kita akan melewati Ramadhan. Di dalamnya banyak sekali keberkahan.

*RENUNGAN * Pada suatu masa, Raja Iskandar Zulkarnain beserta pasukannya hendak berangkat menaklukkan suatu daerah. Pagi hari sebelum berangkat, Iskandar Zulkarnain berpesan kepada pasukannya:


"Dalam perjalanan, nanti malam kita akan melintasi sungai. Ambillah apa pun yang terinjak yang ada di sungai itu."

Ketika malam tiba dan pasukan Iskandar Zulkarnain melintasi sungai, ada 3 golongan prajurit.

Golongan yang pertama tidak mengambil apa pun yang terinjak di sungai karena yakin itu hanya batu. Golongan yang kedua mengambil alakadarnya yang terinjak di sungai, sekedar mengikuti perintah raja. Yang ketiga mengambil sebanyak-banyaknya yang terinjak di sungai sehingga tasnya penuh dan kepayahan meneruskan perjalanan karena penuhnya bawaan.

Setelah melanjutkan perjalanan dan tiba pagi hari, Iskandar Zulkarnain bertanya kepada pasukannya, apa yang kalian dapatkan semalam? Ketika para prajurit memeriksa tasnya, ternyata isinya bermacam batu permata dan intan berlian, yang indah dan mahal harganya.

Prajurit yang tidak mengambil apa-apa sangat menyesal.
Prajurit yang mengambil ala kadarnya ada perasaan senang bercampur penyesalan. Prajurit yang sungguh-sungguh mengambil merasa sangat bahagia.

Cerita tersebut dikutip dari buku Tasawuf Modern karya Buya Hamka.

Tidak lama lagi kita akan melewati Ramadhan. Di dalamnya banyak sekali keberkahan. Dan kita memiliki 3 pilihan.

1. Melewati Ramadhan tanpa mengambil keberkahannya sedikit pun.

2. Melewati Ramadhan dengan mengambil keberkahan ala kadarnya.

3. Melewati Ramadhan dengan bersungguh-sungguh mengambil keberkahannya, dengan cara memperbanyak ibadah dan amal kebaikan lainnya.

Marhaban ya Ramadhan ya Kariim.

Semoga kita termasuk golongan yang mendapat magfirah, rahmah dan keberkahan Ramadhan 1438 H.

Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin.

ada kalanya seorang ank lebih jujur dri pada orang dewasa

Merinding

Itu.. serius anak SD?
Kok bisa.. ЁЯШвЁЯШв

Sesudah jumatan aku masih duduk di teras mesjid di salah satu kompleks sekolah. Jamaah mesjid sudah sepi, bubar masing-masing dengan kesibukannya.

Seorang nenek tua menawarkan dagangannya, kue traditional. Satu plastik harganya lima ribu rupiah. Aku sebetulnya tidak berminat, tetapi karena kasihan aku beli satu plastik.

Si nenek penjual kue terlihat letih dan duduk di teras mesjid tak jauh dariku. Kulihat masih banyak dagangannya. Tak lama kulihat seorang anak lelaki dari komplek sekolah itu mendatangi si nenek. Aku perkirakan bocah itu baru murid kelas satu atau dua.

Dialognya dengan si nenek jelas terdengar dari tempat aku duduk.

“Berapa harganya Nek?”
“Satu plastik kue Lima ribu, nak”, jawab si nenek.

Anak kecil itu mengeluarkan uang lima puluh ribuan dari kantongnya dan berkata :

“Saya beli 10 plastik, ini uangnya, tapi buat Nenek aja kuenya kan bisa dijual lagi.”

Si nenek jelas sekali terlihat berbinar2 matanya :

“Ya Allah terima ksh bnyk Nak. Alhamdulillah ya Allah kabulkan doa saya utk beli obat cucu yg lagi sakit.” Si nenek langsung jalan.

Refleks aku panggil anak lelaki itu.

“Siapa namamu ? Kelas berapa?”
“Nama saya Radit, kelas 2, pak”, jawabnya sopan.
“Uang jajan kamu sehari lima puluh ribu?'”

” Oh .. tidak Pak, saya dikasih uang jajan sama papa sepuluh ribu sehari. Tapi saya tidak pernah jajan, karena saya juga bawa bekal makanan dari rumah.”
“Jadi yang kamu kasih ke nenek tadi tabungan uang jajan kamu sejak hari senin?”, tanyaku semakin tertarik.

“Betul Pak, jadi setiap jumat saya bisa sedekah Lima puluh ribu rupiah. Dan sesudah itu saya selalu berdoa agar Allah berikan pahalanya untuk ibu saya yang sudah meninggal. Saya pernah mendengar ceramah ada seorang ibu yang Allah ampuni dan selamatkan dari api neraka karena anaknya bersedekah sepotong roti, Pak”, anak SD itu berbicara dengan fasihnya.

Aku pegang bahu anak itu :

” Sejak kapan ibumu meninggal, Radit?”
“Ketika saya masih TK, pak”

Tak terasa air mataku menetes :

“Hatimu jauh lebih mulia dari aku Radit, ini aku ganti uang kamu yg Lima puluh ribu tadi ya…”, kataku sambil menyerahkan selembar uang lima puluh ribuan ke tangannya.

Tapi dengan sopan Radit menolaknya dan berkata :

“Terima kasih banyak, Pak… Tapi untuk keperluan bapak aja, saya masih anak kecil tidak punya tanggungan… Tapi bapa punya keluarga…. Saya pamit balik ke kelas Pak”.

Radit menyalami tanganku dan menciumnya.

“Allah menjagamu, nak ..”, jawabku lirih.

Aku pun beranjak pergi, tidak jauh dari situ kulihat si nenek penjual kue ada di sebuah apotik. Bergegas aku kesana, kulihat si nenek akan membayar obat yang dibelinya.

Aku bertanya kepada kasir berapa harga obatnya. Kasir menjawab : ” Empat puluh ribu rupiah..”

Aku serahkan uang yang ditolak anak tadi ke kasir : ” Ini saya yang bayar… Kembaliannya berikan kepada si nenek ini..”

“Ya Allah.. Pak…”

Belum sempat si nenek berterima kasih, aku sudah bergegas meninggalkan apotik… Aku bergegas menuju Pandeglang menyusul teman-teman yang sedang keliling dakwah disana.

Dalam hati aku berdoa semoga Allah terima sedekahku dan ampuni kedua orang tuaku serta putri tercintaku yang sudah pergi mendahuluiku kembali kepada Allah.

Sahabat ada kalanya seorang ank lebih jujur dri pada orang dewasa,ajrkan lah ank2 kita dri dini tindakan nyata yg bukan teori semata.

Kisah ini dari hamba Alloh.

Silahkan di share sahabat

masjid ramah anak dan bagaimana membawa anak ke masjid

Membawa anak ke masjid..
Ramadhan segera tiba, mungkin akan muncul lagi diskusi soal masjid ramah anak dan bagaimana membawa anak ke masjid, si anak yang harus tertib atau seluruh jamaah yang harus maklum.
Mengakrabkan anak terutama anak lelaki dengan masjid memang sangat penting, tetapi tentu ada caranya, ada adabnya, bukan sekedar modal.." Ah.. nanti juga ngerti sendiri, namanya juga anak-anak." Bagi anak-anak, pergi ke masjid, pergi ke supermarket, pergi ke arisan keluarga atau ke tempat manapun dimana dia diharapkan berperilaku tertentu, sama menegangkannya seperti anda mau tampil di depan Gubernur. Jika anda akan tampil paduan suara di depan Gubernur, kira-kira perlu berapa kali latihan? Ada gladi kotor? Gladi bersih?
Anak-anak bukan orang dewasa yang dikecilkan, maka ia perlu berlatih menghadapi situasi baru. Bagaimana caranya? Mari optimalkan ikhtiar di pihak kita, bukan mengharapkan semua orang berubah sesuai maunya kita.
1. Lakukan briefing : Apa yang harus dilakukan di masjid, berapa lama waktunya (bawa timer digital jika sudah mulai mengenalkan tentang waktu), apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang boleh ia bawa jika ternyata sholat belum selesai dan ia lelah
2. Lakukan role playing di rumah : lakukan beberapa skenario, suasana ketika sedang sholat, suasana jika ada khutbah, anda berperan sebagai ortu, sebagai jamaah lain (jamaah ramah, jamaah galak, dll)
3. Mulailah dari waktu sholat yang pendek. misalnya sholat subuh atau maghrib (jangan tiba-tiba diajak tarawih yang waktunya panjang). Evaluasi hasilnya, mana yang perlu diperbaiki dan dilatih lagi
4. Ingat bahwa rentang perhatian anak masih terbatas, bagi anak balita mampu bertahan dalam kegiatan yang sama 20 menit itu sudah prestasi gemilang. mendekati 7 tahun hingga 10 tahun, maksimal 40 menit itu sudah luar biasaaa.. apalagi jika kegiatan itu dianggap kurang menarik
5. Tempatkan anak di posisi dekat dinding agar jika ia meninggalkan shaf tidak membuat shaf anda terputus
6. Secara sopan minta ijin dan minta maaf terlebih dahulu kepada jamaah di sekeliling anda jika nanti ada kondisi yang mungkin tidak mereka sukai (ini sekaligus menjadi contoh bagi anak tentang sopan santun dengan menghormati hal orang lain).

Semua persiapan ini sangat penting bukan sekedar agar orang lain tidak terganggu, tetapi juga mencegah anak mengalami perlakukan tidak menyenangkan di tempat yang seharusnya kelak ia cintai ini. Karena pengalama traumatis di usia dini, membekas cukup panjang dan dalam. Mungkin anak tidak ingat peristiwanya tetapi bisa jadi masjid menjadi anchor perasaan tidak nyaman bagi anak,
Usia berapa sebaiknya dimulai? Sejak anak sudah bisa memahami briefing dan role playing sederhana. Setiap anak berbeda-beda, ada anak salah satu alumni kelas kami yang usianya baru 1.5 tahun sudah faham, ada yang 4 tahun, ada yang 7 tahun, tergantung pola komunikasi dan kebiasaan di rumah anda. Anak yang memiliki kedekatan yang baik dan biasa diperlakukan respectful insyaaAllah memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik.

Okina Fitriani
Enlightening Parenting

Jika dirasa bermanfaat silahkan dibagikan

RESEP MASAKAN UTK BUKA PUASA* "KARE INDIA

Ijin share, pilihan resep untuk menu di bulan puasa

*RESEP MASAKAN UTK BUKA PUASA*


"KARE INDIA"..ЁЯН▓ЁЯН╡ЁЯНЫ

Yg pengen masakan Nasi briyani India dan suka masak, boleh dicoba berikut resepnya, benar2 original & otentik..

Bahan & bumbu :

1роОройроХ்роХு роЪெроХ்ро╕் ் 3рокрод்родாрог்роЯுроХро│ுроХ்роХு 1/2рооுрой் роироЯрои்род роЕройுрокро╡роо், рооுродрой் 2рооுродро▓ாроХ роХைропроЯிроХ்роХாрооро▓் роЪுрог்рогிрод்родрог்рогிропைрокீропроЪ்роЪிроп роЕройுрокро╡роо். 1/3роЖроЩ்роХிро▓род்родிро▓் роЪொро▓்ро╡родாройாро▓், 1рокроХ்роХрод்родு ро╡ீроЯ்роЯிро▒்роХு ропாро░ோ роРропро░் ро╡ீроЯ்роЯுроХ்роХாро░роЩ்роХ роХுроЯி ро╡рои்родிро░ுроХ்роХாроЩ்роХ роОрой்ро▒ு роЕроо்рооா роХூро▒ிропрокோрод..

Cara memasak :

ு, роЕро╡்ро╡ро│ро╡ு роЪுро╡ாро░ро╕்ропроо் роХாроЯ்роЯро╡ிро▓்ро▓ை, роЖройாро▓் ро╡ிроЪாро▓роо் рооாрооி роОроЩ்роХ ро╡ீроЯ்роЯுроХ்роХுро│் рокிро▒ை роХுрод்род рооோро░் ро╡ாроЩ்роХ роиுро┤ைрои்род рокோродு, роиாрой் роЕроЪрои்родு ро╡ிроЯ்роЯேрой். роЕро╡ро░்роХро│் рокுроЯро╡ை роХроЯ்роЯிропிро░ுрои்род роиேро░்род்родி рооுро▓ை, роЗроЯுрок்рокு, роХுрог்роЯி, роОрой்ро▒ு рооுроХ்роХிропрооாрой роЕроЩ்роХ роЕро╡ропроЩ்роХро│ை роОроЯுрок்рокாроХ роХாроЯ்роЯிропродு. рокро│ிроЩ்роХுрокோрой்ро▒ роЕро╡ро│родு роЗроЯுрок்рокு рокроХுродி, родொрок்рокுро│் родெро░ிрои்родுроо் родெро░ிропாрооро▓ுроо் роХாроЯ்роЪி ропро│ிрод்род ро╡ிродроо், ро▓ேроЪாроХ родெро░ிрои்род рооுро▓ைроХро│் роОрой்ро▒ு рооுродро▓்
роОройроХ்роХு роЪெроХ்ро╕் рооோроХроо் роЖро░роо்рокிрод்род роХாро▓роХроЯ்роЯроЩ்роХро│், рокாро░்роХ்роХுроо் рокெрог்рогோроЯெро▓்ро▓ாроо் рокроЯுроХ்роХ ро╡ேрог்роЯுроо்рокோрой்ро▒ роОрог்рогроЩ்роХро│், роЙро▒ро╡ுроХро│் ро╡ропродுроХро│் ро╡ро░ைрооுро░ைропிрой்ро▒ி роХройро╡ுроХро│், рооோроХроЩ்роХро│் роОрой்ро▒ு ро╡ாро┤்рои்родு родிро░ிрои்род роХாро▓роо் роЕродு, роЗрок்рокோродு роЕрой்рокாрой рооройைро╡ி, роЖроЪைропாрой роХுро┤рои்родைроХро│் роОрой்ро▒ு ро╡ாро┤்рои்родு роХொрог்роЯிро░ுрои்родாро▓ுроо், роЕрои்род роХாро▓род்родு роЕройுрокро╡роЩ்роХро│ை роЕроЪைрокோроЯுроХைропிро▓் роЪுроХрооாроХрод் родாрой் роЗро░ுроХ்роХிро▒родு, роЕрои்род роиிройைро╡ுроХро│ிро▓் рокூро▓் роОро┤ுроо்рокрод்родாрой் . роЗродு роЪுрооாро░் ்

Selamat mencoba ‍‌‌‌‌‌‌‌‍‌‌‌ЁЯША‌‌‍‌‌‌‌‌‌‌

INDAHNYA BERBAGI .....

Inilah esensi bukti kecintaan HTI pada negeri ini dan bukti HTI dalam menjaga negeri ini. Catat!

ЁЯУб *BAGUS DAN VIRAL*

HTI KOMITMEN MENJAGA INDONESIA


Oleh Abdul Latif (Direktur Indo Politic Watch)

Berdasarkan pengamatan—fakta, empirik, data, dan lapangan—, HTI memiliki komitmen kuat. Khususnya menjaga Indonesia. Tak diragukan lagi, langkah politiknya meski bukan politik praktis masuk ke lingkar kekuasaan, sungguh sangat mengesankan. Bahkan, meski ada peluang masuk ke politik praktis, HTI lebih memilih ‘edukasi politik’ yang sering dilupakan politisi dan negarawan yang saat ini duduk di kursi kekuasaan.

HTI memiliki pandangan khas terkait konteks keindonesiaan. Berdasarkan pengamatan lapangan dan agenda yang pernah dilakukan HTI, temanya betul-betul ingin menjaga dan memerdekaan Indonesia dari penjajahan. HTI memandang bahwa negeri tercinta kita ini telah dikepung oleh para penjajah baik dari Timur maupun Barat. Secara fisik negeri ini memang merdeka. Tapi kalau ditelusuri dengan kejernihan berfikir, maka akan diketahui bahwa penjajah telah merubah langkah dari menjajah secara fisik atau militer ke penjajahan secara ekonomi, social, budaya, politik, hukum, dll. Negara – Negara besar kini dengan mudah menguasai negeri ini yang sudah terkenal mempunyai sumber daya alam yang sangat besar.

Selain itu negeri Indonesia mempunyai letak geografis yang strategis. Inilah yang menginspirasi Negara-negara asing untuk menguasai Indonesia. Lihatlah penguasaan gunung emas Freeport, minyak, hutan , pantai, dll. Semua itu kini telah banyak dikuasai asing dan aseng. Disinilah kiprah HTI yang sebenarnya yaitu menjelaskan kepada umat tentang bahayanya penjajahan ini dan berjuang membebaskan negeri zamrud khatulistiwa ini dari belenggu penjajahan. Inilah esensi dari dakwah dan perjuangan HTI untuk menjaga Indonesia dari imperialism modern.

Dalam setiap perjuangan senantiasa dibutuhkan pengorbanan. Kerikil-kerikil tajam akan selalu hadir di jalan perjuangan. Semua tantangan itu adalah upaya untuk menghancurkan perjuangan. Salah satu tantangan HTI saat ini adalah fitnah besar yang di galang oleh penjajah. Penjajah melelui antek-anteknya yang bertugas menjaga kepentingan penjajah membuat fitnah-fitnah dan membenturkan kelompok – kelompok masyarakat agar mereka sibuk dengan saudaranya sendiri. Tujuannya agar para penjajah aman dalam menguras semua kekayaan negeri ini. Para penjajah sangat faham bahwa rival mereka adalah orang-orang yang ahli politik dan itu adalah HTI. Dengan itu, maka penjajah menempatkan HTI sebagai musuh utama. Para penjajah tidak bisa berhadapan langsung dengan HTI, oleh karena itu mereka menciptakan makar-makar keji. Muncullah fitnah-fitnah dan stigma negative untuk menghadang HTI. Dari fitnah gerakan Wahabi, radikal, gak mau tahlilan, sampai terorisme. Tapi semua tak mampu menghadang dakwah HTI. Sebaliknya HTI semakin berpengaruh dan dicintai ummat.

Fitnah Tak Bertuah

Sungguh keji fitnah yang dituduhkan pada HTI. Media arus utama yang cenderung liberal, menjadi obor pegobar fitnah. Banyak yang tidak sadar bahwa fitnah yang diluncurkan justru semakin menunjukan a buse of power. Tak bisa dipungkiri, penguasa yang menyalahgunakan kekuasaan akan sangat mudah ‘menggebuk’ lawannya, meski inskonstitusional. Gelap mata dalam menjalankan kebijakannya. Sebenarnya penguasa saat ini berada pada pihak siapa: rakyat atau kepentingan kelompok?

Ide-ide dasar di negeri ini dijadikan mainan kepentingan elit. Penafsirannya berbelit-belit. Seolah menjaga tapi malah membuka peluang penjajah. Sadis dan ironis. Perlu kiranya penguasa jangan sampai membuat blunder yang kian menjauhkan dari rakyatnya. HTI tidak salah apa-apa. Justru penguasa harus berkaca, salah apa penguasa saat ini semakin ditinggal rakyatnya?

Komitmen HTI menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini tak diragukan. Hal ini diwujudkan dengan penolakan HTI pada disintegrasi wilayah Indonesia. Sayangnya, penguasa mengabaikan pesan-pesan HTI dan rakyat terkait OPM, Minahasa Merdeka, Timor-Timur, dan rongrongan penjajah. Penguasa terkadang terlihat diam dalam melihat segala upaya separatisme dan disintegrasi.

Komitmen

Komitmen keislaman HTI diwujudkan dengan menjaga persatuan dan ukhuwah sesama muslim. Tidak pernah HTI mengkafirkan orang lain. Jika HTI mengkafirkan orang, mengapa sampai saat ini HTI tidak pernah membangun masjid sendiri? Bukankah ibadah bersama orang kafir itu haram? Kalau HTI mengkafirkan orang lain mengapa banyak ulama’-ulama’ yang semakin dekat dengan HTI ? kalau HTI mau mengubah UUD, sudah berapa kali UUD diamandemen? Siapa yang mengamandemen? apakah HTI yang merubah UUD tersebut? Wahai orang-orang yang berakal, sadarilah fakta-fakta yang kami ketengahkan. Sungguh fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan, dosa dan adzabnya sangat luar biasa. Janganlah jual akidah untuk kepentingan para penjajah.

Dan ingatlah jangan sampai kita menyesal diakherat kelak, semua perbuatan kita dipertanggungjawabkan dihadapan Allah swt. Janganlah kita diam karena kecintaan kita terhadap kenikmatan dunia yang fana ini dengan berdiam diri atas kedholiman yang terjadi dimana-mana ini. Inilah esensi bukti kecintaan HTI pada negeri ini dan bukti HTI dalam menjaga negeri ini. Catat!

Namanya Afi Nihaya Faradisa. Bagi yg gampang terpengaruh, jangan ikuti pemikirannya sungguh berbahaya Berikut ini salah satu contoh tulisan Afi yg dibantah habis


Satu lagi anak muda yg terkena paham liberal dan sekuler, yg dijadikan panutan banyak orang. Namanya Afi Nihaya Faradisa.

Bagi yg gampang terpengaruh, jangan ikuti pemikirannya sungguh berbahaya

Berikut ini salah satu contoh tulisan Afi yg dibantah habis sama salah satu temen FB saya

Monggo disimak:

Merespon tulisan ANF

(yg ada Quote nya itu tulisan Afi, yg sesudah tanda === itu bantahannya)

Quote: "Kebetulan saya lahir di Indonesia dari pasangan muslim, maka saya beragama Islam. Seandainya saja saya lahir di Swedia atau Israel dari keluarga Kristen atau Yahudi, apakah ada jaminan bahwa hari ini saya memeluk Islam sebagai agama saya? Tidak."
==========>
Orang yang lahir dari keluarga Muslim juga tidak ada jaminan istiqamah sampai mati, banyak yang murtad karena berbagai sebab. Termasuk murtad tanpa sadar karena tidak bangga dengan agamanya sendiri, atau merasa malu/inferior atas ajaran Islam, bahkan bersikap sok kafir.

Quote: "Saya tidak bisa memilih dari mana saya akan lahir dan di mana saya akan tinggal setelah dilahirkan. Kewarganegaraan saya warisan, nama saya warisan, dan agama saya juga warisan."
==========>
Gembong Atheis, Richard Dawkins berkata: "Gen-gen memang membentuk kita, tapi tidak menentukan kita"

Pembentuk paling mendasar spesies manusia adalah gennya, hal-hal yang selain itu bisa diubah sesuka hatinya. Bahkan gen sebetulnya pun bisa berubah dengan adanya mutasi, sayangnya belum ada mutasi terkendali yang bisa memastikan sifat menguntungkan saja.

Jadi, kewarganegaraan bisa berubah dengan naturalisasi, misalnya Greg Nwokolo dan Christian Gonzales dahulu bukan WNI, tapi sekarang beliau berdua adalah WNI dan sudah bela timnas.

Sayangnya, meski Greg dan Gonzales tidak pernah korupsi, keduanya tidak mungkin jadi presiden. Pasalnya dalam pasal 6 UUD amandemen memberi syarat, Capres-Cawapres harus WNI sejak orok/bayi merah. Kasihan gak mereka?

Sedangkan nama pemberian orang tua itu bisa diubah, tinggal diurus di Catatan Sipil.

Adapun soal agama, sudah disebutkan bahwa selain banyak orang murtad, juga banyak yang menjadi mualaf. Setiap orang punya akal dan hawa nafsu, mau memilih mana. Ikut Islam sampai mati atau pilih kekafiran.

Yang bisanya cuma ngikut orang tuanya itu ya bayi, atau anak yang belum baligh. Apa kamu mau bilang bahwa semua orang masih seperti bocah?

Ajaran Islam tentang anak kecil pun sangat bijak, yaitu sesuai fitrahnya. Jadi, biarpun ada anak orang kafir (non-Muslim), lalu meninggal saat kecil, dia tetap bisa masuk surga.

Lain dengan yang sudah dewasa, lewat akal normal dan kesadarannya, maka semua perbuatannya harus dipertanggung jawabkan.

Quote: "Untungnya, saya belum pernah bersitegang dengan orang-orang yang memiliki warisan berbeda-beda karena saya tahu bahwa mereka juga tidak bisa memilih apa yang akan mereka terima sebagai warisan dari orangtua dan negara."
==========>
Kalau dengan orang yang lahir dari orang tua pengikut teroris IS*S (ideologi teroris) atau pemberontak separatis bagaimana? Pernah bersitegang gak nduk dengan mereka? Atau kamu tetap "merangkul" hangat mereka. Kan katanya tiap orang sekedar "terima warisan"?
#mikir

Quote: "Setelah beberapa menit kita lahir, lingkungan menentukan agama, ras, suku, dan kebangsaan kita. Setelah itu, kita membela sampai mati segala hal yang bahkan tidak pernah kita putuskan sendiri."
==========>
Konflik itu muncul bukan sebatas alasan SARA, tapi karena berbagai faktor yang tidak diketahui. Sebelum kamu lahir pun gen kamu berlomba dengan jutaan gen saudaramu (sel sperma). Akhirnya kamu menang dan mereka semua mati.

Dalam Islam yang ditekankan adalah sikap adil dan membela kebenaran dari berbagai kezhaliman. Karena di dunia ini tempatnya konflik. Sehingga perjuangan menegakkan keadilan adalah perjuangan seumur hidup. Inilah esensi Islam. Cuma orang bodoh yang bilang ini sebagai jalan salah.

Justru dalam Islam, mati membela hal-hal duniawi termasuk perkara ashobiyah, matinya mati jahiliyah.

Quote: "Sejak masih bayi saya didoktrin bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar. Saya mengasihani mereka yang bukan muslim, sebab mereka kafir dan matinya masuk neraka. Sejak masih bayi saya didoktrin bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar. Saya mengasihani mereka yang bukan muslim, sebab mereka kafir dan matinya masuk neraka. Ternyata, Teman saya yang Kristen juga punya anggapan yang sama terhadap agamanya. Mereka mengasihani orang yang tidak mengimani Yesus sebagai Tuhan, karena orang-orang ini akan masuk neraka, begitulah ajaran agama mereka berkata. Maka, Bayangkan jika kita tak henti menarik satu sama lainnya agar berpindah agama, bayangkan jika masing-masing umat agama tak henti saling beradu superioritas seperti itu, padahal tak akan ada titik temu."
==========>
Saya juga sering merenung mengapa non-Muslim masuk neraka. Jawabannya sederhana, karena mereka kufur terhadap ajaran Islam. Namun mereka memiliki kesempatan sampai ruhnya dicabut di batang leher untuk mengakui Allah.

Di lain sisi, yang Muslim pun punya peluang serupa untuk murtad karena godaan setan, pindah keyakinan atau hal-hal duniawi lain.

Agama itu ibarat sebuah kumpulan gagasan yang diyakini, sehingga pasti saling bersaing.

Ideologi-ideologi sekuler juga bersaing. Separatisme pun bersaing dengan negara. Kaum revolusionis terus bergerak menyiapkan apa yang mereka yakini ideal. Parpol bersaing cari muka merebut pemilih saat pemilu/pilkada, sampai bentrok dan ada yang mati.

Dan jangan lupakan tadi, jutaan gen saudaramu (dalam sel sperma) mati karena kalah bersaing.

Ingin meniadakan persaingan, berarti otomatis memunculkan konflik baru. Karena kamu harus memaksa mereka turut memimpikan utopiamu dengan membuang nilai aslinya.

Qoute: Jalaluddin Rumi mengatakan, "Kebenaran adalah selembar cermin di tangan Tuhan; jatuh dan pecah berkeping-keping. Setiap orang memungut kepingan itu, memperhatikannya, lalu berpikir telah memiliki kebenaran secara utuh."
==========>
Saya tidak tahu konteks kalimat yang dipotong ini. Apakah Rumi berbicara tentang khilafiyah di internal umat Islam dalam memahami Al-Qur'an dan Hadits (kebenaran dari Tuhan), atau untuk kasus universal (semua manusia dan ideologinya).

Jika konteks perkataan Rumi bermaksud pada khilafiyah internal Muslim. Maka kalimat itu tidak nyambung dengan penggiringan opini di tulisanmu nduk.

Lalu jika konteksnya ternyata kasus universal, maka kalimat Rumi tidak rasional. Ingat ya, di seluruh dunia ini banyak keyakinan, ideologi dan gaya hidup.

Ada yang menyembah pohon karena mengklaim tuhan "nongkrong" di situ. Ada yang Komunis, ada yang hedonis, ada yang boros merusak bumi, ada pelacur, pezinah, teroris dan lain-lain.

Apa mau kamu bilang mereka semua "mewarisi" pecahan kebenaran dari Tuhan?

Quote: "Salah satu karakteristik umat beragama memang saling mengklaim kebenaran agamanya. Mereka juga tidak butuh pembuktian, namanya saja "iman"..."
==========>
Kalau pembuktian fisika adanya Tuhan itu memang tak mungkin, karena fisika adalah ilmu untuk mengobservasi makhluk ciptaan Tuhan.

Tapi, penerapan agama sebagai ilmu ada di dunia nyata. Banyak sekali metode pembuktian dan teori untuk mendukung kebenaran sebuah agama. Misalnya ilmu Hadits dan ushul fiqh.

Hukum syariat juga membutuhkan penelitian di dunia nyata agar bisa mengatasi berbagai masalah sosial. Jadi ada ajaran dasar yang diimani, sementara penerapannya membutuhkan ilmu.

Kamu kira sains tidak diawali dari dogma mendasar yang jadi pijakannya?

Quote "Manusia memang berhak menyampaikan ayat-ayat Tuhan, tapi jangan sesekali mencoba jadi Tuhan. Usah melabeli orang masuk surga atau neraka sebab kita pun masih menghamba."
==========>

Kalau pernyataanmu itu dibalik gini gimana nduk:

"Manusia memang berhak menyampaikan hukum/UU negara, tapi jangan sesekali mencoba jadi negara. Usah melabeli orang penjahat, koruptor, separatis, pemberontak, teroris, anti kebhinekaan, intoleran sebab kita pun masih coba jadi WNI yang baik"

Jadinya ketahuan kan gimana ga rasionalnya pernyataan kayak gitu? Karena definisi kesalahan bisa mengacu ke hukum negara. Jika hukumnya jelas, maka boleh saja melabeli.

Adapun melabeli orang sebagai kafir (orang yang ingkar pada Islam) dan akan masuk ke neraka itu domain hukum Islam yang sudah jelas diturunkan dalam Qur'an dan Hadits. Yang tidak boleh adalah mengkafirkan seorang Muslim. Dan "memuslimkan" orang kafir.

Masak bukan Islam disuruh sholat dan puasa? Dikubur dikafani? Ada-ada Gajah....

Quote: "Latar belakang dari semua perselisihan adalah karena masing-masing warisan mengklaim, 'Golonganku adalah yang terbaik karena Tuhan sendiri yang mengatakannya'. Lantas, pertanyaan saya adalah kalau bukan Tuhan, siapa lagi yang menciptakan para Muslim, Yahudi, Nasrani, Buddha, Hindu, bahkan ateis dan memelihara mereka semua sampai hari ini?"
==========>
Ini bukti kalau kamu tidak paham penciptaan Tuhan. Yang diciptakan-Nya adalah semua hal.

Apa yang pasti terjadi (qadar) dan semua kemungkinan/cara yang bisa terjadi (qadha), telah ditentukan-Nya.

Inilah bijaknya Tuhan, tiap orang bisa memilih (karena semua kemungkinan sudah disiapkan), sehingga ia bertanggung jawab atas pilihannya.

Apa kamu mau bilang teroris IS*S, PKI, maling, koruptor, pemerkosa, begal, dkk itu ada karena "dipelihara" oleh Tuhan. Lalu Tuhan disalahkan?

Yang begitu adalah pemikiran kaum jabariyah.

Adanya agama-agama selain Islam itu ada di ranah kehidupan sosial dan jadi persaingan. Dalam kacamata Islam, mereka tetap salah. Tapi dalam ranah muamalah, kita harus berbuat adil pada mereka.

Quote: "Tidak ada yang meragukan kekuasaan Tuhan. Jika Dia mau, Dia bisa saja menjadikan kita semua sama. Serupa. Seagama. Sebangsa.
Tapi tidak, kan?"
==========>
Apa kamu mau bilang teroris IS*S, PKI, maling, koruptor, pemerkosa, begal, dkk itu ada karena "dipelihara" oleh Tuhan?

Bukan saya mau menyamakan kelompok-kelompok ini dengan agama, tapi ini kritikan atas pemahaman salahmu tentang penciptaan Tuhan.

Ada, dan tercipta, itu bukan berarti benar atau diridhoi oleh-Nya.

Quote: "Apakah jika suatu negara dihuni oleh rakyat dengan agama yang sama, hal itu akan menjamin kerukunan? Tidak!
Nyatanya, beberapa negara masih rusuh juga padahal agama rakyatnya sama.
==========>
Di Indonesia, sama-sama Pancasilais, sering rusuh ketika politik, pemilu dll. Apa kamu mau bilang Pancasila tidak bisa meredam konflik?

Sekali lagi jangan menyederhanakan konflik dengan mengkambing hitamkan agama. Penyebab konflik itu rumit, bisa rezim kejam, settingan, adu domba, rebutan perempuan, persaingan tanah subur, penjajahan, pendudukan, sengketa bisnis dll.

Quote: "Sebab, jangan heran ketika sentimen mayoritas vs. minoritas masih berkuasa, maka sisi kemanusiaan kita mendadak hilang entah kemana."
==========>
Sentimen mayoritas vs minoritas di Indonesia itu cuma pseudo konflik, yang dibuat oleh kelompok tertentu agar "menggambarkan dirinya terzhalimi".

Sikap yang benar adalah, agar mencegah konflik negara harus adil. Sehingga mayoritas diberi amanah untuk melindungi, sementara minoritas diberi amanah untuk menjaga rasa menghormati.

Quote: "Bayangkan juga seandainya masing-masing agama menuntut agar kitab sucinya digunakan sebagai dasar negara. Maka, tinggal tunggu saja kehancuran Indonesia kita."
==========>
Banyak yang menafsirkan sila-sila Pancasila itu sesuai dengan ajaran Islam, sampai dicocok-cocokkan dengan ayat Al-Qur'an, dan yang melakukannya termasuk sejumlah pejabat negara, apa mau kamu bilang mereka akan menghancurkan NKRI?

Saya sarankan kamu baca lagi sejarah pembentukan negara. Kelompok Islam sudah ngalah demi alasan "maslahat lebih besar".

Coba cari pendapat MUI tentang dasar negara, yaitu sebuah "perjanjian". Karena bersifat perjanjian, maka di konsepnya harus ada yang bisa diterima oleh orang Islam.

Kalau tafsiran perjanjiannya digeser-geser menjadi sekuler, alias tidak bisa diterima kelompok Islam, maka itulah si tukang perusak ketenangan.

Quote: "Karena itulah yang digunakan negara dalam mengambil kebijakan dalam bidang politik, hukum, atau kemanusiaan bukanlah Alquran, Injil, Tripitaka, Weda, atau kitab suci sebuah agama, melainkan Pancasila, Undang-Undang Dasar '45, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam perspektif Pancasila, setiap pemeluk agama bebas meyakini dan menjalankan ajaran agamanya, tapi mereka tak berhak memaksakan sudut pandang dan ajaran agamanya untuk ditempatkan sebagai tolok ukur penilaian terhadap pemeluk agama lain. Hanya karena merasa paling benar, umat agama A tidak berhak mengintervensi kebijakan suatu negara yang terdiri dari bermacam keyakinan."
==========>
Boleh saja agama mengintervensi kebijakan negara, ini dijamin sejak NKRI berdiri. Misalnya menuntut membasmi kemaksiatan dan perzinahan, serta aturan ketertiban beribadah oleh negara.

Terlebih, hukum sipil yang dipakai masih berasal dari warisan penjajah Belanda. Dimana yang dianggap berzinah adalah perselingkuhan. Suka sama suka dianggap bukan perzinahan. Pelacur dan homo pun tidak ada hukumnya.

Dulu pornografi tidak melanggar hukum sebelum UU anti Pornografi.

Maka, aspirasi apapun itu hak setiap golongan, yang penting diperjuangkan secara fair.

Kalau umat Islam menuntut negara mengadopsi hukum pidana baru sesuai syariat, maka ini hak yang dilindungi secara demokratis. Seandainya nih, hukum qisas pembunuhan (yang terbukti adil) diadopsi dalam hukum pidana, lalu disetujui oleh non-Muslim setelah perdebatan sengit untuk diyakinkan. Kamu siapa melarang-larang?

Masak hukum warisan Belanda dianggap "menyatukan NKRI", lalu hukum Islam dari Allah langsung dituduh menghancurkan kedamaian?

#mikir

Quote: "Suatu hari di masa depan, kita akan menceritakan pada anak cucu kita betapa negara ini nyaris tercerai-berai bukan karena bom, senjata, peluru, atau rudal, tapi karena orang-orangnya saling mengunggulkan bahkan meributkan warisan masing-masing di media sosial."
==========>
Yang sangat mengancam negara ini adalah orang-orang sekuler yang berambisi menendang pengaruh agama dari negara. Membentur-benturkan mayoritas dengan minoritas. Melarang-larang aspirasi umat Islam dengan alasan "bahayakan keutuhan negara", padahal ini negara berdemokrasi.

"Ketika negara lain sudah pergi ke bulan atau merancang teknologi yang memajukan peradaban, kita masih sibuk meributkan soal warisan."
==========>
Memangnya manfaat apa setelah sampai ke Bulan? Ada gitu SDA yang bisa ditambang dari Bulan untuk mengganti biaya ekonomi yang habis dipakai untuk misi?

AS saja sudah enggan meluncurkan misi ke Bulan, malah lebih memilih misi perang ke Irak yang kaya minyak dan Afghanistan yang kaya tambang Lithium.

beli rumah di ALGIRA PROPERTI

Kenapa harus beli rumah di ALGIRA PROPERTI ??

1. Marketingnya Ganteng/Cantik
2. Bisa Custom design sesuai keinginan.
3. Harganya Murah dari yang lain.
4. Kemana ajah deket semua Proyek" nya.
5. Gak pake dosa.
6. Beli rumah dapet isi"nya.
7. Bisa buat invest dapet duit jajan buat traktir temen setiap bulan.
8. Nambah pahala. ( bikin seneng banyak orang terutama istri . )
9. Fasilitasnya canggih. ( cctv, kolam berenang, taman, playground, dll )
10. Car port nya muat 2 mobil pajero dan fortuner akang teteh...
11. Deket sama rumah mantan. ( insyallah )
12. Di ingetin shalat 5 waktu terus setiap hari seumur hidup. ( dekat dengan masjid / mushollah )
13. Panjang deh kalau di ceritain mah...

Salam ,
Jimmy
No Hp/Wa :


#bandingkan5tahun
#welovealgiraproperti

MENGUCAPKAN SELAMAT NISFU SA'BAN* MENJELANG ROMADHON MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

*Saya dan Keluarga*


serta bersama...
PRESIDEN
WAKIL PRESIDEN
TNI AD
TNI AU
TNI AL
POLRI
Menteri Agama
Menteri Badan Usaha Milik Negara
Menteri Pertahanan
Menteri Dalam Negeri
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
Menteri Kehutanan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Menteri Kelautan dan Perikanan
Menteri Kesehatan
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Menteri Keuangan
Menteri Keuangan
Menteri Komunikasi dan Informatika
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Menteri Lingkungan Hidup
Menteri Luar Negeri
Menteri Pekerjaan Umum
Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Menteri Pemuda dan Olahraga
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Menteri Pendidikan Nasional
Menteri Perdagangan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Menteri Perhubungan
Menteri Perindustrian
Menteri Pertahanan Republik
Menteri Pertanian
Menteri Perumahan Rakyat
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
Menteri Riset dan Teknologi
Menteri Sekretaris Negara
Menteri Sosial
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Gubernur
Walikota
Bupati
Camat
Lurah
Ketua RW
Ketua RT
Hansip
Hacker
Phreaker
Cracker
Scammer
Defacer
Script kiddies
Hacker wannabe
Newbie
Spammer
Junker
Liker
Kaskuser
Facebookers
NMers
Tukang ngaduk
Tukang gorengan
Tukang bakso
Tukang pompa
Tukang jahit
Tukang palak
Tukang gali kubur
Dokter
Suster
Insinyur
Hakim
Jaksa
Pengacara
Manager Hotel
Manager Restoran
Manager Sea food
Manager Supermarket
Satpam Hotel
Satpam Moll
Satpam Kantor
Satpam Apartemen
Satpam Indomaret
Satpam Discotick
Satpam Ding dong
Mpok Romlah
Mpok Encum
Mpok Jenab
Mpok Ati
Mpok Dom dom
Mpok Cuneh
Bang Toang
Bang Toing (adenya bang toang)
Bang Ale
Bang Satimin
Bang Midun
Bang Kotan
Engkong Riman
Engkong Injih
Engkong Malih
Engkong Bokir
Ceu inah
Ceu anih (bukan adenya ceu inah.. ga tau siapanya)
Ceu Lia
Ceu Romlah
Pak Carik
Bu Carik
Ketua RT
Ketua RW
Sekretaris
Bendahara
Hansip
Satpol PP
Satpam
Ibu kost
Penjaga warnet
Tukang Sapu
Bakul Mie ayam
Bakul Bakso
Tukang Sate
Bakul cilok
Bakul gereh
Bakul pindang
Bakul es dawet
Bakul srabi
Bakul sego megono
Bakul rujak
Bakul siomay
Bakul Lobes
Bakul kentang
Bakul mlinjo
Bakul emping
Bakul alfamart
Bakul indomaret
Supir angkot
Supir truk
Supir bus
Supir m0ntor mabur
Tukang becak
Tukang netek
Tukang gebyok
Tukang nebas jengkol
Suzanna
Nyi lanjar
Nyi pelet
Nyi blorong
Mak lampir
Tukang parkir
Tukang ledeng
Tukang sedot WC
Wong ngarit
Wong angon wedhus
Pengemis
Pengamen
dan Seluruh Warga Perumahan Yg Gede dan Cluster bahkan Orang2 Kampung yg Tanahnya luas atau yg ngontrak

*MENGUCAPKAN SELAMAT NISFU SA'BAN*
MENJELANG ROMADHON MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
buat saudara saudara di grup *A* ЁЯЩПЁЯП╗

Itulah perjuangan syariah dan khilafah HTI

CINTA INDONESIA PERLU BUKTI

(c) Prof. Fahmi Amhar

Yang diperjuangkan HTI bukanlah hanya syari'ah asesoris,
bukan sekedar jilbab syar'i agar yang cantik bertambah modis,
bukan pula sekedar produk halal membanjiri mall-mall klimis,
dan pejabat berbaju koko dan berpeci agar tercitra spiritualis !
tetapi terbebasnya negeri ini dari segala aturan yang bengis,
peninggalan penjajahan Jepang, Belanda maupun Inggris,
maupun pengaruh Cina komunis, atau Amerika kapitalis!
bahkan juga bahaya latent Yahudi zionis !!!
Ini syarat hapus kebodohan, kemiskinan dan korupsi yang kronis,
yang selama ini membuat bangsa ini tercabik dan meringis.

Yang diperjuangkan HTI bukan sekedar adanya seorang khalifah,
bukan asal ada muslim duduk di kursi kekuasaan yang wah,
namun juga menerapkan seluruh syari'ah yang penuh berkah,
sehingga dikuatkan yang marjinal dan yang lemah,
dan yang sudah kuat jadi makin rajin ibadah dan sedekah.
juga ada yang mempersatukan potensi umat dengan ukhuwah,
dan menjadi pemutus segala ijtihad yang masih khilafiyah.

Itulah perjuangan syariah dan khilafah HTI.
Kami tidak punya kepentingan dengan politik praktis sehari-hari.
Kami ingin menjadi negarawan-negarawan untuk ibu pertiwi,
Tanpa merasa paling Bhinneka Tunggal Ika atau NKRI.
Apalagi merasa Pancasila dan UUD45 paling mengerti.
Kami tetap rindu dunia di bawah peradaban sistem Ilahi,
juga tetap setia berada di bawah Panji-panji,
peninggalan Nabi.

#puisiFahmiAmhar

Semoga segala aktifitas kita hari ini barokah


APA ITU " BAROKAH" ?

Barokah adalah kata yg diinginkan oleh hampir semua hamba yg beriman, karenanya orang akan mendapat limpahan kebaikan dalam hidup.

Barokah bukanlah cukup & mencukupi saja, tapi barokah ialah ketaatanmu kepada ╪з┘Д┘Д┘З dg segala keadaan yg ada, baik berlimpah atau sebaliknya.

Barokah itu: "albarokatu tuziidukum fi thoah" ~ barokah menambah taatmu kepada ╪з┘Д┘Д┘З.

Hidup yg barokah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub ╪╣┘Д┘К┘З ╪з┘Д╪│┘Д╪з┘Е, sakitnya menambah taatnya kepada ╪з┘Д┘Д┘З.

Barokah itu tak selalu panjang umur, ada yg umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab ibn Umair.

Tanah yg barokah itu bukan karena subur & panoramanya indah, karena tanah yg tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan ╪з┘Д┘Д┘З tiada yg menandingi.

Makanan barokah itu bukan yg komposisi gizinya lengkap, tapi makanan itu mampu mendorong pemakannya menjadi lebih taat setelah makan.

Ilmu yg barokah itu bukan yg banyak riwayat & catatan kakinya, tapi yg barokah ialah yg mampu menjadikan seorang meneteskan keringat & darahnya dalam beramal & berjuang untuk agama ╪з┘Д┘Д┘З.

Penghasilan barokah juga bukan gaji yg besar & bertambah, tapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rizqi bagi yg lainnya & semakin banyak orang yg terbantu dg penghasilan tersebut.

Anak² yg barokah bukanlah saat kecil mereka lucu & imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar & mempunyai pekerjaan & jabatan hebat, tapi anak yg barokah ialah yg senantiasa taat kepada Rabb-Nya & kelak di antara mereka ada yg lebih shalih & tak henti²nya mendo'akan kedua Orang tuanya.

Semoga segala aktifitas kita hari ini barokah
╪иَ╪з╪▒َ┘Гَ ╪з┘Д┘Д┘Зُ ┘Б┘К┘Г┘Е

Wahai manusia sebenarnya apa yang kalian kejar?

*TRUE STORY*

Kisah nyata penggugah jiwa.

Inspiratorquran
-Inspirasi Menghafal Al-Qur'an-

Dulu sewaktu saya masih kecil, saya selalu mendapat peringkat 1 baik di tingkat SD, SMP, SMA

Semua merasa senang, ibu dan ayah pun selalu memeluk saya dengan bangga. Memeluk dan mencium saya. Keluarga sangat senang melihat anaknya yang pintar dan berprestasi.

Begitupun ketika aku masuk perguruan tinggi ternama, tanpa embel-embel test.


Orang tua ku bangga, teman-teman ku pun merasa bangga dengan diriku.

Tatkala aku menjalani masa kuliah IPK ku selalu 4 dan aku lulus dari perguruan tinggi yang bergengsi itu dengan predikat cumlaude.

Semua bahagia, para rektor menyalami ku dan merasa bangga memiliki mahasiswa seperti diriku, jangan kau tanya tentang orang tua ku, tentunya mereka orang yang paling bangga, bangga melihat anaknya lulus dengan predikat cum laude. Teman-temanku seperjuangan pun gembira, semua wajar memancarkan kebahagiaan.

Lulus dari perguruan tinggi kini ku memasuki perusahan bonafit. Karirku sangat melejit tinggi.

Semua pun merasa bangga dengan diriku, semua kolega-kolega bisnisku selalu menjabat tanganku, semua hormat dan menghargai diriku, teman-teman lama pun selalu menyebut namaku sebagai salah satu orang sukses. Semua orang puji saya.

Namun ketika saya berikrar untuk berjuang bersama barisan pembela rasulullah saw, dan ku buang segala title keduniaan ku, kutinggalkan dunia ku untuk mengejar akhirat dan ridhanya. Seketika itu pula dunia terasa berbalik. Yaa... Dunia seperti berbalik. Ku putuskan untuk merantau dan memilih mempelajari ilmu al-qur'an dan sunnah rasulullah saw, dan kuhafalkan Al-Qur'an 30 juz.

Semua orang mencemooh dan memaki diri saya. Tak ada lagi pujian, tak ada lagi senyum kebanggan, tak ada lagi peluk hangat. Yang ada hanyalah cacian.

Terkadang, orang memaki diriku, buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau masuk pesantren.
Dia itu orang bodoh! Udah punya pekerjaan enak-enak ditinggalin.
Berbagai caci dan maki tertuju untuk diriku, bahkan dari keluarga yang tak jarang membuat diriku sedih.

"Apa ada lulusan perguruan tinggi terkenal masuk pondok tahfidz? Enggak sayang apa udah dapet kerja enak-enak? Mau makan dari mana?

Kata mereka..

Ya, pertanyaan-pertanyaan itu yang terus menyerang dan menyudutkan diriku.

Hingga suatu ketika..

Ketika fajar mulai muncul.

Aku ajak ibuku pergi untuk shalat berjamaah di masjid. Dimasjid tempat biasa aku menjadi imam.

Itu adalah shalat subuh yang akan selalu ku kenang.
Ku angkat tangan seraya mengucapkan takbir. " Allaaahuu akbaar" ku agungkan Allah dengan seagung-agungnya.

Ku baca iftitah dalam hati ku, berdesir rasanya.

Kulanjutkan membaca Al-Fatihah, ku lantunkan al-fatihah.

Bismillahirrahmaanirrahiiim, (sampai disini hati ku begetar) ku sebut namanya yang maha pengasih lagi maha penyayang terhadap hambanya.

Alhamdulillahirabbil alamiin... Ku panjatkan puji-pujian untuk rabb semesta alam..

Kulanjutkan bacaan lamat-lamat, ku hayati surah al-fatihah dengan seindah-indahnya tadabbur, tanpa terasa air mata jatuh membasahi wajahku.

Berat lidah ku untuk melanjutkan ayat, ar-rahmaanirrahiim, ku lanjutkan ayat dengan nada yang mulai bergetar..

Malikiyaumiddin, kali ini aku sudah tak kuasa menahan tangisku.

Iyyaka na'budu wa iyyaka nastaiin, yaa Allah hanya kepadamulah kami menyembah dan hanya kepadamulah kami meminta pertolongan. Hati ku terasa tercabik-cabik seringkali diri ini menuntut kepada Allah untuk memenuhi kebutuhan ku, tapi aku lalai menjalankan kewajiban-kewajiban ku kepada Allah.

Sampailah kepada akhir ayat dalam surah Al-Fatihah. Ku seka air mata ku, dan ku tenangkan sejenak diriku.

Selanjutnya subuh itu aku putuskan untuk membaca surah 'Abasa. Ku hanyut dalam bacaan ku, terasa syahdu, hingga terdengar isak tangis jamaah sesekali.
Bacaan terus mengalun, sehingga sampailah pada ayat 34.
Tangisku membuncah sejadi-jadinya.

Yauma yafirrul mar'u min akhii, wa ummihii wa abiih, wa shaahibatihi wa baniih, likullimriim minhum yauma idzin sya'nuy yughniih...

Tangisku pun membuncah, tak mampu ku lanjutkan ayat, tubuhku terasa lemas.

Hingga setelah shalat subuh selesai dalam perjalanan pulang. Ibuku menanyakan kepadaku, "mengapa kamu menangis saat membaca ayat tadi, apa artinya?"

Aku hentikan langkahku dan aku jelaskan pada ibuku. Kutatap wajahnya dalam-dalam. Wahai ibu..

Ayat itu menjelaskan tentang huru hara padang mahsyar saat kiamat nanti, semua akan lari meninggalkan sudaranya.

Ibunya...

Bapaknya..

Istri dan anaknya..

Semuanya sibuk pada urusan masing-masing.
Bila kita kaya orang akan memuji kita dengan sebutan orang yang berjaya.

Namun ketika kiamat terjadi apalah gunanya segala puji-pujian manusia itu.

Semua akan meninggalkan kita. Bahkan ibupun akan meninggalkan saya..

Ibu pun meneteskan air mata, ku seka air mata ibu.

Ku lanjutkan ceritanya, ku pun takut bu bila dimahsyar bekal yang ku bawa sedikit.

Pujian orang yang ramai selama bertahun-tahun pun kini tak berguna lagi.

Lalu kenapa orang beramai ramai menginginkan pujian dan takut mendapat celaan. Merekapun tak menghiraukan kehidupan akhiratnya kelak.

Ibu kembali memeluk saya dan tersenyum. Ibu mengatakan, betapa bahagianya punya anak seperti dirimu.
Baru kali ini aku merasa bahagia, karena ibuku bangga terhadap diriku.

Berbagai pencapaian yang aku dapat dulu, walaupun ibu sama memeluk ku namun baru kali ini pelukan itu sangat membekas dalam jiwaku.

Wahai manusia sebenarnya apa yang kalian kejar?

Dan apa pula yang mngejar kalian?

Bukankah maut semakin hari semakin mendekat?

Dunia yang menipu jangan sampai menipu dan membuat mu lupa pada negeri akhirat kelak.

Wahai saudaraku, apakah kalian sadar nafas kalian hanya beberapa saat lagi?

Sebelum lubang kubur kalian akan digali?

Apa yang aku dan kalian banggakan dihadapan Allah dan Rasul?

#InspiratorQuran
-Inspirasi Menghafal Quran-




J u m u 'a h M u b a r a k

Corporated Democracy

*PENCERAHAN...*

Corporated Democracy

Oleh: H. M. Ismail Yusanto

Awal Maret lalu, saya hadir dalam acara yang diberi tajuk Pengajian Kebangsaan dengan tema, “Perspektif Islam dalam Menyikapi Dinamika Politik-Ekonomi Nasional dan Global”. Acara diselenggarakan di rumah dinas Ketua MPR-RI, Zulkifli Hasan, di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan. Oleh pengundangnya, Prof. Rokhmin Dahuri, pengajian ini disebut bersifat lintas firqah dan lintas fraksi (politik) untuk Islam yang satu.Sesuai dengan nama dan sifatnya, hadir banyak tokoh dari berbagai kalangan. Di antaranya: Prof. Jimly Assidiqi, Prof. Nasaruddin Umar, Prof. Komaruddin Hidayat, Sutrisno Bachir, Muhammad Siddiq (Ketua Umum DDII), Syafii Antonio, Ahmad Riawan Amin, Eggy Sujana, Chusnul Mar’iyah, Neno Warisman, Hanafi Rais, Muhammad al-Khaththath dan masih banyak lagi yang lain. Ada beberapa topik yang disoroti oleh forum yang dimoderatori oleh Siti Zuhro itu. Namun, yang paling mengemuka tak lain adalah soal Ahok dan peran politik umat Islam.Ketika berbicara tentang peran politik umat Islam, tak sedikit peserta mengkhawatirkan kecenderungan liberalisasi politik saat ini, yang tampaknya akan makin meminggirkan peran umat Islam. Mengenai hal ini, Prof. Jimly memberikan penjelasan yang menarik. Pada intinya ia mengatakan, saat ini demokrasi di Indonesia memang telah berkembang menjadi corporated democracy. Aslinya, demokrasi itu dikatakan sebagai sistem politik “dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat”. Namun, dalam faktanya demokrasi sekarang telah dikooptasi oleh para pemilik modal. Dengan kekuatan uangnya, mereka menguasai media massa, market (pasar), society (masyarakat), bahkan state (negara), termasuk di dalamnya partai-partai politik dan lembaga-lembaga politik.

Sebenarnya gejala berkembangnya corporated democracy sudah lama ditengarai. Presiden Rutherford B. Hayes pada tahun 1876 mengatakan bahwa kondisi demokrasi di Amerika Serikat pada tahun itu adalah “from company, by company, and for company”. Gejala itu ia lihat hanya sebelas tahun setelah Presiden Abraham Lincoln (1860-1865)—yang semasa hidupnya dengan gagah mengatakan bahwa demokrasi adalah “from the people, by the people, and for the people”—meninggal.

++++

Peran para pemilik modal dalam dunia politik di Indonesia dilihat oleh Nanik S Deyang, mantan wartawan senior, sangatlah nyata. Ia, yang pernah menjadi salah satu wartawan dengan spesialisasi meliput konglomerat di Indonesia ini, paham betul bagaimana perangai konglomerat Cina atau para taipan di Indonesia; termasuk hubungan mereka dengan lembaga-lembaga negara mulai Kepresidenan, TNI/Polri, DPR dan lainya. Nanik mencontohkan, ketika seorang presiden hendak melakukan reshuflle kabinet, konsultasinya dengan konglomerat Cina.

Singkat cerita, ia menegaskan, negara ini sejatinya memang dikuasai oleh para pemilik modal dari kalangan konglomerat Cina. Seperti disebut Prof. Jimly, mereka kini praktis sudah menguasai society melalui penguasaan media massa dan market. Bahkan mereka juga sudah menguasai state melalui penguasaan partai politik yang dibeli atau dibiayai, serta tentu saja lembaga parlemen tempat berkumpul para wakil rakyat dari partai-partai yang sudah mereka kuasai itu. Bila partai politik sudah dikuasi maka pejabat sipil, militer maupun kepolisian, termasuk pejabat di lembaga penegak hukum, yang diangkat oleh partai politik itu, juga ikut dikuasai dan dikendalikan. Dari sini bisa dimengerti mengapa sedemikian banyak kasus-kasus korupsi—seperti kasus Sumber Waras, Busway, tanah Cengkareng, juga proyek reklamasi—yang melibatkan Ahok hingga sekarang tak kunjung diproses. Hanya setelah ada tekanan dahsyat dari umat melalui Aksi 411 saja, Ahok dijadikan tersangka untuk kasus penistaan agama.

Namun belakangan, mereka merasa “membeli” terlalu mahal politikus dan partai politik. Lalu mereka berpikir, mengapa tidak memunculkan presiden dari kalangan mereka sendiri. Apalagi demokrasi di Indonesia sudah demikian longgar. Rakyat mudah dikuasai melalui market dan media massa. Mereka pun mudah dipecah-belah. Di sinilah mereka bertemu dengan fenomena Ahok.

Jadi, menurut Nanik, soal Ahok ini bukan masalah agama saja, tetapi ada masalah yang lebih besar. Kalau tidak, tentu tidak akan energi seluruh pejabat negeri ini ditumpahkan hanya untuk membela Ahok. Ahok adalah representasi kekuatan para pemilik modal besar untuk menguasai perekonomian melalui politik, juga sebagai kartu truf mereka untuk Pilpres 2019. Mereka ingin, setelah Ahok jadi gubernur DKI, nanti pada tahun 2019 ia dipasangkan sebagai Wapresnya Jokowi. Mereka sangat yakin bisa berhasil. Buktinya, mereka juga bisa menjadikan Jokowi sebagai presiden. Setelah itu, nanti pada tahun 2024 Ahok didorong menjadi presiden. Tentu untuk itu semua biayanya akan sangat mahal. Namun, bila rencana itu berhasil, pasca 2024 melalui tangan Ahok, seluruh negeri ini, dari Sabang sampai Merauke, bisa mereka kuasai. Bila itu benar-benar terjadi nanti, maka kasus Singapura yang dulu didominasi Melayu—melalui rekayasa politik kini dikuasai Cina—akan kembali terulang dengan skala yang lebih besar dan lebih dahsyat.

++++

Jadi, jelaslah bahwa demokrasi memang telah menjadi alat bagi para pemilik modal, baik dari Barat (asing) maupun dari Timur (aseng) untuk menguasai negeri-negeri Muslim. Inilah penjajahan gaya baru (neoimperialisme). Oleh karena itu, William Blum, penulis buku America’s Deadliest Export Democracy, menyebut demokrasi adalah alat dominasi Amerika Serikat—kini juga dipakai Cina—atas seluruh dunia. Simpulnya, demokrasi merupakan alat untuk menguasai dunia demi kepentingan ekonomi, politik dan ideologi.

Melalui demokrasi, lahirlah negara yang dikontrol oleh korporasi. Dominasi korporasi terhadap negara semakin mencengkeram setelah korporasi multinasional turut bermain. Mereka turut menentukan siapa yang menjadi pemimpin sebuah negara dan apa kebijakan negara tersebut.

Alhasil, dengan demokrasi bukan kedaulatan rakyat yang diraih, tetapi kedaulatan pemilik modal; dari teokrasi dan otokrasi yang mereka jauhi ke korporatokrasi. Semakin lama negara-negara demokrasi berjalan, semakin masuk dalam ketundukan kepada pemilik modal. Selama dua abad ini, kekuasaan pemilik modal pun semakin kuat, bahkan lintas negara. Kekuatannya tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Lihatlah, dari 100 pemegang kekayaan terbesar di dunia, 49 adalah negara, 51-nya adalah korporasi.

Jadi, bagaimana caranya menghentikan Ahok? Mestinya kemarin ia jangan dicalonkan. Kalau sudah terjanjur dicalonkan, ya jangan dipilih. Namun, andaipun Ahok kali ini tidak terpilih, masih mungkin akan lahir ’Ahok-Ahok’ baru karena sistem demokrasi membolehkan orang seperti Ahok memimpin dan para pemilik modal terus bermain. Oleh karena itu, untuk mencegah munculnya ’Ahok-Ahok’ baru pada masa mendatang, corporated democracy—sistem yang memungkinkan dijadikan tunggangan pemilik modal bagi meraih kepentingan ekonomi, politik dan ideologi—tidak bisa tidak harus dihentikan!

Wiremesh murah hubungi Afandi - 081233336118. - Ada juga besi beton murah.

Jasa Pembuatan Pagar, Kanopi (+Renovasi)
WA ke 081233336118