Contoh-contoh HIKAYAT -MIMPI DAN IRISAN ROTI
HIKAYAT
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa,
terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, dan
dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan
seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama.
Sebuah hikayat dibacakan sebagai hiburan, pelipur lara atau untuk membangkitkan semangat juang.
Contoh-contoh Hikayat:
MIMPI DAN IRISAN ROTI
Tiga orang musafir
menjadi sahabat dalam suatu perjalanan yang jauh dan melelahkan;
mereka bergembira dan berduka bersama, mengumpulkan kekuatan dan tenaga
bersama.
Setelah berhari-hari lamanya mereka menyadari bahwa yang mereka miliki tinggal
sepotong roti dan seteguk air
di kendi. Mereka pun bertengkar tentang siapa yang berhak memakan dan
meminum bekal tersebut. Karena tidak berhasil mencapai persesuaian
pendapat, akhirnya mereka memutuskan untuk membagi saja makanan dan
minuman itu menjadi tiga. Namun, tetap saja mereka tidak sepakat.
Malampun turun; salah seorang mengusulkan agar tidur saja. Kalau
besok mereka bangun, orang yang telah mendapatkan mimpi yang paling
menakjubkan akan menentukan apa yang harus dilakukan.
Pagi berikutnya, ketiga musafir itu bangun ketika matahari terbit.
“Inilah mimpiku,” kata yang pertama. “Aku berada di tempat-tempat yang
tidak bisa digambarkan, begitu indah dan tenang. Aku berjumpa dengan
seorang bijaksana yang mengatakan kepadaku, ‘Kau berhak makan makanan
itu, sebab kehidupan masa lampau dan masa depanmu berharga, dan pantas
mendapat pujian.”
“Aneh sekali,” kata musafir kedua. “Sebab dalam mimpiku, aku
jelas-jelas melihat segala masa lampau dan masa depanku. Dalam masa
depanku, kulihat seorang lelaki maha tahu, berkata, ‘Kau berhak akan
makanan itu lebih dari kawan-kawanmu, sebab kau lebih berpengetahuan
dan lebih sabar. Kau harus cukup makan, sebab kau ditakdirkan untuk
menjadi penuntun manusia.”
Musafir ketiga berkata, “
Dalam mimpiku
aku tak melihat apapun, tak berkata apapun. Aku merasakan suatu
kekuatan yang memaksaku bangun, mencari roti dan air itu, lalu
memakannya di situ juga. Nah, itulah yang kukerjakan semalam.”