yang tidak mempunyai anak”. Lalu Rasulullah bersabda; Orang yang mandul ialah orang yang mempunyai banyak anak, tetapi anak-anaknya tidak memberi manfaat kepadanya sesudah ia meninggal dunia.”_ *(HR. Ahmad)*

_Subhanallah..._

_Ternyata pengertian Mandul dari Rasulullah SAW lebih mendalam_

_Bukan hanya disandarkan kepada orangtua yang belum memiliki keturunan_

_Tapi sebutan tersebut berikan kepada orang tua yang gagal mencetak anaknya untuk menjadi shalih dan mau berjuang di jalan Allah_

_Kalau seperti ini pengertiannya, maka saat ini banyak diantara orang tua yang mandul_

_Makna "Mandul" semakin diperluas oleh ulama, salah satunya ustadz Oemar Mita, Lc._

_Beliau menjelaskan bahwa Mandul bagi seorang muslim, apabila dia hanya fokus pada keshalihan dirinya_

_Apapun yang dititipkan oleh Allah atas dirinya, tidak memberikan nilai tambah dengan membantu dan mengajak  orang lain juga semakin taat kepada ALLAH SWT_
_Sebutan orang yang tidak hanya berbuat baik untuk dirinya sendiri saja melainkan juga mengajak orang lain untuk berbuat baik adalah MUSHLIH_

_Menjadi orang yang MUSHLIH, ini  memang Berisiko_

_“Orang shalih senantiasa disenangi oleh orang lain; orang mushlih seringkali justru  dimusuhi oleh orang lain."_

_Sebelum menjadi Nabi, Muhammad disenangi oleh kaumnya karena shalih (berperilaku baik) tapi setelah menjadi Nabi, Muhammad SAW  dimusuhi oleh kaumnya karena mushlih (menyeru ke kebaikan)._

_*"MUSHLIH pastilah SHALIH, tapi SHALIH belum tentu MUSHLIH"*_

_ALLAHU A'LAM_


Wiremesh murah hubungi Afandi - 081233336118. - Ada juga besi beton murah.

Jasa Pembuatan Pagar, Kanopi (+Renovasi)
WA ke 081233336118