Tampilkan postingan dengan label Alam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Alam. Tampilkan semua postingan

Tempat Wisata di Gresik

Tempat Wisata di Gresik

Daftar posting mengenai lokasi wisata di Gresik. Berwisata memang kegiatan yang sangat menyenangkan.
Berikut adalah tempat-tempat wisata yang ada di Gresik yang di posting di Suara Gresik ini.
      • Telaga Ngipik Gresik (Taman Wisata Giri Wana Tirta)
        Telaga Ngipik terletak di Kawasan Industri Gresik. Di lokasi ini telah dikembangkan wisata air, pengunjungnya dapat menikmati keindahan panorama dengan menaiki perahu karet mengelilingi telaga. Selain itu pengunjung juga dapat memancing…

Foto pemandangan indah lokasi di Gresik

Berikut adalah foto-foto pemandangan bagus dan indah berlokasi di Gresik. Diambil dari Suara Gresik.



Sejarah Teh

Tanaman teh termasuk genus Camellia yang memiliki sekitar 82 species, terutama tersebar di kawasan Asia Tenggara pada garis lintang 30° sebelah utara maupun selatan khatulistiwa. Selain tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) yang dikonsumsi sebagai minuman penyegar, genus Cammelia ini juga mencakup banyak jenis tanaman hias.


Tanaman teh berasal dari wilayah perbatasan negara-negara China selatan (Yunan), Laos Barat Laut, Muangthai Utara, Burma Timur dan India Timur Laut, yang merupakan vegetasi hutan daerah peralihan tropis dan subtropis.

Tanaman teh pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh dari jepang yang dibawa oleh seorang Jerman bernama Andreas Cleyer, dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta.
Pada tahun 1694, seorang pendeta bernama F. Valentijn melaporkan melihat perdu teh muda berasal dari China tumbuh di Taman Istana Gubernur Jendral Champhuys di Jakarta. Pada tahun 1826 tanaman teh berhasil ditanam melengkapi Kebun Raya Bogor, dan pada tahun 1827 di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Berhasilnya penanaman percobaan skala besar di Wanayasa (Purwakarta) dan di Raung (Banyuwangi) membuka jalan bagi Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh, menaruh landasan bagi usaha perkebunan teh di Jawa. Teh dari Jawa tercatat pertama kali diterima di Amsterdam tahun 1835. Teh jenis Assam mulai masuk ke Indonesia (Jawa) dari Sri Lanka (Ceylon) pada tahun 1877, dan ditanam oleh R.E. Kerkhoven di kebun Gambung, Jawa Barat.

Dengan masuknya teh Assam tersebut ke Indonesia, secara berangsur tanaman teh China diganti dengan teh Assam, dan sejak itu pula perkebunan teh di Indonesia berkembang semakin luas.
Pada tahun 1910 mulai dibangun perkebunan teh di daerah Simalungun, Sumatera Utara

[ Selengkapnya tentang BUDIDAYA TEH ]

Manfaat teh

Rock Fishing eksotik di Tajung Ge'eng Bawean Gresik

Jales Veva 
suara gresik kok gambar rock fishing....opo onok nang gresik ngene iki

Papank Oke 
Onok nang bawean....
Dan bawean msh termasuk gresik...

Jales Veva 
Bawean mana ini...krn saya juga beberapa kali ke bawean khusus mancing gk tau lokasi ini..apa di sangka pura apa tambak...colek Bawean X Trail

Jales Veva 
Beberapa kali mancing di Kecamatan Tambak singgah di rumah Pak Salehon dan kang Angga aka Bawean X Trail

Papank Oke 
Itu disebelah selatan tajung ge'eng

Papank Oke 
Kalo blm tau tajung ge'eng,blm afdhol ke baweannya.......


 

..

[ SELENGKAPNYA ]

Taman Wisata Giri Wana Tirta (Telaga Ngipik)

Giri wana Tirta yang lebih popular dengan nama Telaga Ngipik merupakan salah satu tempat wisata yang dikelola apik oleh PT Swabina Gatra, salah satu Grup dari PT Petrokimia Gresik sejak tahun 2002 silam. Nama giri wana Tirta diadopsi dari karakteristik lokasi telaga Ngipik.

Taman Wisata Giri Wana Tirta, tapi orang Gresik pada umumnya mengenal tempat tersebut dengan "Telogo Ngipik". karena memang lokasinya masuk dalam wilayah kelurahan Ngipik, kecamatan Gresik kota, tepatnya di sebelah utara pintu masuk KAWASAN INDUSTRI GRESIK (K.I.G). berada di Jl.Tri Dharma yang berjarak hanya sekitar 300 meter dari PT.PETROKIMIA GRESIK.

Dulunya Telaga Ngipik adalah bekas penambangan tanah sebagai bahan baku membuat semen oleh PT. SEMEN GRESIK, karena tiap hari dikeruk akhirnya lahan itu menjadi sebuah kubangan besar yang luasnya mencapai puluhan hektar, lalu kemudian terisi air hujan hingga akhirnya jadilah sebuah telaga.

BACA SELENGKAPNYA ]
1 komentar 

Hutan – Pelindung dari Tanah Longsor

Hutan – Pelindung dari Tanah Longsor

by Afandi
Hutan  Ketika bencana alam banjir dan tanah longsor menewaskan puluhan warga, orang-orang pun sadar bahwa mereka telah kehilangan semua fungsi hutan. Pohon-pohon pelindung yang sekaligus menahan atau menangkap air hujan diperbukitan daratan tinggi pulau itu telah habis ditebang hanya untuk memuaskan nafsu keserakahan materi sesaat. Padahal, hasil jual kayu hutan itu sama sekali tidak membuat rakyat sekitar [...]
Baca tulisan ini lebih lanjut
Afandi | 2012/09/01 pada 18:43 | Tag: Artikel, Lingkungan | Categories: Artikel, Lingkungan |
Komentar    See all comments

Hewan liar, Hewan piaraan, dan Hewan ternak

1) Hewan liar
Hewan liar merupakan hewan yang hidup bebas di alam baik di perkampungan, hutan, sungai, ataupun di laut. Hewan liar tidak dipelihara manusia.
Dapatkah kamu menyebutkan contohnya? Hewan-hewan liar seperti kijang, gajah, harimau, dan buaya banyak diburu manusia. Untuk apa? Hewan-hewan tersebut dimanfaatkan untuk dimakan dagingnya, diambil kulitnya untuk dibuat pakaian atau diambil gadingnya untuk hiasan. Karena sering diburu sekarang hewan-hewan tersebut menjadi langka. Padahal keberadaan hewan-hewan liar sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam.

2) Hewan piaraan
Hewan piaraan merupakan hewan yang biasa dipelihara manusia untuk kesenangan atau hoby. Sebagai contoh adalah kucing, burung, hamster, dan anjing. Anjing dipelihara selain untuk kesenangan juga untuk menjaga keamanan rumah ataupun mencari jejak.

3) Hewan ternak
Hewan ternak merupakan hewan yang sengaja dikembangbiakkan untuk kebutuhan konsumsi maupun industri. Contoh hewan ternak antara lain sapi, kerbau, kuda, kambing, ayam dan itik. Hewan ternak dapat dimanfaatkan daging, telur, kulit, bulu dan susunya.

Selengkapnya tentang Hewan liar, Hewan piaraan, dan Hewan ternak dan Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui klik disini.

Peristiwa-Peristiwa Alam yang Mempengaruhi Kehidupan Sosial


1. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan gerakan atau goncangan bumi karena
tekanan-tekanan dari dalam bumi. Kamu mungkin pernah merasakannya.
Gempa bumi ada yang disebabkan oleh pergeseran lempeng bumi ataukarena aktivitas gunung berapi. Ada pula karena tanah runtuh dan benda-benda langit yang jatuh.
Gempa bumi yang terjadi di negara kita ada yang berskala kecil ada yang berskala besar. Skala yang sering digunakan adalah skala Richter.
Gempa bumi yang berukuran 2 atau kurang pada skala Richter mungkin tidak terasa. Namun bila ukurannya mencapai 7 atau lebih, kerusakan akan terjadi. Gempa yang berskala besar dapat menyebabkan kerusakan rumah atau gedung, tanah retak dan menimbulkan korban jiwa.
Agar gempa bumi yang terjadi tidak menimbulkan kerusakan besar dan korban jiwa perlu dilakukan antisipasi. Rumah dan gedung harus dirancang supaya tahan gempa. Sistem pengamanan pun harus disiapkan dengan baik. Sehingga bila sewaktu-waktu terjadi gempa dan tsunami masyarakat bisa segera diamankan.

2. Gunung Meletus
Mengapa gunung dapat meletus? Di dalam perut bumi terdapat cairan panas yang disebut magma. Bila tekanan cairan ini naik terus akan membuat cairan ini naik ke atas dan keluar melalui kawah gunung. Terjadilah gunung meletus.
Gunung yang meletus dapat menyebabkan berbagai kerusakan baik kerusakan jalan, rumah sawah, ataupun hutan. Namun  setelah beberapa tahun kemudian tanah yang terkena letusan gunung menjadi subur. Bila masyarakat yang terdapat di sekitar gunung meletus tidak segera diungsikan dapat mengakibatkan korban jiwa.

3. Banjir atau Air Bah
Banjir biasanya terjadi pada musim penghujan. Kamu tentu pernah melihat di televisi, bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Indonesia.
Jakarta termasuk kota yang tiap tahun terjadi banjir. Pada dasarnya banjir disebabkan oleh:
a. Hujan yang sangat deras
b. Kerusakan bendungan dan gempa bumi
c. Tersumbatnya saluran air dan sungai karena timbunan sampah
d. Gunung yang gundul sehingga tidak ada akar tanaman yang menahan arus air saat hujan Banjir sering terjadi akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. 

Kebisaan membuang sampah ke sungai atau saluran air dan menebang hutan sembarangan dapat menyebabkan banjir. Hutan yang gundul, saat hujan juga dapat menyebabkan tanah longsor. Banjir dapat membawa akibat buruk, yakni:
a. Kerusakan lahan pertanian
b. Kerusakan bangunan
c. Korban kematian dan luka
d. Muncul berbagai penyakit menular

4. Angin Topan.....



Selengkapnya tentang Peristiwa-Peristiwa Alam yang Mempengaruhi Kehidupan Sosial ... 

Hutan Mangrove apakah itu? - Pengertian

Hutan mangrove juga disebut hutan bakau atau hutan air payau. Hutan bakau tumbuh subur di daerah pantai


berlumpur yang terlindung, terutama pada daratan menjorok ke laut. Di hutan ini zonasi jenis-jenis pohon yang mendominasi hampir sejajar dengan garis pantai.
Ciri-ciri hutan bakau sebagai berikut:
1. Jenis tanahnya berlumpur, berlempung, atau berpasir dengan bahan-bahan yang berasal dari lumpur, pasir, atau pecahan karang.
2. Lahannya tergenang air laut secara berkala setiap hari sampai daerah yang hanya tergenang saat pasang purnama.
3. Mendapat cukup pasokan air tawar dari darat yang berfungsi untuk menurunkan kadar garam serta menambah pasokan unsur hara dan lumpur.
4. Airnya payau dengan kadar garam antara 2–22 ppm (1 ppm = 0,05%) atau asin dengan kadar garam mencapai 38 ppm.
Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia. Akan tetapi, luas hutannya semakin lama semakin berkurang. Hutan mangrove dapat dijumpai di wilayah-wilayah berikut:
1. Jawa
2. Sumatra
3. Maluku
4. Kalimantan
dari Buku Sekolah
Terima kasih Pada: Ok--.com - - Batik Tulis





PETA POLA DAN BENTUK MUKA BUMI

Permukaan bumi kita memang tidak rata, melainkan ada yang tinggi dan ada yang rendah. Tinggi rendahnya permukaan disebut relief. Relief dipermukaan bumi secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu relief darata dan relief dasar laut. Relief-relief tersebut digambarkan dipeta dengan simbol-smbol.

MENGANALISA BENTUK-BENTUK MUKA BUMI PADA PETA     
a.  Dengan simbol warna 
Peta yang menggambarkan tinggi rendahnya pernukaan bumi disebut peta topografi. Dalam peta topogarafi, tinggi rendahnya permukaan bumi digambarkan dengan menggunakan simbol warna sebagai berikut.
1.Warna untuk menggambarkan penampakan daratan
Warna yang digunakan untuk menggambarkan simbol-simbol yang ada didaratan sebagai berikut.
a)  Hijau menggambarkan dataran rendah.
b)  Kunung menggambarkan  dataran tinggi.
c)  Coklat menggambarkan pegunungan.
2. Warna untuk menggambarkan penampakan perairan
Warna yang digunakan untuk menggambarkan simbol-simbol yang ada diperairan sebagai berikut.
a)  Biru muda untuk melambangkan luar dangkal.
b)  Biru tua untuk  melambangkan laut dalam.

b.  Dengan simbol garis (Garis Kontur)
Simbol garis kontur pada peta digunakan untuk menyatakan perbedaan ketinggian atau bentuk medan suatu tempat di permukaan bumi.
Jadi,garis kontur adalah garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian yang sama.

POLA DAN BENTUK OBJEK GOEGRAFI SESUAI DENGAN BENTANG ALAM
    1.  Macam-Macam Bentang Alam
Bentang alam suatu wilayah memiliki ciri yang beragam. Ada bentang alam yang berupa dataram rendah, dataran tinggi, lembah, pegunungn, dan sebagainya.
2.  Pola dan Bentuk Bentang Alam di Indonesia
a.Bentang Alam Indonesia Bagian Barat
b. Bentang Alam Indonesia Bagian Timur
c. Bentang Alam Indonesia Bagian Tengah

KAITAN ANTARA BENTUK BENTANG ALAM DENGAN KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK
a.  Kegiatan Ekonomi Penduduk Didaerah Pantai dan Daratan Rendah
b.  Kegiatan Ekonomi Penduduk Didaerah Di Daerah Dataran Tinggi
c.  Kegiatan Ekonomi Penduduk Didaerah Pegunungan

POTENSI EKONOMI DARI BERBAGAI BENTANG ALAM INDONESIA
a.  Potensi Bentang Alam Pantai
b.  Potensi Bentang Alam Dataran Rendah
c.  Potensi Bentang Alam Dataran Tinggi
d.  Potensi Bentang Alam Pegunungan

ASAS-ASAS PEMERINTAHAN YANG BAIK

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya makalah mengenai ASAS-ASAS PEMERINTAHAN YANG BAIK ini dapat terselesaikan. Makalah ini membahas bagaimana penerapan asas-asas umum pemerintahan yang baik di dalam pelaksanaan OTONOMI DAERAH. Dalam makalah ini diberikan pula tentang latar belakang dan gagasan serta realisasi asas-asas umum pemerintahan yang baik yang terdapat di Indonesia.


Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini baik material maupun moril.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini belum dapat disajikan secara sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan kritik yang konstruktif dari pembaca guna koreksi bagi penulis agar penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik.
Akhir kata penulis minta maaf apabila makalah ini banyak kekurangannya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.



DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Kerangka Teori
BAB II PEMBAHASAN
Kesiapan Daerah Dalam Menghadapi Era Otonomi
Ketimpangan yang Harus Dihadapi Pada Era Otonomi
Upaya Pejabat Daerah Dalam Menghadapi Ketimpangan
Yang Terjadi
Kemampuan Pejabat Dalam Mengatur Perimbangan Keuangan Daerah dan Pusat
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran-Saran

DAFTAR PUSTAKA

Pencahayaan dan Penerangan

Agar didapat penerangan yang sejuk, tidak menyilaukan namun tetap mencakup kebutuhan secara fungsional, pencahayaan disebar dengan membagi titik pancaran cahaya. Bukannya terpusat pada satu titik.


Titik pancaran sumber cahaya buatan dibuat di tiap sudut sehingga pada waktu tertentu dapat memberikan efek bagian tepi lebih terang dibanding tengah. Hal tersebut bisa memberikan kesan lebih lebar pada ruang.

Namun untuk lebih fleksibel dan fungsional, bagian tengah juga diberi titik lampu yang semuanya dapat diatur sendiri-sendiri melalui saklar, sehingga pengguna dapat mengaturnya untuk memberikan kesan dan suasana yang diinginkan.

Untuk memberikan suasana hangat dan formal, semua lampu dapat dinyalakan.
Agar nuansa dapat menjadi lebih akrab, lampu yang di tengah dapat dimatikan.
Untuk dapat menciptakan nuansa yang tenang dan romantis, hanya dua atau satu lampu di sudut yang dinyalakan.


PENCAHAYAAN ALAMI

Pencahayaan yang telah disediakan oleh alam harus dapat kita manfaatkan semaksimal mungkin. Dalam hal ini dinding yang menghadap ruang luar dibuka dengan lebar untuk dapat memasukkan cahaya dari luar secara optimal.

PERANCANGAN RUANG KELUARGA DENGAN GAYA KONTEMPORER MODERN DALAM KONSEP TERBUKA


Pencahayaan Ruangan yang Menyenangkan:
Harmoni Cahaya Buatan dan Alami

Saat merancang pencahayaan dalam sebuah ruangan, penting untuk menciptakan suasana yang sejuk tanpa menyilaukan, sambil tetap memenuhi kebutuhan fungsional. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep pencahayaan yang terbaik, di mana titik pancaran cahaya tidak terpusat pada satu titik, melainkan tersebar di seluruh ruangan. Simaklah panduan berikut untuk menciptakan ruang yang nyaman dan berkesan.

Panduan Praktis: Menciptakan Harmoni Pencahayaan untuk Ruangan yang Menyenangkan dan Berkesan

Pencahayaan Sejuk dan Fungsional

Untuk mencapai penerangan yang sejuk namun tetap mencakup kebutuhan fungsional, pencahayaan perlu disebar dengan membagi titik pancaran cahaya. Hindari pusat satu titik cahaya dan buatlah sumber cahaya buatan di tiap sudut. Ini tidak hanya memberikan efek terang pada bagian tepi ruangan, tetapi juga menciptakan kesan lebih lebar pada ruang tersebut.

Pencahayaan merupakan elemen kunci dalam mendesain sebuah ruangan, dan pengaturannya memiliki dampak signifikan terhadap suasana dan kenyamanan. Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah menciptakan pencahayaan yang sejuk namun tetap memenuhi kebutuhan fungsional ruangan.

Penting untuk menghindari pencahayaan yang terpusat pada satu titik saja. Sebaliknya, distribusikan titik pancaran cahaya buatan di berbagai sudut ruangan. Dengan demikian, efek terang tidak hanya terasa di tengah ruangan, melainkan juga merambah hingga ke bagian tepi, menciptakan kesan lebih luas pada ruang tersebut.

Titik pancaran cahaya buatan dapat ditempatkan secara strategis di setiap sudut. Konsep ini tidak hanya menciptakan pencahayaan yang optimal secara fungsional, tetapi juga menambah dimensi visual pada ruangan. Efek terang di bagian tepi memberikan sentuhan yang menarik dan memperluas persepsi ruang.

Pada dasarnya, pencahayaan sejuk dan fungsional ini bertujuan untuk memberikan keseimbangan antara fungsi pencahayaan dan estetika ruangan. Penggunaan cahaya yang merata dan tersebar memberikan kesan yang menyenangkan tanpa mengorbankan aspek praktis dalam penggunaan ruangan.

Dalam implementasinya, hindari penggunaan satu titik cahaya yang terlalu terpusat. Sebaliknya, buatlah sumber cahaya buatan di tiap sudut ruangan, menciptakan distribusi cahaya yang merata dan menyeluruh. Dengan begitu, setiap bagian ruangan dapat mendapatkan penerangan yang memadai sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya.

Selain memberikan keuntungan dari segi fungsi, pendekatan ini juga menciptakan efek visual yang menarik. Ruangan tidak hanya terang, tetapi juga terlihat lebih luas dan terbuka. Kesinambungan pencahayaan dari sudut ke sudut menciptakan suasana yang menyenangkan dan memperkaya pengalaman ruang.

Pada akhirnya, pencahayaan sejuk dan fungsional ini bukan hanya sekadar aspek teknis dalam desain ruangan. Lebih dari itu, ini adalah salah satu elemen kunci yang dapat mengubah atmosfer ruangan, menciptakan lingkungan yang nyaman dan memenuhi kebutuhan fungsional tanpa mengesampingkan keindahan visual.

Titik Pancaran Cahaya

Buatlah titik pancaran sumber cahaya buatan di setiap sudut ruangan agar pada waktu tertentu, efek terang lebih terasa pada bagian tepi ruangan. Namun, untuk fleksibilitas dan fungsionalitas, tambahkan titik lampu di bagian tengah yang dapat diatur melalui saklar masing-masing, memungkinkan pengguna untuk menciptakan kesan dan suasana yang diinginkan.

Pemilihan titik pancaran cahaya dalam suatu ruangan memegang peranan penting untuk menciptakan suasana yang diinginkan. Dalam konteks ini, meratakan cahaya buatan di setiap sudut ruangan dapat memberikan efek terang yang lebih merata pada bagian tepi ruangan. Hal ini tidak hanya menciptakan nuansa yang lebih lebar, tetapi juga memberikan kesan yang menyenangkan dan memikat.

Namun, untuk meningkatkan fleksibilitas dan fungsionalitas pencahayaan, pendekatan yang bijaksana adalah menambahkan titik lampu di bagian tengah ruangan. Keberadaan titik lampu tersebut dapat diatur secara independen melalui saklar masing-masing, memberikan pengguna kebebasan untuk menyesuaikan intensitas cahaya sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.

Pengaturan ini tidak hanya memberikan kemudahan penggunaan, tetapi juga memungkinkan ruangan untuk mengakomodasi berbagai suasana. Misalnya, saat dibutuhkan pencahayaan merata dan terang di seluruh ruangan, pengguna dapat mengaktifkan semua titik lampu. Namun, ketika suasana yang diinginkan adalah keintiman dan kehangatan, mematikan lampu di tengah ruangan dapat menciptakan efek yang diinginkan.

Dengan demikian, pendekatan titik pancaran cahaya yang terdistribusi dengan baik menciptakan keseimbangan antara pencahayaan yang menyeluruh dan fleksibilitas pengguna. Hal ini tidak hanya menciptakan ruangan yang fungsional namun juga memberikan ruang bagi kreativitas dalam menciptakan suasana yang sesuai dengan kebutuhan dan suasana hati saat itu.

Pencahayaan Buatan yang Fleksibel

Agar lebih fleksibel dan fungsional, bagian tengah ruangan juga diberi titik lampu yang dapat diatur sendiri melalui saklar. Ini memungkinkan pengguna untuk mengatur cahaya sesuai preferensi mereka. Untuk memberikan suasana hangat dan formal, nyalakan semua lampu. Namun, untuk nuansa yang lebih akrab, matikan lampu di tengah dan ciptakan suasana yang lebih intim.

Pencahayaan buatan dalam sebuah ruangan memiliki peran yang krusial dalam menciptakan atmosfer yang diinginkan. Salah satu strategi yang efektif untuk mencapai keseimbangan antara fleksibilitas dan fungsionalitas pencahayaan adalah dengan memperhatikan bagian tengah ruangan.

Dalam konteks ini, penambahan titik lampu di bagian tengah merupakan langkah yang cerdas. Kelebihan utama dari pendekatan ini adalah memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk mengatur cahaya sesuai dengan preferensi mereka. Dengan adanya saklar yang dapat diatur sendiri, setiap titik lampu dapat dihidupkan atau dimatikan secara independen. Hal ini memungkinkan ruangan menjadi lebih fleksibel, karena pengguna dapat menyesuaikan tingkat pencahayaan sesuai dengan kebutuhan dan suasana yang diinginkan pada waktu tertentu.

Untuk menciptakan suasana yang hangat dan formal, disarankan untuk menyalakan semua lampu di ruangan. Ini menciptakan pencahayaan merata di seluruh area, memberikan kesan yang ramah dan nyaman bagi penghuni ruangan. Namun, perlu diingat bahwa suasana yang lebih akrab dan intim dapat dihasilkan dengan mematikan lampu di bagian tengah ruangan. Ini menciptakan fokus pada titik cahaya di sudut, memberikan kesan kehangatan dan keakraban pada ruangan.

Dengan demikian, konsep pencahayaan buatan yang fleksibel tidak hanya memberikan pengguna kebebasan dalam mengatur cahaya, tetapi juga memberikan kemungkinan untuk menciptakan berbagai suasana di dalam ruangan. Sebagai desainer pencahayaan, kecermatan dalam menempatkan titik lampu dan pemahaman terhadap preferensi penghuni ruangan menjadi kunci dalam mencapai hasil yang optimal. Selain itu, penggunaan teknologi saklar yang canggih dapat memberikan pengalaman yang lebih personal dan mudah disesuaikan.

Sentuhan Hangat dan Formal

Untuk menciptakan suasana yang hangat dan formal, nyalakan semua lampu. Ini akan memberikan pencahayaan merata di seluruh ruangan, menciptakan atmosfer yang ramah dan nyaman bagi penghuni ruangan.

Sentuhan hangat dan formal dalam pencahayaan ruangan menjadi kunci untuk menciptakan atmosfer yang bersahaja namun tetap elegan. Dengan menghidupkan semua lampu, ruangan akan terang benderang secara merata. Langkah ini tidak hanya memberikan penerangan maksimal, tetapi juga menghasilkan suasana yang hangat dan formal.

Keberagaman titik pancaran cahaya dari berbagai sudut memastikan bahwa setiap bagian ruangan mendapatkan sejumlah cahaya yang cukup. Ini menciptakan kesan ruangan yang luas, membebaskan penghuni dari sensasi sumpek atau terlalu terfokus pada satu area saja. Cahaya yang merata juga membantu menciptakan atmosfer yang nyaman dan ramah, mendukung interaksi sosial dan kegiatan keluarga.

Pilihan untuk mengaktifkan semua lampu memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan beragam. Apakah itu untuk pertemuan formal di ruang tamu atau acara khusus lainnya, pencahayaan yang merata dan hangat akan memberikan sentuhan kelas dan elegansi.

Dengan memberikan pencahayaan merata, setiap sudut ruangan menjadi tempat yang dihargai. Fokus yang tepat pada elemen desain dan dekorasi ruangan dapat diperkuat oleh cahaya yang menyatu dengan harmonis. Pengaturan yang hangat dan formal ini menciptakan suasana yang cocok untuk acara-acara penting atau pertemuan dengan tamu.

Namun, untuk momen yang lebih akrab dan santai, pengaturan pencahayaan yang berbeda dapat diaplikasikan. Dengan mematikan lampu di bagian tengah ruangan, suasana yang lebih intim dan hangat bisa tercipta. Ini menjadi opsi yang ideal untuk malam-malam bersama keluarga atau teman-teman, di mana kehangatan suasana lebih diutamakan daripada penerangan yang terang benderang.

Dengan memahami dan mengaplikasikan sentuhan hangat dan formal dalam pencahayaan ruangan, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung berbagai kegiatan dan suasana hati. Dari kehangatan pertemuan formal hingga keintiman malam bersama, pencahayaan yang tepat memegang peran kunci dalam membentuk kenangan dan pengalaman yang tak terlupakan.

Nuansa Tenang dan Romantis

Untuk menciptakan nuansa yang tenang dan romantis, pilih hanya dua atau satu lampu di sudut ruangan dan matikan yang lainnya. Hal ini akan menciptakan pencahayaan yang lembut dan membangun suasana yang penuh kenyamanan dan ketenangan.

Menciptakan atmosfer yang tenang dan romantis dalam sebuah ruangan membutuhkan perhatian khusus pada pencahayaan. Salah satu cara yang efektif adalah dengan memilih hanya dua atau satu lampu di sudut ruangan dan mematikan lampu-lampu lainnya. Tindakan sederhana ini dapat menghasilkan pencahayaan yang lembut, memancarkan kehangatan, dan menciptakan suasana yang penuh dengan kenyamanan dan ketenangan.

Pemilihan dua atau satu lampu di sudut ruangan bukan hanya sekadar pilihan pencahayaan, tetapi juga suatu bentuk seni dalam menciptakan nuansa yang diinginkan. Lampu yang dipilih dengan bijak dan ditempatkan secara strategis dapat menghasilkan bayangan yang menarik, menciptakan atmosfer romantis yang mengundang untuk bersantai dan menikmati momen bersama.

Pencahayaan yang lembut dan terbatas pada sudut ruangan tertentu dapat menciptakan ruang privat yang cocok untuk momen-momen romantis. Ketika lampu-lampu yang tersebar di ruangan dimatikan, fokus pencahayaan pada sudut yang dipilih menciptakan sentuhan personal dan intim. Ini menjadi sarana untuk menghubungkan secara lebih mendalam dengan pasangan, menciptakan suasana yang mendukung kebersamaan dan kehangatan.

Hal ini juga memberikan kesempatan untuk menikmati nuansa tenang yang dihasilkan oleh pencahayaan yang minim. Dengan mengurangi intensitas cahaya, ruangan tidak hanya terasa lebih lembut, tetapi juga memberikan suasana yang cocok untuk momen-momen relaksasi dan refleksi. Ruangan yang tenang dan romantis dapat menjadi tempat yang ideal untuk berbagi cerita, merencanakan masa depan bersama, atau bahkan hanya menikmati keheningan bersama-sama.

Pentingnya pencahayaan dalam menciptakan nuansa tertentu tidak hanya terbatas pada aspek visual. Cahaya memiliki dampak emosional yang signifikan, dan memanfaatkannya secara bijak dapat membentuk suasana hati yang diinginkan. Dalam konteks nuansa tenang dan romantis, pencahayaan yang lembut menciptakan perasaan damai dan kehangatan, membangun fondasi yang kuat untuk hubungan yang intim.

Dengan memahami peran pencahayaan dalam menciptakan nuansa tenang dan romantis, kita dapat menghadirkan sentuhan artistik dan keintiman dalam ruangan. Pilihan yang bijak dalam pencahayaan tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional, tetapi juga menciptakan pengalaman sensorik yang memanjakan dan memperdalam ikatan emosional.

Pencahayaan Alami

Manfaatkan pencahayaan alami semaksimal mungkin dengan membuka dinding yang menghadap ruang luar secara lebar. Ini akan memasukkan cahaya dari luar secara optimal, menciptakan suasana yang terang dan segar di dalam ruangan.

Pencahayaan alami memiliki peran penting dalam menciptakan atmosfer yang menyenangkan dan sehat di dalam ruangan. Salah satu cara terbaik untuk memaksimalkan manfaat pencahayaan alami adalah dengan membuka dinding yang menghadap ke ruang luar secara lebar. Tindakan sederhana ini dapat secara signifikan meningkatkan masuknya cahaya matahari ke dalam ruangan.

Cahaya alami memiliki keunikan tersendiri yang sulit ditiru oleh pencahayaan buatan. Cahaya matahari memberikan spektrum cahaya yang luas dan seimbang, menciptakan warna-warna yang jernih dan alami. Selain itu, paparan cahaya matahari juga memiliki manfaat kesehatan, seperti meningkatkan suasana hati, membantu regulasi tidur, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Dengan membuka dinding lebar-lebar, kita tidak hanya memberikan akses lebih banyak cahaya alami ke dalam ruangan, tetapi juga menciptakan keterhubungan antara ruang dalam dan alam luar. Pemandangan luar ruangan dapat menjadi latar belakang yang menenangkan dan menambah nilai estetika pada desain ruangan.

Penting untuk mempertimbangkan penempatan jendela dan pintu dengan bijak agar cahaya alami dapat merata di seluruh ruangan. Pilihan material untuk jendela juga dapat memengaruhi penyebaran cahaya dan privasi di dalam ruangan. Sebagai contoh, penggunaan kaca transparan atau kaca buram dapat memberikan efek yang berbeda terhadap pencahayaan dan suasana ruangan.

Memahami bagaimana mengintegrasikan pencahayaan alami dengan desain ruangan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman, dan estetis. Oleh karena itu, saat merancang atau memperbarui ruangan, pertimbangkan untuk membuat pencahayaan alami menjadi salah satu elemen utama dalam perencanaan desain. Dengan begitu, Anda tidak hanya menciptakan ruang yang terang, tetapi juga memperkaya pengalaman di dalam ruangan dengan kehadiran alam yang menyegarkan.

Alam : Bentuk Tata Lingkungan

Alam memberikan tekanan secara langsung kepada proses terjadinya bentuk semua yang berada di alam ini. Misalnya: bentuk ikan diodon atau landaka. Di daerah dingin bentuk ikan tersebut agak bulat dan padat, karena dengan bentuk ini dapat menyimpan panas lebih lama. Sebaliknya ikan ini di daerah panas berubah bentuknya, menjadi lebih melebar dan pipih, dengan bentuk ini panas yang diterima lebih cepat dilepas, karena adanya lingkungan panas yang berlebihan.

Seperti apa yang telah disebutkan oleh Oliver Lodge: "Ignoratu mootu, Ignoratur Natuna", yang dapat berarti bahwa perubahan yang konstan sesuai dengan teori transformasi, yaitu apabila "genus" atau spesies yang sama dengan lingkungan yang berbeda akan memberikan pengaruh proporsi yang berbeda pula. Nampak pula dalam hal ini dalam bentuk-bentuk tanaman yang berbeda-beda pada iklim yang berbeda.

Demikian pula proses terjadinya "shape" bangunan, shape yang optimum adalah bentuk yang dapat menerima panas sesedikit mungkin di waktu musim panas, dan mampu menahan panas sebanyak mungkin pada waktu musim dingin.



Bentuk Tata Lingkungan

Iklim mempengaruhi bentuk tata lingkungan, hal ini dapat dilihat dari karakteristik tata lingkungan pada beberapa daerah sesuai dengan iklim yang berlaku di tempat tersebut:
- Untuk daerah berIklim tropis lembab atau panas lembab, jarak antara bangunan mempunyai pengaruh yang sangat besar. Luasan dinding bangunan dengan pembukaan untuk ventilasi sebanyak mungkin berhubungan dengan luar sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan karena kenyamanan di daerah tropis lembab hanya dapat dicapai dengan bantuan aliran angin yang cukup pada tubuh manusia. Perancangan landscape harus memperhatikan prinsip kelancaran angin yang mengalir.
- Sebaiknya untuk di daerah panas kering, luasan dinding Bangunan dikurangi sebanyak mungkin untuk tidak berhubungan langsung dengan ruang luar. Antara bangunan dihindari adanya ruang luar, satu sama lain kompak, sehingga sinar Penerangan sangat sedikit yang menimpa langsung bangunan. Bila harus ada ruang di antara bangunan pun diusahakan agar antara dinding bangunan yang satu dengan yang lain saling membayangi terhadap sinar matahari. Oleh sebab itu kecenderungannya bangunan lebih efisien kalau rendah dan masif.

Oleh sebab itu kepadatan Bangunan di daerah tropis lembab kecenderungannya rendah. Kepadatan bangunan tinggi untuk daerah tropis kering. Untuk di daerah dingin, bentuk susunan bangunannya cenderung kompak, padat dan mempunyai luasan jendela yang luas agar dapat menerima panas matahari yang lebih banyak.

Wiremesh murah hubungi Afandi - 081233336118. - Ada juga besi beton murah.

Jasa Pembuatan Pagar, Kanopi (+Renovasi)
WA ke 081233336118