KONFIRMASI KEPUTUSAN PELANGGAN
Diskripsi.
Bab ini merupakan kompetensi inti kedua yang harus Anda pahami,
berisi uraian tentang cara melakukan konfirmasi kepada pelanggan, yaitu
konfirmasi yang berhubungan dengan kegiatan bisnis diantaranya untuk
meminta kepastian terhadap calon pelanggan apakah diteruskan ke
tahap kesepakatan (closing) atau tidak dalam mengkonfirmasi keputusan
pelanggan diperlukan suatu komunikasi bisnis yang efektif agar
pelanggan dapat memutuskn pembelian dengan tepat.
Penjual harus memahami serta menguasai terlebih dahului etika
dan etiket dalam berkomunikasi, kemampuan berkomunikasi dan
melayani pelanggan merupakan salah satu kemampuan yang sangat
penting dalam dunia usaha, begitupun dengan pelayanan kepada
pelanggan, karena sebuah perusahaaan atau usaha akan sukses jika
mutu pelayanan pada pelanggan selalu ditingkatkan.
Dalam dunia bisnis jika seseorang dapat belajar mengelola pesan yang dibuat dengan bahasa isyarat, ekspresi wajah, suara dan penampilan dan dapat melakukan komunikasi dengan baik, serta tahu bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada para bawahannya dengan bijak, serta memahami kapan dan kepada siapa pesan-pesan bisnis itu harus disampaikan, maka dia dapat membantu menentukan kredibilitas dan potensi kepemimpinannya.
Konfirmasi keputusan pelanggan
Pendahuluan
Istilah konfirmasi bila ditinjau dari segi Etimologi (bahasa) berasal
dari bahasa Inggris confirm atau conconfirmation yang berarti
menguatkan, penguatan atau atau pengesahan. sedangkan konfirmasi
dari segi istilah diantaranya yaitu konfirmasi akan memperteguh
hubungan interpersonal, sedangkan diskonfirmasi akan merusaknya.
Pengertian konfirmasi selanjutnya dihubungkan dengan kegiatan bisnis
yang diantaranya untuk meminta kepastian terhadap calon pelanggan
apakah diteruskan ke tahap kesepakatan (closing) atau tidak, maka
pengertian konfirmasi keputusan pelanggan berarti upaya yang
diperlukan pengusaha untuk menguatkan dan memastikan keputusan
pembelian atau pembatalan pembelian dari calon pelanggan. Konfirmasi
juga untuk memperteguh hubungan interpersonal antara pengusaha dan
calon pelanggan ,dalam mengkonfirmasi keputusan pelanggan diperlukan
suatu komunikasi Bisnis yang efektif untuk itu Penjual harus memahami
serta menguasai terlebih dahulu Pengetahuan (ilmu) tentang Komunikasi
A. Efektifitas komunikasi
Komunikasi antara penjual dan pembeli khususnya dalam
melakukan konfirmasi kepada pelanggan mengenai produk yang dipesan
termasuk pada katagori komunikasi interpersonal menurut Jalaludin
Rachmat dalam buku “Psikologi Komunikasi “, komunikasi interpersonal
dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang
menyenangkan bagi komunikan artinya komunikasi penjualan dalam
konfirmasi keputusan pelanggan tentang produk yang akan dibeli
dikatakan efektif bila hasilnya dapat menyenangkan penjual.artinya
produk yang kita tawarkan sesuai dengan keinginan pelanggan dan
pelanggan merasa puas.
1. Pengertian Komunikasi
Perkataan komunikasi adalah,
berasal dari bahasa Latin,
Communicare yang artinya sama.
Jadi, secara etimologis
komunikasi berarti proses untuk
memperoleh pengertian yang sama.
Berdasarkan arti praktisnya,
komunikasi adalah suatu proses
pengiriman/penerimaan informasi, berita atau pesan antara dua orang
atau lebih dengan menggunakan cara yang tepat, sehingga informasi,
berita atau pesan yang dimaksud dapat dimengerti oleh keduanya. dalam
aktivitas di suatu organisasi bisnis, komunikasi merupakan aktivitas
urgent yang memegang peranan sangat penting.
Sebuah kegagalan dalam organisasi bisnis, banyak yang
disebabkan oleh kurang tertatanya komunikasi bisnis yang dilakukan para
pelaku di organisasi tersebut. Keahlian seorang penjual dalam
berkomunikasi melupakan alat promosi untuk mempengaruhi minat calon
pembeli dalam berbelanja, komunikasi adalah proses untuk memperoleh
pengertian yang sama, menurut Willam C.H. Imstreet dan Wayne Murlyn
Batty, dalam Business Communicatian: Principles and Method,
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran, Komunikais bisnis yang
berhasil dengan baik, adalah komunikasi yang bisa dilakukan secara
efektif sesuai dengan situasi dan kondisi di organisasi bersangkutan.
Pimpinan yang baik, tahu dan faham benar macam dan bentuk
komunikasi yang harus diterapkan saar bicara dengan bawahan
misalnya. Atau seorang salesman faham menggunakan trik-trik approach
komunikasi saat akan mempersuasi calon klien atau pembeli.Intinya, jika
dilakukan dengan tepat, baik dan efektif, komunikasi akan menjadikan
salah satu item penting penentu sukses tidaknya sebuah
organisasi.perusahaan.guna memahami apa dan bagaimana dan seperti
apa bussines communication atau komunikasi bisnis, Sebagaimana
dikemukakan Johr R. Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth K.
Sereno dan Edward M. Bodaken, setidaknya ada tiga pemahaman
mengenai komunikasi, yakni komunikasi sebagai tindakan satu-arah,
komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.
Suatu pemahaman populer mengenai komunikasi manusia adalah
komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari
seseorang (atau suatu lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang)
baik secara langsung (tatap-muka) ataupun melalui media (selebaran),
surat kabar, majalah, radio, atau televisi. Misalnya, seseorang itu
mempunyai informasi mengenai suatu masalah, lalu ia
menyampaikannya kepada orang lain, orang lain mendengarkan, dan
mungkin berperilaku sebagai hasil mendengarkan pesan tersebut, lalu
komunikasi dianggap telah terjadi. Jadi, komunikasi dianggap suatu
proses linier yang dimulai dengan sumber atau pengirim dan berakhir
pada penerima, sasaran atau tujuannya.
Jadi dapat disimpulkan, etika berkomunikasi adalah aturan dan
berperilaku yang benar dalam menyampaikan berita/informasi
⌚ Etika berkomunikasi dalam penyampaian informasi.
Dalam menyampaikan informasi ada beberapa prinsip yang harus
diperhatikan yaitu:
• Menggunakan cara informasi yang paling mudah
Komunikasi akan lancar apabila tidak ada reaksi mengenai
informasi yang telah disampaikan dengan kata-kata yang tidak
berbelit-belit.
• Menggunakan alat komunikasi yang sederhana.
Alat komunikasi dengan cara yang sederhana dengan
menggunakan surat menyurat, telepon atau bicara langsung.
Adapun yang dimaksud dengan komunikasi langsung yaitu
komunikasi tatap muka.
• Kesamaan pengertian.
Informasi atau berita yang dikirim harus memiliki kesamaan makna
dan pengertian bagi pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi.
Asas ini menghendaki agar informasi atau berita yang dikirim tidak
menimbulkan salah pengertian atau salah penafsiran bagi penerima
berita. Interprestasi yang berbeda-beda akan terjadi bila informasi
itu dikirimkan kepada lebih dari satu penerima berita yang tingkat
pengetahuan dan pengalamannya berbeda-beda. Akibatnya
penafsiran terhadap informasi atau berita yang diterima akan
berbeda-beda pula. Dalam hal ini perlu adanya konsistensi dan
ketegasan isi berita/informasi.
• Penggunaan alat komunikasi yang sederhana.
Dalam komunikasi diperlukan penggunaan sarana atau media
komunikasi yang sederhana. Suatu informasi atau berita yang tidak
begitu penting mungkin cukup dikirim melalui surat. Akan tetapi,
apabila berita itu sangat penting dan perlu segera diketahui, oleh
komunikan akan lebih efektif jika dikirim melalui telepon, telex,
faksimili, radio atau televisi.
• Bermanfaat dan menguntungkan.
Dalam komunikasi harus diperhatikan hal-hal yang bersifat
menguntungkan, baik dalam hal isi, alat, maupun cara penyampaian
informasi. Asas atau prinsip ini merupakan rangkuman daari prinsip
pertama, kedua, ketiga, dan keempat yang pada dasarnya
menghendaki efesiensi dan efektivitas dalam berkomunikasi.
Dalam hal ini isi berita hendaknya dipilih berita-berita yang bersifat
umum, aktual, dan penting. Informasi atau berita itu harus objektif
kebenarannya dan up-to date (tidak basi). Sarana informasi yang
dipergunakan hendaknya disesuaikan dengan kepentingan, dan
kebutuhan penyampaian berita hendaknya menyampaikan tepat waktu
dan situasi.
Pengetahuan dan ketrampilan berkomunikasi dan menggunakan
alat-alat komunikasi merupakan ketrampilan dasar yang harus dimiliki
oleh seorang Pramuniaga atau tenaga penjual, karena sebagai tenaga
penjualan tentunya seorang Pramuniaga harus melakukan komunikasi
baik dengan pembeli, rekan sekerja maupun atasan berkaitan dengan
tugas pekerjaannya.seorang pramuniaga juga harus membangun citra diri
atau kepribadian yang baik dan menarik, karena pramuniaga yang
merupakan ujung tombak suatu perusahaan akan menggambarkan
image perusahaan kepada pembeli atau pelanggan, jika pramuniaga
memiliki kepribadian yang baik dan menarik, biasanya orang sulit
melupakan, hal ini juga merupakan promosi bagi perusahaan, sebaliknya
jika pramuniaganya berkepribadian buruk akan merugikan perusahaan.
karena tidak akan ada pembeli yang mengunjungi perusahaan atau toko
tersebut, oleh karena itu seorang tenaga penjual/pramuniaga harus dapat
memiliki ketrampilan berkomunikasi agar dapat menjadi seorang
komunikator yang baik.untuk iti agar komunikasi yang dilakukan kepada
pembeli dapat mencapai sasaran dalam arti pembeli akan melakukan
sesuai yang diinginkan oleh penjual, maka pramuniaga sebagai pihak
petugas penjualan selain harus memiliki ketrampilan berkomunikasi juga
harus berusaha menjaga etika dalaam berkomunikasi. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam etika komunikasi dengan pelanggan adalah:
1 Berkomunikasi dengan cara berpikir positif sehat dan logis (masuk
akal)
Berpikiran positif dapat
diartikan sebagai sikap kritis yang
didasarkan pada pola berpikir
sehat, logis, dan rasional.
Melayani pelanggan dengan cara
berpikiran positif merupakan sikap
yang cerdas dalam memberi
kepuasan. Hal itu menunjukkan
bahwa sikap kritis dan optimis
didasari oleh pola pikir yang rasional. demikian pula dengan
berkomunikasi kita haruslah berpikiran positif dan tidak emosional,
dengan demikian akan terjalin hubungan interpersonal yaang baik
dengan mitra bisnis. Hubungan persahabatan dan kerja sama yang baik
akan selalu terbina jika masing-masing pihak saling menghormati.
Komunikasi akan berjalan efektif dan efisien jika kita menyadari bahwa
kepribadian seseorang bermacam-macam, ada yang rasional adapula
yang bertipe emmosional. Seseorang dengan kepribadian rasional akan
selalu menggunakan rasio atau akal sehatnya, menghargai privasi
seseorang dengan sudut pandang yang positip. Sedangkan yang
emosional selalu bertindak menurut perasaannya. selalu curiga, dan
berprasangka buruk adalah salah satu contoh pikiran yang tidak sehat.
Melayani konsumen dengan cara berpikiran positif juga dapat
dilakukan dengan tidak mencari atau memanfaatkan kelemahan
konsumen. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan kelemahan pelanggan
adalah pelanggan tidak mengetahui harga,kualitas, dan keaslian barang,
atau pelanggan sudah lanjut usia. Kelemahan konsumen ini sering kali
dimanfaatkan oleh pelayan atau penjual yang kurang bertanggung jawab
untuk menarik keuntungan pribadi dengan cara membohongi konsumen.
Sikap mencari dan memanfaatkan kelemahan pelanggan harus dihindari
oleh pelayan atau penjual, karena dapat menimbulkan rasa kecewa.
2 Berkomunikasi dengan cara berpenampilan serasi
Penampilan serasi sering merupakan suatu hal yang penting bagi
setiap orang,baik dalam lingkungan keluarga,sekolah, maupun ditempat
pekerjaan, dengan selalu berpenampilan serasi dan menarik maka kita
akan dihormati,disegani dan dipercaya orang , sebaliknya dengan
penampilan tidak menarik maka kita akan diremehkan orang .penampilan
serasi adalah cara seseorang menampilkan dirinya secara harmonis
sesuai dengan yang harus yamg seharusnya dalam kehidupan seharihari
orang yang berpenampilan menarik dan rapih akan dinilai sebagai
orang yang mempunyai kepribadian yang baik. Sebaliknya orang yang
tidak memperhatikan penampilan dirinya, orang akan beranggapan ia
mempunyai kepribadian yang kurang baik bahkan kadang mudah
dicurigai. Cara berpakaian, cara berdandan, raut wajah, gaya berjalan,
cara makan dan cara minum serta cara berbicara merupakan unsure
yang sangat penting dalam berpenampilan menarik, akan menimbulkan
kesan positif bagi orang lain.
Penampilan sopan dan berpenampilan serasi merupakan keharusan
bagi setiap orang dalam kehidupan masyarakat modern sesuai dengan
status sosial, profesi dan jabatan seseorang, berbusana yang baik sopan
dan wajar serta serasi dalam penampilan sangat disukai pelanggan,
berpenampilan serasi dapat dilihat dari cara berhias yang menarik, cara
berbusana yang rapidan ekspresiwajah yang menarik.
Oleh karena itu, seorang pramuniaga atau tenaga penjual
hendaknya selalu berpenampilan serasi agar menarik simpati dari para
pelanggannya. Berpenampilan serasi ini tercermin dari cara berhias yang
menarik, cara berbusana yang rapi, dan ekspresi wajah yang menarik.
a. Penampilan serasi dengan ekspresi wajah
Berpenampilan secara serasi akan bertambah indah dan menarik
apabila disertai dengan ekspresi wajah yang simpatik, sopan,
ramah, murah senyum dan sebagainya. Oleh karena itu sebaiknya
melakukan hal-hal berikut ini :
• Melakukan kontak mata langsung dengan disertai senyuman
agar menunjukkan kesiapan dan keseriusan dalam melayani
konsumen.
• Menghindari ekspresi wajah yang murung dengan mata
menatap ke bawah atau menatap suatu benda.
• Menghindari ekspresi wajah dengan mata yang berkerut atau
menyipit, karena hal itu menunjukkan sikap yang tidak
bersahabat serta berkesan tidak memperhatikan konsumen.
• Menegakkan posisi wajah atau kepala agar menunjukkan
kesiapan dan keseriusan dalam melayani konsumen.
b. Pelayanan pelanggan secara menghargai
Melayani pelanggan dengan sikap harmonis tutur bahasa yang baik
disertai senyum adalah langkah awal yang sangat tepat. Sikap
menghargai atau menghormati artinya pelanggan diperlakukan
seprti tamu istimewa yang harus diterima dan dipuaskan harapan
dan kebutuhannya, perlakuan yang wajar dan menyenangkan akan
membuat pelanggan selalu ingat akan perusahaan kita dan menjadi
pelanggan tetap (klien).
3. Berkomunikasi dengan cara Sikap menghargai.
Dalam hal ini penjual dalam melakukan pendekatan terhadap
pelanggan perlu mengembangkan sikap menghargai. Oleh karena
merasa dihargai maka konsumen/pelanggan akan merasa nyaman dan
senang, sehingga ia mau membeli barang/jasa yang di perlukan.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan oleh pelayan atau penjual
dalam melayani konsumen atau pelanggan dengansikap menghargai
adalah sebagai berikut:
• Menyapa konsumen yang baru datang dengan sikap dan tutur
bahasa yang baik, ramah, sopan dan bersahabat.
• Mendengarkan setiap permintaan konsumen dengan sikap penuh
perhatian dan penghargaan.
• Menciptakan suasana yang menyenangkan dengan sikap simpatik,
sopan santun dan ramah tamah.
• Melayani konsumen dengan sikap yang bijaksana tanpa
memperhatikan latar belakang status sosial.
• Melayani konsumen dengan tetap berpikiran positif dan tidak
mudah marah.
Penjual yang menerapkan sikap menghargai akan memberikan
kebebasan kepada pelanggan untuk menanyakan dan memilih barang
yang diperlukannya. Sikap menghargai juga ditunjukkan dengan
menyerahkan sepenuhnya pengambilan keputusan membeli kepada
konsumen. Penjual hanya memberikan informasi tentang manfaat,
kebaikan, dan kelemahan masing-masing produk yang ditawarkan.
Pelayan yang melayani konsumen dengan sikap menghargai dapat
menggunakan cara persuasif, yaitu memperhatikan, menarik minat
pelanggan, mendorong pelanggan untuk membeli, dan menyerahkan
pengambilan keputusan kepada pelanggan.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan penjual dalam melakukan
pendekatan persuasif kepada pelanggan adalah sebagai berikut :
• Memberikan perhatian kepada pelanggan dengan menggunakan
tutur bahasa yang baik dan menarik.
• Mempelajari terlebih dahulu harapan, kebutuhan, perasaan dan
karakter konsumen.
Mendengarkan pendapat pelanggan dengan ramah dan penuh
perhatian, kemudian menjelaskan manfaat produk yang telah menjadi
perhatiannya.
4. Perhatian.
Etika komunikasi berdasarkan perhatian adalah seluruh kegiatan
pelayanan yang dicurahkan kepada masalah-masalah yang menyangkut
keinginan pelanggan (customer),yaitudengan mendengarkan, memahami
kebutuhan, mengamati perilaku dengan sungguh-sungguh sehingga apa
yang diharapkan pelanggan (customer) benar-benar mendapat perhatian.
Mendengarkan adalah apa yang diharapkan dari para pelanggan
(customer) dicatat dan dikumpulkan, setelah itu semua harapan tersebut
perlu ditindak lanjuti. Harapan-harapan para pelanggan (customer) itu
apabila mendapatkan perhatian khusus, sebetulnya merupakan aset yang
besar sekali bagi perusahaan.
5. Mendengarkan dan memahami
Pentingnya respon mendengarkan merupakan syarat mutlak untuk
berkomunikasi dalam kegiatan usaha atau bisnis.
Tahapan yang efektif dalam mendengarkan dan memahami
kebutuhan para pelanggan adalah sebagai berikut :
1). Mendengarkan dengan baik dan bersungguh-sungguh semua tutur
kata para pelanggan berkaitan dengan kebutuhannya.
2). Mencatat secara cermat dan tepat mengenai apa-apa yang
dibutuhkan para pelanggan terhadap barang dan jasa.
3). Berusaha memahami semua kebutuhan para pelanggan barangbarang
dan jasa.
4). Menjelaskan kembali kebutuhan pelanggan tentang barang-barang
dan jasa.
5). Berusaha mewujudkan dan memenuhi kebutuhan pelanggan
barang dan jasa.
6. Sopan dan rendah hati
Aturan-aturan mengenai tatakrama pergaulan hidup itu selalu
dihormati dan dipatuhi bersama. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia
itu tidak berdiam diri, akan tetapi sangat perlu bantuan manusia lainnya.
Oleh karena itu, manusia harus menunjukan tingkah laku yang baik,
sopan santun, tolong menolong, tenggang rasa, hormat menghormati,
satu sama lainnya.
Masalah sopan santun, hormat menghormati, tolong menolong dan
tatakrama pergaulan tersebut adalah merupakan etika pergaulan.
Sebuah perusahaan besar akan hancur hanya karena staff
/karyawan bersifat arogan, tidak sopan dan kasar terhadap pelanggan/
konsumen. Saat sekarang perusahaan besar maupun kecil meningkatkan
pelayanan yang lebih baikterhadap pelanggan / konsumen, untuk itu
mereka menitik beratkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara
berpakaian, dan bentuk-bentuk kesopanan lainnya.
Pelayanan adalah modal atau investasi, kalimat ini memang selalu
ditanamkan pada setiap orang yang terlibat di dalam bisnis/usaha
maupun jasa, maksudnya pelayanan yang baik akan menimbulkan
hubungan yang baik dengan calon pelanggan ataupun mitra bisnis kita,
reputasi penjual ataupun perusahaan akan naik dan selalu dan selalu
diingat oleh konsumen/pelanggan. Hal inilah yang akan menarik para
pelanggan untuk selalu datang kembali dan itu merupakan investasi.
Dalam hal ini yang harus diperhatikan dalam menjaga kesopanan
yaitu :
✦ Sopan santun dalam berbicara, tutur kata kita tidak menyinggung
perasaan lawan bicara.
✦ Berlakulah wajar.
✦ Jangan memuji diri.
✦ Tersenyumlah, hindari menatap atau tersenyum sinis.
✦ Berbusana yang baik dan serasi.
✦ Berdandan yang serasi dan tidak berlebihan.
Dengan menjaga kesopanan dan berprilaku tidak sombong/rendah
diri secara baik, maka keuntungan akan kita peroleh diantaranya :
Perusahaan akan memperoleh nilai yang positif dari konsumen, ini
sangat
penting untuk mengangkat citra perusahaan dimana kita bekerja.
❖ Mengangkat citra diri kita sendiri.
Mempunyai sifat yang sopan dan rendah diri merupakan salah satu
kunci sukses dalam pergaulan dan karir, penerapan atau kebiasaan
yang baik dapat kita lakukan dalam pola kehidupan sehari-hari.
7. Tindakan Pelayanan komunikatif
Tindakan Pelayanan komunikatif adalah tindakan Pelayanan yang
diberikan oleh penjual (produsen) dalam rangka meyakinkan, mempe
ngaruhi atau merayu dan memberikan suatu jaminan kepada calon
pelanggan,sehingga mereka tertarik untuk membeli atau menggunakan
terhadap barang/jasa yang kita tawarkan.
Adapun Tindakan Pelayanan komunikatif adalah sebagai berikut:
a. Mencatat pesanan baru para pembeli/pelanggan
Salah satu teknik pelayanan prima yang penting adalah mencatat
kebutuhan pesanan para pelanggan, penegasan kembali kebutuhan, dan
pernyataan terima kasih dengan harapan pembeli/pelanggan bisa datang
kembali. Pencatatan pesanan kebutuhan para pembeli/pelanggan dapat
dilakukan dengan “ceklist”. Dengan adanya pencatatan, barang-barang
yang dipesan dapat direkam dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan
catatan tersebut, tenaga penjual dapat mencaridan mengumpulkan
barang-barang pesanan pembeli/pelanggan dengan mudah. Selain
mempermudah penyiapan barang-barang pesanan, catatan tersebut
sangat diperlukan sebagai data-data barang yang laku terjual.
b. Penegasan kembali kebutuhan pelanggan
Untuk menghindari kekeliruan, penjual hendaknya menegaskan
kembali semua kebutuhan pelanggan. Tindakan ini penting untuk
menghindari kesalahan, seperti salah merek, harga, jumlah, cara
pengiriman, cara pembayaran, atau cara pengepakan.
1). Mengecek keadaan barang.
Penegasan ini sangat penting agar barang yang dibungkus sesuai
dengan pesanan pelanggan.
2). Cara pengiriman barang
Penegasan kembali kepada pelanggan mengenai cara pengiriman
barang yang akan digunakan. Pengiriman barang dapat dilakukan
dengan berbagai cara, yaitu, diantar penjual ketempat pelanggan,
diangkut sendiri oleh pelanggandari tempat penjual, atau
dipaketkan melalui kantor pos, titipan kilat, dan sebagainya.
3). Cara pembayaran.
Cara pembayaran perlu dipertegas kembali kepada pelanggan, oleh
penjual. Hal ini penting karena dalam hal pembayaran harus ada
kesepakatan bersama,baik cara maupun tempat pembayarannya
◇ Secara tunai
Ada beberapa bentuk pembayaran tunai, yaitu pembayaran
tunai per kas, cash and carry, dan rembours/cxah on delivery.
◇ Pembayaran secara kredit.
Ada beberapa cara pembayaran secara kredit, yaitu
pembayaran secara kredit
oleh pelanggan dan pembayaran secara kredit oleh penjual.
4). Alat dan tempat pembayaran.
Penegasan kepada pelanggan mengenai alat dan tempat
pembayaran.
a). Alat pembayaran dapat menggunakan ;
• uang kartal, seperti cek atau uang logam.
• Uang giral, seperti cek atau bilyet giro.
• Kertas berharga, seperti wesel, promes, atau aksetasi.
b). Tempat pembayaran dapat dilakukan :
• ditrempat penjual, seperti di toko.
• Di gudang penjual atau di pabrik.
• Di bank, kantor pos, dan sebagainya.
• Di tempat pelanggan, misalnya pada waktu penjual
mengadakan tagihan.
5). Ongkos angkut.
Penegasan kembali ongkos angkut kepada pelanggan sangat
penting, karena menyangkut dengan resiko yang harus ditanggung
bersama sesuai kesepakatan.
6). Pembungkusan atau pengepakan barang.
Prinsip penegasan kembali kepada pelanggan ternyat dapat
mempengaruhi proses akurasi pelayanan, yaitu keceepatan,
ketepatan, dan keakuratan pelayanan. Kekeliruan pelayanan akibat
tidak dilakukannya penegasan kembali akan menimbulkan
kekecewaan pada kedua belah pihak. Bahkan akan menyebabkan
terjadinya defisiensi produk, yaitu tingkat ketidak puasan pelanggan
terhadap kualitas barang dan kualitas pelayanan yang diberikan.
c Mengucapkan terima kasih dengan harapan pelanggan kembali.
Penjual harus selalu berusaha untuk menghargai pelanggan dan
melayaninya sampai selesi transaksi jual-beli. Tindakan pelanggan yang
rasional dalam menutup transaksi jual-beli adalah dengan mengucapkan
terima kasih kepada pelanggan
Ada beberapa dimensi pokok dari seorang tenaga penjualan,
disamping beberapa dimensi pengembangan yang mengindikasikan
potensinya untuk bisa meningkat menjadi seorang sales
manager.Diantaranya, dimensi persuasiveness. Yaitu pribadi penjual
yang efektif memiliki dalam dirinya sebuah kecenderungan untuk selalu
mempengaruhi pendapat orang lain. Kecenderungan persuasi ini menjadi
wama dari pribadinya. Orang seperti ini tidak bisa duduk tenang bila dia
mengetahui ada oraug lain yang berbeda pendapat dengannya.
Dimensi persistence. Yaitu ketahanan seseorang dalam
menghadapi kesulitan merupakan modal penting untuk berhasil dalam
karir penjualan. Semua proses menjual akan dihadapkan kepada
besamya kemungkinan ditolak oleh calon pelanggan. Dan proses seperti
ini bukan untuk orang dengan hati yang lemah.
Dimensi assertiveness. Yaitu sifat untuk berani, tegas, tetapi
diwarnai oleh hormat yang baik kepada hak prospek dan pelanggan untuk
memutuskan bagi diri mereka sendiri. Sifat ini mutlak dimiliki oleh penjual
yang berencana meningkat pada kelas pelanggan yang lebih prima.
Menurut Sutamto (1986), tenaga penjualan harus mempunyai syarat
mempunyai keperibadian yang menarik, lincah, sopan, sehat dan ulet,
jujur, mengerti prinsip administrasi. Sedangkan Faisal Afiff (1982),
mengungkapkan bahwa tenaga penjual perlu memperhatikan:
a. Penampilan Penjual
Untuk menawan hati pelanggan, maka perlu diperhatikan
penampilan seorang penjual seperti tingkah lakunya, kesegaran wajah
dengan senyum yang cerah, bagaimana tutur katanya, dan sebagainya.
Menurut Yati Sulastri, sebuah hasil penelitian menunjukkan fakta bahwa
dari 900 perempuan berusia 18-24 tahun yang disurvey, 55 persen
diantaranya menilai bahwa penampilan sebagai hal yang menarik dari
seorang perempuan dan hanya 1 persen yang menilai perempuan dari
tingkat kecerdasannya.
b. Karakteristik Penjual
Menurut Sutamto (1986), karakterisitik tenaga penjualan dapat
dibagi menjadi:
1. Sikap
Sikap yang baik adalah dengan berdiri detigan posisi yang tegak,
tidak bersandar pada etalase atau benda-benda laiunya. Karena
dengan sikap ini akan memberikan kesan kepada pembeli bahwa
penjual selalu siap untuk menolong dan melayani pembeli dengan
penuh semangat. Sehingga ini merupakan awal yang
menyenangkan bagi langganan.
2. Air muka
Sebagai penjual harus memerlihatkan air muka yang tetap ramah,
relaks dan tidak tegang. Bersikap seolah-olah penjual adalah
manusia yang tetap gembira. Usahakan jangan sampai rasa jemu
nampak pada air muka
3. Suara dan Bahasa
Berbicara dengan jelas, tegas dengan tutur kata yang sopan.
Jangan berbicara yang kurang balk, kasar dan bertele-tele, jangan
menjerit-jerit atau melakukan setengah berteriak, jangan berbisikbisik,
serta tunjukanlah berbicara yang sewajamya atau tidak dibuatbuat.
Selama berbicara selalu menghadap ke arah pembeli, jangan
cepat-cepat memutus pembicaraan dan jawablah segala
sesuatunya dengan tepat. Selain itu, perhatikan nada suara.
Berusahalah untuk dapat berbicara dengan nada yang meyakinkan.
4. Pakaian
Pakaian harus nampak bersih, rapih, sopan dan nampak
terpelihara, tidak ada kancing yang terlepas, kain yang sobek atau
kusut dan lain sebagainya. Pakaian yang dikenakan harus
menunjukan selera yang baik (terutama pada toko perhiasan dan
pakaian). Untuk toko pakaian, pelayannya harus menggunakan
mode-mode mutakhir tetapi tidak terlalu menyolok mata.
5. Rambut
Sebaiknya rambut dipangkas praktis agar mudah memeliharanya
dan selalu dapat disisir rapih. Bagi wanita, sebaiknya rambut tidak
usah terlalu panjang karena dikhawatirkan akan mengganggu
kelancaran bekerja.
6. Tangan
Bagi toko makanan, pakaian dan perhiasan, kebersihan tangan dan
kuku merupakan hal yang teramat penting untuk dipelihara. Jangan
sesekali menggunakan kutek yang menyolok mata. Tangan dan
kuku yang terawat baik akan meningkatkan rasa percaya dari
pelanggan.
7. Make-up
Gunakan make-up yang lembut dan sederhana dan sesuai siruasi
dan kondisi pekerjaan.
8. Kepribadian penjual
Kepribadian penjual yang baik ditunjukan dengan mempunyai rasa
percaya diri, kesopanan, kesabaran, kebijaksanaan, kejujuran, suka
menolong, semangat, ketepatan atau kedisiplinan, ingatan dan
berpikir positif, dapat mencari penyelesaian konflik dengan baik.
Selain itu dapat merasakan apa yang dirasakan oleh pembeli dan
dapat mengakui kesalahan yang dilakukannya.
B Komunikasi Bisnis
Keahlian seorang penjual dalam berkomunikasi melupakan alat
promosi untuk mempengaruhi minat calon pembeli dalam berbelanja, ,
komunikasi adalah proses untuk memperoleh pengertian yang sama,
menurut Willam C.H. Imstreet dan Wayne Murlyn Batty, dalam Business
Communicatian: Principles and Method, Komunikasi adalah suatu proses
pertukaran komunikasi bisnis adalah komunikasi yang dilakukan dalam
dunia bisnis yang mencakup berbagai bentuk komunikasi baik komunikasi
verbal maupun komunikasi non verbal.kegiatan yang dilakukan oleh
komunikator bisnis/komunikasi pemasar adalah ;merupakan kegiatan
yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran
serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara
menyadarkan semua pihak untuk pihak yang lebih baik.
Efektivitas komunikasi bisnis, seperti halnya jenis komunikasi
lainnya ditentukan beberapa hal :
1 Persepsi. Komunikator harus dapat memprediksi apakah message
yang disampaikan dapat diterima komunikan.
2 Ketepatan. Komunikan atau audience memiliki kerangka piker. Agar
komunikadi yang dilakukan tepat sasaran, komunikator perlu
mengeksperikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan
kerangka piker komunikan.
3 Kredibilitas. Dalam berkomunikadi komunikator perlu memiliki suatu
keyakinan bawah komunikan dapat dipercaya. Sebaliknya dia juga
harus bisa mendapatkan kepercayaan dari komunikan.
4 Pengendalian. Dalam komunikasi, komunikan memberika
reaksa/umpan balik/feedback terhadap pesan yang disampaikan.
Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh
komunikator sehingga tidak melenceng dari target komunikasi yang
diharapkan.
5 Kecocokan. Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan
persahabatan yang menyenangkan dengan komunikan.
Tujuan komunikasi bisnis
Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu; memberi
informasi (Informing) persuasi (persuading) dan melakukan kolaborasi,
(collaborating) dengan audiens (pelanggan).
a. Memberi informasi
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan
informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain, contoh
seorang pemimpin perusahaan ingin mendapatkan pegawai yang
diharapkan, maka Dia memasang iklan melalui mas media, memasang
websitus / situs dijalur internet, dlam hal ini setiap media mempunyai
kelebihan dan kekurangan dilihat dari jangkauan dan biayanya, untuk itu.
harus memilih media mana yang akan dipilih.dan itu tergantung pada
kebijakan perusahaan dengan melihat kemampuan internal perusahaan
tersebut. Contoh yang lain misalnya sebuah Departemen Store
memasang tulisan discont besar besaran pada produknya.
b. Memberi persuasi
Tujuan kedua komunikasi bisnis
adalah memberikan persuasi kepada pihak
lain agar apa yang disampaikan dapat
dipahami dengan baik dan benar, hal ini sering dilakukan terutama yang
berkaitan dengan penegasan konfirmasi pesanan pelanggan atau
negoisasi dengan pelanggan, agar kedua pihak memperoleh manfaat
secara bersama sama tanpa ada yang merasa dirugikan
Gambar Memberi Persuasi
c. Melakukan Kolaborasi
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis
adalah melakukan kolaborasi,atau kerja sama
bisnis antara seseorang dengan orang lain,
melalui jalinan komunikasi bisnis tersebut
seseorang dapat dengan mudah melakukan
kerja sama bisnis, saat sekarang seiring
dengan pesatnya kemajuan teknologi
komunikasi maka seseorang dapat
menggunakan berbagai media telekomunikasi
seperti telpon, faksimile, telpon seluler, internet
surat elektronik, teleconference. teknologi
komunikasi tersebut sangat penting artinya
dalam pererat kerjasama bisnis.
Gambar 2, Kolaborasi
C. Mengidentifikasi gerak tubuh pelanggan
Dalam dunia bisnis, ada dua bentuk komunikasi yang lazim
digunakan, yakni komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
1 Komunikasi verbal ( verbal communication )
Adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol
verbal.yaitu bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada
komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral) Dalam dunia
bisnis, komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya,
ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara
verbal ketimbang non verbal.dengan harapan, komunikan (baik
pendengar maun pembaca) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan
yang disampaikan, Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;
a Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan
efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak
dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam
berkomunikasi.
2 Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila
kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau
terlalu lambat.
c Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik
sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan
intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional
merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
d Humor:dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia.Dugan
(1989),memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat
membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai
hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah
merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
e Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara
singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga
lebih mudah dimengerti.
f Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan
karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk
berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar
atau memperhatikan apa yang disampaikan.
Dalam dunia bisnis dapat dijumpai berbagai macam contoh
komunikasi verbal, misalnya:
• Membuat dan mengirim surat teguran kepada nasabah yang
menunggak pembayarannya.
• Membuat dan mengirim surat penawaran harga barang kepada
pihal kain.
• Membuat dan mengirim surat konfirmasi barang kepada pelanggan.
• Membuat dan mengirim surat pemesanan barang (order) kepada
pihakm lain.
• Membuat dan mengirim surat aduan (claim) kepada pihak lain.
• Membuat dan mengirim surat permintaan barang kepada pihak lain.
• Membuat dan mengirim surat penolakan kerja.
• Membuat dan mengirim surat kontak kerja kepada pihak lain.
• Memberi informasi kepada pelanggan yang meminta informasi
produk-produk baru.
• Berdiskusi dalam suatu tim kerja (teamwork).
• Melakukan wawancara kerja dengan para pelamar kerja di suatu
perusahaan.
• Mengadakan breafing dengan staf karyawan.
• Mengadakan pelatihan manajemen kepada para manjaer
operasional/lini bawah.
• Melakukan presentasi proposal pengembangan perusahaan di
hadapan tim penguji.
• Melakukan telecomfrence dengan pihak lain.
Apapun pekerjaan dan profesi anda, anda tidak bisa menghindar
dari komunikasi. Ketrampilan komunikasi secara personal sangat
dibutuhkan dalam memuluskan tugas-tugas anda, seperti
mengungkapkan ide, negosiasi, presentasi, lobbying, maupun
networking. Semuanya itu berhubungan erat dengan communication skill,
yakni :
a. Mendengar dengan efektif
b. Membuat dokumen dengan ejaan dan kalimat yang tepat
c. Mengajukan pertanyaan yang tepat saat berhadapan dengan klieun
d. Mengorganisir informasi ke dalam kalimat dan paragraph
e. Menggunakan tata bahasa yang baik
f. Menggunakan vocabulary bisnis dengan benar
Berikut ini adalah cara melakukan komunikasi lisan (verbal):
a. Kekuatan kata
Jangan menggunakan kata-kata yang sulit diucapkan dan
dihafalkan. tetapi gunakan dengan kata-kata yang lebih mudah dicerna.
Tetapi agar kata-kata anda terkesan kuat, gunakan istilah tertentu untuk
memperjelas maksud dan tujuan pembicaraan
Gambar, ekspresi wajah
b. Ragam bahasa
Pahami dan kuasai ragam bahasa, baik yang resmi maupun tidak.
Baik bahasa lisan maupun tulisan. dan ketahuilah ragam bahasa dalam
suatu kalangan kemudian gunakan bahasa tersebut di kalangan itu.
misalnya bahasa pergaulan di orang-orang perbankan berbeda dengan
bahasa orang-orang penerbitan. dengan demikian anda bisa lebih
fleksibel dalam berbahasa tergantung situasi dan kondisi yang tengah
anda hadapi
c. Kekuatan suara
Perhatikan kualitas suara dalam komunikasi verbal. gunakan
intonasi dan nada suara, tempo, jeda, dinamika, dan ekspresi suara
dengan baik dan benar. ketika berkomunikasi, usahakan suara nafas
tidak terdengar. kontrol kualitas suara dengan baik. jangan bicara dalam
nada yang terlalu cepat tapi juga jangan terlalu lambat. gunakan
kecepatan suara sedang. sehingga anda tidak kesulitan memenggal
kalimat tanpa kehilangan maknanya. dengan ekspresi suara yang jelas,
kalimat-kalimat yang anda ucapkan menjadi lebih jelas dan mudah
dipahami.
d. Hindari aksen daerah
Hindari komunikasi yang menunjukkan aksen atau logat daerah
yang terlalu kental.. Tunjukkan karakter suara yang tegas namun dengan
tutur kata yang teratur serta intonasi suara yang tepat.
e. Menjadi pendengar aktif
Komunikasi yang efektif dapat terwujud karena adanya
keseimbangan antara pembicara dan pendengar. Anda bukan hanya bisa
berbicara tetapi juga harus bisa menjadi pendengar yang baik. tentu saja
menjadi pendengar yang aktif. simak ucapan lawan bicara dengan
seksama dan dengarkan dengan sensitifitas yang tinggi. beri respon
positif terhadap pembicaraan tersebut dan ungkapkan pendapat anda.
2. Komunikasi Non Verbal
Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis
adalah komunikasi nonverbal (nonverbal communications). Contoh
komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh,
ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian,
potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara
seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya
berbicara Menurut teori antropologi, sebelum manusia menggunakan
kata-kata, manusia telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa
tubuh (body language) sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang
lain. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku yang menunjukkan
komunikasi nonverbal :
• Menggerakkan gigi untuk menunjukkan kemarahan.
• Mengerutkan dahi untuk menunjukkan seseorang sedang berpikir.
• Berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang
melamun.
• Tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk
mewujudkan rasa senang, simpati dan penghormatan.
• Membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang atau
antipati terhadap orang lain.
• Menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak atau
keheranan.
• Menganggukkan kepala untuk menunjukkan tanda setuju atau OK.
• Berbicara dengan mengambil jarak agak menjauh untuk
menunjukkan bahwa lawan bicaranya belum begitu dikenal dengan
baik (asing).
• Menutup mulut dengan telapak tangan untuk menunjukkan suatu
kebohongan.
• Telapak tangan yang terbuka untuk menunjukkan kejujuran.
• Tangan mengepal untuk menunjukkan penuh percaya diri.
• Gerakan kaki dan tangan secara tidak teratur, bagaikan orang yang
kedinginan untuk menunjukkan bahwa seseorang sedang grogi
(nervous).
• Seseorang mengirimkan seuntai bunga kepada teman yang meraih
sukses bisnis untuk menunjukkan rasa simpati dan ucapan selamat
atas kesuksesan yang diraih.
• Asbak di atas meja tamu untuk menunjukkan bahwa tamu
diperbolehkan merokok.
• Simbol dilarang merokok yang terpasang di ruang tamu untuk
menunjukkan bahwa tamu dilarang merokok.
• Ruang tunggu sebuah bank disediakan tanpa tempat duduk untuk
menunjukkan bahwa para nasabah akan dilayani dengan cepat
tanpa harus menunggu lama.
Pada umumnya, bentuk komunikasi nonverbal memiliki sifat yang
kurang terstruktur yang membuat komunikasi nonverbal sulit untuk
dipelajari. Sebagai contoh, seseorang akan mengalami kesulitan bila
menyuruh orang lain untuk mengambil buku kerja di suatu tempat yang
terdapat beragam warna maupun judul bukunya dengan menggunakan
bahasa nonverbal. Di samping itu, proses belajar yang dialami seseorang
untuk dapat melakukan perilaku nonverbal juga sulit dijelaskan.
Komunikasi nonverbal juga lebih bersifat spontan dibandingkan
dengan komunikasi verbal dalam hal penyampaian sesuatu, seseorang
sudah memiliki suatu rencana tentang apa yang ingin dikatakan. Contoh
yang paling sederhana adalah mengerutkan dahi ketika sedang
memikirkan sesuatu. Ekspresi wajah yang memerah karena ingin
meluapkan kemarahan, mondar-mandir tanpa tujuan yang pasti karena
pikiran sedang kacau dan sejenisnya. Hal-hal tersebut merupakan
sesuatu yang bersifat alami (natural) dan tak pernah direncanakan
sebelumnya. Ekspresi seseorang baik senang dan sedih, juga termasuk
kedalam komunikasi nonverbal.
Komunikasi nonverbal sering tidak terencana atau kurang
terstruktur. Namun, komunikasi nonverbal memiliki pengaruh yang lebih
besar daripada komunikasi verbal. Isyarat-isyarat komunikasi nonverbal
adalah sangat penting terutama untuk menyampaikan perasan dan emosi
seseorang.
Satu kebaikan nonverbal adalah kesahihannya (reabilitas). Hal ini
berkaitan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kebenaran
pesan-pesan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa isyarat.
Secara umum, orang akan mudah menipu orang lain dengan
menggunakan kata-kata daripada menggunakan gerakan tubuh (bahasa
isyarat). Komunikasi dengan menggunakan kata-kata akan lebih mudah
dikendalikan daripada dengan menggunakan bahasa isyarat (gerakan
badan/tubuh) atau ekspresi wajah. Hal ini disebabkan oleh sifat
komunikasi nonverbal yang spontan. Ketika seseorang mendengar berita
yang menyenangkan, ekspresi wajah seseorang nampak cerah ceria,
seolah-olah tanpa beban.
Komunikasi nonverbal penting artinya bagi pengirim dan penerima
pesan, karena sifatnya yang efisien. Suatu pesan nonverbal dapat
disampaikan tanpa harus berpikir panjang dan pihak audiens juga dapat
menangkap artinya dengan cepat.
◇ Tujuan Komunikasi Nonverbal
Meskipun komunikasi nonverbal dapat berdiri sendiri, namun
seringkali berkaitan erat dengan ucapan (lisan). Ini berarti sering terjadi
penggabungan antara komunikasi verbal dan nonverbal dalam suatu
situasi. Kata-kata yang disampaikan dalam suatu percakapan hanya
membawa sebagian dari suatu pesan. Sedangkan bagian lain,
disampaikan melalui sinyal-sinyal nonverbal.
Tujuan komunikasi nonverbal menurut John V. Thil dan Courtland
Bovee dalam Excellence In Business Communications, komunikasi
nonverbal mempunyai enam tujuan, yaitu :
a. Menyediakan/memberikan informasi,
b. Mengatur alur suatu percakapan,
c. Mengekspresikan emosi,
d. Memberi sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkan
pesan-pesan verbal,
e. Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain,
Dalam dunia bisnis, komunikasi nonverbal dapat membantu
menentukan kredibilitas dan potensi kepemimpinan seseorang. Jika
seseorang dapat belajar mengelola pesan yang dibuat dengan bahasa
isyarat, karakteristik atau ekspresi wajah, suara dan penampilan, ia dapat
melakukan komunikasi dengan baik. Ia harus tahu bagaimana
menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada para bawahannya, kapan dan
kepada siapa pesan-pesan bisnis itu harus disampaikan.
3. Hubungan Komunikasi (Communication Connection)
Untuk mencapai suatu organisasi, diperlukan adanya suatu proses
komunikasi yang dapat mentransfer pesan-pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Secara umum, komunikasi mempunyai dua fungsi
penting dalam organisasi: (1) komunikasi memungkinkan orang-orang
untuk saling bertukar informasi; (2) komunikasi membantu
menghubungkan sekelompok anggota dalam organisasi yang terpisah
dari anggota lainnya.
Umumnya, organisasi sangat tergantung pada komunikasi untuk
mencapai tujuannya. Penelitian yang dilakukan oleh J. Michael Sproul
menunjukan bahwa, orang-orang dalam organisasi menggunakan 69
persen dari hari-hari kerja mereka dengan menggunakan komunikasi
verbal, baik itu berbicara, mendengar, menulis ataupun membaca. Tetapi,
tidak berarti bahwa bentuk komunikasi nonverbal tidak penting bagi suatu
organisasi.
4. Bahasa dan gerak tubuh
Menurut Mc. Garry tahun 1975, dalam bukunya “Communication
Knowledge and The Librarian” membagi komunikasi nonverbal ke dalam
tiga kategori yaitu:
a. The Objeck Languages
The objeck languages, adalah komunikasi yang diungkapkan
melalui pakaian dan setiap kategori benda lainnya seperti
perhiasan, meja, hiasan, dinding dan lain sebagainya.
b. Sign Languages
Sign languages adalah semua bentuk komunikasi dengan kata-kata,
angka atau fungsi benda lainnya digantikan oleh gerak (gesture).
c. Action Languages
Action languages adalah komunikasi yang diungkapkan melalui
gerakan tubuh.
Menurut Tubbs dan Carter tahu\n 1978, komunikasi nonverbal dapat
dikelompokan sebagai berikut:
a). Body Motion atau Kinesic Behavior
Body motion atau kinesic behavior adalah jenis komunikasi yang
diungkapkan melalui gerakan tubuh, posture, tangan, kaki, ekspresi
wajah, gerakan mata, tangkai dan lengan.
b). Physical Characteristic
Physical characteritics adalah jenis komunikasi yang diungkapkan
melalui bentuk fisik atau tubuh, daya tarik yang bersifat umum,
tinggi badan, berat badan dan warna kulit.
c). Touching Behavior
Touching behavior adalah jenis komunikasi yang berupa gerakan
seperti pukulan, tindakan memegang dan lain-lain.
d). Para Languages
Para languages adalah seseorang mengucapkan sesuatu bukan
yang sebenarnya.
e). Proxemics
Proxemics adalah jenis komunikasi yang berkaitan dengan
penggunaan ruang personaldan sosial.
f). Artifact
Artifact adalah bentuk komunikasi melalui cara manipulasi objek
kontak dengan seseorang, misalnya penggunaan parfum, pakaian,
lipstik dan lain-lain.
g). Environment Factors
Environment factor adalah penyampaian komunikasi dengan cara
dekorasi ruang, lampu dan lain-lain.
5. Perilaku kinetik dan paralinguistik
Komunikasi nonverbal kadang tidak diperhatikan, namun
sebenarnya memegang peranan yang penting. Komunikasi nonverbal
muncul dalam tatap muka secara langsung. Komunikasi nonverbal,
misalnya gerakan tubuh membuat pembicaraan menjadi tidak
membosankan. Dalam bagian ini, kita akan membahas mengenai
perilaku kinetik dan paralinguistik.
a. Perilaku kinetik
Perilaku kinetik berkaitan dengan bahassa tubuh. Misalnya, gerakan
badan, gerakan anggota tubuh, ekspresi wajah, gerak mata, dan
sebagainya.
1. Tampilan mata
Sorot mata, bentuk mata, bisa menjadi
alat mengungkapkan suatu pesan, misalnya:
a). Sorot mata yang terlalu tajam dapat
mengungkapkan adanya rasa ingin tahu
yang besar, menyelidik, atau
ketidaksukaan.
b). Menghindari kontak mata langsung
menunjukan tidak adanya perhatian
atau tidak adanya keinginan untuk
melakukan percakapan.
Gambar Prilaku kenetik
c). Pandangan mata ke bawah menunjukan rasa malu, bingung, atau
berfikir sejenak.
d). Pandangan mata mengarah ke suatu benda atau menatap kosong,
menunjukan sedang tidak konsentrasi, dan lain sebagainya.
2. Tampilan mulut
Bentuk mulut seseorang juga bisa mengkomunikasikan suatu pesan
tertentu, misalnya:
Mulut yang menampilkan senyuman menunjukan perasaan yang
sedang senang, sedang baik, atau menyetujui sesuatu yang sedang
disajikan atau dibicarakan.
3. Ekspresi wajah atau mimik
Adalah hasil dari satu atau lebih
gera kan atau posisi otot pada wajah.
Ekspresi wajah merupakan salah satu
bentuk komuni kasi non verbal,dan
dapat menyampaikan keadaan emosi
dari seseorang kepada orang yang
mengamatinya. Manusia dapat
mengalami ekspresi wajah tertentu
secara sengaja, tapi umumnya ekspresi wajah dialami secara tidak
sengaja akibat perasa an atau emosi manusia tersebut. Biasanya amat
sulit untuk menyem bunyikan perasaan atau emosi tertentu dari wajah,
walaupun banyak orang yang merasa amat ingin melakukannya.
Misalnya, orang yang mencoba menyembunyikan perasaan bencinya
terhadap seseorang, pada saat tertentu tanpa sengaja akan menunjukkan
perasaannya tersebut di wajahnya, walaupun ia berusaha menunjukkan
ekspresi netral.
Hubungan perasaan dan ekspresi wajah juga dapat berjalan
sebaliknya, pengamatan menunjukkan bahwa melakukan ekspresi wajah
tertentu dengan sengaja (misalnya: tersenyum), dapat mempengaruhi
atau menyebabkan perasaan terkait benar-benar terjadi,Sebagian
ekspresi wajah dapat diketahui maksudnya dengan mudah, misalnya
kemarahan dan kepuasan.
Wajah seseorang juga bisa mengkomunikasikan suatu pesan
tertentu, misalnya:
1 Wajah menebar senyum dengan mata berbinar menunjukan
perasaan senang, bangga, atau bahagia.
2 Wajah dengan dahi berkerut dan mata
menyipit menunjukan kemasgulan,kebingungan, atau sedang berfikir
keras.
3 Wajah dengan mata melotot/beringas disertai mulut tertutup rapat
dan pipi/geraham mengencang keadaan sedang marah.
4 Wajah agak pucat dengan sorot mata sayu menunjukan kesedihan,
kekecewaan, gundah atau sakit.
5 Wajah dengan sorot mata kaku disertai mulut yang mengatup
menunjukan kebingungan, kecemasan, atau perasaan takut.
4. Tampilan kepala
Tampilan kepala, gerakan kepala juga bisa mengkonsumsikan
pesan tertentu, misalnya:
1. Kepala tegak bisa menunjukan keadaan orang dalam kondisi, baik,
waspada, dan kesiapan untuk berinteraksi.
2. Kepala mengangguk-angguk pada umumnya menunjukan
persetujuan atau penguatan.
3. Kepala menggeleng-geleng pada umumnya menunjukan penolakan,
atau ketidaksetujuan.
4. Kepala agak menekuk dan kaki agak mengentak-hentak
menunjukan kecemasan, kekesalan, atau kemarahan.
5. Kepala menunduk ke bawah menunjukan kesedihan, penolakan,
atau bimbang, dan lain sebagainya.
5. Tampilan bahu
Tampilan bahu atau gerakan bahu juga bisa mengungkapkan
pesan-pesan tertentu, misalnya:
1. Tampilan bahu mendatar dengan dada agak dibusungkan ke
depan, menunjukan keadaan baik, siap berinteraksi, atau sedang
bersuka cita.
2. Tampilan bahu yang lemas, agak bungkuk, atau agak melengkung
menunjukan kondisi yang kurang baik, sedih, sakit, atau tidak siap
berinterkasi.
3. Gerakan mengangkat bahu biasanya menunjukan ketidakpastian,
tidak tahu yang harus dilakukan, teka-teki, tanda menyerah, atau
frustasi.
6. Tampilan tangan
Tampilan tangan atau gerakan tangan bisa mengungkapkan pesanpesan
tertentu, misalnya:
1. Tangan dengan jari-jari dikepalkan
menunjukan rasa gemas, kesal, atau
marah.
2. Tangan diangkat dengan jari-jari
dikepalkan menunjukan keberhasilan.
3. Tangan dengan kedua belah telapak
bersatu dengan jari meremas
menunjukan kegelisahan atau
kekesalan, dan sebagainya.
4. Tangan dengan dengan kedua belah
telapaknya disatukan menunjukan
berharap atau berdoa.
7. Tampilan kaki
Gerakan kaki atau posisi kaki bisa mengungkapkan pesan-pesan
tertentu, misalnya:
1. Pada saat duduk, kaki selonjor bebas, atau salah satu
ditumpangkan menunjukan keadaan sangat santai.
2. Dalam keadaan duduk, kaki pada posisi tegak menunjukan
kesiapan.
3. Pada saat duduk, mengoyang-goyangkan sebelah kakinya atau
kedua kaki, menunjukan keadaan bahwa yang bersangkutan
sedang berupaya untuk santai, cemas atau gemas.
4. Dalam keadaan berdiri, kaki tegak menunjukan keadaan siap.
5. Dalam keadaan berdiri, kaki bergetar, menunjukan rasa takut, malu,
atau rasa tidak biasa.
8. Gerakan tubuh
Gerakan tubuh (kinesik )bisa juga mengungkapkan pesan-pesan
tertentu, biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase,
misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan
atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul
meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendali
kan jalannya percakapan;atau untuk melepaskan ketegangan misalnya:
a. Keseluruhan tubuh sering bergerak atau berubah secara cepat
b. (tubuh sulit diam) menunjukan kegelisahan, ketegangan perasaan,
kecemasan, atau kekhawatiran.
c. Tampila keseluruhan tubuh kelihatan tenang dan gerakannya wajar
menunjukan ketenangan diri dan penuh percaya diri.
b. Paralinguistik
Paralinguistik adalah jenis komunikasi yang berkaitan dengan
cara bagaimana seseorang mengucapkan atau menyampaikan pesan.
Paralinguistik dapat menunjukkan bagaimana suatu pembicaraan
disampaikan sekaligus menunjukkan tentang keadaan emosi dan
sikapnya. Di sini ada beberapa isyarat vokal yang dapat disimak oleh
pendengarnya, antara lain meliputi tingkat suara atau intonasi suara dan
lancar tidaknya berbicara. Contoh Paralinguistik
a. Volume suara
Volume suara yang harus diperhatikan adalah:
1. Suara yang berbisik dan lemah akan sulit didengar. Hal ini
menunjukan pribadi orang yang sulit membuka diri, susah
mengutarakan perasaan, atau pemalu.
2. Suara yang selalu berubah-ubah volumenya menunjukan
kesulitan, keraguan, atau merasa kurang mampu dalam
membicaarakan suatu topik yang sedang dibahas.
b. Kelancaran berbicara
Kelancaran berbicara yang harus diperhatikan adalah:
1. Kelancaran dalam berbicara menunjukan kesiapan dan
penguasaan materi yang sedang dibicarakan.
2. Sering gagap dan ragu menunjukan ketidaktenangan, atau peka
terhadap materi pembicaraan.
3. Apabila berbicara disertai keluhan atau tersendat dan
memandang orang yang disegani menunjukan adanya tekanan
emosional atau ketergantungan kepada pihak lain.
4. Sering diam pada saat berbicara menunjukan kesulitan dalam
merangkai atau menyampaikan kata-kata yang tepat, atau
mungkin sedang enggan berbicara.
c. Proksemik
Proksemik adalah yang berhubungan dengan keadaan diri dalam
lingkungan. Dalam bidang komunikasi, proksemik meliputi keterkaitan
individu dengan lingkungan atau ruang, seperti penggunaan ruangan,
pengaturan peralatan dan perlengkapan ruangan (misalnya, penempatan
furniture), pengaturan posisi tempat duduk, atau jarak antara komunikator
dengan komunikan
D. Memahami bahasa tubuh dalam penjualan
Bagi seorang penjual sangatlah penting untuk menguasai ilmu
bahasa tubuh dalam meningkatkan jumlah penjualannya. Setidaknya ada
dua kegunaan mempelajari bahasa tubuh :
1. Perbaiki bahasa tubuh kita selaku Penjual, agar lebih persuasif.
2. Amati bahasa tubuh calon customer untuk bisa “membaca”
pikirannya.
Berdasarkan hasil penelitian Ernest Kretschmer, perilaku pelanggan
sangat dipengaruhi oleh bentuk tubuhnya, diantaranya yaitu:
1). Pelanggan tipe piknis
Bentuk tubuh pelanggan tipe piknis, antara lain bentuk badan
bulat, agak pendek, dan muka atau wajahnya bulat lebar.
Pelanggan tipe ini pada umumnya bersifat ramah, suka berbicara,
tenang dan suka humor.
Cara mengahadapinya adalah :
🖍 Percakapan dilakukan dengan penuh perhatian, menarik,
ramah dan sedikit humor.
🖍 Menghindari perdebatan atau tidak bersikap konfrontasi.
2). Pelanggan tipe leptosom
Bentuk tubuh pelanggan tipe leptosom, diantaranya agak kecil
dan lemah, bahu tampak kecil, leher dan anggota badan kurus
dan panjang. Pelanggan bertipe leptosom umumnya bersifat
sombong, sok intelek, dan sok idealis.
Cara menghadapinya yaitu
Menghormati pelanggan seperti layaknya seorang raja yang harus
selalu dilayani .
🔸 Bersikap sabar, perhatian, penuh hormat, bijaksana, dan
menuruti perintahnya.
🔸 Menghindari perkataan atau teguran yang dapat
menyinggung perasaan pelangga
3). Pelanggan tipe atletis
Bentuk tubuh pelanggan tipe atletis, diantaranya badannya kokoh,
pundak tampak lebar, dan pinggul berisi; anggota badannya
cukup panjang, berotot dan kekar, muka wajahnya bulat lonjong.
Pelanggan tipe atletis ini umumnya mempunyai karakter, seperti
banyak gerak, berpenampilan tenang, jarang humor, dan tidak
cepat percaya pada orang lain.
Cara menghadapinya adalah :
🔹Menghindari perdebatan yang tidak bermanfaat
🔹Memberikan kesan seolah-olah pelanggan adalah orang
yang baik dan cerdas’
🔹Menghindari sikap terburu-buru, tetapi harus bersabar
dalam melayani mereka.
Latihan
• Praktekan suatu percakapan dengan menggunakan salah satu
jenis komunikasi yang kamu pilih !
Rangkuman
▪️ Pengertian komunikasi adalah suatu proses penyampaian
pikiran dan perasaan oleh seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan lambang-lambang yang mempunyai
arti bagi kedua belah pihak. Proses penyampaian tersebut
pada umumnya manggunakan bahasa, karena bahasa
menggunakan lambang yang dapat mewakili sesuatu, baik
yang berwujud maupun tidak. Selain bahasa dapat juga
digunakan gerak isyarat atau mimik dan panto mimik.
▪️ Jenis komunikasi terdiri dari:
• Komunikasi verbal dengan kata-kata
• Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh
A. Media komunikasi
Media komunikasi adalah merupakan alat-alat atau sarana untuk
membangkitkan motivasi komunikan. Disamping itu untuk mempermudah
penyampaian dan sebagai alat motivasi, juga itu dapat memperjelas isi
dan maksud informasi yang akan disampaikan. Begitu pula bahwa media
komunikasi selain sebagai alat menyampaikan pesan, juga dapat
berfungsi sebagai alat menyampaikan (to inform), mendidik (to educate),
menghibur (to entertain), dan mempengaruhi para komunikan (to change
the society).
Secara singkat dan rinci, media komunikasi di dalam prosesnya
mempunyai fungsi, diantaranya:
🛡 Mempermudah penyampaian pesan atau informasi kepada
komunikan.
🛡 Sebagai alat untuk membangkitkan motivasi komunikan.
🛡 Mempersingkat waktu penyampaian informasi kepada komunikan
🛡 Membangkitkan daya tarik pesan yang akan disampaikan.
🛡 Mengkonkritkan isi berita yang bersifat abstrak.
🛡 Mempelajari isi dan maksud informasi yang akan disampaikan.
🛡 Merupakan alat hiburan dan mendidik para komunikan.
Seperti yang sudah dipelajari pada materi sebelumnya, media jenis
media ada beberapa macam diantaranya; media audial (pendengaran),
media visual (penglihatan) dan media audial visual (pendengaran dan
penglihatan)
Berdasarkan sasarannya media komunikasi dapat dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu:
• Media Komunikasi Umum
Media komunikasi umum adalah alat-alat penyampaian pesan/
message yang ditujukan kepada sasaran tungal, kelompok atau
massa. Contohnya: telepon,surat, telegraph, brosur, plakat, poster,
spandu, pamflet, dan lain sebagainya.
• Media komunikasi massa
Media komunikasi massa adalah alat-alat penyampaian
pesan/massage yang hanya digunakan atau ditujukan dalam
komuniasi massa.contohnya : telepon, TV, radio, telegraph, brosur,
plakat, poster, pamflet, spanduk dan lain sebagainya.
Berdasarkan jenis-jenis media komunikasi yang digunakan seharihari
diantaranya :
2 Mengajukan pertanyaan konfirmasi keputusan calon
pelanggan
• Surat prive
Surat prive adalah media komunikasi visual dalam bentuk tulisan
yang dipergunakan dalam komunikasi antar personal/individu. Surat
prive mempunyai sasaran tunggal dengan tujuan mempengaruhi
sikap komunikan terhadap pesan yang disampaikan
komunikator.
• Telepon.
Telepon adalah media komunikasi audial yang dipergunakan dalam
komunikasi antar personal/individu. Yang banyak dipergunakan di
lingkungan kantor.
• Pertemuan.
Pertemuan adalah jenis media komuniaksi audial visual dalam
komunikasi kelompok yang bersifat langsung. Pertemuan adalah
merupakan jenis media yang sangat penting dalam organisasi
dalam membentuk saling pengertian antar anggota organisasi, baik
dalam hubungan vertikal maupun horizontal.
• Wawancara
Wawancara adalah media komunikasi audial visual dimana
komunikasi berlangsung dengan tatap muka dau arah. Jenis media
komunikasi ini, banyak dipakai dalam organisasivertikal antara pihak
atasan dengan bawahan.
• Kunjungan
Kunjungan adalah media komunikasi audial visual dalam kelompok
yang bersifat informasi yang dilakukan oleh organisasi. Bentuk
media komunikasi ini, lebih menitik beratkan pada hubungan antar
manusia (human relation).
Jenis jenis media komunikasi yang dipergunakan mempunyai
keuntungan dan kelemahannya diantaranya :
1. Media audial (pendengaran)
• Keuntungannya:
o Harganya relatif agak murah.
o Dapat membangkitkan fantasi pendengaran.
o Mudah dibuatnya dan digunakannya.
o Alatnya sangat sederhana
• Kelemahannya:
o Agak sulit dikontrolnya
o Kualitas suranya cenderung menurun atau berkurang.
o Apabila ada kesalahan harus membuat naskah baru.
o Tidak dapat diperkenalkan dalam visual.
2. Media Visual (penglihatan).
• Keuntungannya:
o Informasi yang disampaikan lebih jelas
o Biaya pembuatannya relatifagak murah
o Pelaksanaannya dapat menghemat tenaga
o Pembuatannya dan penggunaannya lebih mudah.
• Kelemahannya:
o Perlu waktu untuk menafsirkan pengertiannya.
o Menimbulkan rasa bosan atau jenuh
o Menimbulkan gangguan-gangguan yang tidak diinginkan.
3. Media audial visual (pendengaran dan penglihatan)
• Keuntungannya:
🖇 pemakaiannya tidak membosankan
🖇 hasilnya dapat dimengerti dan dipahami
🖇 informasi yang diterima lebih jelas dan cepat dimengerti.
🖇 formasi dapat diterima sesuai dengan kenyataan
• Kelemahannya :
🖌 kejelasan suaranya kadang-kadang tidak jelas.
🖌 pelaksanaanya perlu waktunya cukup lama.
🖌 pelaksanaannya memakan tempat yang cukup luas.
🖌 biayanya relatif agak mahal
B. Penggunaan Macam-Macam media dan Alat Komunikasi
Komunikasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pembeli dan
penjual dan merupakan kegiatan merupakan kegiatan yang membenatu
dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan
pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua
pihak untuk berbuat lebih baik.
Walaupun semua pihaknya terlibat dalam proses komunikasi,
melakukan cara yang sama yang berawal dari mulai: mendengarkan,
bereaksi dan berbicara sampai terciptanya hubungan yang saling
memuaskan.
Komunikator (tenaga penjual) harus membuat beberapa keputusan
penting antara lain:
a. Mengidentifikasi pelanggan sasaran.
b. Menentukan tanggapan yang dikehendaki.
c. Memilih pesan.
d. Memilih media.
e. Memilih atribut sumber.
e. Mengumpulkan umpan balik.
1. Mengidentifikasi audiens sasaran
Kegiatan awal yang haruis dilakukan oleh komunikator pemasaran/
tenaga penjual adalah mengidentifikasi pelanggan sasaran yang jelas.
Pelanggan sasaran mungkin terdiri dari: pembeli potensial produk
perusahaan saat ini, pemakai sekarang, pengambilan keputusan atau
pemberi pengaruh. Pelanggan sasaran dapat berupa individu,
kelompok, masyarakat tertentu, atau masyarakat umum.
Keberadaan pelanggan sasaran akan mempengaruhi keputusan
tenaga penjual mengenai: apa yang hendak dikatakan, bagaimana cara
mengucapkannya dengan memperhatikan perilaku pembelian konsumen.
Disamping itu, tenaga penjual perlu mengetahui secara jelas di mana
pelanggan sasaran kini berada, dan pada keadaan yang bagaimana
dibutuhkan untuk gerakan. Hal itu perlu dilakukan karena pelanggan
sasaran dapat berada dalam salah satu dari 6 (enam) keadaan kesiapan
pembeli yaitu:
a. Kesadaran (Awareness)
b. Pengetahuan (Knowledge)
c. Kegemaran (Liking)
d. Preferensi (Preference)
e. Keyakinan (Conviction)
f. Pembelian (Purchase)
2. Memilih pesan
Setelah keputusan penting tentang idetifikasi pelanggan sasaran
dilakukan, maka langkah kedua memilih dan mengembangkan suatu
pesan yang efektif.
Keefektifan dan idealnya pesan harus berpedoman pada model
AIDA yakni:
• Mendapatkan perhatian (Atention)
• Menumbuhkan minat (Interest)
• Merangsang keinginan (Desire)
• Memperoleh tindakan (Action)
Proses perumusan pesan memerlukan pemecahan tiga masalah yaitu:
• Apa yang dikatakan (isi pesan)
• Bagaimana mengatakannya secara logis (struktur pesan)
• Bagaimana mengatakannya dengan tanda atau lambang (format
pesan)
a). Isi Pesan:
Tenaga penjual / pramuniaga harus menetapkan suatu daya
penarik atau tema yang akan menghasilkan tanggapan yang diinginkan.
Ada tiga jenis daya penarik yang dapat diarahkan yaitu:
• Daya penarik rasional (rational appeals)
• Daya penarik emosional (emotional appeals)
• Daya penarik moral (moral appeals)
b). Strutur Pesan:
Kefektifan pesan sebagaimana diuraikan diatas, juga sangat
tergantung kepada struturnya. Dengan demikian ada tiga hal yang harus
diputuskan oleh tenaga penjual/pramuniaga yakni:
• Apakah harus menarik suatu pendapat yang pasti atau
membiarkannya pada pelanggan
• Apakah harus menyajikan suatu argumen berisi satu atau berisi
dua.
• Apakah harus menyajikan suatu argumen yang paling kuat pada
awal mula atau terakhir kalinya.
c. Format Pesan:
Tenaga penjualan harus mengembangkan suatu format yang
meyakinkan untuk masing-masing media yang dituju.
Supaya lebih menarik perhatian harus lebih cermat memilih tutur
katanya, sifat suara (kecepatan ucapan, irama dan artikulasi serta
vokalisasi, berhenti dan bersesah dan sebagainya).
3. Memilih media
Agar lebih efektif dan efisien, dala usaha mencapai tujuan yang
diinginkan, tenaga penjual harus memilih saluran komunikasi yang tepat.
Pada umumnya ada dua jenis saluran komunikasi yaitu:
🖌 Saluran komunikasi pribadi
Saluran komunikasi pribadi melibatkan dua orang atau lebih yang
berkomunikasi secara langsung dengan sesamanya. Komunikasi tersebut
bisa bersifat tatap muka, melalui telepon, melalui media TV, ataupun
melalui surat atas dasar korepondensi pribadi. Keefektifan saluran
komunikasi pribadi diacapai melalui kesemapatan yang dimiliki untuk
berbicara dengan umpan balik pribadi.
Perusahaan dapat melakukan beberapa upaya untuk mendorong
pengaruh saluran pribadi demi tujuan perusahaan, yaitu:
• Mengidentifikasi para individu dan perusahaan yang berpengaruh
dan mencurahkan usah ekstra kepada mereka.
• Menciptakan pemuka pendapat dengan memberikan produk atas
syarat-syarat yang memikat kepada ornag-orang tertentu.
• Bekerja sama dengan orang-orang yang berpengaruh/ berwibawa
terhadap masyarakat.
• Menggunakan orang-orang berpengaruh dalam iklan memberikan
pujian/penghargaan.
• Mengembangkan iklan yang mempunyai nilai tinggi.
Saluran komunikasi non pribadi
Saluran komunikasi non pribadi yang merupakan media yang
membawa pesan tanpa kontak atau umpan balik pribadi.
Yang termasuk saluran komunikasi non pribadi adalah:
• Media massa dan media selektif,: terdiri dari media cetak (surat
kabar, majalah, surat langsung), media elektronik (telepon, faximile).
• Media suasana: adalah lingkungan yang dirancang untuk
menciptakan atau menguatkan kecederungan pembeli untuk
membeli atau mengkonsumsi produk.
• Peristiwa khas: adalah kejadian yang dirancang untuk
menyampaikan pesan tertentu kepada audiens sasaran.
Walaupun komunikasi pribadi seringkali lebih efektif daripada
kumunikasi massa, tetapi media massa merupakan cara terbaik untuk
merangsang komunikasi pribadi.
Komunikasi pribadi pada prinsipnya dapat mempengaruhi sikap dan
perilaku pribadi melalui suatu proses arus komunikasi dua tahap.
Arus komunikasi dua tahap memiliki beberapa implikasi, yaitu:
• Pengaruh media massa atas pendapat publuk adalah tidak
langsung, kuat dan otomatis seperti diharapkan.
• Para komunikator massa akan lebih efisien kalau mengarahkan
pesannya secara khusus kepada pusat pengaruh dan seterusnya
pusat pengaruh yang meneruskan kepada orang lain.
4. Memilih atribut media
memang harus disadari bahwa dampak pesan atas
audiens(pelanggan ) dipengaruhi oleh bagaimana persepsi penerima
terhadap pengirim suatu pesan yang berasal dari sumber yang sangat
terpercaya adalah sangat persuasif.
Ada tiga faktor yang mendasari kredibilitas sumber yaitu:
• Keahlian: adalah tingkat sejauh mana komunikator tampak memiliki
wewenang yang diperlukan untuk mendukung suatu pernyataan.
• Kelayakan dipercaya: berkaitan dengan persepsi orang mengenai
keobjektifan dan kejujuran sumber.
• Kepesonaan: menyangkut daya tarik sumber terhadap audiens.
Sifat seperti terus terang, humor dan lugu akan mempertinggi
kpesonaan sumber.
5. Mengumpulkan umpan balik
Pengumpulan umpan balik terhadap komunikasi setelah dilakukan
penyebaran pesan mutlak dilakukan dengan meneliti pengaruh pesan
terhadap audiens sasaran.
Dalam hal ini komunikator (tenaga penjual) harus menanyakan
kepada audiens sasaran (pelanggan), apakah mereka mengetahui atau
meengingat pesan yang disampaikan, berapa kali mereka melihatnya,
butir-butir apa saja yang masih diingatnya, bagaimana perasaan mereka
terhadap pesan tersebut dan sebagainya.
Komunikator harus mengumpulkan ukuran perilaku dari tanggapan
audiens seperti berapa banyak orang yang membeli produk,
menggemarinya dan menceritakan kepada orang lain.
6. Mengidentifikasi Target Pendengar
Komunikator pemasaran harus memiliki target pendengar yang
jelas. Pendengar (audience) dapat terdiri dari calon pembeli potensial dari
produk perusahaan, pemakai produk, pengambil keputusan atau pemberi
pengaruh. Audience bisa terdiri dari individu, kelompok, atau masyarakat
khusus atau umum. Target audience ini akan berpengaruh terhadap
keputusan yang diambil komunikator tentang apa, bagaimana, kapan,
dimana dan kepada siapa harus bicara.
Komunikator harus mengetahui pula karakteristik dari audiencenya.
Dengan melakukan audience analysis yang dikenal dengan Image
analysis yaitu menilai image audience saat ini mengenai perusahaan,
produknya dan para pesaingnya. Ini penting karena sikap tindakan
seseorang terhadap suatu objek tergantung dari keyakinannya (belief)
akan objek tersebut. Image adalah kesatuan keyakinan, ide, kesan yang
dipegang seseorang terhadap suatu objek.
7. Tujuan yang diharapkan
Respon akhir yang diinginkan dari target audience tentunya
"membeli" dan "puas". Namun tindakan membeli adalah hasil akhir dari
proses yang panjang dalam pengambilan keputusan oleh konsumen.
Komunikator pemasaran perlu mengetahui bagaimana target audience
bergerak dalam tahap-tahap menuju kesiapan untuk membeli.
Pemasar mungkin ingin menempatkan sesuatu dalam benak
konsumen (cognitive), merubah sikap konsumen (affective) atau
mendorong konsumen untuk bertindak (behavioral).
Terdapat 4 model berbeda mengenai tahap respon konsumen yaitu
"AIDA Model", "Hierarchy of effects model", "Innovation adoption model",
dan "Communication model".
Yang paling sering digunakan yaitu "Hierarchy of effect model"
(learn-feel-do), terdiri dari tahap-tahap yang merupakan tujuan bertahap
dari komunikasi, adalah sebagai berikut:
a. Awareness
Jika sebagian besar dari target audience belum sadar akan objek ,
maka tugas komunikator adalah membangun kesadaran konsumen
akan keberadaan produk, mungkin dapat dengan pengenalan
nama.
b. Knowledge
Setelah audience sadar akan keberadaan produk, mungkin mereka
tidak mempunyai pengetahuan yang lebih akan produk, sehingga
komunikator harus memberikan pengetahuan akan produk kepada
konsumen.
c. Liking
Ketika konsumen sudah mengetahui tentang produk tersebut, lalu
bagaiman perasaan mereka? Komunikator pemasaran harus
berusaha agar konsumen menyukai produk tersebut. Jika
konsumen terlihat tidak menyukai produk tersebut, pemasar harus
tahu mengapa dan berusaha memperbaiki dan mengkomunikasikannya
lagi.
d. Preference
Konsumen mungkin menyukai produk itu tapi tidak lebih dari produk
lain, sehingga pemasar harus membangkitkan preferensi konsumen
akan produk yang ditawarkan. Pemasar akan mempromosikan
kualitas produk, value, performance dan karakter lain.
e. Conviction
Konsumen mungkin sudah lebih menyukai produk yang ditawarkan
tapi tidak membangun keyakinan untuk membelinya . Karena itu
tugas pemasar adalah membangun keyakinan konsumen untuk
melakukan tindakan yang terbaik, yaitu membeli.
f. Purchase
Terakhir, sebagian dari konsumen mungkin memiliki keyakinan
tetapi belum juga membeli produk itu. Mungkin mereka menunggu
informasi tambahan atau masih merencanakan tindakan
selanjutnya. Pemasar harus mendorong konsumen untuk
melakukan langkah akhir dengan cara menawarkan produk dengan
harga yang lebih rendah, atau menawarkan hadiah.
C. Macam-macam media iklan
Salah satu usaha untuk meningkatkan penjualan dapat dilakukan
dengan mengiklankan produk. Menurut C Northcote Porkinson MK
Rustomiji, Walter E Viera “ iklan adalah promosi produksi atau pelayanan
non individu yang dilakukan oleh sponsor (perusahaan atau
perseorangan) tertentu yang bisa diidentifikasi dan yang membayar biaya
komunikasi “.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan
suatu bentuk komunikasi non personal untuk mempromosikan produk
atau jasa tanpa mengadakan kontak langsung dan pemasang iklan harus
membayar dengan tarif tertentu yang berlaku.
1. Jenis iklan dan tujuannya
a. Jenis iklan berdsasarkan tujuannya dapat dibedakan sebagai
berikut :
1). Iklan informasi
Tujuan iklan informasi adalah memberitahu pasar tentang
produk baru atau menganjurkan penguanaan produk baru
2). Iklan persuasi
Tujuan dari iklan persuasi pada dasarnya adalah menggugah
minat publik, sehingga dapat tercipta permintaan selectif akan
merk tertentu.
3). Iklan pengingat
Tujuandaari iklan pengingat adalah mengingatkan konsumen
akan produk tertentu.
4). Iklan pemantap (reinforcement)
Tujuandari iklan pemantap adalah untuk meyakinkan para
pembeli / konsumen bahwa mereka telah mengambil/memilih
produk yang tepat.
b. Berdasarkan sasarannya ternyata periklanan dapat dibedakan menjadi
sebagai berikut;
1). Iklan langsung (Direct advertising)
Iklan langsung adalah iklan yang ditujukan langsung supaya
dapat mengenai sasarannya, yaitu kepada khalayak yang
mungkin membeli.
2). Iklan tidak langsung (Indirect Advertising)
Adalah iklan umum yang ditujukan secara tidak lansung
sambil membantu penjualan.
3). Iklan harga (price Advertising)
Iklan barang atau jasa yang menonjolkan harga yang menarik.
4). Iklan Merk (Brand Advertising)
Iklan merk adalah iklan yang menonjolkan nama/merk/brand
barang yang dijual.
5). Iklan kualitas (Quality Advertising)
Iklan kualitas adalah iklan yang menonjolkan kualitas atau
mutu produk/barang yang ditawarkan.
6). Iklan Produk/Barang (Product Advertising)
Iklan produk/barang adalah iklan yang mempengaruhi
konsumen dengan menonjolkan faedah-faedahdari pemakaian
suatu barang/produk.
7). Iklan Institutional (institutional Advertising)
Iklan institutional adalah iklan yang mengutamakan nama
perusahaan untuk memberikan jaminan atau kesan tertentu
kepada para konsumen, agar mereka bersikap
menguntungkan perusahaan dan produknya.
8). Iklan Prestise (Prestige Advertising)
Iklan prestise adalah iklan yang berusaha memberikan imaji
(image) kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkannya
berkaitan dengan kedudukan, kekeyaan dan segala sesuatu
yang berasosiasi kepada suatu prestise atau gengsi.
9). Iklan Persaingan (Competitive Advertising).
Iklan persaingan adalah iklan yang ditujukan untuk
persaingan, yaitu untuk merebut pasaran sehingga
perusahaan mempunyai omzet penjualan yang besar.
10). Iklan Kolektif (Collective Advertising)
Pembuatan iklan kolektif/bersama ini adalah untuk
memperkecil biaya reklame karena biaya dapat ditanggung
bersama.
2. Macam / jenis Media Iklan.
a. Advertensi cetak (print advertising), adalah berupa iklan pada
harian surat kabaratau majalah.
b. Advertensi Elektronik (electronic advertising), adalah berupa
iklan melalui siaran radio dan televisi.
c. Transit Advertensi, misalnya bulletin, poster, sticker, dan lainlain.
d. Kiriman Langsung (direct mail) adalah berupa barang cetakan
yang dikirim langsung dengan pos kepada calon pembeli.
e. Advertensi Khusus (specialty advertising), adalah segala
macam barang, berupa hadiah atau pemberian dengan Cuma-
Cuma.
f. Advertensi di luar rumah (oiutdoor advetising), adalah berupa
papan reklame atau poster.
3. Prinsip-prinsip Periklanan
Periklanan pada prinsipnya harus memenuhi etika tertentu,
sehingga konsumen tidak dirugikan. Periklanan tidak boleh diskriminasi
dan menipu. Hal yang perlu diperhatikan oleh pembuat/pemasang iklan :
a. Bahasa yang kreatif baik dan mudah dibaca. Hindarkan katakata
kasar, jorokdan tidak senonoh.
b. Gunakan gambar yang atraktif (menarik) dan hindarkan
penggunaan gambar yang tidak bermakna maupun jorok atau
porno.
c. Hindarkan dari penyampaian pesan palsu (False advertising).
d. Jangan membuat iklan pancingan palsu (Bait and-Switch
Adverising)
e. Apabila iklan mengetengahkan pemberian hadiah promosi dan
pelayanan (promotion an allowence and service) agar
diusahakan perusahaan, pemberian hadiah promosi dan
pelayanan itu tersedia untuk semua konsumen dengan syarat
yang sama.
4. Keefektifan dan idealnya pesan harus berpedoman pada model
AIDA
a. Mendapatkan perhatian (Attention).
b. Menumbuhkan minat (Interest).
c. Merangsang keinginan (Desire).
d. Memperoleh tindakan (Action)
Supaya lebih menarik perhatian, pengiklan harus menggunakan
aneka ragam sarana,seperti ; menampilkan suatu yang baru dan kontras,
headline dan gambar yang menawan, format yang khas, posisis dan
ukuran pesan, serta warna daan bentuk.
Sedangkan kalau pesan tersebut diudarakan melaluio radio,
komunikator pemasaran harus lebih cermat memilih tutur katanya, sifat
suara (kecepatan ucapan, irama dan artikulasi serta vokalisasi, berhenti,
berdesah dan sebagainya). Ada tiga jenis daya penarik yang dapat
diarahkan yaitu :
a. Daya penarik rasional (rational appeals).
b. Daya penarik emosional (emotional appeals)
c. Daya penarik moral (moral appeals)
D. Macam-macam bentuk media iklan
Media yang akan dipilh oleh perusahaan dalam pelaksanaan
advertensi adalah mediayang menguntungkan. Media yang dianggap
menguntungkan itu bergantung pada situasi, kondisi dan tujuan
perusahaan itu sendiri. Maka dari itu perusahaan harus mengetahui sifatsifat
keuntungan dan kerugian dari macam-macam media yang akan
dipergunakan.
Dewasa ini periklanan yang dilakukan oleh berbagai pihak
dilaksanakan melalui media-media sebagai berikut :
1. Media cetak (surat kabar,tabloid, majalah).
2. Media elektronik (radio, televisi)
3. Media luar gedung (poster, billboard, sign,tulisan asap)
4. Media lainnya seperti:
1). Penggunaan media cetak lepas (brosur, katalog, kartu,
kalender)
2). Hadiah kecil (jam, korek api,kipas kertas).
Media merupakan alat yang digunakan dalam kegiatan periklanan.
Media bukanlah suatu alat penyampaian berita yang pasif, bahkan sering
media itu dapat mempengaruhi efektivitas beritanya. Adapun faktor-faktor
yang perlu diperhatikan di dalam pemilihan media ini adalah:
1. Produk yang diiklankan.
2. Sistem distribusi produknya.
3. Editorial
4. Kemampuan teknis media.
5. Strategi periklanan saingan
6. Sasaran yang dapat dicapai
7. Karakteristik media.
8. Biaya.
Dalam kenyataan kita jumpai bahwa perusahaan sering
menggunakan beberapa media sekaligus dalam pengiklanannya.
Misalnya, disamping menggunakan media televisi juga menggunakan
media surat kabar. Hal ini dipandang perlu karena masing-masing jenis
media memiliki karakteristik yang berbeda. Media televisi dapat
mengiklankan dengan suara dan gambar yang bergerak meskipun hanya
dinikmati sebentar (beberapa detik), sedangkan media surat kabar dapat
dinikmati lebih lama meskipun gambarnya tidak bergerak dan tanpa
suara.
Kelemahan dan kelebihan media advertensi yang sesuai dan
karateristik barang
a. Kelemahan media advertensi:
1 Adevertising tiddak fleksibel, hal ini disebabkan karena pesanpesan
yang disampaikan adalah bersifat standar, sehingga
sulit untuk menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan serta
perbedaan yang terdapat pada tiap konsumen.
2 Informasi yang diberikan advertising sifatnya terbatas,
mengingat adanya biaya yang tinggi, sehingga pesan yang
disampaikan hanya singkat.
3 Cara mempengaruhi konsumen pada advertising dilakukan
secara tidak langsung, sehingga feedback biasanya
membutuhkan waktu yang cukup lama.
b. Kelebihan media advertensi :
1. Penghematan biaya.
Dengan advertensi sekaligus dalam waktu serentak dapat
mendatangi konsumen (pembaca) dalam jumlah besar.
2. Dapat mencapai sasaran yang dimaksud. misalnya
memasang advertensi yang ditujukan kepada koperasi batik di
majalah batik (atau mingguan batik).
3. Selalu mengingatkan kepada pembeli/calon-calon pembeli.
Ini disebabbkan oleh permanennya tulisan, gambar, atau
booklet dan sebagainya yang setiap saat dapat dilihat atau
dibaca.
4. Membentuk produk motivasi atau patronage motives.
Dengan advertensi itu orang diberi alasan untuk diarahkan
untuk membeli barang tertentu atau kepada toko tertentu.
E. Melakukan pemasangan iklan.
Setiap perusahaan yang menggunakan jasa media massa untuk
pemasangan iklan hendaknya sudah menentukan terlebih dahulu media
massa yang akan dipergunakan dan juga kapan iklan dari perusahaan
tersebut dipasang/dimuat.
Oleh karena itu dengan alasan-alasan tersebut di atas, maka
perusahaan di dalam melakukan kegiatan periklanannya lebih dahulu
melakukan penjadwalan dan menentukan media yang akan
dipergunakan.
Dan media-media yang akan dipergunakan oleh perusahaan seperti
surat kabar, majalah, radio, dan seterusnya tentunya dipilih dengan
alasan bahwa media-media tersebut merupakan media-media favorit
yang dibaca oleh banyak orang dari seluruh lapisan masyarakat yang
menjadi sasaran. Demikian pula halnya dengan billboard,
pemasangannya dilakukan di tempat-tempat yang ramai dan sering dilalui
masyarakat, sehingga pemasangan billboard dapat efektif bagi
perusahaan.
Mengenai penjadwalan pemasangan iklan, dari setiap perusahaan
hendaknya memilih hari-hari yang tepat untuk pemasangan di surat kabar
dengan alasan pada hari-hari tersebut masyarakat yang bekerja sudah
tidak terlalu disibukkan oleh pekerjaannya, dengan demikian mereka
dapat memperhatikan iklan tersebut dengan lebih baik. Sedangkan untuk
majalah dan radio, penjadwalannya diatur sedemikian rupa supaya tidak
terlalu dekat jarak antara pemasangan iklan yang terdahulu dengan
pemasangan iklan yang berikutnya.contoh cara pemasangan iklan dapat
dilakukan sebagai berikut:
a. Iklan melalui surat kabar
Pemasangan iklan melalui surat kabar, dapat ditetapkan ½ halaman
untuk satu kali dalam satu bulan, ¼ halaman untuk dua kali dalam
satu bulan, 1/8 halaman untuk tiga kali dalam satu bulan.
b. Iklan melalui radio
Iklan melalui radio, perusahaan dapat menetapkan apakah satu
bulan terus-menerus dengan penyiaran tiap hari satu kali, ½ bulan
terus menerus dengan penyiaran tiap hari dua kali.
F. Menindak lanjuti respon dan permintaan konsumen
Iklan dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan omzet penjualan,
menarik konsumen untuk membeli produk, menimbulkan kepercayaan
pada merk produk, meningkatkan keuntungan, produksi perusahaan
meningkat dan membuat perusahaan menjadi terkenal.
Hasil efektivitas iklan akan terlihat dengan adanya respon dari
konsumen,untuk itu pihak perusahaan harus tanggap atas bebagai reaksi
dari konsumen, karena akan berdampak pada kelangsungan produk atau
kemajuan perusahaan. Untuk itu perusahaan haruslah segera
meningkatkan mutu pelayanan dan penyediaan produk yangcukup
sehingga tidak mengecewakan konsumen.
Respon konsumen terhadap barang yang ditawarkan melalui iklan
dapat segera terlihat dengan meningkatnya permintaan barang. Untuk
menindaklanjuti respon tersebut perusahaan dapat melakukan :
a. Memberi sampel (contoh barang yang di tawarkan sesuai yang
dikumandangkan iklan).
b. Menjelaskan lebih rinci akan manfaat barang.
c. Mengadakan demonstrasi penjualan.
d. Melayani para konsumen yang ingin mengetahui kualitas dan
garansi barang.
e. Memberi fasilitas kepada pelanggan tentang cara pembayaran
(tunai/kredit).
Maraknya kegiatan belanja yang dilakukan oleh rumah tangga
konsunsi melalui pesawat telpon mengharuskan para pelanggan/penjual
memiliki kemampuan/ketrampilan khusus yang diperlukan agar penjual
tersebut dapat menarikpelanggan sebanyak banyaknya yang akhirnya
akan dapat meningkatkan laba perusahaan sebanyak-banyaknya, berikut
akan diuraikan satu persatu macam -macam ketrampilan khusus tersebut;
1 Keterampilan berkomunikasi
Komunikasi melalui telpon termasuk komunikasi tidak langsung/
lisan, karena antara penelpon dan yang menerima telpon tidak terjadi
tatap muka/pertemuan karena itu memerlukan kesabaran, kecakapan dan
komitmen antara pengirim dan penerima, seorang penjual yang baik
harus mampu mendengarkan dengan cermat dan penuh perhatian pada
setiap perkataan pelanggan, serta mapu menerangkan dan
mendiskripsikan kebutuhan calon pembeli.
2 Ketrampilan menjual
Seorang penjual harus benar-benar merencanakan dengan matang,
sehingga mampu menggiring atau mengarahkan calon pelanggan sesua
yang diinginkan.
3 Ketrampilan mendengarkan
Ketrampilan mendengarkan sangat penting dalam segal bentuk
komunikasi lisan ,karena itu harus memahami hal-hal yang menghambat
hambatan upaya mendengarkan dengan baik yaitu:
a ganguan eksternal
b gangguan pribadi
4 Bersikap lugas
Bersikap lugas berarti berhubungan dengan orang-orang secara
terbuka tanpa bersikap pasif maupun maupun agresif, bersikap lugas
memungkinka kita untuk;
a. menyatakan ketdak setujuan tanpa menimbulkan konflik
b. penuh percaya diri
c. bekerja sama dengan orang lain tanpa menimbulkan masalah
d menerima kritik
e. secara efektif mampu berhubungan dengan orang lainmeski dalam
situasi yang tidak menyenangkan
G Mengorganisasi dan Mengelola Komunikasi Pemasaran yang
Terintegrasi
Komunikasi pemasaran yang terintegrasi (menyeluruh) akan
menghasilkan pesan-pesan yang konsisten, penjadwalan yang tepat dan
efektivitas biaya serta dampak yang lebih besar pada penjualan. IMC
(Integrated Marketing Communication) akan mengembangkan
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pelanggan yang tepat,
dengan pesan yang tepat dalam waktu yang tepat dan pada tempat yang
tepat.
Dalam mengkonfirmasikan keputusan pembelian pelanggan,
seorang tenaga penjual/pramuniaga haruslah dapat menyampaikan dan
meyakinkan pelanggan. Pesan yang berisi tentang keunggulan produk
dalam memberikan manfaat tertentu. Misalnya pesan yang berisi demo
tentang kualitas produk, kehematan, value atau performance
Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication) adalah salah
satu dari 4 elemen besar dari bauran pemasaran (marketing mix) yang
dimiliki perusahaan. Pemasar harus mengetahui bagaimana
menggunakan alat pemasaran untuk mengkomunikasikan keberadaan
produk atau nilai yang dapat diberikan untuk target konsumen.agar
komunikasi yang disampaikan kepada audiens sasaran ,dalam hal ini
adalah pelanggan yang dituju maka komunikator (tenaga penjual/
pramuniaga) haruslah memahami tentang.
Bauran Komunikasi (disebut juga bauran promosi) yang terdiri dari
lima (5) cara yang merupakan alat pemasaran (marketing tools), yaitu:
Advertising, Direct mail, sales promotion, public relations & publicity and
personal selling.
1. Advertensi
Advertensi adalah suatu bentuk penyajian gagasan barang atau
jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang besifat non personal.
Media yang dipergunakan dalam advertensi adalah majalah, surat kabar,
radio, televisi, dan lain sebagainya.
a. Tujuan Advertensi
Tujuan advertensi secara keseluruhan mempengaruhi tingkat
penjualan agar keuntungan perusahaan meningkat, sedangkan
pengertian advertensi secara khusus adalah sebagai berikut:
🎞 Mempertahankan para pelanggan agar tetap mau membeli.
🎞 Menarik kembali para pelanggan yang hilang dengan cara marus
pelanggan secara perlahan-lahan ke arah produk yang dihasilkan
perusahaan.
🎞 Menarik pelanggan baru dan memperluas pasar.
b. Fungsi Advertensi dalam Pemasaran
Fungsi advertensi dalam pemasaran, yakni :
• Sebagai pemberi informasi untuk memperkenalkan produk
baru ke pasar
• Untuk membantu ekspansi atau perluasan pasar
• Untuk menunjang program personal selling
• Untuk membentuk nama baik (goodwill) perusahaan
Adapun media-media yang digunakan untuk pemasangan
Advertensi adalah sebagai berikut:
a Surat kabar
Surat kabar dapat digunakan sebagai media periklanan, disini
pemasangan iklan harus diusahakan mendapatkan kesan yang
positif,dimata masyarakat karena surat kabar dibaca oleh
masyarakat luas
b Radio
Radio merupakan media yang komunikasinya disampaikan lewat
suara
c Majalah
d Out door
Media yang berupa papan besar(billboard) yang dipasang
ditempat yang stategis.
e Stiker
Merupakan iklan yang dipasang dikendaraan-kendaraan umum
f. Therical films
Merupakan film yang dipertunjukan di dalam bioskop
2. Direct mail
Direct Mail merupakan bagian dari value chain dalam Direct
Marketing, dimana Direct Mail merupakan salah satu alternatif alat untuk
mencapai keberhasilan dalam menjalankan kegiatan Direct Marketing
bagi suatu perusahaan Direct Marketing itu sendiri adalah sistem yang
intensif dalam kegiatan pemasaran dengan menggunakan satu atau lebih
media advertising untuk mempengaruhi respon yang terukur dan/atau
transaksi dimanapun berada.
3 Mailing House
Dalam bisnis Direct Mail dikenal istilah mailing house yaitu suatu
lokasi atau tempat memproses dokumen dan kiriman sejenis lainnya
sebelum diserahkan kepada lembaga pengiriman/ delivery (pre-posting).
Mailing house tersebut ada yang dimiliki sendiri oleh suatu institusi untuk
memenuhi kebutuhan internalnya (dikenal dengan istilah in-house
mailing) dan ada yang khusus disediakan untuk mengerjakan pekerjaan
institusi lain (dikenal dengan sitilah service-bureau).
Selain diharapkan dapat menekan biaya produksi, proses yang
terintegrasi tersebut dimaksudkan agar pelayanan kepada pelanggan
bersifat menyeluruh (one stop service).
Keunggulan Direct Mail
Fasilitas Direct Mail digunakan oleh pelanggan antara lain untuk:
• menilai prospek,
• mengakuisisi pelanggan,
• memberitahukan sesuatu,
• menjual atau menawarkan produk,
• menerbitkan dan mengirim undangan,
• mengumpulkan dana,
• dll.
Keunggulan yang ditawarkan oleh bisnis Direct Mail adalah :
1. komunikasi yang selektif dan interaktif,
2. membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan,
3. mengukur keberhasilan, mengevaluasi, dan melakukan
penyesuaian/perbaikan.
Secara lebih rinci, keunggulan Direct Mail dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Selectivity
Memilih target grup yang tepat dari database internal maupun
eksternal, tergantung pada pesan atau penawaran yang ingin
disampaikan. Meningkatkan return dari anggaran pemasaran
dengan menggunakan direct communication yang terarah.
2. Personalization
Jika kita ingin menganalisis data pelanggan dan calon pelanggan
secara akurat, dapat dilakukan langsung terhadap kebutuhan
sliesifik dari pelanggan dan calon pelanggan individual.
3. Discretion
Kita menggunakan Direct Mail untuk membangun atau menjaga
kerahasiaan one-to-one relationship dengan pelanggan dan calon
pelanggan.
4. Creativity
Kita dapat mengatur tampilan semua elemen dari message/kiriman
secara kreatif untuk menarik perhatian dan memudahkan untuk
mendapatkan respon yang kita inginkan.
5. Interactivity
Direct Mail menawarkan cara yang sederhana untuk merespon
pelanggan dan menindaklanjuti respon-respon dari pelanggan
secara cepat. Oleh karena itu, Direct Mail membantu menciptakan
dialog dan ikatan yang membuahkan hasil dengan pelanggan atau
calon pelanggan.
6. Measurability
Dapat mengukur tingkat respon terhadap kampanye yang dilakukan,
sehingga pengguna layanan Direct Mail dapat melakukan cost &
benefit analysis yang sangat akurat terhadap kampanye yang
menggunakan Direct Mail.
4 Personal selling (Penjualan Perseorangan)
Personal selling adalah suatu bentuk penyajian secara lisan dalam
suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan
tujuan meningkatkan terwujudnya penjualan produk. dalam personal
selling akan terjadi interaksi langsung antara pembeli dengan penjual.
Kegiatan personal selling tidak hanya terjadi ditempat pembeli saja, akan
tetapi dapat juga ditempat penjual.
Kegiatan ini disajikan secara lisan melalui suatu pembicaraan
dengan calon pembeli atau peminat dengan tujuan calon pembeli
tergerak hatinya untuk membeli barang yang dibicarakan tadi.
Prinsip-prinsip dasar personal selling (penjualan perorangan)
Persiapan yang matang
Personal seling harus mempersiapkan diri secara matang sebelum
melakukan tugasnya seperti:
🕶 Mengetahui produk yang akan dijualnya
🕶 Mengetahui pelanggan dan calon pelanggan
🕶 Mengetahui tempat penjualan barang
🕶 Menentukan tempat pembeli
Untuk menentukan calon pembeli, personal selling harus
berpedoman pada kebijakan yang telah digariskan oleh
perusahaan.
◦ Merealisasikan penjualan
Untuk merealisasikan penjualan, personal selling perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Mendekati pembeli
b. Menentukan kebutuhan pelanggan
c. Menyajikan barang dengan efektif
Mengatasi keberatan dan kesukaran pembeli
◦ Menimbulkan goodwill setelah penjualan terjadi
Setelah konsumen membeli barang yang dijual, personal selling
harus mampu memberikan kesan baik agar para konsumen membeli
kembali barang yang dijual.
Adapun fungsi personal selling (penjualan perorangan) adalah
sebagai berikut :
1. Memperkenalkan barang kepada konsumen melalui peragaan,
hubungan langsung dengan pembeli.
2. Menciptakan kepercayaan konsumen.
Perbedaan iklan dengan dengan personal silling adalah percakapan
dengan iklan searah dan sepihak, sedangkan dalam personal selling
bersifat dua arah atau timbal balik dalam menghadapi calon pembeli,
bentuk-bentuk yang digunakan dalam personal selling ada bermacammacam
yaitu;
a. House of selling
Salesman yang mengunjungi pembeli dari rumah ke rumah
Salesman yang bekerja pada pedagang besar dan bertugas
mengunjungi retailer.
b. Across the counter selling
Biasanya pada toko-toko pengecer ,dimana salesman melayani
calon pembeli yang datang
c. Order taker
Salesman yang tidak mencari order, karena mereka ditugaskan oleh
produsen untuk memperkenalkan barang baru, mengatur display,
serta memberi petunjuk dan bimbingan kepada langganan.
d. Sales promotion
Promosi penjualan (sales promotion) adalah merupakan segala
kegiatan pemasaran, selain personal selling, advertensi dan publisitas
untuk merangsang pembelian barang perusahaan. Promosi penjualan
lebih fleksibel karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya yang
tersedia. Dalam promosi penjualan dilakukan berbagai usaha untuk
meningkatkan penjualan yang bersifat langsung dan jangka pendek,
dengan mengadakan pameran, peragaan, demontrasi pertunjukan/
eksebisi, contoh gratis/sample dan kemasan khusus.
Tujuan penggunaan promosi penjualan secara luas adalah:
◦ Meningkatkan tindakan pembelian yang dilakukan oleh konsumen
Meningkatkan usaha dan intensitas penjualan
Promosi penjualan paling sering digunakan untuk tujuan menarik
pembeli agar dapat memasuki pasar yang baru dan mendapatkan
langganan baru.
Dalam hal ini sifat yang terdapat pada promosi penjualan yaitu:
• Insistent presence
Promosi penjualan dapat mengubah kebiasaan lama konsumen
untuk memusatkan perhatiannya pada produk yang dihasilkan
• Product demeaning
Promosi penjualan jika terlalu sering digunakan, maka akan timbul
keraguan konsumen yang menganggap bahwa produk yang
dipromosikan tersebut kurang laku, kurang disenangi, belum
dikenal, atau tidak akan diproduksi lagi.
H. Publisitas ( Publicity)
Pulisitas (Publicity) adalah merupakan usaha untuk merangsang
permintaan dari suatu produk secara non personal yang bersifat
komersial. tentang produk tersebut di media cetak dan media elektronik,
maupun hasil wawancara yang yang ditampilkan dalam media tersebut.
Cara ini sangat baik untuk memperkenalkan perusahaan atau produk
yang dihasilkan, karena publisitas dapat mencapai pembeli yang
potensial yang tidak dapat dicapai dengan advertensi dan personal
selling. Dengan penyajian berita tersebut, perusahaan dan produknya
dapat menjadi perhatian umum.
Publisitas mempunyai sifat sebagai berikut:
a. Tingkat kebenaran/kepercayaan yang tinggi, pemberitaan publisitas
dianggap sebagai suatu yang benar dan dapat lebih dipercaya,
tidak bersifat memihak.
b. Tidak disadari adanya mamksud promosi yang sebenarnya. Pesan
yang disampaikan kepada konsumen melalui publisitas adalah
dalam bentuk berita dan bukan sebagai pesan komunikasi untuk
maksud penjualan.
c. Penggambaran produk. Seperti advertensi, maka publisitas juga
mempunyai kemampuan untuk menggambarkan produk
perusahaan dalam bentuk cerita yang jelas.
Keuntungan dari promosi secara umum adalah mempengaruhi
tingkat penjualan, sehingga keuntungan yang diharapkan perusahaan
dapat meningkat, sedangkan keuntungan promosi secara khusus adalah
merupakan alat informai dalam memperkenalkan produk perusahaannya.
Lebih jelasnya keuntungan promosi itu adalah sebagai berikut :
1. dapat meningkatkan omzet penjualan produk
2. membentuk product motives dan patronage motives
3. meningkatkan barang-barang perusahaan menjadi terkenal
4. meningkatkan keuntungan atau laba perusahaan
Latihan
Coba identifikasikan media-media komunikasi yang sesuai untuk bidang
penjualan !
Rangkuman
A Media adalah peralatan atau kegiatan yang menciptakan
kondisi yang memungkinkan seseorang memperoleh
keterampilan, pengetahuan dan sikap. Yang dimaksud
dengan seseorang adalah komunikator yang
mernyampiakan pesan/informasi kepada komunikan.
media dapat berwujud media tertulis maupun lisan, manual,
elektrik atau elektronik dan lain sebagainya.
B Jenis-jenis media komunikasi :
1 Media komunikasi audio contohnya , radio, telepon.
2 Media komunikasi visual contohnya, surat.
3 Media komunikasi audio visual contohnya, televisi, film.
C Macam/jenis media, advertensi itu dapat dibedakan atas :
1 Advertensi cetak (print advertising),
2. Advertensi elektronik (electronic advertising),
3. Transit advertising, Kiriman langsung (direct mail),
4. Advertensi khusus (specialty aadvertising),
5. Advertensi di luar rumah (outdoor advertising).
Pertanyaan keputusan kepada pelanggan diajukan dalam
menegaskan kembali keputusan pembelian pesanan produk, biasanya
pertanyaan seputar tentang kapan produk dapat dikirim ketempat
pelanggan dengan persetujuan harga yang telah disepakati, semua itu
untuk memenuhi kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan adalah salah
satu tujuan dari pemasaran.
pemasaran merupakan suatu disiplin ilmu yang dipergunakan oleh
perusahaan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan orang menjadi
peluang yang menghasilkan laba bagi perusahaan, dan pemasaran
mencoba untuk mempengaruhi permintaan dengan membuat produk
yang menarik, harga yang terjangkau dan mudah diperoleh.
A Standar operating procedure perusahan (SOP) untuk
melakukan konfirmasi keputusan pelanggan.
Arus barang dagangan dimulai ketika toko melakukan barang dari
pemasok (supplier) baik pesan secara tertulis maupun secara langsung,
tetapi pemesanan pada umumnya dilakukan secara tertulis, karena
informasi mengenai jenis dan jumlah barang yang dibutuhkan serta
syarat-syaratnya akan lebih jelas, sehingga memudahkan dalam
penerimaan dan pemeriksaan barang yang dibeli. Untuk memudahkan
arus barang dagangan dari penjual kepada pembeli perlu dikembangkan
suatu sistim yang dapat mempermudah pemeriksaan begitu pula pada
saat barang diterima pembeli sistim ini harus memberikan informasi
secara lengkap mengenai barang yang dipesan secara cepat dan akurat.
Unsur-unsur sistem tersebut adalah:
1 Bagian pengumpulan dan pengolongan pesanan (consolidator)
yaitu orang yang pekerjaannya mengumpulkan pesanan barang
dagangan dari berbagai pemasok.
2 Penerima barang dagangan, bagian ini pekerjaannya menerima
barang dagangan berdasarkan pesanan dan kemudian
mengadministrasikan bukti-bukti penerimaannya.
3 Pemeriksa barang; bagian ini tugasnya memeriksa barang pesanan
,baik jumlah, jenis, maupun kualitasnya
4. Penglodean barang dagangan, tugas bagian ini memberikan tandatanda
pada barang yang telah terseleksi berdasarkan pemeriksaan,
5. Pendistribusian barang, pekerjaannya mendistribusikan barangbarang
ke tempat penjualan didalam sesuai kualifikasi dan
klasifikasi yang ada didalam toko tersebut.
Kofirmasi keputusan calon pelanggan
3 Kofirmasi keputusan calon pelanggan
1. Cara Penerimaan dan Pemeriksaan Barang yang Dibeli
Melakukan konfirmasi keputusan Pelanggan, adalah suatu
penegasan pesanan barang yang diinginkan oleh pelanggan, yang
berlanjut ke tingkat transaksi pembelian, dibawah ini akan diuaraikan
berkenaan dengan prosedur cara penerimaan dan pemeriksaan barang
yang dibeli(dipesan) .
a Biasanya dimulai dari bagian Buyer Departement Store dengan
mengajukan surat pesanan pembelian (SPP) dan rencana
pengadaan barang mingguan kepada supplier (pemasok) yang
sudah biasa melakukan pengiriman barang. Dasar pengajuan
adalah adanya kebutuhan dari setiap counter terhadap barangbarang
yang diperlukan atau persediaan barang di gudang sudah
mencapai batas pemesanan.
b. Berdasarkan SPP dan rencana mingguan tersebut, supplier
mengirimkan barang-barnag berikut nota atau faktur dan kwitansi
kepada bagian buyer. Selanjutnya buyer membuat Laporan Barang
Masuk (LBM) dan melampirkan Surat Pesanan Pembelian (SPP).
c. LBM, lampiran SPP, nota atau faktur dan kwitansi dikirim kepada
Bagian Receiving Room (Bagian pengecekan barang dan dokumen)
dan bagian gidang untuk diperiksa kebenaran barang dan
dokumen-dokumennya, baik volume, kwalitas, jenis barang dan
sebagainya.
d. Dari bagian Receiving. Room/Gudang, dokumen dikirimkan ke
floor/counter (bagian penjualan barang yang mengajukan pesanan
barang). Bagian ini pun melakukan pemeriksaan. Sebelum barang
tersebut dipajangkan. Jika barang sesuai dengan pesanannya maka
dokumen dikembalikan ke Bagian Receiving Room/Gudang.
e. Bagian Receiving Room/Gudang, setelah menerima kembali
dokumen-dokemen dari couter. Selanjutnya dokumen
diadministrasikan dan lampiran (rangkapannya) didistribusikan ke
unit-unit terkait dan dokumen asli diserahkan ke bagian keuangan
untuk diverifikasi perhitungannya.
f. Jika selesai diverifikasi dan data benar adanya, maka seluruh
barang dibayar kecuali jika ada perjanjian lain dalam pembayaran,
misalnya kredit, tempo dalam waktu tertentu atau karena barang
konsinyasi.
g. Selanjutnya copyan dokumen diserahkan ke bagian pembukuen/
akunting untuk dibukukan/dicatat.
2. Unit Penerimaan dan Pemeriksaan Serta yang Digunakan
Untuk mengetahui bagian/unit yang terlibat dalam pemeriksaan dan
penerimaan barang dagangan serta dokumen-dokumen yang digunakan
dalam prosesnya, di bawah ini akan dibahas secara detail.
a. Unit yang Terlibat dalam Penerimaan dan Pemeriksaan
1) Supplier (pemasok), adalah orang atau badan yang kegiatan
usahanya sebagai penjual/pemasok barang dagangan untuk
departement store secara berkala. Biasanya supplier
merupakan mitra usaha tetap dari sebuah departement store.
2) Buyer (Bag. Pembelian) inalah unit yang pekerjaannya
mengadakan, memesan atau membeli barang dagangan yang
dibutuhkan di departement store sampai barang siap untuk
dipejangkan.
3) Receiving room adalah unit atau bagian yang tugasnya
melakukan menerima barang bekerjasama dengan bagian
gudang dan memeriksa kelengkapan serta kebenaran
dokumen barang dagangan yang masuk.
4) Bagian gudang adalah bagian yang tugasnya mengelola
barang di gudang mulai dari menerima sampai menempatkan
barang tersimpan dengan aman.
5) Couter adalah unit yang pekerjaannya menghitung,
menyeleksi serta memajangkan barang di bagian toko dan
ruang pamer.
6) Unit verifikasi/liquiditas ialah unit yang tugasnya memerikasa
kebenaran rincian dan nilai barang yang harus di bayar serta
dokumen-dokumen barang masuk atau dikeluarkan.
7) Floor manager, adalah manajer yang memiliki wewenang
dalam mengelola lantai/bagian dari toko, sehingga keluar
masuk barang dari toko harus melalui manajer ini. Dan
baisanya disebut manajer toko.
8) Penerima/peminta, maksudnya unit yang membutuhkan
barang dagangan dan biasanya mengusulkan kebutuhannya
kepada manajer floor.
Dokumen yang Digunakan
Dokumen-dokumen yang biasa digunakan adalah proses
penerimaan dan pemeriksaan barang dagangan, antara lain:
1) Blanko rencana pengadaan/penambahan barang. Blanko ini
digunakan untuk menyusun rencana pembelian barang dagangan
secara berkala, misalnya rencana mingguan, bulanan atau triwulan.
2) Surat Pesanan Pembelian (SPP). Blanko ini adalah blanko yang
digunakan buyer untuk memesan barang dagangan kepada
supplier, blanko ini diisi berdasarkan rencana pengadaan barang
dagangan.
3) Laporan barang masuk. Yaitu blanko yang digunakan untuk
melaporkan rincian barang-barang dagangan yang dibeli/dipesan
bahwa barang telah diterima.
4) Nota/faktur. Adalah daftar rincian barang dagangan yang dibeli dan
dibuat oleh penjual.
5) Kwitansi. Yaitu bukti pembayaran barang dagangan yang
dibeli/dipesan dan dibuat oleh penjual atas pembayaran yang ia
terima.
6) Blanko Retur Barang (BRB). Yakni blanko yang dibuat jika barang
diterima dalam keadaan baik dan ditindaklanjuti untuk
penempatannya sesuai unit yang membutuhkannya.
7) Blanko Dislokasi Barang (BDB). Yaitu blanko yang digunakan atau
barang yang diterima dalam keadaan baik dan ditindaklanjuti untuk
penempatannya sesuai unit yang membutuhkannya.
B. Mengidentifikasi produk yang dipesan dan dibeli pelanggan
Sebagai penjual kita haruslah mencek ulang kepastian produk yang
dipesan dan dibeli pelanggan dengan cara menanyakan kembali untuk
menanyakan kembali kesesuaian antara formulir pesanan dan produk
yang dimaksud,karena tidak menutup kemungkinan ada kesalahan
penulisan nama barang yang dipesan dengan spesifikasinya, usaha yang
dilakukan penjual untuk mempersamakan atau meneliti dan menetapkan
barang yang diingini pelanggan adalah proses identifikasi. proses
identifikasi barang yang akan dibeli pelanggan ini dapat dilakukan dengan
cara meneliti hal-hal berikut ini:
a. Nama barang yang dipesan pelanggan
b. Mencek spesifikasi barang yang dipesan
c. Mencek jumlah barang yang dipesan
d. Mencek kembali harga satuan barang
e. Mencek kembali jumlah harga dari setiap unit barang yang dipesan
f. Mencek jumlah keseluruhan harga yang harus dibayar oleh
pelanggan
g. Mengkorfirmasikan kebenaran dan kesesuaian barang yang
dipesan kepada pelanggan
h. Memberikan slip faktur penjualan yang diperuntukan bagi pembeli
dan menyimpan yang diperuntukan untuk arsip.
Faktur penjualan dapat dibuat dua atau tiga rangkap untuk pembeli,
untuk penjual, dan untuk arsip.untuk memudahkan dalam pengecekkan
barang pada setiap unit dapat saja kita menggunakan tanda (chek list)
pada masing-masing barang yang sudah dicek atau rinci. Untuk
menyamakan identifikasi barang saat dipesan dan dibeli maka tanda
check list dapat dibuat dua kali. Ini untuk meyakinkan dan menghindari
kesalahan pada produk yang dipesan, selain mengidentifikasi barang
yang dipesan pelanggan kitapun harus melakukan pengidentifikasian
pelayanan yang diberikan pada pembeli yaitu:
a Mengidentifikasi sistem pembayaran yang ini diberikan pada
pelanggan
b Mengidentifikasi sistim pengiriman barang
c Mengidentifikasi pemberian garansi
d Mengidentifikasi kerusakkan dan kecacatan barang yang dibeli
pelanggan
e Mengidentifikasi perhitungan jumlah uang yang harus dibayar
pelanggan, bila terjadi kesalahanperhitungan.
C Bahasa yang baik dan benar dalam melakukan konfirmasi kepada Pelanggan
Teknik di dalam menghadapi pembeli, dimulai dengan
menyampaikan data-data lebih lanjut,setelah diperoleh keterangan
tentang keinginan dan kebutuhan para pembeli, terhadap barang-barang
dan jasa. Pendekatan terhadap para pembeli dengan penuh rasa
persahabatan adalah merupakan salh satu teknik di dalam menghadapiu
pembeli.
Sebagai contoh teknik menghadapi pembeli yaitu dengan
mengucapkan kata-kata seperti “selamat pagi, selamat siang, selamat
sore, selamat malam”. Penyampaian salam tersebut adalah merupakan
pertama kali dalam menghadapai para pembeli. Dapat dikatakan bahwa
dalam menghadapi para pembeli, seorang penjual dapat menerapkan
berbagai macam teknik.
Sebenarnya teknik dalam menghadapi pembeli itu adalah harus
“menjual kesan” kepada para pembeli atau para pelanggan. Maksudnya
berikan kesan pertama yang baik kepada calon pembeli. Kesan penjual
dapat ditimbulkan lewat pakaian, make up dan keramahannya.
Dalam menghadapi pembeli “suara penjual” sangat mempengaruhi
dan mempunyai daya tarik tersendiri. Berbicaralah dengan suara yang
jelas dan tidak tergesa-gesa. Selain suara suara yang lembut dan enak
didengar, kemampuan menggunakan bahasa tidak kalah pentingnya.
Maka dari itu bahasa adalah merupakan teknik yang paling tangguh di
dalam menhadapi pembeli.
Seorang penjual diharapkan mempelajari ilmu jiwa, karena tanpa
pengetahuan ini sama saja seperti petani menanam padi tanpa diberi
pupuk. Jika ingin menghadapi pembeli dengan baik, maka pelajarilah ilmu
jiwa. Coba pahami kata-kata ini “pekerjaan seorang penjual lebih sukar
bila dibandingkan dengan pekerjaan pegawai kantor”.
Teknik untuk menghadapi para pembeli harus berpedoman pada
keinginan dan kebutuhan terhadap barang-barang dan jasa. Oleh karena
itu, teknik untuk menghadapinya juga harus berbeda-beda pula, karena
keinginan dan kebutuhan pembeli pun tidak sama. Untuk meyakinkan
para pembeli agar ia mau membeli barang tak dipisahkan dari teknik
menawarkan. Di sini seorang penjual harus benar-benar mengenal
barang yang dijual serta mempunyai kemampuan untuk menghadapi para
pembeli.
Teknik dalam menghadapi pembeli adalah harus dapt menjelaskan
apa adanya dan jangan berlebih-lebihan. Teknik lain untuk menghadapi
para pembeli adalah dengan mengadakan demonstrasi suatu barang.
Kunci utama di dalam melaksanakan teknik menghadapi pembeli adalah
keterampilan menjual, antara lain kebijaksanaan, tidak mudah putus asa,
penuh bersahabat, sopan santun, memperhatikan keinginan dan
kebutuhan para pembeli.
Teknik di dalam menghadapi parta pembeli yang jitu adalah
mengucapkan salam yang menyenangkan. Teknik lain dalam
menghadapi pembeli adalah memberikan pertanyaan dan meminta
nasihat atau pendapatnya.
Dari uraian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa teknik di
dalam menghadapi pembeli, diantaranya:
1. mencari data-data tentang keinginan dan kebutuhan
2. penuh persahabatan dengan pembeli
3 mengucapkan salam
4. mengenal barang-barang
5. menjelaskan barang apa adanya
6 mendemonstrasikan barang
7 sopan santun dan ramah tamah
1. Cara mempengaruhi pembeli
Cara mempengaruhi pembeli agar tertarik terhadap produk yang
kita tawarkan haruslah dapat pembeli simpatidahulu, kita tidak mungkin
langsung dapat mengadakan transaksipenjualan, DR Dale Carnegie
dalam bukunya” Cara mempengaruhi kawan dan mempengaruhi orang
lain (How to win friends and influence people) menytakan ada dua belas
cara untuk mempengaruhi orang lain ,termasuk pembeli, yaitu:
a. Salah satu cara untuk memenangkan perdebatan adalah ,dengan
cara tidak berdebat, artinya jangan mendebat pendapat orang lain
karena itu hanya membuat orang tersinggung.
b. Hormati pendapat orang lain jangan sekali kali menyatakan bahwa
pendapatnya itu salah.
c. Jika anda merasa salah cepat cepat minta maaf dengan tulus
d. Mulailah pembicaraan dengan sikap menghargai ,ramah dan sopan
e. Cobalah merubah orang agar termotivasi dengan cara
mendengarkan pendapatnya
f. Biarkan orang yang anda hadapi yang banyak bicara
g. Biarkan orang mengira bahwa pendapatnya tersebut memang
pendapatnya, jangan menyalahkan
h. Cobalah melihat sesuatu dari kacamata orang lain
i. Bersikaplah simpati terhadap pendapat orang
j. Sentuhlah perasaan orang lain yang baik baik saja
k. Jelaskan pendapat anda sedemikian rupa ,sehingga orang lain
mempercayainya
l. Memberikan perhatian yang tulus dan sungguh sungguh terhadap
calon pembeli
Dengan cara melakukan hal hal seperti yang dikemukakan diatas
,maka calon pembeli tidak merasa dipaksa untuk membeli dan menggap
penjual bukan sebagai penjual ,tetapi sebagai sahabat yang memahami
masalah yang dihadapinya,bila proses penjualan dilakukan seperti hal
tersebut diatas pembeli marasa membeli produk yang ditawarkaa
pramuniaga/tenaga penjual merupakan keputusannya yang
tepat,sehinggapembeli merasa puas
Seorang pramuniaga /tenaga penjualan mempunyai tugas pokok
yaitu ;
a Memberikan kepuasan kepada pelanggannya ( agent of service)
b. Memberikan hasil yang memuaskan bagi perusahaannya ( agent of
sales )
2 Hal hal yang harus dimiliki seorang pramuniag /tenaga penjual
a Memiliki pengetahuan yang cukup tentang
• Perusahaan dimana dia bekerja,latar belakang segala macam
produser dan peraturan peraturan
Yang diberlakukan baik menyangkut karyawan, barang maupun
konsumen.
• Barang barang yang dijual,misalnya entang merk, kemasan asal
pabrik dan lain lain
• Konsumen yang akan dilayani ,baik barang yang dibutuhkan
kebiasaannya, dan tingkah lakunya
b. Memiliki sikap yang baik, dan positif tentang ;
• Dirinya sendiri,artinya yakin akan pengetahuannya akan
barang barang yang dijualnya, dan yakin akan
kemampuannyauntuk dapat melayani segala jenis macam
pelanggan
• Yakin akan pengetahuan nya tentang sistim dan prosedur
yang berlaku (Standard Oprasional Prosedure/SOP)
c Memiliki ketrampilan yang cukup tentang:
• Pembuatan administrasi penjualan yang baik
• Cara melakukan transaksi penjualan
• Cara melakukan pelayanan yang memuaskan bagi
pelanggannya
3. Cara Mengendalikan Keberatan Pembeli
Keberatan pembeli terhadap pembelian barang, dapat menimbulkan
suatu masalah di dalam penjualan. Dalam masalah ini ada kemungkinan
terjadi ketidakpuasan atau ketidaksesuaian paham antara pembeli dan
penjual. Akan tetapi keberatan tersebut, harus ditanggapi dengan penuh
kebijakan, karena jika tidak ditanggapi dengan baik, maka para pembeli
barangnya.
Bilamana melihat ada tanda-tanda keberatan pembeli terhadap
barang-barang yangb dibelinya, seorang penjual harus dapat menguasai
diri. Di sini seorang penjual jangan emosi dan jangan memperlihatkan
ketidaksenangannya. Di dalam menghadapi dan mengatasi keberatan
pembeli seorang penjual, harus mengajak calon pembeli berbicara.
Kemudian dengarkan segala keberatan dan keluhannya dengan senang,
lalu ajukan beberapa pertanyaan, kemudian pengaruhi dengan anjuran.
Beberapa cara praktis mengatasi atau mengendalokan keberatan
pembelinya itu:
1. Penjual harus mengetahui lebih dahulu apa keberatanya itu.
1. Dengarkan dengan baik keberatan tadi, jangan memotong
pembicaraannya.
2. Ulangi segala keberatan calon pembeli dengan bahasa penjual
sendiri.
3. Usahakan agar calon pembeli mengetahui akan keberatan penjual.
4. Kemudian jawablah segala keberatan tersebut tanpa berbantah
5. Jika calon pembeli mengajukan keberatan yang bersifat umum,
jawablah dengan menunjukan ciri-ciri khusus dari barang yang
bersangkutan.
6. Jangan menganggap keberatan calon pembeli itru salah.
4. Cara menjual yang Efektif dan Efisien
Herbert N. Casson, pernah berkata: “Janganlah penjualan barangbarangmu
ditujukan hanya kepada orang yang membutuhkan saja. Juga
janganlah hanya ditujukan kepada orang yang tak mungkin membeli,
tetapi tujukanlah penjualan barang-barangmu itu kepada tiap-tiap orang
yang mungkin membeli”.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa penjualan
barang-barang harus ditujukan kepada setiap orang yang mungkin mau
membeli. Jadi janganlah ditujukan atau ditawarkan kepada orang-orang
yang tidak mau membeli, hanyalah sia-sia saja.
Pada umumnya orang mau membeli barang-barang itu yang praktis,
singkat, sesuai dengan kebutuhannya, serta mencapai kepuasan. Cara
membeli ini adalah sangat efektif dan efisien. Cara membeli yang efektif
dan efisien adalah sebagai berikut:
1. melihat contoh barang
2. mendengar dari kawan-kawan atau iklan
3. tertarik terhadap barang sesuai dengan keinginan
4. mengambil keputusan untuk membeli sesuai dengan kebutuhannya
5. merasa puas dengan apa yang dibelinya
Di dalam cara membeli yang efektif dan efisien itu, setiap pembeli
sebaiknya berlangsung di dalam keadaan saling pengertian antara
pembeli dan penjual, serta sikap saling memberi tanggapan. Cara
membeli yang efektif dan efisien, seorang pembeli harus menyesuaikan
diri dan selalu bersahabat dengan seorang penjual.
Agar lebih jelas cara membeli barang yang efektif dan efisien itu
adalah yang berdayaguna dan berhasilguna dan hasilnya adalah rasa
kepuasan.
Adapun proses atau prinsip membeli yang efektif dan efisien itu,
diantaranya:
1. memilih barang yang disenangi dan dibutuhkan
2. berbicara dan menanyakan kepada penjual tentang barang yang
dibutuhkan
3. menyesuiakan situasi dengan keuangan yang ada
4. menghargai kepada penjual yang sedang menjelaskan akan
manfaat barang.
5. menanggapi setiap reaksi, saran, usul dari penjual
6. terjadi transaksi dengan rasa puas memiliki barang
Bagan 1, Proses Pembelian
Dari gambar di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa cara
membeli efekyif dan efisien itu adalah membeli barang dengan hasil
berdayaguna dan berhasiguna, sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
konsumen. Cara membeli yang efektif dan efisien yang baik adalah yang
dapat merubah tingkah laku konsumen.
1. adanya kesadaran pembeli akan adanya manfaat barang
2. adanya minat untuk membeli barang yang diinginkan
3. adanya evaluasi pembeli terhadap barang yang akan dibelinya
4. adanya percobaan pembeli terhadap barang yang akan dibeli
5. adanya keputusan untuk membeli barang
6. adanya konfirmasi tentang barang yang sudah dibeli
5. Keterampilan Penutupan Penjualan
Penjualan adalah suatu proses kegiatan penyerahan barang atau
jasa berdasarkan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak yang
terkait di dalam kegiatan itu.
Oleh orang yang menyerhkan barang atau jasa, yaitu penjual, akan
menerima sejumlah unag dari pembeli yang nilainya sesuai dengan harga
barang/jasa. Bentuk penyerahan barang/jasa tersebut dapat dilakukan
sepenuhnya dengan cara pemindahan pisik ataupun hanya pemindahan
hak saja.
Untuk mendorong terjadinya suatu penjualan, seorang penjual
harus mengemukankan baberapa hal mengenai barang, diantaranya
yaitu:
1. Penjelasan mengenai harga barang yang memadai untuk pemilikan
barang yang ditawarkan.
2. Faedah/kegunaan barang.
3. Kekhususan/keistimewaan barang.
4. Keuntungan tertentu yang mungkin timbul dan diperoleh pembeli
dari pemilikan barang itu..
Hal tersebut di atas sangat perlu untuk dikemukakan dalam rangka
mengusahakan kepuasan pembeli, sehingga penjualan yang dilakukan itu
dapat memberikan kepuasan maksimal secara timbal balik diantara
penjual dan pembeli. Satu hal yang perlu diingat, bahwa kepuasan
pembeli biasanya berdampak positif bagi penjual. Dampak positif itu ialah
tumbuhnya kepercayaan dari pembeli kepada penjual, sehingga
daripadanya penjual dapat mengharapkan kesinambungan/kontinuitas
penjualannya.Untuk menuju ke arah penutupan penjualan, seorang
penjual harus mengetahui benar bahwa proses terjadinya penjualan
diawali dengan bagaimana seseorang penjual dapat mempengaruhi calon
pembeli agar mereka dapat menyadari, tertarik, menilai, mencoba atau
menerima sesuatu yang ditawarkan, sehingga mereka memutuskan untuk
membeli.
Bagan 2, Proses Terjadinya Penjualan
Dalam suatu proses seperti di atas, mungkin saja seorang calon
pembeli terlebih dahulu bertindak kritis, seperti mencela atau
menyampaikan beberapa keberatan terhadap sesuatu yang ditawarkan
sebelum dirinya menerima. Situasi seperti ini perlu dijernihkan oleh
penjual dengan cara yang luwes, usahakan tidak mendebat, kemudian
Menyadari Tertarik Menilai Menerima Membeli
Mencoba
berikan penjelasan yang lebih dari sebelumnya tanpa menyinggung
perasaannya.
6. Cara-cara Menutup Penjualan dengan Baik
Di dalam tahap ini, seorang penjual dituntut untuk bertindak hati-hati
dan harus menghargai para pembeli. Seorang penjual hendaknya
memperhatikan persetujuan pembelian, penyerahan dan penerimaan
uangnya dari sebuah pembeli. Agar lebih jelas, coba perhatikan dan
pelajari proses dalam menutup penjualan di bawah ini.
a. mula-mula mencari calon pembeli
b. mempelajari kebiasaan-kebiasaan cara membeli barang
c. melayani pertanyaan atau menghadapi adanya keberatan dari
pembelian
d. melaksanakan demonstrasi dan menjelaskan manfaat barang
e. penyelesaian transaksi
f. mengucapkan kata-kata penutup
Latihan
Buatlah kesimpulan tentang kegiatan komunikasi yang efektif !
Selengkapnya : Penjualan Daftar ISI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar