Ketika anda masuk ke windows XP pertama kali pasti anda akan menjumpai bootscreen lalu LogOn screen. Dengan tampilan yang diberikan oleh windows mungkin anda akan merasa bosan dan sesekali anda memiliki keinginan untuk mengganti tampilannya bukan? Maka dari itu ikutilah langkah-langkah berikut ini. Trik yang satu ini pernah dimuat di Tabloid PCplus pada edisi 249 (10-23 Januari 2006) melalui rubrik trik.log-on-windows
Beriku ini akan diberikan cara memodifikasi layer LogOn Anda agar tampak sesuai dengan
keinginan Anda.
Sumber ...
DASAR ANALISIS PERBEDAAN : angka Elemen, aritmatik, Jumlah Kuadrat
DASAR ANALISIS PERBEDAAN
Tujuan
Tujuan dari bab ini adalah untuk memberikan suatu metode perhitungan statistik penting dari faktor-faktor dalam suatu penelitian.
Sasaran
Jika anda sudah menyempurnakan pelajaran pada bagian ini, anda seharusnya dapat:
- menunjukkan analisis perbedaan
- menunjukkan jumlah total murni
- ratio perhitungan kontribusi
- internal perhitungan pasti
Tinjauan
Bab ini memperkenalkan kami kepada perbedaan analisis. Ide-ide pokok dari statistik dikembangkan dari tujuan utama. Suatu ide sederhana dari perbedaan analisis adalah diperkenalkan melalui tanpa cara (tanpa faktor). Analisis perbedaan dan memasang pada suatu cara dan suatu faktor analisis perbedaan dan dilanjutkan pada suatu banyak cara untuk banyak faktor analisis perbedaan menggunakan aturan orthogonal. Konsep ketetapan total penjumlahan dari kuadrat dan total derajat dari kebebasan adalah ditekankan jumlah murni kuadrat diperhitungkan oleh faktor untuk menciptakan rasio kontribusi. Perhitungan dari jarak waktu pasti untuk tahapan faktor, memperkirakan arti dan memberitahukan penelitian juga termasuk didalamnya.
Analisis Perbedaan:
Pengenalan
Analisis perbedaan (anova) diperkenalkan pertama kali oleh Sir Ronald Fisher, ahli statistik dari Inggris. Analisis perbedaan adalah suatu metode-metode dari pembagian bermacam-macam identifikasi dari sumber perbedaan dan penggabungan derajat kebebasan di dalam suatu penelitian.
Angka-angka Elemen
Menurut suatu hasil dari ahli mesin dari beberapa pengukuran suatu pasangan 5 angka sebagai berikut {2, 3, 5, 6, 4} kata menunjuk angka dari suatu aitem dalam sebuah pasangan N sejak ada lima angka di dalam kasus ini oleh karena n = 5.
Untuk menyatakan angka pertama, angka ketiga atau beberapa angka dari suatu set, kami mewakilkan ini dengan menggunakan sebagai pengganti simbol dibaca y, ini berarti bahwa:
Ketika i = 1, y = 2
Ketika i = 2, y = 3 dan
Ketika i = 5, y = 4 dan begitu seterusnya, adalah:
1 2 3 4 5
2 3 5 6 4
Secara jelas i dapat juga menjadi beberapa bilangan bulat diantara 1 dan sampai dengan 5, secara umum simbol y, menunjukkan beberapa dari nilai n seperti diatas.
Jumlah dari suatu Set Angka
Jika kita menginginkan jumlah semua angka dari suatu set kita dapat menulis secara:
Secara rumus matematika kita dapat menuliskannya seperti ini
Simbol berarti jumlah dari semua elemen dari i = 1 untuk i = 5. Secara umum kita boleh menulisnya sebagai berikut:
Contoh:
Berikan suatu set 5 angka {2, 3, 5, 6, 4} menggunakan notasi untuk menuliskan jumlah dari semua angka dalam set.
Jawab:
Pengertian Jumlah Kuadrat
Pengertian jumlah kuadrat, Sm dapat ditulis sebagai berikut:
Contoh:
Berikan suatu pasangan 5 angka menulis gunakan notasi pengertian jumlah kuadrat dipasang
angka.
Jawab:
= 5 x 42
= 80
Pengertian jumlah kuadrat sering disebut faktor kebenaran dan didemtasikan sebagai CF.
Kesalahan jumlah kuadrat dapat disebut sebagai sisa jumlah kuadrat atau sisa tunggal jumlah. Jumlah dan juga dijabarkan dalam cara lain.
Kedua bentuk diberikan bersama-sama sebagai
A
B
Suatu sebuah ukuran pemecahan variasi dengan menggunakan perhitungan bentuk lainnya adalah hanya sebagai kemudahan. Bagaimanapun juga, bentuk B adalah dilebihkan ketika perhitungan sedikit umum. Ini karena jumlah kuadrat dikarenakan kesalahan dapat diperhitungkan sebagai N. perkalian jumlah kuadrat, pengurangan kuadrat jumlah menyeluruh diatas N. pendapat ahli menggunakan bentuk (A) untuk kesederhanaan. Penggunaan sebagai pengurangan jumlah kuadrat N kali pengertian kuadrat.
Catatan: bahwa kesalahan disini tidak berarti ketidakbenaran tetapi perbedaan lebih dikarenakan kesempatan.
Contoh:
Berikan suatu pasangan lima angka, gunakan notasi . Untuk menulis kesalahan jumlah kuadrat dari pasangan angka.
Jawab:
= 90 – 5 x 42
= 10
Suatu Ukuran Pemecahan: Variasi
Derajat dimana data susunan angka cenderung untuk menjabarkan atas sebuah arti nilai yang disebut perbedaan, dan ditunjukkan 2, secara mathematic, perbedaan yang didefinisikan sebagai:
Dimana Se adalah jumlah kuadrat yang dikarenakan kesalahan dan v adalah derajat kebebasan yang digunakan/disatukan dengan Se. Ada 2 bentuk perbedaan: - populasi
- sampel
1. Populasi Perbedaan
Populasi perbedaan juga disebut perkiraan berat sebelah (2), dengan derajat kebebasan, oleh karena itu
contoh:
Berilah suatu pasangan 5 angka { 2,3,5,6,4} dan gunakan notasi E, tulis populasi beragam dari pasangan angka.
Jawab:
n = 5
=
= 2.0
2. Sampel Perbedaan
Sampel perbedaan juga disebut perkiraan sama tengah dengan v = n – 1 derajat kebebasan.
Beri sebuah pasangan 5 angka {2,3,5,6,4} gunakan notasi untuk menulis sampel perbedaan dari pasangan angka.
Jawab:
n - 1 = 4
=
= 2.5
Standart Selisih
Standart Selisih adalah akar kuadrat dan perbedaan dan dapat menjadi populasi standart selisih atau sampel standart selisih .
Ragam jumlah kuadrat
Singgunglah pasangan angka {2,3,5,6,4} total jumlah kuadrat ST, diperhitungkan sebagai berikut:
ST = total sum of squares
ST =
= 22 + 32 + 52 + 62 + 42
= 90
218
Jumlah kuadrat dikarenakan arti Sm di hitung sebagai
Sm = sum of squares of the mean
=
= 5 x 42
= 80
Jumlah kuadrat dikarenakan kesalahan Se dihitung sebagai:
Se = error sum of squares
= 10
Kita dapat melihat hubungan antara jumlah kuadrat ini sekarang.
Hubungan antara St, Sm, Se
Hubungan antara St, Sm, Se adalah:
ST = Sm + Se
Dan kita dapat membuktikan bahwa dalam contoh:
ST = Sm + Se
90 = 80 + 10
Total jumlah kuadrat ini adalah suatu konsep penting sejak dalam berbagai perhitungan kuadrat, total jumlah kuadrat harus selalu dihitung. Biasanya, jumlah Se adalah perhitungan yang banyak muncul. Akan tetapi karena hubungan diatas, Se dapat lebih didetermine dengan mudah dengan adanya hubungan
Derajat Kebebasan
Derajat kebebasan , V dari suatu pasangan angka adalah angka yang memiliki perbandingan cukup bebas yang dapat dibuat seperti jumlah kuadrat, total derajat kebebasan vT yang dapat dipecahkan ke dalam derajat kebebasan untuk rata tengah, vm , dan derajat kebebasan untuk kekeliruan , ve secara matematika vt= vm + ve
Total derajat kebebasan adalah suatu konsep penting ketika di dalam beberapa hitungan total jumlah. Kuadrat dengan total derajat kebebasan harus selalu dihitung.
Source Sum of squares Degress of freedom Variance
Mean 80 1 -
Error 10 4 2.5
Total 90 5 -
Gambar 5:1.1 analisis perbedaan yang tidak menggunakan cara.
Analisis perbedaan dapat diklasifikasikan sebagai suatu analisis perbedaan yang tidak menggunakan cara ketika tidak ada faktor nyata yang termasuk di dalam sumber kekeliruan adalah 2,5 yang dihitung dengan 4 derajat kebebasan atau di dalam kepastian (n – 1) derajat kebebasan secara umum. Untuk alasan ini, perhitungan perbedaan dengan (n – 1) derajat kebebasan sering ditunjukkan sebagai perkiraan yang tidak sama ketika sisa satu derajat kebebasan telah di tetapkan untuk rata tengah. Perkiraan tidak sama dari perbedaan yang sama untuk sampel perbedaan yang dibahas lebih dulu jika jumlah kuadrat yang dikarenakan kekeliruan dikurangi dengan N derajat kebebasan, hasil perbedaan adalah suatu perkiraan sama yang disamakan kepada populasi perbedaan yang diteliti lebih dulu
Sum of squares Degrees of freedom
Sm
ST
Se
vm
vT
ve
ST = Sm + Se vT = vm + ve
Menjawab untuk pertanyaan penafsiran sendiri
1. suatu percobaan di kondusi di dua level faktor A, B dan digabungkan interaksi A x B.
hasil dari percobaan yang diberikan berikut ini:
Exp A B A x B Results
1 1 1 1 1.1 2.3 2.5 1.2
2 1 2 2 5.1 6.9 6.5 4.3
3 2 1 2 0.8 2.2 1.0 1.4
4 2 2 1 4.3 5.6 3.3 4.7
Hasil percobaan yang ditemukan berdasarkan suatu analisis perbedaan
Jawab:
Source Sq v Mq F-ratio
A 2.72 1 2.72 3.31
B 49.70 1 49.70 60.46
A x B 0.64 1 0.64 0.78
E 9.86 12 0.82 1.00
St 62.93 15 4.20 -
Mean 176.89 1 - -
ST 239.82 16 - -
Dari tabel F, tabulasi rasio F untuk suatu perbandingan dari suatu faktor (dengan 1 derajat kebebasan) melawan suatu percobaan yang keliru ( dengan 12 derajat kebebasan). Gunakan 5 % - tingkat kepastian adalah Fo, 05,1,12 = 4,75, karena itu, B adalah sebuah faktor besar , dimana faktor A dan interaksi AxB adalah faktor kecil.
Pemberitahuan bahwa bentuk tengah adalah 0 secara sama. Ini karena menilai ke 0 berikut dari suatu dasar definisi dan rata tengah, bahwa jumlah selisih dari rata tengah pasti sama dengan 0, oleh karena itu,
Dimana Sd’ adalah jumlah kuadrat selisih murni dari rata tengah. Banyaknya ini juga secara bermacam-macam menuju sebagai akibat kebenaran, jaringan perbedaan atau perbedaan murni dari sumber, dalam berbagai kasus.
Sd = Sd’ + n 2
Sd’ = Sd - n 2
Karena itu, jumlah kuadrat selisih murni dari rata tengah, adalah jumlah kuadrat selisih dari target minus n kali kekeliruan perbedaan, dimana n adalah kebebasan yang digabungkan dengan jumlah kuadrat, tentu saja ini kebenaran untuk beberapa jumlah kuadrat selisih dan kita menyamaratakan:
SA’ = SA – vA Ve
Dimana SA adalah jumlah kuadrat selisih dari target, SA’ adalah jumlah kuadrat murni dari faktor A1 vA adalah derajat kebebasan dari faktor A dan Ve adalah perbedaan ( 2)porsi dari jumlah kuadrat vA Ve harus ditambahkan ke jumlah kuadrat sebab kekeliruan dalam perintah untuk menjamin bahwa total jumlah kuadrat diperhitungkan.
Kontribusi Persen
Secara tambahan, kita mendefinisikan sebagai persentase dari jumlah kuadrat murni dari suatu sumber ke total jumlah kuadrat, St:
beberapa porsi dari kekeliruan yang dikurangi dari suatu jumlah kuadrat dari selisih untuk suatu sumber harus ditambahkan jumlah kuadrat, untuk kebalikan total jumlah kuadrat St. karena itu kontribusi persen untuk semua sumber (termasuk kekeliruan) harus menjadi 100%. Kesinambungan dari gambar 5:3.5, kita sekarang menambahkan dua lebih kolom ke analisa perbedaan untuk mesin permainan dari anak panah seperti ditunjukkan dalam gambar 5:4.1
Source Sq v Mq F-ratio Sq’ rho%
A 16.20 1 16.20 15.22 15.22 41.37
B 3.20 1 3.20 3.28 2.22 6.05
A x B 1.80 1 1.80 1.85 0.82 2.24
e 15.60 16 0.98 1.00 18.54 50.34
St 36.80 19 1.94 - 36.80 100.00
Mean 259.20 1 - - - -
ST 296.00 20 - - - -
Kontribusi Persen
Kontribusi persen dikarenakan error memberikan suatu perkiraan dari kecukupan percobaan. Ketika error berarti faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan. Kontrolan, kontribusi persen sebab kekeliruan pendapat kecukupan/atau ketidakcukupan dari percobaan, sebagai suatu aturan menonjol, jika kontribusi persen dikarenakan kekeliruan adalah rendah (15% atau kurang), lalu itu dapat diterima bahwa faktor tidak penting telah dihilangkan dari percobaan, jika kontribusi persen dikarenakan kekeliruan adalah tinggi (50% atau lebih), lalu itu dapat diterima bahwa faktor penting dihilangkan. Kondisi dimana tidak sebaik pengontrolan atau ada suatu kekeliruan pengukuran besar.
Kita sekarang menimbang analisa perbedaan untuk data dari suatu Ls (27) aturan orthogonal percobaan. Kita melakukan ini dalam 3 tahap:
1. Konsep suatu analisa perbedaan
2. Perhitungan kontribusi persen
3. Undian dari faktor kecil
Konsepsi sebuah analisa perbedaan
Tulis sebuah Ls (27) percobaan dalam kepadatan dari lensa yang diberikan dibawah dalam gambar 5:4.2, bersama dengan hasil percobaan. Tabel jawaban yang diberikan dalam gambar 5:4.3.
A B C D E F G Result
1 1 1 1 1 1 1 1 5.00 5.10 5.50 4.70
2 1 1 1 2 2 2 2 6.60 6.80 6.70 6.50
3 1 2 2 1 2 2 2 5.50 5.30 5.10 5.00
4 1 2 2 2 1 1 1 7.00 7.30 7.50 7.40
5 2 1 2 1 1 1 2 6.10 6.30 6.10 6.00
6 2 1 2 2 2 2 1 2.80 2.50 3.00 3.50
7 2 2 1 1 2 2 1 5.70 5.40 5.20 6.00
8 2 2 1 2 1 1 2 6.10 6.30 6.10 6.00
Aturan Orthogonal
Maksud kita sekarang adalah untuk mengkonsep suatu analisa perbedaan. Kita akan memberikan suatu metode setahap demi setahap untuk menghitung:
- jawaban rata-rata untuk tiap-tiap percobaan
- keseluruhan rata-rata percobaan
- tabel jawaban
- total jumlah kuadrat
- jumlah kuadrat dikarenakan rata tengah
- jumlah kuadrat dikarenakan faktor
- jumlah kuadrat dikarenakan kekeliruan
- rata tengah jumlah kuadrat
- rasio-F
1. Rata-rata jawaban untuk tiap-tiap percobaan
Rata-rata dari percobaan pertama adalah:
Konsepsi sebuah analisa perbedaan
= 5.08
2. Rata-rata percobaan secara keseluruhan
Rata-rata percobaan keseluruhan adalah rata-rata dari semua data percobaan:
= 5.63
3. Tabel jawaban
A B C D E F G
Level 1 6.06 5.20 5.86 5.50 4.84 6.15 5.23
Level 2 5.19 6.05 5.40 5.76 6.41 5.10 6.03
Perbedaan 0.87 0.86 0.46 0.26 1.57 1.06 0.81
Pangkat 3 4 6 7 1 2 5
Gambar 5:4.3 Tabel jawaban dari akibat faktor
4. Total jumlah kuadrat
Total jumlah kuadrat adalah
= 5.02 + 5.12 + 5.52 + 4.72 + … + 6.12 + 6.02
5. Jumlah kuadrat karena rata tengah
Jumlah kuadrat disebabkan rata tengah adalah:
= 32 x 5.632
= 1013.63
6. Jumlah kuadrat dikarenakan faktor-faktor
Jumlah kuadrat dan selisih dari target untuk faktor A:
Konsepsi suatu analisis perbedaan
Jumlah kuadrat dikarenakan faktor B, C, D, E, F, dan G dihitung secara persamaan
7. Jumlah kuadrat dikarenakan kekeliruan Se lalu dihitung sebagai berikut
Se = ST – Sm – SA – SB – SC – SD – SE – SF – SG
= 1063.19 - 1013.63 – 6.04 – 5.87 – 1.67 – 0.53 – 19.69 – 8.93 – 5.20
= 1.66
8. Pengertian jumlah kuadrat
Pengertian jumlah kuadrat dihitung oleh pengurangan jumlah kuadrat dengan derajat kebebasan untuk faktor A
= 6.04
Pengertian jumlah kuadrat dari sisa faktor-faktor dihitung secara persamaan.
9. Rasio-F
Rasio-F dihitung dengan mengurangi pertengahan jumlah kuadrat dengan kekeliruan jumlah kuadrat.
= 87.43
Hasil dari perhitungan diatas digunakan untuk menggambar analisa perbedaan seperti yang ditunjukkan dalam gambar 5:4.4 perhitungan dari Sq1 dan kontribusi persen ditunjukkan dalam seksi selanjutnya.
Source Sq v Mq F-ratio Sq’ Rho %
A 6.04 1 6.04 87.43 5.967 12.04
B 5.87 1 5.87 84.93 5.80 11.69
C 1.67 1 1.67 24.11 1.60 3.22
D 0.53 1 0.53 7.61 0.46 0.92
E 19.69 1 19.69 285.07 19.62 39.58
F 8.93 1 8.93 129.24 8.86 17.81
G 5.20 1 5.20 75.30 5.13 10.35
E 1.66 24 0.07 1.00 2.14 4.32
St 49.56 31 1.60 - 49.56 100.00
Mean 1013.63 1 - - - -
ST 1063.19 32 - - - -
Gambar 5:4.4 Analisis perbedaan untuk ke konsentrasian data
Perhitungan persen kontribusi/penambahan
Agar perhitungan persen penambahan dari sumber yang berbeda dalam suatu analisis perbedaan yang kita perlukan untuk menghitung jumlah kuadrat murni dari kuadrat dan dikurangi oleh total jumlah kuadrat kita menunjukkan beberapa contoh:
- Faktor A
- Faktor B
- Error
1. Faktor A
= 6.04 – 1 x 00.7
= 5.97
Perhitungan Persen Penambahan
= 12.04%
2. Faktor B
= 5.87 – 1 x 0.07
= 5.80
= 11.69%
Suatu metode yang sama digunakan untuk menghitung jumlah kuadrat murni dan persen penambahan untuk faktor C ke G
3. For error
Se = St – SA’ – SB' – SC' – SD’ – SE’ – SF’ – SG'
= 49.56 – 5.97 – 5.80 – 1.60 – 0.46 – 19.62 – 8.86 – 5.13
= 2.14
= 4.32%
Pooling dari faktor ketidakberartian
Dari suatu F table, F0.05,1,2,4 = 4.26. pendapat ini bahwa semua faktor A ke G adalah berarti. Dengan demikian analisis perbedaan menunjukkan gambar 5:4.4 hanya ditunjukkan kepada kita berartinya faktor dan bukan sangat berguna dalam suatu indra mesin, agar menghindarkan perkiraan lebih, ini direkomendasikan bahwa kita hanya menggunakan ½ derajat kebebasan dari aturan orthogonal yang digunakan dalam percobaan. Sejak percobaan ini sebuah Ls (27) percobaan aturan orthogonal; kita hanya boleh mengambil 3 (atau 4) dampak utama perkiraan. Untuk melakukan ini, kami mengumpulkan 4 (atau 3) faktor dengan rasio F terkecil ke dalam kekeliruan,. Untuk menunjukkan analisis perbedaan ini, kita memperkenalkan suatu kolom yang disebut pengumpul dan suatu baris disebut sebagai kumpulan e, seperti yang ditunjukkan dalam gambar 5:4.5, secara inisial kita mengumpulkan perbedaan terkecil. (kekeliruan perbedaan dalam kasus ini) dan tanda Y (untuk Yes) dalam kumpulan kolom untuk menunjukkan bahwa sumber itu telah dikumpulkan ke dalam pengumpulan e (kekeliruan pengumpulan) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 5:4.5, berikutnya, kita menghitung rasio F berdasarkan pengumpulan e. dalam kasus ini disini tidak ada perbedaan untuk analisis perbedaan sejak kekeliruan pengumpulan sama seperti kekeliruan perbedaan. Berikutnya, kita mengumpulkan sebuah faktor dengan perbedaan terbesar berikutnya (colom Mq) dalam kumpulan e, dengan pooling sebuah faktor yang kecil kita sungguh-sungguh mencoba faktor itu sebagaimana jika itu tidak termasuk dalam percobaan dan bahwa jumlah kuadratnya adalah bagian dari jumlah kuadrat yang disebabkan kekeliruan (Se). Kita dapat mengumpulkan sekarang sebanyak faktor kecil dan menghitung total jumlah kuadrat murni untuk faktor sisa dan melengkapi penambahan persen. Kita memulai dengan pooling faktor dengan jumlah kuadrat terkecil, i.e., faktor D. dengan begitu kita mengumpulkan faktor D dengan penandaan sebuah Y melawan faktor D dan menambahkan jumlah kuadratnya untuk mengumpulkan e seperti ditunjukkan pada gambar 5:4.6, lakukan perubahan juga kekeliruan pengumpulan dan karena itu pengumpulan kekeliruan perbedaan sebagai berikut:
S(Pooled e) = Se + SD
= 1.66 + 0.53
= 2.18
v(Pooled e) = ve + vD
= 24 + 1
= 25
M(Pooled e) = S(Poled e)
v(Pooled e)
= 2.18
25
= 0.09
Pooling dari faktor yang tidak penting/berarti
Source Pool Sq v Mq F-ratio Sq rho %
A 6.04 1 6.04 87.43 5.97 12.04
B 5.87 1 5.87 84.93 5.80 11.69
C 1.67 1 1.67 24.11 1.60 3.22
D 0.53 1 0.53 7.61 0.46 0.92
E 19.69 1 19.69 285.07 19.62 39.58
F 8.93 1 8.93 129.24 8.86 17.87
G 5.20 1 5.20 75.30 5.13 10.35
e Y 1.66 24 0.07 - - -
Pooled e 1.66 24 0.07 1.00 2.14 4.32
St 49.56 31 1.60 - 49.56 100.00
Mean 1013.63 1 - - - -
ST 1063.19 32 - - - -
Gambar: 5:4.5 analisis perbedaan
Secara konsekuen, Sq’ dan rho % akan juga berubah untuk semua faktor, akan tetapi metode perhitungan ulang sama dengan yang ditunjukkan dalam seksi 5.4.4. dan diulang disini hanya untuk faktor A
SA’ = SA – vA Ve
= 6.04 – 1 x 0.09
= 5.95
= 12.01 %
Source Pool Sq v Mq F-ratio Sq rho %
A 6.04 1 6.04 69.15 5.95 12.10
B 5.87 1 5.87 67.18 5.78 11.66
C 1.67 1 1.67 19.07 1.58 3.18
D Y 0.53 1 0.53 - - -
E 19.69 1 19.69 225.49 19.60 39.55
F 8.93 1 8.93 102.22 8.84 17.83
G 5.20 1 5.20 59.56 5.11 10.32
e Y 1.66 24 0.07 - - -
Pooled e 2.18 25 0.09 1.00 2.71 5.46
St 49.56 31 1.60 - 49.56 100.00
Mean 1013.63 1 - - - -
ST 1063.19 32 - - - -
Gambar 5:4.6 Analisis perbedaan
Untuk kesalahan pengumpulan
Se’ = St – SA’ – SB' – SC' –SE’ – SF’ – SG'
= 49.56 – 5.95 – 5.78 – 1.58 – 19.60 – 8.84 – 5.11
= 2.71
= 5.46 %
Pembaca seharusnya dapat mengumpulkan faktor C, G, dan B dan melengkapi perhitungan kembali untuk memperoleh analisis seperti yang ditunjukkan dalam gambar 5:4.7.
Keuntungan menggunakan analisis perbedaan
Source Pool Sq v Mq F-ratio Sq rho %
A 6.04 1 6.04 11.34 5.51 11.11
B Y 5.87 1 5.87 - - -
C Y 1.67 1 1.67 - - -
D Y 0.53 1 0.53 - - -
E 19.69 1 19.69 36.96 19.61 38.65
F 8.93 1 8.93 16.76 8.39 16.93
G Y 5.20 1 5.20 - - -
e Y 1.66 24 0.07 - - -
Pooled e 14.91 28 0.53 1.00 16.51 33.31
St 49.56 31 1.60 - 49.56 100.00
Mean 1013.63 1 - - - -
ST 1063.19 32 - - - -
Gambar 5:4.7 analisis perbedaan
Tentu saja lebih banyak derajat kebebasan bagi kesalahan jumlah kuadrat, lebih baik pula perkiraan kesalahan jumlah kuadrat. Ketika faktor poling kita menggunakan technigue pooling-up yang mana pooling sederhana dengan melakukan permulaan dengan faktor dengan lebih lambatnya jumlah kuadrat dan pooling berikutnya faktor paling lambat, dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam kasus ini, kami akan mengumpulkan faktor C berikutnya. Secara umum, kami akan mengumpulkan tentang setengah derajat kebebasan dari Ls (27) di percobaan aturan orthogonal. Oleh karena itu, kita bisa mengumpulkan faktor lain seperti C, G, dan b juga. Perhitungan ulang analisis perbedaan sekarang ditunjukkan dalam gambar 5:4.7, dari persen kontribusi dari gambar ini. kita mencatat bahwa faktor penting dalam perintah/skala penurunan, E, F, dan A. diantaranya kita menghitung 66.69% dari total jumlah kuadrat. Kesalahan pengumpulan jumlah kuadrat menambahkan 33.31% dari total jumlah kuadrat. Sebagaimana peraturan umum, pengumpulan kesalahan jumlah kuadrat dapat dinaikkan 50% dari total jumlah kuadrat untuk setengah derajat kebebasan dalam aturan orthogonal. Analisis perbedaan akhir dapat secara nyata ditunjukkan seperti gambar 5:4.8.
Dalam penampakan analisis varians, kita menghitung untuk jumlah dari persegi masing-masing faktor. Jika kesalahan jumlah dari kotak/persegi perbandingan besar dengan faktor kontrol dalam sebuah percobaan, lalu variasi analisis digabung dengan pembagian persen akan disarankan akan ada sedikit keuntungan dalam penyelesaian optimum kondisi. Kenyataannya tidak ada keuntungan sama sekali. Informasi ini tidak tersedia dari respon table.
Tehnik diskusi di pooling
Dengan menggunakan saturated orthogonal array dengan hanya satu set hasil, tidak ada tingkat kebebasan dari kesalahan. Sangat penting untuk menggunakan pooling teknik untuk error estimasi.
Poling up teknik di mulai dengan faktor dengan varians terkecil untuk kesalahan varians.
Sisa faktor sekarang untuk F test berlawanan dengan kesalahan varians. Jika keberadaan faktor tidak signifikan, faktor dengan F ratio terkecil ditujukan ke dalam kesalahan. Akan meningkatkan jumlah kesalahan persegi dan tingkat kebebasan untuk kesalahan dan akan mengembangkan estimasi kesalahan varians.
Sisa faktor adalah keuntungan F test sampai kita pool tentang setengah dari tingkat kebebasan untuk orthogonal array.
Metode lain dari pooling/pooling down teknik. Teknik dimulai dengan faktor varians terbesar berlawanan dengan pool varians dari sisa factors. Jika faktor adalah signifikan, faktor terbesar berikutnya adalah berpindah dari pool ke F test dan diulang sampai beberapa F ratio yang insign yang tercapai.
Sejak 2 teknik dari pooling tersedia yang mana harus digunakan oleh insinyur dalam pooling tehnik membentang untuk memaksimalkan kesalahan alpa. Padahal teknik pooling down membentang untuk memperbesar kesalahan alpha.
Tendensi dari kesalahan alpa maksimal bisa disebabkan karena faktor-faktor yang tidak teridentifikasikan dengan melakukan itu akan menghasilkan pemikiran bahwa beberapa faktor bisa mengembangkan respon kita dimana kenyataannya mungkin tidak ada, tetapi tidak masalah dengan melakukannya juga. Meskipun ada kesalahan Betha yang mengakibatkan kita melihat faktor-faktor yang tepat sebagai yang paling tepat dalam kasus ini kita mungkin tidak melihat faktor-faktor dalam konsekwensi percobaan. Dengan melakukan hal itu bahwa beberapa faktor tidak akan mengembangkan respon kita ketika kenyataan terjadi. Oleh sebab itu lebih baik menggunakan teknik pooling untuk F test.
Bentuk sebuah analisa yang cocok dari berbagai macam untuk data yang eksperimen
Exp Control factors Result
A B C D E F G P Q
1 1 1 1 1 1 1 1 5.0 5.9
2 1 1 1 2 2 2 2 6.6 6.8
3 1 2 2 1 1 2 2 5.5 5.3
4 1 2 2 2 2 1 1 10.5 10.3
5 2 1 2 1 2 2 2 6.1 6.5
6 2 1 2 2 1 1 1 1.8 1.9
7 2 2 1 1 2 1 1 5.7 5.4
8 2 2 1 2 1 2 2 6.1 6.5
1. Tanggapan rata-rata untuk masing-masing eksperimen
Rata-rata dari eksperimen adalah
= 5.45
2. Rata-rata eksperimen overall adalah
= 5.99
3. Tabel jawaban
A B C D E F G
Level 1 6.99 5.08 6.00 5.68 4.75 7.11 5.81
Level 2 5.00 6.91 5.99 6.31 7.24 4.88 6.18
Difference 1.99 1.84 0.01 0.64 2.49 2.24 0.36
Rank 3 4 7 5 1 2 6
4. Jumlah dari bujur sangkar
= 5.02 + 5.92 + 6.62 + 6.82 + … + 6.12 + 6.52
= 651.71
5. Jumlah/menjumlah bujur sangkar yang sesuai dengan arti
= 16 x 5.992
= 574.80
6. Jumlah/menjumlah bujur sangkar sesuai dengan factors
= 5 x 6.992 + 8 x 5.002 – 574.80
= 15.80
Jumlah-jumlah dari bujur sangkar untuk faktor B, C, D, E, F, dan G adalah dikalkulasikan dengan hampir sama dan hasilnya disusun menurut daftar dimasukkan sebuah analisa dari beberapa macam seperti tampak di figur 5:4.11.
Source Pool Sq v Mq F-ratio Sq’ Rho%
A 15.80 1 15.80
B 13.31 1 13.51
C 0.00 1 0.00
D 1.63 1.63
E 24.75 1 24.75
F 20.03 1 20.03
G 0.53 1 0.53
e 0.68 8 0.08
Pooled e
St 15 15 5.13
Mean 1 1
ST 16 16
Figure 5:4.11. Berbagai macam analisa
Jumlah dari bujur sangkar sesuai kesalahan. Langkah selanjutnya adalah berbagai faktor dengan jumlah kecil dari bujur sangkar. Tentu saja kemungkinan lebih bebas dari penjumlahan yang salah bujur sangkar.
Tujuan
Tujuan dari bab ini adalah untuk memberikan suatu metode perhitungan statistik penting dari faktor-faktor dalam suatu penelitian.
Sasaran
Jika anda sudah menyempurnakan pelajaran pada bagian ini, anda seharusnya dapat:
- menunjukkan analisis perbedaan
- menunjukkan jumlah total murni
- ratio perhitungan kontribusi
- internal perhitungan pasti
Tinjauan
Bab ini memperkenalkan kami kepada perbedaan analisis. Ide-ide pokok dari statistik dikembangkan dari tujuan utama. Suatu ide sederhana dari perbedaan analisis adalah diperkenalkan melalui tanpa cara (tanpa faktor). Analisis perbedaan dan memasang pada suatu cara dan suatu faktor analisis perbedaan dan dilanjutkan pada suatu banyak cara untuk banyak faktor analisis perbedaan menggunakan aturan orthogonal. Konsep ketetapan total penjumlahan dari kuadrat dan total derajat dari kebebasan adalah ditekankan jumlah murni kuadrat diperhitungkan oleh faktor untuk menciptakan rasio kontribusi. Perhitungan dari jarak waktu pasti untuk tahapan faktor, memperkirakan arti dan memberitahukan penelitian juga termasuk didalamnya.
Analisis Perbedaan:
Pengenalan
Analisis perbedaan (anova) diperkenalkan pertama kali oleh Sir Ronald Fisher, ahli statistik dari Inggris. Analisis perbedaan adalah suatu metode-metode dari pembagian bermacam-macam identifikasi dari sumber perbedaan dan penggabungan derajat kebebasan di dalam suatu penelitian.
Pengenalan Analisis Perbedaan:Sir Ronald Fisher, seorang ahli statistik asal Inggris, memperkenalkan konsep analisis perbedaan (ANOVA) sebagai suatu metode pada awalnya. Analisis perbedaan merupakan serangkaian teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi variasi dari berbagai sumber dan menggabungkan derajat kebebasan dalam suatu penelitian statistik.Tujuan Analisis Perbedaan:Analisis perbedaan bertujuan untuk memahami perbedaan-perbedaan yang ada di antara kelompok atau perlakuan yang berbeda dalam suatu penelitian. Dengan melibatkan identifikasi sumber-sumber perbedaan, metode ini membantu peneliti dalam mengevaluasi signifikansi dan dampak perbedaan-perbedaan tersebut.Langkah-langkah Analisis Perbedaan:Penetapan Hipotesis Nol dan Alternatif:Sebelum melibatkan diri dalam analisis perbedaan, peneliti menetapkan hipotesis nol (null hypothesis) yang menyatakan tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok atau perlakuan. Sebaliknya, hipotesis alternatif menyatakan adanya perbedaan yang signifikan.Pengumpulan Data:Data dari kelompok atau perlakuan yang akan dibandingkan dikumpulkan dengan cermat. Data ini dapat bersifat numerik, seperti angka-angka atau hasil pengukuran, dan akan menjadi dasar analisis selanjutnya.Pengelompokan dan Klasifikasi Data:Data diklasifikasikan ke dalam kelompok atau kategori yang relevan sesuai dengan variabel yang sedang diteliti. Pengelompokan ini membantu dalam memahami distribusi data dan mempermudah analisis perbedaan.Perhitungan Statistik Uji:Menggunakan teknik analisis perbedaan yang sesuai untuk menghitung statistik uji yang menentukan signifikansi perbedaan antara kelompok atau perlakuan. Statistik uji ini dapat berupa F-ratio pada ANOVA satu arah atau dua arah, tergantung pada desain penelitian.Penentuan Signifikansi Statistik:Menganalisis nilai statistik uji untuk menentukan apakah perbedaan yang diamati signifikan secara statistik ataukah hanya hasil dari kebetulan. Nilai p-value digunakan sebagai acuan untuk menetapkan signifikansi.Interpretasi Hasil:Hasil analisis perbedaan diinterpretasikan untuk menyimpulkan apakah terdapat perbedaan signifikan antara kelompok atau perlakuan yang dibandingkan. Interpretasi ini memberikan wawasan tentang dampak dan relevansi perbedaan tersebut dalam konteks penelitian.Pembuatan Kesimpulan:Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi, peneliti membuat kesimpulan mengenai keberadaan atau ketiadaan perbedaan yang signifikan antara kelompok atau perlakuan. Kesimpulan ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan atau penyesuaian strategi.Dengan menggunakan analisis perbedaan, peneliti dapat mengungkap informasi yang berharga mengenai variasi di antara kelompok atau perlakuan yang diteliti, memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan yang informasional dan berbasis bukti.
Angka-angka Elemen
Menurut suatu hasil dari ahli mesin dari beberapa pengukuran suatu pasangan 5 angka sebagai berikut {2, 3, 5, 6, 4} kata menunjuk angka dari suatu aitem dalam sebuah pasangan N sejak ada lima angka di dalam kasus ini oleh karena n = 5.
Untuk menyatakan angka pertama, angka ketiga atau beberapa angka dari suatu set, kami mewakilkan ini dengan menggunakan sebagai pengganti simbol dibaca y, ini berarti bahwa:
Ketika i = 1, y = 2
Ketika i = 2, y = 3 dan
Ketika i = 5, y = 4 dan begitu seterusnya, adalah:
1 2 3 4 5
2 3 5 6 4
Secara jelas i dapat juga menjadi beberapa bilangan bulat diantara 1 dan sampai dengan 5, secara umum simbol y, menunjukkan beberapa dari nilai n seperti diatas.
Jumlah dari suatu Set Angka
Jika kita menginginkan jumlah semua angka dari suatu set kita dapat menulis secara:
Secara rumus matematika kita dapat menuliskannya seperti ini
Simbol berarti jumlah dari semua elemen dari i = 1 untuk i = 5. Secara umum kita boleh menulisnya sebagai berikut:
Arti aritmatik
Untuk kesederhanaan ketika tanpa kekacauan dapat dinaikkan. Kita tunjukkan diatas dengan simpel , yang dapat dibaca sebagai jumlah y dari i = 1 Ken, dimana n adalah angka elemen dalam set.Contoh:
Berikan suatu set 5 angka {2, 3, 5, 6, 4} menggunakan notasi untuk menuliskan jumlah dari semua angka dalam set.
Jawab:
Pengertian Jumlah Kuadrat
Pengertian jumlah kuadrat, Sm dapat ditulis sebagai berikut:
Contoh:
Berikan suatu pasangan 5 angka menulis gunakan notasi pengertian jumlah kuadrat dipasang
angka.
Jawab:
= 5 x 42
= 80
Pengertian jumlah kuadrat sering disebut faktor kebenaran dan didemtasikan sebagai CF.
Kesalahan Jumlah Kuadrat
Kesalahan jumlah kuadrat, Se, adalah jumlah selisih kuadrat dari dari pengertian dan diperhitungkan sebagai berikut:Kesalahan jumlah kuadrat dapat disebut sebagai sisa jumlah kuadrat atau sisa tunggal jumlah. Jumlah dan juga dijabarkan dalam cara lain.
Kedua bentuk diberikan bersama-sama sebagai
A
B
Suatu sebuah ukuran pemecahan variasi dengan menggunakan perhitungan bentuk lainnya adalah hanya sebagai kemudahan. Bagaimanapun juga, bentuk B adalah dilebihkan ketika perhitungan sedikit umum. Ini karena jumlah kuadrat dikarenakan kesalahan dapat diperhitungkan sebagai N. perkalian jumlah kuadrat, pengurangan kuadrat jumlah menyeluruh diatas N. pendapat ahli menggunakan bentuk (A) untuk kesederhanaan. Penggunaan sebagai pengurangan jumlah kuadrat N kali pengertian kuadrat.
Catatan: bahwa kesalahan disini tidak berarti ketidakbenaran tetapi perbedaan lebih dikarenakan kesempatan.
Contoh:
Berikan suatu pasangan lima angka, gunakan notasi . Untuk menulis kesalahan jumlah kuadrat dari pasangan angka.
Jawab:
= 90 – 5 x 42
= 10
Suatu Ukuran Pemecahan: Variasi
Derajat dimana data susunan angka cenderung untuk menjabarkan atas sebuah arti nilai yang disebut perbedaan, dan ditunjukkan 2, secara mathematic, perbedaan yang didefinisikan sebagai:
Dimana Se adalah jumlah kuadrat yang dikarenakan kesalahan dan v adalah derajat kebebasan yang digunakan/disatukan dengan Se. Ada 2 bentuk perbedaan: - populasi
- sampel
1. Populasi Perbedaan
Populasi perbedaan juga disebut perkiraan berat sebelah (2), dengan derajat kebebasan, oleh karena itu
contoh:
Berilah suatu pasangan 5 angka { 2,3,5,6,4} dan gunakan notasi E, tulis populasi beragam dari pasangan angka.
Jawab:
n = 5
=
= 2.0
2. Sampel Perbedaan
Sampel perbedaan juga disebut perkiraan sama tengah dengan v = n – 1 derajat kebebasan.
Ragam Jumlah Kuadrat
Contoh:Beri sebuah pasangan 5 angka {2,3,5,6,4} gunakan notasi untuk menulis sampel perbedaan dari pasangan angka.
Jawab:
n - 1 = 4
=
= 2.5
Standart Selisih
Standart Selisih adalah akar kuadrat dan perbedaan dan dapat menjadi populasi standart selisih atau sampel standart selisih .
Ragam jumlah kuadrat
Singgunglah pasangan angka {2,3,5,6,4} total jumlah kuadrat ST, diperhitungkan sebagai berikut:
ST = total sum of squares
ST =
= 22 + 32 + 52 + 62 + 42
= 90
218
Jumlah kuadrat dikarenakan arti Sm di hitung sebagai
Sm = sum of squares of the mean
=
= 5 x 42
= 80
Jumlah kuadrat dikarenakan kesalahan Se dihitung sebagai:
Se = error sum of squares
= 10
Kita dapat melihat hubungan antara jumlah kuadrat ini sekarang.
Hubungan antara St, Sm, Se
Hubungan antara St, Sm, Se adalah:
ST = Sm + Se
Dan kita dapat membuktikan bahwa dalam contoh:
ST = Sm + Se
90 = 80 + 10
Total jumlah kuadrat ini adalah suatu konsep penting sejak dalam berbagai perhitungan kuadrat, total jumlah kuadrat harus selalu dihitung. Biasanya, jumlah Se adalah perhitungan yang banyak muncul. Akan tetapi karena hubungan diatas, Se dapat lebih didetermine dengan mudah dengan adanya hubungan
Analisis Perbedaan
Se = ST - SmDerajat Kebebasan
Derajat kebebasan , V dari suatu pasangan angka adalah angka yang memiliki perbandingan cukup bebas yang dapat dibuat seperti jumlah kuadrat, total derajat kebebasan vT yang dapat dipecahkan ke dalam derajat kebebasan untuk rata tengah, vm , dan derajat kebebasan untuk kekeliruan , ve secara matematika vt= vm + ve
Total derajat kebebasan adalah suatu konsep penting ketika di dalam beberapa hitungan total jumlah. Kuadrat dengan total derajat kebebasan harus selalu dihitung.
Analisis Variasi
Mari kita meringkas contoh yang di tunjukkan dalam gambar 5:1.1 juga ditunjukkan sebagai suatu analisis perbedaanSource Sum of squares Degress of freedom Variance
Mean 80 1 -
Error 10 4 2.5
Total 90 5 -
Gambar 5:1.1 analisis perbedaan yang tidak menggunakan cara.
Analisis perbedaan dapat diklasifikasikan sebagai suatu analisis perbedaan yang tidak menggunakan cara ketika tidak ada faktor nyata yang termasuk di dalam sumber kekeliruan adalah 2,5 yang dihitung dengan 4 derajat kebebasan atau di dalam kepastian (n – 1) derajat kebebasan secara umum. Untuk alasan ini, perhitungan perbedaan dengan (n – 1) derajat kebebasan sering ditunjukkan sebagai perkiraan yang tidak sama ketika sisa satu derajat kebebasan telah di tetapkan untuk rata tengah. Perkiraan tidak sama dari perbedaan yang sama untuk sampel perbedaan yang dibahas lebih dulu jika jumlah kuadrat yang dikarenakan kekeliruan dikurangi dengan N derajat kebebasan, hasil perbedaan adalah suatu perkiraan sama yang disamakan kepada populasi perbedaan yang diteliti lebih dulu
Diagram Decomposition
Pada poin ini kita mengenalkan diagram decomposition gambar 512 menunjukkan pemecahan jumlah. Kuadrat derajat kebebasan diagram decomposition secara jelas menunjukkan bagaimana analisis perbedaan tanpa cara ditafsirkan perhitungan diagram dekomposisi baik total jumlah. Kuadrat maupun total derajat kebebasan dalam beberapa analisis perbedaan, total jumlah kuadrat , total derajat kebebasan harus dihitung bersama-sama. Rata tengah sederhana keduanya menunjukkan bahwa total jumlah kuadrat dari 90, 80 dikarenakan akibat nilai rata tengah (hanya) sepuluh dikarenakan kekeliruan. dan bahwa dari 5 observasi yang dibuat, salah satunya dikarenakan akibat rata tengah dan yang dapat lainnya dikarenakan kekeliruan.Sum of squares Degrees of freedom
Sm
ST
Se
vm
vT
ve
ST = Sm + Se vT = vm + ve
Menjawab untuk pertanyaan penafsiran sendiri
1. suatu percobaan di kondusi di dua level faktor A, B dan digabungkan interaksi A x B.
hasil dari percobaan yang diberikan berikut ini:
Exp A B A x B Results
1 1 1 1 1.1 2.3 2.5 1.2
2 1 2 2 5.1 6.9 6.5 4.3
3 2 1 2 0.8 2.2 1.0 1.4
4 2 2 1 4.3 5.6 3.3 4.7
Hasil percobaan yang ditemukan berdasarkan suatu analisis perbedaan
Jawab:
Source Sq v Mq F-ratio
A 2.72 1 2.72 3.31
B 49.70 1 49.70 60.46
A x B 0.64 1 0.64 0.78
E 9.86 12 0.82 1.00
St 62.93 15 4.20 -
Mean 176.89 1 - -
ST 239.82 16 - -
Dari tabel F, tabulasi rasio F untuk suatu perbandingan dari suatu faktor (dengan 1 derajat kebebasan) melawan suatu percobaan yang keliru ( dengan 12 derajat kebebasan). Gunakan 5 % - tingkat kepastian adalah Fo, 05,1,12 = 4,75, karena itu, B adalah sebuah faktor besar , dimana faktor A dan interaksi AxB adalah faktor kecil.
Pemberitahuan bahwa bentuk tengah adalah 0 secara sama. Ini karena menilai ke 0 berikut dari suatu dasar definisi dan rata tengah, bahwa jumlah selisih dari rata tengah pasti sama dengan 0, oleh karena itu,
Dimana Sd’ adalah jumlah kuadrat selisih murni dari rata tengah. Banyaknya ini juga secara bermacam-macam menuju sebagai akibat kebenaran, jaringan perbedaan atau perbedaan murni dari sumber, dalam berbagai kasus.
Sd = Sd’ + n 2
Sd’ = Sd - n 2
Karena itu, jumlah kuadrat selisih murni dari rata tengah, adalah jumlah kuadrat selisih dari target minus n kali kekeliruan perbedaan, dimana n adalah kebebasan yang digabungkan dengan jumlah kuadrat, tentu saja ini kebenaran untuk beberapa jumlah kuadrat selisih dan kita menyamaratakan:
SA’ = SA – vA Ve
Dimana SA adalah jumlah kuadrat selisih dari target, SA’ adalah jumlah kuadrat murni dari faktor A1 vA adalah derajat kebebasan dari faktor A dan Ve adalah perbedaan ( 2)porsi dari jumlah kuadrat vA Ve harus ditambahkan ke jumlah kuadrat sebab kekeliruan dalam perintah untuk menjamin bahwa total jumlah kuadrat diperhitungkan.
Kontribusi Persen
Secara tambahan, kita mendefinisikan sebagai persentase dari jumlah kuadrat murni dari suatu sumber ke total jumlah kuadrat, St:
beberapa porsi dari kekeliruan yang dikurangi dari suatu jumlah kuadrat dari selisih untuk suatu sumber harus ditambahkan jumlah kuadrat, untuk kebalikan total jumlah kuadrat St. karena itu kontribusi persen untuk semua sumber (termasuk kekeliruan) harus menjadi 100%. Kesinambungan dari gambar 5:3.5, kita sekarang menambahkan dua lebih kolom ke analisa perbedaan untuk mesin permainan dari anak panah seperti ditunjukkan dalam gambar 5:4.1
Source Sq v Mq F-ratio Sq’ rho%
A 16.20 1 16.20 15.22 15.22 41.37
B 3.20 1 3.20 3.28 2.22 6.05
A x B 1.80 1 1.80 1.85 0.82 2.24
e 15.60 16 0.98 1.00 18.54 50.34
St 36.80 19 1.94 - 36.80 100.00
Mean 259.20 1 - - - -
ST 296.00 20 - - - -
Kontribusi Persen
Kontribusi persen dikarenakan error memberikan suatu perkiraan dari kecukupan percobaan. Ketika error berarti faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan. Kontrolan, kontribusi persen sebab kekeliruan pendapat kecukupan/atau ketidakcukupan dari percobaan, sebagai suatu aturan menonjol, jika kontribusi persen dikarenakan kekeliruan adalah rendah (15% atau kurang), lalu itu dapat diterima bahwa faktor tidak penting telah dihilangkan dari percobaan, jika kontribusi persen dikarenakan kekeliruan adalah tinggi (50% atau lebih), lalu itu dapat diterima bahwa faktor penting dihilangkan. Kondisi dimana tidak sebaik pengontrolan atau ada suatu kekeliruan pengukuran besar.
Kita sekarang menimbang analisa perbedaan untuk data dari suatu Ls (27) aturan orthogonal percobaan. Kita melakukan ini dalam 3 tahap:
1. Konsep suatu analisa perbedaan
2. Perhitungan kontribusi persen
3. Undian dari faktor kecil
Konsepsi sebuah analisa perbedaan
Tulis sebuah Ls (27) percobaan dalam kepadatan dari lensa yang diberikan dibawah dalam gambar 5:4.2, bersama dengan hasil percobaan. Tabel jawaban yang diberikan dalam gambar 5:4.3.
A B C D E F G Result
1 1 1 1 1 1 1 1 5.00 5.10 5.50 4.70
2 1 1 1 2 2 2 2 6.60 6.80 6.70 6.50
3 1 2 2 1 2 2 2 5.50 5.30 5.10 5.00
4 1 2 2 2 1 1 1 7.00 7.30 7.50 7.40
5 2 1 2 1 1 1 2 6.10 6.30 6.10 6.00
6 2 1 2 2 2 2 1 2.80 2.50 3.00 3.50
7 2 2 1 1 2 2 1 5.70 5.40 5.20 6.00
8 2 2 1 2 1 1 2 6.10 6.30 6.10 6.00
Aturan Orthogonal
Maksud kita sekarang adalah untuk mengkonsep suatu analisa perbedaan. Kita akan memberikan suatu metode setahap demi setahap untuk menghitung:
- jawaban rata-rata untuk tiap-tiap percobaan
- keseluruhan rata-rata percobaan
- tabel jawaban
- total jumlah kuadrat
- jumlah kuadrat dikarenakan rata tengah
- jumlah kuadrat dikarenakan faktor
- jumlah kuadrat dikarenakan kekeliruan
- rata tengah jumlah kuadrat
- rasio-F
1. Rata-rata jawaban untuk tiap-tiap percobaan
Rata-rata dari percobaan pertama adalah:
Konsepsi sebuah analisa perbedaan
= 5.08
2. Rata-rata percobaan secara keseluruhan
Rata-rata percobaan keseluruhan adalah rata-rata dari semua data percobaan:
= 5.63
3. Tabel jawaban
A B C D E F G
Level 1 6.06 5.20 5.86 5.50 4.84 6.15 5.23
Level 2 5.19 6.05 5.40 5.76 6.41 5.10 6.03
Perbedaan 0.87 0.86 0.46 0.26 1.57 1.06 0.81
Pangkat 3 4 6 7 1 2 5
Gambar 5:4.3 Tabel jawaban dari akibat faktor
4. Total jumlah kuadrat
Total jumlah kuadrat adalah
= 5.02 + 5.12 + 5.52 + 4.72 + … + 6.12 + 6.02
5. Jumlah kuadrat karena rata tengah
Jumlah kuadrat disebabkan rata tengah adalah:
= 32 x 5.632
= 1013.63
6. Jumlah kuadrat dikarenakan faktor-faktor
Jumlah kuadrat dan selisih dari target untuk faktor A:
Konsepsi suatu analisis perbedaan
Jumlah kuadrat dikarenakan faktor B, C, D, E, F, dan G dihitung secara persamaan
7. Jumlah kuadrat dikarenakan kekeliruan Se lalu dihitung sebagai berikut
Se = ST – Sm – SA – SB – SC – SD – SE – SF – SG
= 1063.19 - 1013.63 – 6.04 – 5.87 – 1.67 – 0.53 – 19.69 – 8.93 – 5.20
= 1.66
8. Pengertian jumlah kuadrat
Pengertian jumlah kuadrat dihitung oleh pengurangan jumlah kuadrat dengan derajat kebebasan untuk faktor A
= 6.04
Pengertian jumlah kuadrat dari sisa faktor-faktor dihitung secara persamaan.
9. Rasio-F
Rasio-F dihitung dengan mengurangi pertengahan jumlah kuadrat dengan kekeliruan jumlah kuadrat.
= 87.43
Hasil dari perhitungan diatas digunakan untuk menggambar analisa perbedaan seperti yang ditunjukkan dalam gambar 5:4.4 perhitungan dari Sq1 dan kontribusi persen ditunjukkan dalam seksi selanjutnya.
Source Sq v Mq F-ratio Sq’ Rho %
A 6.04 1 6.04 87.43 5.967 12.04
B 5.87 1 5.87 84.93 5.80 11.69
C 1.67 1 1.67 24.11 1.60 3.22
D 0.53 1 0.53 7.61 0.46 0.92
E 19.69 1 19.69 285.07 19.62 39.58
F 8.93 1 8.93 129.24 8.86 17.81
G 5.20 1 5.20 75.30 5.13 10.35
E 1.66 24 0.07 1.00 2.14 4.32
St 49.56 31 1.60 - 49.56 100.00
Mean 1013.63 1 - - - -
ST 1063.19 32 - - - -
Gambar 5:4.4 Analisis perbedaan untuk ke konsentrasian data
Perhitungan persen kontribusi/penambahan
Agar perhitungan persen penambahan dari sumber yang berbeda dalam suatu analisis perbedaan yang kita perlukan untuk menghitung jumlah kuadrat murni dari kuadrat dan dikurangi oleh total jumlah kuadrat kita menunjukkan beberapa contoh:
- Faktor A
- Faktor B
- Error
1. Faktor A
= 6.04 – 1 x 00.7
= 5.97
Perhitungan Persen Penambahan
= 12.04%
2. Faktor B
= 5.87 – 1 x 0.07
= 5.80
= 11.69%
Suatu metode yang sama digunakan untuk menghitung jumlah kuadrat murni dan persen penambahan untuk faktor C ke G
3. For error
Se = St – SA’ – SB' – SC' – SD’ – SE’ – SF’ – SG'
= 49.56 – 5.97 – 5.80 – 1.60 – 0.46 – 19.62 – 8.86 – 5.13
= 2.14
= 4.32%
Pooling dari faktor ketidakberartian
Dari suatu F table, F0.05,1,2,4 = 4.26. pendapat ini bahwa semua faktor A ke G adalah berarti. Dengan demikian analisis perbedaan menunjukkan gambar 5:4.4 hanya ditunjukkan kepada kita berartinya faktor dan bukan sangat berguna dalam suatu indra mesin, agar menghindarkan perkiraan lebih, ini direkomendasikan bahwa kita hanya menggunakan ½ derajat kebebasan dari aturan orthogonal yang digunakan dalam percobaan. Sejak percobaan ini sebuah Ls (27) percobaan aturan orthogonal; kita hanya boleh mengambil 3 (atau 4) dampak utama perkiraan. Untuk melakukan ini, kami mengumpulkan 4 (atau 3) faktor dengan rasio F terkecil ke dalam kekeliruan,. Untuk menunjukkan analisis perbedaan ini, kita memperkenalkan suatu kolom yang disebut pengumpul dan suatu baris disebut sebagai kumpulan e, seperti yang ditunjukkan dalam gambar 5:4.5, secara inisial kita mengumpulkan perbedaan terkecil. (kekeliruan perbedaan dalam kasus ini) dan tanda Y (untuk Yes) dalam kumpulan kolom untuk menunjukkan bahwa sumber itu telah dikumpulkan ke dalam pengumpulan e (kekeliruan pengumpulan) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 5:4.5, berikutnya, kita menghitung rasio F berdasarkan pengumpulan e. dalam kasus ini disini tidak ada perbedaan untuk analisis perbedaan sejak kekeliruan pengumpulan sama seperti kekeliruan perbedaan. Berikutnya, kita mengumpulkan sebuah faktor dengan perbedaan terbesar berikutnya (colom Mq) dalam kumpulan e, dengan pooling sebuah faktor yang kecil kita sungguh-sungguh mencoba faktor itu sebagaimana jika itu tidak termasuk dalam percobaan dan bahwa jumlah kuadratnya adalah bagian dari jumlah kuadrat yang disebabkan kekeliruan (Se). Kita dapat mengumpulkan sekarang sebanyak faktor kecil dan menghitung total jumlah kuadrat murni untuk faktor sisa dan melengkapi penambahan persen. Kita memulai dengan pooling faktor dengan jumlah kuadrat terkecil, i.e., faktor D. dengan begitu kita mengumpulkan faktor D dengan penandaan sebuah Y melawan faktor D dan menambahkan jumlah kuadratnya untuk mengumpulkan e seperti ditunjukkan pada gambar 5:4.6, lakukan perubahan juga kekeliruan pengumpulan dan karena itu pengumpulan kekeliruan perbedaan sebagai berikut:
S(Pooled e) = Se + SD
= 1.66 + 0.53
= 2.18
v(Pooled e) = ve + vD
= 24 + 1
= 25
M(Pooled e) = S(Poled e)
v(Pooled e)
= 2.18
25
= 0.09
Pooling dari faktor yang tidak penting/berarti
Source Pool Sq v Mq F-ratio Sq rho %
A 6.04 1 6.04 87.43 5.97 12.04
B 5.87 1 5.87 84.93 5.80 11.69
C 1.67 1 1.67 24.11 1.60 3.22
D 0.53 1 0.53 7.61 0.46 0.92
E 19.69 1 19.69 285.07 19.62 39.58
F 8.93 1 8.93 129.24 8.86 17.87
G 5.20 1 5.20 75.30 5.13 10.35
e Y 1.66 24 0.07 - - -
Pooled e 1.66 24 0.07 1.00 2.14 4.32
St 49.56 31 1.60 - 49.56 100.00
Mean 1013.63 1 - - - -
ST 1063.19 32 - - - -
Gambar: 5:4.5 analisis perbedaan
Secara konsekuen, Sq’ dan rho % akan juga berubah untuk semua faktor, akan tetapi metode perhitungan ulang sama dengan yang ditunjukkan dalam seksi 5.4.4. dan diulang disini hanya untuk faktor A
SA’ = SA – vA Ve
= 6.04 – 1 x 0.09
= 5.95
= 12.01 %
Source Pool Sq v Mq F-ratio Sq rho %
A 6.04 1 6.04 69.15 5.95 12.10
B 5.87 1 5.87 67.18 5.78 11.66
C 1.67 1 1.67 19.07 1.58 3.18
D Y 0.53 1 0.53 - - -
E 19.69 1 19.69 225.49 19.60 39.55
F 8.93 1 8.93 102.22 8.84 17.83
G 5.20 1 5.20 59.56 5.11 10.32
e Y 1.66 24 0.07 - - -
Pooled e 2.18 25 0.09 1.00 2.71 5.46
St 49.56 31 1.60 - 49.56 100.00
Mean 1013.63 1 - - - -
ST 1063.19 32 - - - -
Gambar 5:4.6 Analisis perbedaan
Untuk kesalahan pengumpulan
Se’ = St – SA’ – SB' – SC' –SE’ – SF’ – SG'
= 49.56 – 5.95 – 5.78 – 1.58 – 19.60 – 8.84 – 5.11
= 2.71
= 5.46 %
Pembaca seharusnya dapat mengumpulkan faktor C, G, dan B dan melengkapi perhitungan kembali untuk memperoleh analisis seperti yang ditunjukkan dalam gambar 5:4.7.
Keuntungan menggunakan analisis perbedaan
Source Pool Sq v Mq F-ratio Sq rho %
A 6.04 1 6.04 11.34 5.51 11.11
B Y 5.87 1 5.87 - - -
C Y 1.67 1 1.67 - - -
D Y 0.53 1 0.53 - - -
E 19.69 1 19.69 36.96 19.61 38.65
F 8.93 1 8.93 16.76 8.39 16.93
G Y 5.20 1 5.20 - - -
e Y 1.66 24 0.07 - - -
Pooled e 14.91 28 0.53 1.00 16.51 33.31
St 49.56 31 1.60 - 49.56 100.00
Mean 1013.63 1 - - - -
ST 1063.19 32 - - - -
Gambar 5:4.7 analisis perbedaan
Tentu saja lebih banyak derajat kebebasan bagi kesalahan jumlah kuadrat, lebih baik pula perkiraan kesalahan jumlah kuadrat. Ketika faktor poling kita menggunakan technigue pooling-up yang mana pooling sederhana dengan melakukan permulaan dengan faktor dengan lebih lambatnya jumlah kuadrat dan pooling berikutnya faktor paling lambat, dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam kasus ini, kami akan mengumpulkan faktor C berikutnya. Secara umum, kami akan mengumpulkan tentang setengah derajat kebebasan dari Ls (27) di percobaan aturan orthogonal. Oleh karena itu, kita bisa mengumpulkan faktor lain seperti C, G, dan b juga. Perhitungan ulang analisis perbedaan sekarang ditunjukkan dalam gambar 5:4.7, dari persen kontribusi dari gambar ini. kita mencatat bahwa faktor penting dalam perintah/skala penurunan, E, F, dan A. diantaranya kita menghitung 66.69% dari total jumlah kuadrat. Kesalahan pengumpulan jumlah kuadrat menambahkan 33.31% dari total jumlah kuadrat. Sebagaimana peraturan umum, pengumpulan kesalahan jumlah kuadrat dapat dinaikkan 50% dari total jumlah kuadrat untuk setengah derajat kebebasan dalam aturan orthogonal. Analisis perbedaan akhir dapat secara nyata ditunjukkan seperti gambar 5:4.8.
Dalam penampakan analisis varians, kita menghitung untuk jumlah dari persegi masing-masing faktor. Jika kesalahan jumlah dari kotak/persegi perbandingan besar dengan faktor kontrol dalam sebuah percobaan, lalu variasi analisis digabung dengan pembagian persen akan disarankan akan ada sedikit keuntungan dalam penyelesaian optimum kondisi. Kenyataannya tidak ada keuntungan sama sekali. Informasi ini tidak tersedia dari respon table.
Tehnik diskusi di pooling
Dengan menggunakan saturated orthogonal array dengan hanya satu set hasil, tidak ada tingkat kebebasan dari kesalahan. Sangat penting untuk menggunakan pooling teknik untuk error estimasi.
Poling up teknik di mulai dengan faktor dengan varians terkecil untuk kesalahan varians.
Sisa faktor sekarang untuk F test berlawanan dengan kesalahan varians. Jika keberadaan faktor tidak signifikan, faktor dengan F ratio terkecil ditujukan ke dalam kesalahan. Akan meningkatkan jumlah kesalahan persegi dan tingkat kebebasan untuk kesalahan dan akan mengembangkan estimasi kesalahan varians.
Sisa faktor adalah keuntungan F test sampai kita pool tentang setengah dari tingkat kebebasan untuk orthogonal array.
Metode lain dari pooling/pooling down teknik. Teknik dimulai dengan faktor varians terbesar berlawanan dengan pool varians dari sisa factors. Jika faktor adalah signifikan, faktor terbesar berikutnya adalah berpindah dari pool ke F test dan diulang sampai beberapa F ratio yang insign yang tercapai.
Sejak 2 teknik dari pooling tersedia yang mana harus digunakan oleh insinyur dalam pooling tehnik membentang untuk memaksimalkan kesalahan alpa. Padahal teknik pooling down membentang untuk memperbesar kesalahan alpha.
Tendensi dari kesalahan alpa maksimal bisa disebabkan karena faktor-faktor yang tidak teridentifikasikan dengan melakukan itu akan menghasilkan pemikiran bahwa beberapa faktor bisa mengembangkan respon kita dimana kenyataannya mungkin tidak ada, tetapi tidak masalah dengan melakukannya juga. Meskipun ada kesalahan Betha yang mengakibatkan kita melihat faktor-faktor yang tepat sebagai yang paling tepat dalam kasus ini kita mungkin tidak melihat faktor-faktor dalam konsekwensi percobaan. Dengan melakukan hal itu bahwa beberapa faktor tidak akan mengembangkan respon kita ketika kenyataan terjadi. Oleh sebab itu lebih baik menggunakan teknik pooling untuk F test.
Bentuk sebuah analisa yang cocok dari berbagai macam untuk data yang eksperimen
Exp Control factors Result
A B C D E F G P Q
1 1 1 1 1 1 1 1 5.0 5.9
2 1 1 1 2 2 2 2 6.6 6.8
3 1 2 2 1 1 2 2 5.5 5.3
4 1 2 2 2 2 1 1 10.5 10.3
5 2 1 2 1 2 2 2 6.1 6.5
6 2 1 2 2 1 1 1 1.8 1.9
7 2 2 1 1 2 1 1 5.7 5.4
8 2 2 1 2 1 2 2 6.1 6.5
1. Tanggapan rata-rata untuk masing-masing eksperimen
Rata-rata dari eksperimen adalah
= 5.45
2. Rata-rata eksperimen overall adalah
= 5.99
3. Tabel jawaban
A B C D E F G
Level 1 6.99 5.08 6.00 5.68 4.75 7.11 5.81
Level 2 5.00 6.91 5.99 6.31 7.24 4.88 6.18
Difference 1.99 1.84 0.01 0.64 2.49 2.24 0.36
Rank 3 4 7 5 1 2 6
4. Jumlah dari bujur sangkar
= 5.02 + 5.92 + 6.62 + 6.82 + … + 6.12 + 6.52
= 651.71
5. Jumlah/menjumlah bujur sangkar yang sesuai dengan arti
= 16 x 5.992
= 574.80
6. Jumlah/menjumlah bujur sangkar sesuai dengan factors
= 5 x 6.992 + 8 x 5.002 – 574.80
= 15.80
Jumlah-jumlah dari bujur sangkar untuk faktor B, C, D, E, F, dan G adalah dikalkulasikan dengan hampir sama dan hasilnya disusun menurut daftar dimasukkan sebuah analisa dari beberapa macam seperti tampak di figur 5:4.11.
Source Pool Sq v Mq F-ratio Sq’ Rho%
A 15.80 1 15.80
B 13.31 1 13.51
C 0.00 1 0.00
D 1.63 1.63
E 24.75 1 24.75
F 20.03 1 20.03
G 0.53 1 0.53
e 0.68 8 0.08
Pooled e
St 15 15 5.13
Mean 1 1
ST 16 16
Figure 5:4.11. Berbagai macam analisa
Jumlah dari bujur sangkar sesuai kesalahan. Langkah selanjutnya adalah berbagai faktor dengan jumlah kecil dari bujur sangkar. Tentu saja kemungkinan lebih bebas dari penjumlahan yang salah bujur sangkar.
Bahasa Indonesia
A. Adaptasi: penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan dan pelajaran
Adaptif : mudah menyesuaikan diri dengan kebudayaan
Adat : aturan yang lazim diturut/dilakukan sejak dahulu kala
Adem : dingin, sejuk
Agraria : urusan pertanian
Agraris : mengenai pertanian
Agro ekosistem : pertalian yang bersifat hubungan timbal balik antara sekelompok manusia dengan lingkungan fisik
Alam : dunia, kerajaan
B. Badai : angin kencang yang menyertai cuaca buruk
Bahari : mengenai laut
Bahaya : mendatangkan kecelakaan, bencana
Bahrulhayod : laut kehidupan
Belantara : hutan, padang
Benah : tanah bekas hutan yang belum diproduksi
Bencana : malapetaka
Bumi : planet tempat kita hidup
C. Cagar : daerah perlindungan bagi tumbuhan dan hewan
Cerucup : rumput yang runcing dan tegar
Comberan : perlimbahan, got
Cuaca : keadaan udara
Curam : terjal dan dalam
D. Daerah : bagian permukaan bumi
Darat : bagian permukaan bumi yang padat
Dekosistem : sistem hubungan timbal balik antara jasad hidup dan lingkungannya
Dingin : bersuhu rendah bila dibandingkan dengan suhu tubuh manusia
Dunia : bumi dengan segala yang terdapat diatasnya
Ekosistem : Keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya
F. Faktor : hal yang ikut menyebabkan terjadinya sesuatu
Fenomena : hal-hal yang dapat disaksikan dengan panca indera
Firdaus : taman kesenangan/surga
G. Gabak : redup/mendung
Gaib : tidak kelihatan
Gait : menarik
Galar : keliru, jalak
Galibut : jalibut
Gamak : ragu, segan
H. Halaman : karangan rumah, sekolah dsb
I. Indah : cantik, bagus benar, elok
Insektisida : senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh serangga
J. Jabal : gunung atau bukit
Jenggala : hutan, rimba
K. Kumulonimbus : awan tebal yang dapat menjulang tinggi menyerupai gunung
Kumpai : rumput
Kumbuh : rumput ilalang yang tumbuh tinggi, berdaun panjang meruncing, lebar dan tebal
Kuwu : kepala desa
Kuwung-kuwung : pelangi
L. Ladang : tanah yang diusahakan dan ditanami ubi dan jagung
Laguna : ganau asin dekat pantai yang dahulu merupakan bagian laut yang dangkal
Lahan : tanah terbuka
Lahar : lumpur batu yang keluar dari kawah gunung api
Lang-lang : orang-orang yang meronda
Lingkungan : daerah/kawasan yang termasuk didalamnya
M. Metropolis : lingkungan kota yang menjadi pusat kegiatan tertentu
N. Natural : bersifat alam
O. Oseanografi :ilmu tentang segala aspek yang berhubungan dengan laut ( seperti tumbuhan, binatang laut )
Oleander : tanaman perdu hias yang selalu hijau
Oligofagus : sifat pemakan satu jenis tanaman saja
Ombak : gerakan air laut yang turun naik
Omnivora : makhluk pemakan tumbuhan
Onak : rotan yang berduri
Ondeineming : cek perkebunan yang diusahakan secara besar-besaran
Ongok : ampas singkong setelah diambil acinya
Opium : getah buah papaver somniverum yang belum masak yang dikeringkan
Orang-aring : tumbuhan yang batangnya berbulu kasar kemerah-merahan
P. Pagebluk : wabah penyakit
Padepokan : lingkungan kerajaan
Pencemaran : polusi
Q Q : huruf ke tujuh belas di abjad Indonesia
R. Relokasi : pemindahan tempat
Reboisasi : penanaman kembali
S. Sabana : safan
Sawah : tanah yang digarap untuk penanaman padi
T. Tanah : permukaan bumi
Tanggul : tambak di tepi sungai untuk menahan air
U. Urbanisme : sikap dan cara hidup orang kota/perkembangan lingkungan perkotaan
Usar : rumput yang tinggi-tinggi
V. Vektor : hewan yang menjadi perantara menularnya penyakit
Ventilasi : pertukaran udara
Ventilator : peralatan mekanik untuk menghasilkan putaran udara
Viabilitas : kemungkinan untuk dapat hidup
Vitalitas : kemampuan untuk bertahan hidup
Vulkan : lingkungan gunung yang berkawah
W. Wabah : penyakit menular yang berjangkit dengan cepat
Wujud : maksud, tujuan
X. Xerofit : tanaman yang dapat hidup di alam kering
Y. Yunior : junior
Yuran : iuran
Yagi : ketam yang hidup di sungai
Z. Zaitun : tumbuhan perdu
Zakiah : suci, murni, bersih
Zamin : tanah, negeri
Zamindar : tuan tanah
Zuadah : juadah
Zurafah : zarafah
Zuriat : zuriah
Zuriah : benih, bibit
Sejarah Depdiknas
Sejak adanya proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 para pendiri bangsa ini telah menyadari pentingnya usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemikiran ini diperkuat dengan kenyataan pada Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 yang menekankan bahwa tiap warganegara berhak mendapatkan pengajaran. Untuk itu, Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Sehubungan dengan tuntutan konstitusi dimaksud, Pemerintah berketetapan untuk membentuk lembaga yang bertanggung jawab pada usaha pencerdasan kehidupan bangsa.
Sumber ...
Sumber ...
Buku Sekolah Elektronik
BEBERAPA pembaca menghubungi via telepon, menyarankan untuk menyajikan suatu pengatar tentang buku elektronik. (Sajian ini menyela seri menelusuri cara anak belajar sain untuk merespon pembaca). Dalam bahasa Inggris buku elektronik mempunyai padanan kata electronic book, sering juga dituliskan sebagai ebook atau ecobook. Nama pasarnya adalah e-book. Buku elektronik merupakan suatu media digital yang mempunyai kemiripan dengan buku cetak konvesional. Buku elektronik dibaca dengan komputer atau alat khusus yang sengaja dibuat untuk itu yang disebut e-book reader (pembaca buku elektronik) atau e-book devices (piranti buku elektronik). Sebuah buku elektronik berupa teks elektronik.
Sumber ...
Sumber ...
Labels:
Buku
Buku Sekolah Elektronik di mirror.itb.ac.id
BANDUNG, itb.ac.id - Buku merupakan cakrawala dunia, seringkali kita mendengar semboyan tersebut. Bahkan tidak jarang disampaikan bahwa buku merupakan indikator ilmu yang dimiliki, semakin banyak buku yang kita baca maka semakin banyak pula ilmu yang kita miliki. Singkatnya, buku merupakan gudang ilmu, sarana paling penting yang menyokong penigkatan mutu pendidikan. Di era globalisasi ini, buku dituntut memiliki isi yang berstandar nasional pendidikan. Namun, pada kenyataannya buku yang menjadi hal terpenting dalam pendidikan justru menjadi hal yang sulit dijangkau dari tingkat harganya. Untuk tingkat sekolah dasar saja, masing-masing anak diwajibkan membeli belasan buku dengan harga yang mencapai ratusan ribu. Dilatarbelakangi hal tersebut, Departemen Pendidikan Nasional membeli hak cipta buku teks pelajaran dari beberapa penerbit atau penulis lalu selanjutnya buku-buku tersebut diasjikan dalan bentuk buku elektronik(e-book) yang dinamakan BSE (Buku Sekolah Elektronik).
Selengkapnya di sumbernya ...
Selengkapnya di sumbernya ...
Labels:
Buku
Buku Teks Pelajaran Murah Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karuniaNya, Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia dengan penuh rasa gembira dan bangga menyuguhkan sejumlah buku teks pelajaran layak-pakai yang hak ciptanya telah dilmiliki Departemen Pendidikan Nasional.
Buku-buku teks pelajaran tersebut tersedia di situs Depdiknas yang diberi nama Situs Buku Sekolah Elektronik yang disingkat BSE atau e-Book. Jumlah seluruhnya saat ini ada empat ratus tujuh (407) judul buku dan Insya Allah setiap tahunnya akan bertambah.
Buku-buku teks pelajaran ini telah dinilai kelayakan pakainya oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah ditetapkan sebagai Buku Teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 46 Tahun 2007, Permendiknas Nomor 12 Tahun 2008, Permendiknas Nomor 34 Tahun 2008, dan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2008.
Sumber ...
Buku-buku teks pelajaran tersebut tersedia di situs Depdiknas yang diberi nama Situs Buku Sekolah Elektronik yang disingkat BSE atau e-Book. Jumlah seluruhnya saat ini ada empat ratus tujuh (407) judul buku dan Insya Allah setiap tahunnya akan bertambah.
Buku-buku teks pelajaran ini telah dinilai kelayakan pakainya oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah ditetapkan sebagai Buku Teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 46 Tahun 2007, Permendiknas Nomor 12 Tahun 2008, Permendiknas Nomor 34 Tahun 2008, dan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2008.
Sumber ...
Labels:
Buku
Download Buku Pelajaran Sekolah Gratis Dari Depdiknas
Dapat kabar gembira yang disampaikan lewat radio Elshinta kemarin, bahwa departemen basah pendidikan nasional (Depdiknas) telah me-lauch program buku sekolah elektronik (BSE) yang dapat didownload dan diperbanyak secara cuma-cuma baik oleh para ortu, guru, murid, dll. Nah gitu donk, good!
Untuk men-downloadnya Anda bisa masuk ke URL : http://bse.depdiknas.go.id/
Lihat sumbernya ...
Untuk men-downloadnya Anda bisa masuk ke URL : http://bse.depdiknas.go.id/
Lihat sumbernya ...
Labels:
Buku
Guru dan Calon Guru vs Guru Tahu Mutu Guru
Guru dan Calon Guru vs Guru Tahu Mutu Guru| Bagaimana Menjadi| Mengapa Tidak Menjadi
Jangan katakan guru tak bisa CBSA
Jangan katakan guru pucat-pasi dimintai berinovasi
Guru paham PAIKEM kenal CTL maklum Kuantum mengerti i2m3
Tapi mengapa guru tak mempraktikkannya di ruang-ruang kelas?
Tapi mengapa semangat giat guru hanya bangkit sesaat di workshop-workshop?
.... Lihat Sumbernya ...
Jangan katakan guru tak bisa CBSA
Jangan katakan guru pucat-pasi dimintai berinovasi
Guru paham PAIKEM kenal CTL maklum Kuantum mengerti i2m3
Tapi mengapa guru tak mempraktikkannya di ruang-ruang kelas?
Tapi mengapa semangat giat guru hanya bangkit sesaat di workshop-workshop?
.... Lihat Sumbernya ...
Labels:
Guru
CITA-CITA, KEINGINAN, DAN OBSESI
“Apa cita-citamu…?” Iseng-iseng saya tanya anak sulung saya.
“Cita-cita…..? Ehm…. Nggak tahu, eh….pilot! Eh…bukan…pemain sepakbola!” jawabnya. Mendengar jawabannya saya tahu bahwa ia asal jawab saja. Bagaimana mungkin ia bercita-cita jadi pilot jika ia tidak pernah menunjukkan ketertarikannya pada profesi tersebut dan keterkaitannya? Ia mungkin menikmati bepergian dengan pesawat dan mengasosiasikannya dengan itu. Bagaimana mungkin pula ia bercita-cita jadi pemain sepakbola jika dalam ekstra-kurikuler di sekolahnya, dengan tubuhnya yang kecil, ia bahkan tidak pernah dipasang untuk bermain.
..... Lihat Sumbernya..
“Cita-cita…..? Ehm…. Nggak tahu, eh….pilot! Eh…bukan…pemain sepakbola!” jawabnya. Mendengar jawabannya saya tahu bahwa ia asal jawab saja. Bagaimana mungkin ia bercita-cita jadi pilot jika ia tidak pernah menunjukkan ketertarikannya pada profesi tersebut dan keterkaitannya? Ia mungkin menikmati bepergian dengan pesawat dan mengasosiasikannya dengan itu. Bagaimana mungkin pula ia bercita-cita jadi pemain sepakbola jika dalam ekstra-kurikuler di sekolahnya, dengan tubuhnya yang kecil, ia bahkan tidak pernah dipasang untuk bermain.
..... Lihat Sumbernya..
Labels:
CITA-CITA
Gadis Hujan
Rintik air guyuri sore hari, iramanya merdu tapi mengiris. Seorang gadis berbalut baju compang-camping bergegas menepi di sebuah toko, melindungi tubuhnya dari sergapan sang hujan. Digandengnya pula wanita tua renta itu untuk segera menepi. Lama berselang hujan tak kunjung reda, masih seru memainkan melodi kelamnya.
“Mak kedinginan?” tanya gadis itu tertatih suaranya gemetar kedinginan. Lalu wanita renta yang dipanggilnya ‘Mak’ hanya bisa mengangguk dengan gemetar yang tak kalah kuatnya karena kedinginan. Dengan sayang lalu gadis itu memeluk erat berharap agar tubuhnya dan Mak-nya menjadi sedikit hangat.
Semakin deras hujan menyapu jalanan, semakin beku pula udara terasa.
“Mak lapar?” gadis itu membuka tas plastik yang sudah usang didekapannya, mak hanya menjawab dengan anggukan. Sebuah roti basi terhidang di depan mereka beserta air minum botolan yang etah sudah dimasak atau belum. Itupun mereka tak peduli. Satu hal yang terpenting saat ini, dan dua belas jam kemudian perutnya terisi.
Rupanya hujan mulai lelah menderu. Kini yang ada hanyalah titik-titik air malas menyerbu bumi. Udara sudah sedikit hangat.
“Makanlah Mak, hanya ini yang kita punya”
“Terima kasih… anakku… kau sungguh setia pada Mak-mu ini. Kau lebih memilih pergi dengan Mak dari pada dengan bapakmu yang akan menjualmu seperti barang dagangan …”
“Mak…”
“Namun anakku Makmu ini sudah tak sanggup lagi menahan hidup, kau berhati-hatilah disini”
“Mak jangan tinggalkan aku” rengek gadis itu.
“Kutunggu kau di hadapan-Nya anakku…”
Dengan segala kepasrahan wanita tua renta itu menutup matanya lebih. Dihembuskannya nafasnya yang terakhir. Dan berakhir sudah penderitaannya selama ini.
Namun gadis itu masih terpaku menatap nanar maknya. Sebutir air mata meluncur jatuh dibahunya. Lengkaplah penderitaannya. Tak ada lagi yang bisa melindunginya seperti emak. Tak ada lagi yang bisa mempertahankan harga dirinya seperti emak.
Dengan terbata-bata ia mengucapkan “Aku… ikut … dengan Emak”
Sambil menggendong tubuh renta maknya ia berjalan menerpa gemericik hujan. Ia terus berjalan ketengah berharap akan ada mobil yang bahagia menyambut tubuhnya yang terlalu putus asa.
Labels:
Cerita
IKLIM
Secara garis besar masalah iklim meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
- Letak geografis dan bentuknya.
- Matahari (meliputi garis edar, cahaya, panas)
- Angin/udara (meliputi arah, kecepatan, kelembaban, temperatur)
- Curah hujan (meliputi kemiringan, lebat)
Dalam arsitektur, iklim merupakan tantangan yang harus diselesaikan, karena ia dapat menjadi potensi yang dapat menunjang kenikmatan dan kenyamanan yang tentu dapat kita manfaatkan dan kita gunakan semaksimal mungkin, ia juga dapat menjadi hambatan atau gangguan dalam menciptakan kenyamanan dan kenikmatan, yang tentu harus kita tanggulangi.
- Letak geografis dan bentuknya.
- Matahari (meliputi garis edar, cahaya, panas)
- Angin/udara (meliputi arah, kecepatan, kelembaban, temperatur)
- Curah hujan (meliputi kemiringan, lebat)
Dalam arsitektur, iklim merupakan tantangan yang harus diselesaikan, karena ia dapat menjadi potensi yang dapat menunjang kenikmatan dan kenyamanan yang tentu dapat kita manfaatkan dan kita gunakan semaksimal mungkin, ia juga dapat menjadi hambatan atau gangguan dalam menciptakan kenyamanan dan kenikmatan, yang tentu harus kita tanggulangi.
Labels:
Iklim
ARSITEKTUR
Agama
Air
Akuntansi
Artikel
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Bank Soal
Biologi
Budaya
Cerita
Cerpen
Fiksi
Fisika
Gizi
Internet
Kesehatan
Kesenian
Kimia
Komputer
Latihan Soal
Marketing
Matematika
Naskah Drama
Patiseri
Pengetahuan
Puisi
Resep Masakan
Sejarah
Sekretaris
Seks
Struktur
Teknologi
Tips
USAHA
bisnis
iklan
manajemen