Tampilkan postingan dengan label Tematik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tematik. Tampilkan semua postingan

Pak Moedjair adalah penemu ikan mujair - dari Buku Tema 5 kelas 6 SD

Kegigihan Pak Moedjair


Teman, apakah kamu suka makan ikan mujair? Siapa sangka, ternyata nama mujair dipilih sebagai bentuk penghormatan kepada Iwan Dalauk, yang lebih dikenal sebagai Pak Moedjair oleh masyarakat di sekitar Desa Papungan, Blitar, Jawa Timur.

Pak Moedjair adalah penemu ikan mujair. Ia berhasil membuat satu jenis ikan air laut beradaptasi dengan kehidupan air tawar. Hingga kini kita mengenal ikan mujair sebagai ikan air tawar.

Pak Moedjair melewati proses cukup panjang. Pertama-tama ia tertarik dengan keunikan sekelompok ikan yang menyimpan telur di dalam mulut hingga menetas. Anak-anak ikan berada di dalam mulut ibunya sampai tiba waktu penyapihan.

Tertarik dengan keunikan spesies ikan itu, Pak Moedjair membawa beberapa ekor dengan harapan ia dapat membudidayakannya di air tawar. Sayangnya, tidak lama dimasukkan ke dalam air tawar, ikan-ikan tersebut mati.

Pak Moedjair tak putus asa, ia kembali lagi ke tempat ikan-ikan itu. Kali ini, Pak Moedjair membawa juga sedikit air laut untuk dicampur dengan air tawar. Ia berpikir bahwa ikan-ikan yang sebelumnya mati karena langsung ditempatkan dalam air tawar, mungkin seharusnya dicampur dahulu dengan air laut.

Pemikiran Pak Moedjair ternyata benar. Di dalam campuran air laut dan air tawar, ikan-ikan yang dibawa bertahan hidup lebih lama. Ketika keesokan harinya ikan-ikan itu mati, Pak Moedjair tidak berputus asa. Dengan penuh semangat, beliau kembali lagi ke pantai Serang untuk mengambil ikan dan membawa air laut dalam jumlah lebih banyak lagi.

Proses ini berlangsung lama dan semangat Pak Moedjair tidak pernah surut, sekalipun ia harus bolak-balik mengambil ikan dan air laut. Pak Moedjair yakin betul, bahwa masa adaptasi ikan air laut di air tawar akan terlewati dengan baik apabila komposisi percampuran air laut dan air tawar dapat dibuat secara tepat dan bertahap, sehingga secara fisik ikan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Pak Moedjair terus mencoba membuat komposisi campuran dengan persentase air laut lebih besar dibandingkan air tawar, lalu secara bertahap persentase air laut dikurangi.

Akhirnya, setelah 11 kali mencoba komposisi campuran air laut dan air tawar, Pak Moedjair berhasil. Empat ekor ikan yang dibawanya dari laut dapat bertahan hidup di air tawar, hingga bertelur. Empat ekor ikan itu ditangkar oleh Pak Moedjair dalam satu kolam, dan selanjutnya terus berkembang hingga menjadi beberapa kolam. Pak Moedjair membagikan bibit ikan ini secara cuma-cuma kepada masyarakat di desanya, sehingga makin banyak orang yang berhasil membudidayakan ikan ini.

Atas kegigihan dan jasanya membudidayakan ikan air laut di air tawar, pemerintah kota Kediri memberikan penghargaan dengan memberi nama ikan spesies baru itu sesuai nama penemunya, Moedjair.

Ceritakan kembali bagaimana terjadinya proses penemuan ikan mujair. Berapa kali percobaan yang dilakukan Pak Moedjair untuk menghasilkan apa yang diharapkannya?

Sikap apa yang dapat kamu contoh dari Pak Moedjair dalam melakukan usaha penemuannya? Jelaskan!

Tahukah Kamu?

Secara ilmiah, inovasi Pak Moedjair yang berhasil membudidayakan ikan air laut ke air tawar dapat diterangkan melalui fakta bahwa spesies yang bermigrasi antara air laut dan air tawar membutuhkan adaptasi pada kedua lingkungan. Ketika berada di dalam air laut, mereka harus menjaga konsentrasi garam dalam tubuh mereka lebih rendah dari pada lingkungannya. Ketika berada di air tawar, mereka harus menjaga kadar garam berada di atas konsentrasi lingkungan sekitarnya.

Banyak spesies yang menyelesaikan masalah ini dengan berasosiasi dengan habitat berbeda pada berbagai tahapan hidup. Seperti manusia mempertahankan tingkat yang tepat dari garam dalam tubuh ikan yang sangat penting untuk kesehatan. Ikan menghadapi tantangan yang sangat sulit karena mereka tinggal di lingkungan yang berair dan garam cenderung ‘keluar’ banyak. Konsentrasi garam dalam ikan air tawar jauh lebih tinggi daripada di air sekitarnya, sehingga garam terus keluar dari ikan ke dalam air. Untuk mengimbangi hal ini, ikan telah mengembangkan beberapa solusi. Yang pertama dan terpenting adalah ikan menelan jumlah air yang banyak dan menghasilkan jumlah besar urin (10-20 kali lebih banyak sebagai mamalia air). Ginjal mereka mengekstrak sejumlah kecil garam dari air yang tertelan dan memasukkannya kembali ke dalam aliran darah ikan. Hal lain yang ikan miliki adalah pompa ion dalam insang mereka membantu mengambil garam keluar dari air dan amonia kotoran dan produk yang tidak diinginkan lainnya. Ikan laut memiliki masalah yang sama secara terbalik. Untuk ikan laut, air laut mengandung konsentrasi garam yang jauh lebih tinggi daripada apa yang ada dalam tubuh.

Berdasarkan teks diatas, apa yang dilakukan oleh Pak Moedjair sehingga ikan yang ditemukannya dapat hidup di air tawar?

Belajar di Rumah tentang Wirausaha -

Kita akan belajar tentang wirausaha
• Apa itu wirausaha?
• Apakah ada perbedaan antara wirausaha dengan profesi pekerjaan yang telah kita ketahui sebelumnya?
• Sikap apa saja yang diperlukan oleh seorang pelaku wirausaha untuk mencapai kesuksesan?
• Apakah di sekitar kita ada pelaku wirausaha?
• Apakah kita dapat menjadi seorang pelaku wirausaha?
• Apa saja yang perlu kita pelajari untuk menjadi pelaku wirausaha?

Diskusikan dengan orang tuamu, pengalaman atau cerita apa yang mereka miliki seputar dunia wirausaha? Mungkin saja orangtuamu adalah salah satu pelaku wirausaha. Mereka tentu akan mempunyai banyak cerita seputar perjuangan mereka untuk membesarkan usaha. Jika orangtuamu bukan pelaku wirausaha, pasti mereka juga punya cerita yang menarik tentang dunia wirausaha yang mereka ketahui.

Perhatikan sekelilingmu. Adakah jenis wirausaha yang menarik dan sukses di sekitarmu? Apakah kamu mengenal orang di balik wirausaha tersebut? Jika kamu memiliki kesempatan untuk berbincang-bincang, jangan disia-siakan kesempatan tersebut. Minta mereka bercerita tentang nilai-nilai dan sikap apa yang diperlukan sehingga usaha mereka berkembang dan sukses.

Kamu pasti ingin menjadi manusia yang sukses di masa depan. Sikap apa saja yang harus kamu lakukan agar berbuah kesuksesan? Ayo, kita cari tahu.

Kerja Keras Berbuah Kesuksesan

Tanpa disadari, banyak hal-hal di sekitarmu yang terjadi akibat usaha dan kerja keras seseorang. Ketika sudah kamu nikmati, hal tersebut terlihat sederhana, Namun dibaliknya selalu ada kerja keras yang mendahuluinya.

Bermain bersama, tak peduli warna kulit

Kami Berbeda, tetapi Kami Rukun

Matahari belum tinggi ketika Edo, Dayu, dan teman-temannya bermain di halaman sekolah. Ada yang bermain lompat karet; ada yang bermain petak jongkok; ada yang bermain congklak di selasar kelas; dan sebagian lagi ikut dalam permainan Rangku Alu. Edo, Dayu, Siti, Udin, dan Beni memilih ikut permainan Rangku Alu bersama beberapa teman lain. Mereka memang lebih suka dengan permainan olah tubuh di luar ruangan.


Baru beberapa hari yang lalu, teman baru mereka, Yanes yang memperkenalkan permainan ini. Yanes berasal dari Alor, Nusa Tenggara Timur. Permainan yang menggunakan tongkat bambu ini adalah permainan anak yang digemari di sana.

Edo, Dayu, dan teman-teman di SD Nusantara senang sekali mengenal permainan baru ini. Seru dan menantang! Anak-anak di SD Nusantara justru gembira menyambutnya. Perbedaan warna kulit, adat, kebiasaan, atau bahasa tidak mereka anggap sebagai masalah. Semua akrab bermain bersama.

Pernah sekali waktu, ketika Edo bercanda akrab dengan Siti dan Dayu, Hendra berkomentar :

“Ih, Dayu, mau-maunya kamu bermain dengan Edo yang berkulit hitam. Nanti kulitmu yang putih tertular hitam, lho!” ejeknya.

“Ah, aku tak pernah pusing dengan warna kulit, tak pernah pusing dengan asal daerah. Aku dan Siti pun berbeda. Aku anak Bali, Siti anak Sumatra, tetapi kami saling memahami. Pertemanan hanya butuh waktu untuk saling menyesuaikan. Aku pun butuh waktu untuk menyesuaikan diri denganmu, Hendra.” balas Dayu tenang.

Hendra pun terdiam. Sesungguhnya, ia juga tak pernah mengalami masalah dengan temannya yang berbeda asal.

Begitulah, di SD Nusantara. Rukun, walau berbeda. Bermain bersama, tak peduli warna kulit. Semakin kaya karena mengenal adat dan bahasa daerah lain. Semakin kaya dengan bermain bersama aneka permainan tradisional. Rangku Alu, Benthik, Gobak Sodor, atau Cingciripit menjadi perekat yang menyenangkan.

Disalin dari Buku Tema 2 SD Kelas 6 

Mencerminkan kehidupan Bhinneka Tunggal Ika di Kampung

Perbedaan yang Menguatkan

Kampung Cempaka adalah sebuah kampung transmigran. Warganya berasal dari berbagai daerah padat di Pulau Jawa. Hal itu menjadikan mereka berbeda suku maupun agama.

Di Kampung Cempaka, hiduplah lima orang sa habat. Ada Asnah yang berdarah Sunda, Utami dari Banyuwangi, Toni, seorang anak etnis Tionghoa yang sebelumnya tinggal di Semarang, Wande dari suku Tengger di Jawa Timur, dan Marta, anak seorang pendeta yang dahulu tinggal di Solo. Di Kampung Cempaka, rumah mereka bersebelahan dan mereka pergi ke sekolah yang sama. Itu sebabnya mereka sangat akrab. Mereka suka bermain bersama dan sering menghabiskan waktu di rumah satu sama lain.

Meskipun berbeda suku, kebersamaan begitu kental terlihat dalam keseharian mereka. Bersama anak-anak lain di Kampung Cempaka, mereka setiap akhir minggu berkumpul di balai utama kampung. Biasanya, selain berolahraga bersama, mereka juga kerap berkeliling ke rumah warga, membantu melakukan apa saja yang dibutuhkan warga.

Kadang-kadang mereka membantu warga lanjut usia, sekedar membereskan rumah atau menyiapkan makanan. Sesekali mereka juga membantu orang tua yang sedang bekerja bakti membersihkan lingkungan. Dari Toni, mereka belajar menari Barongsai. Lalu mereka ajarkan tarian itu kepada anak-anak se-kampung. Sementara itu, setiap tiba saat panen, Wande dan keluarganya akan sibuk memimpin warga membuat Tumpeng Gede, yaitu nasi khas dari daerah Tengger yang dibuat untuk mensyukuri berkah Tuhan dalam wujud panen raya.

Sikap toleransi yang ditunjukkan kelima sahabat itu, memang sekadar berupa hal-hal kecil. Hal kecil dalam keseharian itulah yang mencerminkan kehidupan Bhinneka Tunggal Ika di Kampung Cempaka yang kaya akan perbedaan. Mereka hidup damai berdampingan dan tulus saling menjaga.


Disalin dari Buku Tema 2 SD Kelas 6

Wiremesh murah hubungi Afandi - 081233336118. - Ada juga besi beton murah.

Jasa Pembuatan Pagar, Kanopi (+Renovasi)
WA ke 081233336118