KALAU SUDAH BEGINI MAU BAGAIMANA?
Siang itu diruang high care unit saya melakukan visite seorang Bapak usia 46 th, beliau dirawat dengan Serangan Jantung Akut. Ini adalah serangan jantung keduanya dalam 3 bulan terakhir. Pada saat kontrol terakhir beliau mengeluh dada nya kembali terasa sakit seperti pada saat serangan jantung pertama kali.. proses pengobatannya sudah sesuai standar, beliau pun rutin mengkonsumsi obat obatan, pantangan pun sudah berusaha dihindari..
Kecuali satu kebiasaan yang sudah puluhan tahun dia lakukan yaitu.. merokok
Menurut sang Istri suaminya masih saja merokok walau sudah terkena serangan jantung, bahkan dari hari pertama keluar dari RS.
Setelah selesai memeriksa beliau dan menulis status. Nampak 2 orang anak gadis nya yang masih berpakaian sekolah datang keruangannya, anak paling besar nampak bersandar disamping tempat tidur Ayahnya, bicara 1 dan 2 kata saja kpd sang ayah krn takut membuat ayahnya kecapean krn memang dilarang banyak bicara. Anak keduanya pun hanya duduk diam disampingnya.. Istri Bapak tersebut yang sudah dari kemaren menemani di RS izin pamit utk pulang sebentar mengurus keperluan dirumah sambil menggandeng anaknya yg paling kecil,tampak guratan lelah dan lunglai dari wajahnya..
Kalau sudah begini mau Bagaimana?
Perusahaan rokok yg dibela mati matian dan sudah dibuatnya semakin kaya selama puluhan tahun pun tidak akan peduli kepada keluarganya, label "MEROKOK MEMBUNUHMU" yg mereka tempel dikemasan sudah cukup untuk menjadi alasan Pengusaha Rokok untuk TIDAK bertanggung jawab terhadap dampak dari jualan mereka.
Kehidupan keluarga kecil sederhana itu berhenti sejenak, sang Ayah tumpuan keluarga, seorang pekerja keras.. kuli bangunan saat ini terbaring tak berdaya..
----
Menghentikan kebiasaan merokok bagian dari strategi pencegahan serangan jantung
Menghentikan kebiasaan merokok (bukan mengurangi) sudah merupakan bagian dari strategi pencegahan primer dan sekunder dari serangan jantung. Beberapa studi sendiri sudah membuktikan bahwa dibandingkan dengan pasien yang tetap merokok, pasien yang bisa mengurangi 5 batang rokok perharinya dapat menurunkan resiko kematian sebesar 18% paska serangan jantung pertama dan penghentian secara total, tentu lebih meningkatkan lagi angka harapan hidup dibandingkan pasien yang masih saja merokok
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0735109709032379
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. [Al Baqarah ; 195]”
----
Alhamdulillah hari ini sang Bapak sudah mengalami perbaikan, InsyaAllah besok direncanakan untuk rawat jalan untuk selanjutnya direncanakan menjalani kateterisasi jantung.
Konstributor
Dari Salah satu Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Muslim di Indonesia
-----------
Saudara kami yang masih merokok, apakah harus seperti diatas dl agar anda bisa berhenti merokok?
Sudah Paham kenapa kami mengingatkan bahaya rokok? Tak lain dan tak bukan karena kami sudah melihat dampak rokok yang anda tidak pernah lihat dan saksikan sendiri.
Ingatlah, Ketika anda sakit tidak hanya anda akan tetapi juga orang orang tercinta sekitar anda ikut merasakan sakit yang anda alami.
Bukan pengusaha rokok ataupun teman sesama perokok.
Ig, Telegram, Fp
Dokter Indonesia Bertauhid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar