PENGELASAN DALAM PERKAPALAN.
PENGELASAN PADA KONTRUKSI KAPAL
Proses Pembangunan Kapal
Secara umum metode yang diterapkan dalam pembangunan kapal baru dipengaruhi oleh fasilitas yang dimiliki oleh galangan tersebut. Metode yang biasa digunakan pada dasarnya bertujuan untuk mempermudah proses pengerjaan dan memperluas medan pekerjaan, sehingga mutu pekerjaan dapat dimonitor dengan baik. Metode pembangunan kapal yang sering diterapkan pada galangan kecil maupun besar ada 2 metode, yaitu Pembangunan kapal dengan sistim seksi, dan pembangunan kapal dengan sistim blok
Pembangunan Sistim Seksi
Cara ini biasanya diterapkan untuk kapal-kapal yang berukuran relatif kecil dimana konstruksi awal hingga akhir dilaksanakan langsung di dockyard Melihat proses pembangunan yang terjadi sistim seksi terbagi lagi menjadi 2 (dua) yaitu metode seksi bidang dan metode seksi ruang dimana metode ini banyak menggunakan posisi pengelasan dengan tingkat kesulitan tinggi misal posisi horisontal, vertikal dan posisi diatas kepala, hal ini terjadi dikarenakan saat pelaksanaan penggabungan bagian konstruksi tidak banyak yang dapat dikerjakan dengan mesin las otomatis seperti SAW pada posisi datar.Metode ini merupakan pengembangan dari metode konvensional yang sudah banyak ditinggalkan oleh galangan kapal.
Perbedaan dengan metode konvensional yaitu terdapat tahap perakitan dibengkel fabrikasi, yaitu dirakitnya elemen konstruksi menjadi suatu seksi
Dengan kondisi yang demikian proses pengelasan banyak mengandalkan juru las yang trampil dan proses pelaksanaan sedikit kurang cepat bila dibandingkan dengan proses las menggunakan mesin las otomatis.
Pembangunan badan kapal sistem seksi |
1. Metode Seksi Bidang
Dalam pelaksanaan metode ini gambar mutlak diperlukan selain sebagai penunjang kerja juga difungsikan sebagai kontrol pekerjaan, gambar tersebut seperti gambar rencana garis (line Plan),Gambar bukaan (Sheel Expantion) dan gambar kerja (Working Drawing). Garis besar dari metode seksi bidang adalah membuat konstruksi berupa seksi – seksi berbentuk bidang datar misalnya seksi dasar, seksi sekat, seksi lambung sisi dan seksi geladak. Metode seksi bidang dapat digambarkan pada gambar IV.2 dibawah ini.2. Metode Seksi Ruang
Bila dilihat dari cara kerja penyusunan seksi-seksinya maka metode seksi ruang dibagi menjadi 2 (dua), yaitu dengan metode layer dan metode seksi vertikal dimana kedua metode tersebut menggabungkan beberapa seksi secara horisontal dan vertikal.(1) Metode Layer
Dalam metode ini pembangunan badan kapal diarahkan dalam pengembangan arah memanjang atau horisontal dan pengembangan tersebut dimulai dari arah dasar dari depan sampai belakang, selanjutnya diteruskan kebagian atasnya seperti sekat memanjang, sekat melintang, kulit, geladak dan lain - lain. Proses pengelasan pada saat penyambungan diatas landasan pembangunan kapal (building berth) banyak dilakukan dengan posisi horisontal dan posisi vertikal dimana faktor kesulitannya sangat tinggi dan faktor ketelitian ukuran sangat dituntut mengingat bila urutan pengelasan dari seksi dengan seksi lainnya tidak tepat maka tingkat deformasi dari pengelasan akan menjadi lebih besar sehingga ketepatan ukuran akhir dari bentuk kapal akan terpengaruh pula. Gambaran proses pembangunan dengan metode layer dapat dilihat pada gambar .(2) Metode Seksi Vertikal
Metode ini dalam pembangunan kapal menitik beratkan arah vertikal dan pembagian seksinya diorientasikan untuk satu kompartemen dari dasar sampai menuju geladak atas. Dalam metode ini beban pekerjaan bervariatif mulai dari bagian dasar, sekat, pelat kulit dan geladak yang dikerjakan secara bersamaan sehingga kondisi kerja relatif lebih simpang siur dan kenaikan beban kerja menjadi sering terjadi dan proses pengelasan akan banyak menggunakan posisi vertikal dan horisontal serta posisi datar seperti yang terjadi pada metode layer. Gambar metode seksi vertikal dapat dilihat pada skema pengerjaan seperti pada gambarPenyusunan badan kapal dengan metode seksi vertikal |
Pembangunan Sistim Blok
N3 hari setelah keel laying :
Pembangunan bagian stern dan stem telah dibangun keseluruhan N1 hari setelah keel laying : pembangunan bagian dasar STARTING BLOCK
Ditinjau dari segi pengelasannya maka, proses pembangunan kapal dengan sistim blok mempunyai beberapa keuntungan dibanding dengan sistim seksi antara lain .
1. Waktu pembangunan dapat lebih singkat dan produktifitas lebih tinggi mengingat pekerjaan banyak yang dapat dilakukan dengan mesin las otomatis.
2. Sebagian besar pekerjaan pengelasan dapat dikerjakan dengan posisi datar sehingga lebih cepat dan memudahkan pengelasan.
3. Pekerjaan didalam dok atau diatas pelataran penyambungan kapal lebih singkat, sehingga fasilitas mesin las dapat dioperasikan dengan efektif.
4. Kontrol terhadap proses pembentukan dan teknik pengelasan dapat lebih mudah.
5. Dapat mengurangi pekerjaan las ditempat yang tinggi atau tempat yang sempit, sehingga lingkungan dan keselamatan juru las akan lebih terjamin.
Metode blok merupakan perkembangan dari metode seksi yaitu dengan cara menggabungkan beberapa seksi di bengkel produksi perakitan menjadi satu blok atau ring seksi yang besarnya blok disesuaikan dengan kapasitas alat angkat dan angkut yang dimiliki oleh galangan.
Untuk menggabungkan blok satu dengan yang lainnya dilakukan dengan menggunakan proses las SMAW dan apabila menghendaki kecepatan yang tinggi dapat menggunakan proses las GMAW atau FCAW.
Besarnya kapal yang dibangun mempengaruhi tebalnya pelat yang digunakan sehingga proses pengisian kampuh las makin besar pula, untuk itu proses las semi otomatis GMAW atau FCAW sangat membantu dalam percepatan pengelasan.
Pembangunan Kapal dengan metode blok ini pada prinsipnya adalah :
1. Penggabungan blok yang lengkap yang terdiri atas lambung, sekat dan geladak yang sebelumnya dikerjakan di bengkel produksi perakitan (assembly).
2. Pada saat di landasan pembangunan dilakukan penyambungan blok-blok yang telah membentuk ring seksi menjadi bentuk badan kapal yang berupa grand assembly atau erection. Penurunan blok disambung pada dok kolam (graving dock).
Bentuk blok dan kelengkapannya dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) macam yaitu :
1. Blok biasa (Ordinary Block) yaitu bentuk blok yang belum dilengkapi dengan outfitting kapal
2. Blok setengah lengkap (Semi Outfitting Block) yaitu bentuk blok yang telah sebagian dilengkapi dengan outfitting berupa sistim perpipaan induk.
3. Blok outfitting penuh (Full Outfitting Block System) yaitu bentuk blok yang telah dilengkapi dengan seluruh outfitting yang sifatnya permanen dan dapat terikat secara langsung dengan blok. Bila blok digabung dengan blok yang lain maka sistem yang ada di dalam blok harus tersambung pula, untuk itu toleransi ukuran yang ada harus diperhatikan dengan benar.
STARTING
N1 hari setelah keel laying : pembangunan bagian ruang mesin BLOCK dan tangki secara keseluruhan
N2 hari setelah keel laying : pembangunan bagian stern dan blok depan tangki
Selengkapnya tentang Kemajuan Teknologi Pengelasan dan tentang Pengertian Ilmu Logam dan Macam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar