BUATAN MANUSIA TAK PERNAH FINAL & SEMPURNA
(c) Fahmi Amhar
Ketika sebuah UU diketok oleh Dewan para manusia,
Maka itu bukan akhir dari mereka yang berpendapat berbeda.
Yang penting ketika UU itu berlaku, orang tidak melanggarnya.
Tetapi orang-orang boleh saja tetap mendiskusikannya.
Bahkan pergi ke Mahkamah Konstitusi untuk menggugatnya.
Karena politik adalah soal siapa yang berkuasa.
Sedangkan hukum adalah soal hati nurani dan logika.
Ini bukan soal "move on" atau "berpikir yang lebih dewasa",
Ini semut Ibrahim yang biar hanya setetes, air tetap dibawanya,
Semut tak akan mampu memadamkan api yang menyala-nyala,
tetapi biarlah Tuhan dan dunia tahu, dia berpihak kemana?
Kekuasaan tanpa kritik itu seperti mobil yang dicopot remnya.
Lantas kekuasaan yang mengkriminalkan kritik itu bagaimana?
Generalisasi, bahwa kritik dan kekerasan itu di jalur yang sama.
Tidak terbayangkan, kekuasaan itu akan berakhir seperti apa?
#puisiFahmiAmhar
(c) Fahmi Amhar
Ketika sebuah UU diketok oleh Dewan para manusia,
Maka itu bukan akhir dari mereka yang berpendapat berbeda.
Yang penting ketika UU itu berlaku, orang tidak melanggarnya.
Tetapi orang-orang boleh saja tetap mendiskusikannya.
Bahkan pergi ke Mahkamah Konstitusi untuk menggugatnya.
Karena politik adalah soal siapa yang berkuasa.
Sedangkan hukum adalah soal hati nurani dan logika.
Ini bukan soal "move on" atau "berpikir yang lebih dewasa",
Ini semut Ibrahim yang biar hanya setetes, air tetap dibawanya,
Semut tak akan mampu memadamkan api yang menyala-nyala,
tetapi biarlah Tuhan dan dunia tahu, dia berpihak kemana?
Kekuasaan tanpa kritik itu seperti mobil yang dicopot remnya.
Lantas kekuasaan yang mengkriminalkan kritik itu bagaimana?
Generalisasi, bahwa kritik dan kekerasan itu di jalur yang sama.
Tidak terbayangkan, kekuasaan itu akan berakhir seperti apa?
#puisiFahmiAmhar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar