Andi Muhammad Wardy Samad:
Pesan Menyambut Ramadhan (29 Jumadil Awal 1438H)
By: Prof. Veni Hadju
BUNGA KEHIDUPAN
Dalam Al-Qur'an, Allah meminta Rasulullah-Nya utk tidak tertarik dengan bunga kehidupan yang diberikan kepada sekelompok orang. Para ulama mengatakan bahwa bunga kehidupan ini adalah berbagai kesenangan yang diberikan kepada mereka di muka bumi ini. Mereka menikmatinya dengan sesuka hatinya. Orang muslim diminta Allah untuk memakmurkan bumi ini dengan membagi berbagai kelebihan yang mereka peroleh kepada orang lain dan dilarang mencintai dunia ini karena akhirat lebih utama dibandingkan dunia ini.
Seringkali kita mendengar cerita seseorang tentang berbagai nikmat yang dia peroleh. Kadang cerita tentang orang lain yang sangat seru dengan berbagai kesenangan yang mereka nikmati. Seolah-olah dia telah mendapatkan segala-galanya. Bagi yang tidak beriman merasa iri dengan berbagai kelebihan itu padahal itu tidak ada artinya dibanding dengan jaminan Allah akan kebahagiaan orang-orang beriman. Dunia ini memang harus dinikmati tapi harus diingat bukan itu tujuan kita.
Allah berulang kali mengingatkan manusia dengan bunga kehidupan ini apakah itu harta, anak, wanita, atau jabatan. Sangat prihatin kita melihat orang yang begitu gigih memperjuangkan dunia ini apalagi di saat usianya sudah tidak muda lagi. Mereka tertipu dengan kesenangan dunia yang sementara ini dan hanya sedikit mengingat akhirat.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Walaa tamuddata 'ainaika ilaa maa matta`naa bihii azwaajam minhum dzahratal hayaati dunyaa, linaftinahum fiih, warizqu rabbika khairuwwa abqaa. (QS Taahaa 20:131). Artinya: Dan janganlah engkau tunjukkan pandangan matamu kepada kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka (sebagai) bunga kehidupan dunia, agar kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.
JANGANLAH TERTARIK DENGAN BUNGA KEHIDUPAN YANG DIPAMERKAN SAUDARAMU.
Pesan Menyambut Ramadhan (29 Jumadil Awal 1438H)
By: Prof. Veni Hadju
BUNGA KEHIDUPAN
Dalam Al-Qur'an, Allah meminta Rasulullah-Nya utk tidak tertarik dengan bunga kehidupan yang diberikan kepada sekelompok orang. Para ulama mengatakan bahwa bunga kehidupan ini adalah berbagai kesenangan yang diberikan kepada mereka di muka bumi ini. Mereka menikmatinya dengan sesuka hatinya. Orang muslim diminta Allah untuk memakmurkan bumi ini dengan membagi berbagai kelebihan yang mereka peroleh kepada orang lain dan dilarang mencintai dunia ini karena akhirat lebih utama dibandingkan dunia ini.
Seringkali kita mendengar cerita seseorang tentang berbagai nikmat yang dia peroleh. Kadang cerita tentang orang lain yang sangat seru dengan berbagai kesenangan yang mereka nikmati. Seolah-olah dia telah mendapatkan segala-galanya. Bagi yang tidak beriman merasa iri dengan berbagai kelebihan itu padahal itu tidak ada artinya dibanding dengan jaminan Allah akan kebahagiaan orang-orang beriman. Dunia ini memang harus dinikmati tapi harus diingat bukan itu tujuan kita.
Allah berulang kali mengingatkan manusia dengan bunga kehidupan ini apakah itu harta, anak, wanita, atau jabatan. Sangat prihatin kita melihat orang yang begitu gigih memperjuangkan dunia ini apalagi di saat usianya sudah tidak muda lagi. Mereka tertipu dengan kesenangan dunia yang sementara ini dan hanya sedikit mengingat akhirat.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Walaa tamuddata 'ainaika ilaa maa matta`naa bihii azwaajam minhum dzahratal hayaati dunyaa, linaftinahum fiih, warizqu rabbika khairuwwa abqaa. (QS Taahaa 20:131). Artinya: Dan janganlah engkau tunjukkan pandangan matamu kepada kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka (sebagai) bunga kehidupan dunia, agar kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.
JANGANLAH TERTARIK DENGAN BUNGA KEHIDUPAN YANG DIPAMERKAN SAUDARAMU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar