Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau
Jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah bersama para wali
pada tahun 1475. Raden Patah dipilih sebagai raja pertama karena
ia memiliki darah penerus Kerajaan Majapahit. Saat itu Kerajaan
Majapahit sedang dirundung pergolakan perebutan kekuasaan.
Raden Patah yang berada di Demak, sebuah kota di pantai utara
Jawa tidak terlalu terkena dampak kemelut di pusat kekuasaan
Majapahit. Melihat rona keruntuhan Majapahit sudah di depan mata,
para wali berinisiatif untuk mendirikan kerajaan baru yang bercorak
Islam dengan pusat pemerintahan di Demak.
Dengan letaknya yang sangat strategis, Demak menjadi negara
yang besar. Terlebih setelah keruntuhan Kerajaan Majapahit, banyak
kota di wilayah pantai utara yang memberi dukungan. Saat itu ulama
juga memegang peranan yang penting dalam pemerintahan. Terbukti
dengan diangkatnya Sunan Kalijaga dan Ki Wanalapa sebagai penasihat
kerajaan.
Kerajaan Demak mengalami masa keemasan pada masa
pemerintahan Sultan Trenggono. Saat itu selain menjadi kerajaan yang
makmur, Demak juga dikenal memiliki kekuatan militer yang
mengagumkan. Kerajaan Demak berhasil menghambat laju
masuknya penjajah Portugis ke Pulau Jawa. Pada tahun 1527 ketika
armada Portugis datang untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa,
Kerajaan Demak telah berhasil memukul mundur. Atas kemenangannya,
Sunda Kelapa diubah namanya menjadi Jayakarta yang berarti
”kemenangan abadi”.
Kejayaan dan kekuasaan Kerajaan Demak lambat laun mulai meredup. Perebutan kekuasaan yang terjadi di kalangan keluarga kerajaan menyebabkan kerajaan Islam pertama ini tidak mampu bertahan. Pada saat pemerintahan dipegang oleh Jaka Tingkir pusat pemerintahannya dipindah dari Demak menuju Pajang.
Selengkapnya : Kerajaan Islam di Indonesia : Nusantara
Masuknya Islam di Nusantara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar