Makna Hijrah
Hijrah secara bahasa berasal dari kata hajara yang berarti berpindah dari suatu tempat ke tempat lain, dari suatu keadaan ke keadaan yang lain (Lisân al-‘Arab, V/250; Al-Qâmûs al-Muhîth, I/637). Para fukaha lalu mendefinisikan hijrah sebagai: keluar dari darul kufur menuju Darul Islam (An-Nabhani, Asy-Syakhsiyyah al-Islâmiyyah, II/276). Darul Islam adalah suatu wilayah (negara) yang menerapkan syariah Islam secara total dalam segala aspek kehidupan dan keamanannya secara penuh berada di tangan kaum Muslim. Sebaliknya, darul kufur adalah wilayah (negara) yang tidak menerapkan syariah Islam dan keamanannya tidak di tangan kaum Muslim sekalipun mayoritas penduduknya beragama Islam. Definisi hijrah semacam ini diambil dari fakta hijrah Nabi saw. sendiri dari Makkah (yang saat itu merupakan darul kufur) ke Madinah (yang kemudian menjadi Darul Islam). Karena itu para fukaha biasa menggunakan istilah Darul Islam dan darul kufur. Frasa Darul Islam, misalnya, terdapat dalam kitab-kitab fikih Syafiiyah seperti: Rawdhah ath-Thâlibîn (I/129), Al-Umm (III/30), I‘ânah ath-Thâlibîn (IV/233), Fath al-Wahhâb (I/112), dll.
HIJRAH, SAATNYA BERUBAH!
Tak terasa, kita akan kembali bertemu dengan awal tahun baru hijrah. Kali ini kita akan memasuki tahun 1438 Hijrah. Sayang, pergantian tahun hijrah ini masih diiringi dengan keprihatinan kita atas sejumlah kondisi buruk yang menimpa umat Islam dalam segala aspek kehidupannya. Pergantian tahun hijrah, yang akhir-akhir ini selalu diperingati oleh sebagian kaum Muslim, justru sama sekali jauh dari esensi (hakikat)-nya, yakni perubahan! Ya, esensi hijrah adalah perubahan; dari kejahilian menuju cahaya Islam; dari kekufuran dan kemusyrikan menuju tauhid dan keimanan; dari darul kufur ke Darul Islam; dari tatanan kehidupan yang rusak dan bobrok ke tatanan kehidupan yang baik dan diliputi keberkahan.
Karena itu tentu penting bagi umat Islam untuk kembali merenungkan hakikat hijrah yang esensinya adalah perubahan.
Makna Hijrah
Masyarakat Pasca Hijrah dan Masyarakat Pasca Hijrah
Jahiliah Modern
Perubahan Menuju Khilafah
Latihan Soal IPA SD untuk menghadapi ujian
Kerjakanlah di buku tugasmu!
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!
1. Di bawah ini merupakan organ pernapasan manusia, kecuali ....
a. hidung
b. jantung
c. tenggorokan
d. paru-paru
2. Tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru-paru adalah ....
a. bronkus
b. alveolus
c. tenggorokan
d. trakea
3. Rambut-rambut hidung berguna untuk ....
a. menangkal bibit penyakit
b. mengatur suhu udara
c. menyaring debu dari udara
d. menyaring air di waktu pagi
4. Gas sisa pembakaran dalam tubuh manusia sebagai hasil proses pernapasan adalah ....
a. oksigen
b. nitrogen
c. karbon dioksida
d. karbon monoksida
5. Keadaan otot-otot interkostal dan diafragma saat kamu menghirup napas adalah ....
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!
1. Di bawah ini merupakan organ pernapasan manusia, kecuali ....
a. hidung
b. jantung
c. tenggorokan
d. paru-paru
2. Tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru-paru adalah ....
a. bronkus
b. alveolus
c. tenggorokan
d. trakea
3. Rambut-rambut hidung berguna untuk ....
a. menangkal bibit penyakit
b. mengatur suhu udara
c. menyaring debu dari udara
d. menyaring air di waktu pagi
4. Gas sisa pembakaran dalam tubuh manusia sebagai hasil proses pernapasan adalah ....
a. oksigen
b. nitrogen
c. karbon dioksida
d. karbon monoksida
5. Keadaan otot-otot interkostal dan diafragma saat kamu menghirup napas adalah ....
Labels:
Bank Soal,
IPA,
Latihan Soal,
SD
Praktek Tata Panggung
Praktek Tata Panggung
Praktek tata panggung dimulai sejak menerima naskah lakon yang hendak dipentaskan. Tidak bisa seorang penata panggung hanya bekerja berdasarkan pesanan seorang sutradara untuk membut set tertentu tanpa membaca naskah lakon terlebih dahulu. Penata panggung bukanlah seorang pekerja yang hanya menjalankan perintah dari sang sutradara atau penata artistik (sutradara artistik). Ia harus mampu mengembangkan imajinasinya dan mewujudkannya dalam karya tata panggung.
Mempelajari Naskah
Seperti yang telah diuraikan di atas, tugas penata panggung dimulai sejak ia menerima naskah lakon yang akan dimainkan. Seluruh imajinasi ruang atau tempat berlangsungnya cerita dapat dipelajari melalui naskah lakon. Tugas penata panggung pada tahap ini adalah menemukan detil lokasi kejadian pada setiap adegan dalam cerita. Semuanya ditulis dengan lengkap dan didata.
- Lokasi kejadian (menunjukkan tempat berlangsungnya cerita)
- Waktu kejadian (menunjukkan tahun, dekade, atau era kejadian)
- Bentuk atau struktur bangunan sesuai dengan lokasi dan waktu
- Model atau gaya perabot sesuai dengan lokasi dan waktu
- Lingkungan tempat kejadian (suasana lingkungan yang mendukung)
- Peralatan apa saja yang diperlukan (piranti tangan untuk para pemain seperti; tongkat, senjata, dan lain sebagainya) - Perpindahan lokasi kejadian dari babak atau adegan satu ke adegan lain
- Suasana yang dikehendaki pada setiap adegan
Semua data tersebut digunakan untuk pedoman pembuatan set. Perkiaraan gambaran lengkap set sudah bisa didapatkan melalui datadata tersebut. Selanjutnya, penata panggung bisa membuat sketsa tata panggung berdasar data tersebut. Sketsa ini masih berupa gambaran kasar yang membutuhkan penyesuaian dengan konsep tata artistik secara menyeluruh. Misalnya, lokasi kejadian adalah di sebuah ruang tamu dalam rumah sederhana di pedesaan. Penata panggung kemudian secara bebas membuat sketsa ruang tersebut.
Diskusi Dengan Sutradara dalam Tata Panggung
Menghadiri Latihan
Setelah menentukan gambar tata panggung, maka trugas penata panggung adalah menghadiri latihan. Tata panggung tidak hanya berkaitan dengan keindahan set dekor tetapi juga berkaitan dengan lalu lintas pemain di atas panggung. Tata panggung yang baik tidak ada gunanya jika tidak dapat menyediakan ruang bermain yang leluasa bagi
para aktor. Pertimbangan area permainan sangatlah penting.
Bagaimanapun juga tata panggung tidaklah dapat bergerak atau
hidup sebagaimana aktor. Oleh karena itu, ruang yang disediakan untuk
para aktor dapat menghidupkan gambaran tata panggung yang telah
dibuat. Untuk mengetahui detil gerak-gerik aktor di atas pentas maka
jalan yang terbaik adalah menghadiri latihan. Semakin sering menghadiri
latihan, penata panggung akan semakin tahu ruang yang dibutuhkan oleh
aktor untuk bergerak. Dengan demikian ia dapat memperkirakan volume
set dekor yang akan dibuat.
Mempelajari Panggung dalam Praktek Tata Panggung
Membuat Gambar Rancangan Tata Panggung
Penyesuaian Akhir
Seperti yang telah disebutkan di atas. Setelah mendapatkan
penyesuaian dari tim artistik tahap berikutnya adalah membuat gambar
rancangan final sesuai kesepakatan. Untuk memberikan kejelasan baik
bagi sutradara, pemain, dan tim artistik lain, gambar rancangan ini dibuat
dari berbagai macam sudut. Minimal tiga sudut yaitu tampak depan,
sudut kiri atas, dan sudut kanan atas. Jika ada dekor khusus maka harus
dibuatkan gambar detil secara khusus. Di bawah ini adalah serangkaian
gambar rancangan final hasil penyesuaian akhir yang dilihat dari tiga
sudut, yaitu tampak depan atas, kiri atas, dan kanan atas.
Membuat Maket
Tahap akhir sebelum proses pengerjaan tata panggung adalah
membuat maket atau replika tata panggung. Langkah ini bukanlah suatu
keharusan dalam proses penataan panggung, tetapi maket akan
memberikan gambaran nyata tata panggung yang akan dikerjakan. Kru
tata panggung menggunakan maket sebagai dasar kerja visualisasi tata panggung yang sesungguhnya. Berdasar maket ini pula, sutradara dapat
memberikan arahan blocking langsung secara konkrit kepada aktor.
Pergantian atau perpindahan perabot kecil yang ada dalam tata
panggung juga dapat dijelaskan dengan baik melalui maket. Intinya,
dengan adanya maket maka pemain akan mendapatkan gambaran
sejelas-jelasnya tata panggung yang disediakan.
Pengerjaan Praktek Tata Panggung
Selengkapnya tentang TATA PANGGUNG untuk Pementasan / Teater
Praktek tata panggung dimulai sejak menerima naskah lakon yang hendak dipentaskan. Tidak bisa seorang penata panggung hanya bekerja berdasarkan pesanan seorang sutradara untuk membut set tertentu tanpa membaca naskah lakon terlebih dahulu. Penata panggung bukanlah seorang pekerja yang hanya menjalankan perintah dari sang sutradara atau penata artistik (sutradara artistik). Ia harus mampu mengembangkan imajinasinya dan mewujudkannya dalam karya tata panggung.
Mempelajari Naskah
Seperti yang telah diuraikan di atas, tugas penata panggung dimulai sejak ia menerima naskah lakon yang akan dimainkan. Seluruh imajinasi ruang atau tempat berlangsungnya cerita dapat dipelajari melalui naskah lakon. Tugas penata panggung pada tahap ini adalah menemukan detil lokasi kejadian pada setiap adegan dalam cerita. Semuanya ditulis dengan lengkap dan didata.
- Lokasi kejadian (menunjukkan tempat berlangsungnya cerita)
- Waktu kejadian (menunjukkan tahun, dekade, atau era kejadian)
- Bentuk atau struktur bangunan sesuai dengan lokasi dan waktu
- Model atau gaya perabot sesuai dengan lokasi dan waktu
- Lingkungan tempat kejadian (suasana lingkungan yang mendukung)
- Peralatan apa saja yang diperlukan (piranti tangan untuk para pemain seperti; tongkat, senjata, dan lain sebagainya) - Perpindahan lokasi kejadian dari babak atau adegan satu ke adegan lain
- Suasana yang dikehendaki pada setiap adegan
Semua data tersebut digunakan untuk pedoman pembuatan set. Perkiaraan gambaran lengkap set sudah bisa didapatkan melalui datadata tersebut. Selanjutnya, penata panggung bisa membuat sketsa tata panggung berdasar data tersebut. Sketsa ini masih berupa gambaran kasar yang membutuhkan penyesuaian dengan konsep tata artistik secara menyeluruh. Misalnya, lokasi kejadian adalah di sebuah ruang tamu dalam rumah sederhana di pedesaan. Penata panggung kemudian secara bebas membuat sketsa ruang tersebut.
Diskusi Dengan Sutradara dalam Tata Panggung
Menghadiri Latihan
Setelah menentukan gambar tata panggung, maka trugas penata panggung adalah menghadiri latihan. Tata panggung tidak hanya berkaitan dengan keindahan set dekor tetapi juga berkaitan dengan lalu lintas pemain di atas panggung. Tata panggung yang baik tidak ada gunanya jika tidak dapat menyediakan ruang bermain yang leluasa bagi
para aktor. Pertimbangan area permainan sangatlah penting.
Bagaimanapun juga tata panggung tidaklah dapat bergerak atau
hidup sebagaimana aktor. Oleh karena itu, ruang yang disediakan untuk
para aktor dapat menghidupkan gambaran tata panggung yang telah
dibuat. Untuk mengetahui detil gerak-gerik aktor di atas pentas maka
jalan yang terbaik adalah menghadiri latihan. Semakin sering menghadiri
latihan, penata panggung akan semakin tahu ruang yang dibutuhkan oleh
aktor untuk bergerak. Dengan demikian ia dapat memperkirakan volume
set dekor yang akan dibuat.
Mempelajari Panggung dalam Praktek Tata Panggung
Membuat Gambar Rancangan Tata Panggung
Penyesuaian Akhir
Seperti yang telah disebutkan di atas. Setelah mendapatkan
penyesuaian dari tim artistik tahap berikutnya adalah membuat gambar
rancangan final sesuai kesepakatan. Untuk memberikan kejelasan baik
bagi sutradara, pemain, dan tim artistik lain, gambar rancangan ini dibuat
dari berbagai macam sudut. Minimal tiga sudut yaitu tampak depan,
sudut kiri atas, dan sudut kanan atas. Jika ada dekor khusus maka harus
dibuatkan gambar detil secara khusus. Di bawah ini adalah serangkaian
gambar rancangan final hasil penyesuaian akhir yang dilihat dari tiga
sudut, yaitu tampak depan atas, kiri atas, dan kanan atas.
Desain tata panggung 2 tampak kiri atas
Membuat Maket
Tahap akhir sebelum proses pengerjaan tata panggung adalah
membuat maket atau replika tata panggung. Langkah ini bukanlah suatu
keharusan dalam proses penataan panggung, tetapi maket akan
memberikan gambaran nyata tata panggung yang akan dikerjakan. Kru
tata panggung menggunakan maket sebagai dasar kerja visualisasi tata panggung yang sesungguhnya. Berdasar maket ini pula, sutradara dapat
memberikan arahan blocking langsung secara konkrit kepada aktor.
Pergantian atau perpindahan perabot kecil yang ada dalam tata
panggung juga dapat dijelaskan dengan baik melalui maket. Intinya,
dengan adanya maket maka pemain akan mendapatkan gambaran
sejelas-jelasnya tata panggung yang disediakan.
Pengerjaan Praktek Tata Panggung
Selengkapnya tentang TATA PANGGUNG untuk Pementasan / Teater
Ustadz, apakah keadaan surga itu sama dengan dunia?
Ustadz, apakah keadaan surga itu sama dengan dunia?
dari: http://pondok.omasae.com/2013/07/apakah-keadaan-surga-itu-sama-dengan.htmlApakah keadaan Surga itu sama dengan dunia
Adam Cholil
Alhamdulillaah.. baru selesai khutbah dan pengajian ba’da jum’at di msjd MIFTAHUL JANNAH Pangalangan (blkng citraland surabaya). Dalam sessi dialog tadi seorang bapak tua bertanya tentang surga. Semoga Allah memasukkan bapak tersebut ke dalam surgaNya.. nampaknya dia rindu ingin masuk surga. Sampai dia menanyakan apakah keadaan surga itu sama dengan dunia? para jama’ah lain serempak melirik ke arah bapak itu. mungkin bagi mereka ini pertanyaan bodoh. tapi bagi saya ini pertanyaan penuh makna. #rinduSURGA
Afandi Kusuma
Ustadz, apakah keadaan surga itu sama dengan dunia?
Neng Herlina Jusuf
(¤_¤)
Neng Herlina Jusuf
Apakah di syurga kita masih bisa mengenal orang2 yg kita sayang selain keluarga kita ustadz ?
Nisrina Nitisastro
Subhanalllah….
Adam Cholil
Kang Fandi: terkait gambaran surga kita bisa lihat diantaranya pada QS. 3:133 …surga yg luasnya seluas langit & bumi. sedangkan isinya bisa kita lihat pada banyak ayat di surat arrahman dan waqi’ah. namun yg patut dicatat bhw apa yg ada di surga itu …Lihat Selengkapnya
Adam Cholil
Neng Herlina: di akhirat nanti semua org bisa mengenal dan mengetahui keadaan org yg dulu dikenalnya sewaktu di dunia. apkh dia msk surga atau neraka. bahkan org yg saling mencintai krn Allah akan bersama kekasihnya di akhirat nanti saat ia berada di mahsyar krn dikumpulkan di bawah ‘arasy ALLAH. lihat hadis 7 golongan yg akan dinaungi dibawah naungan ‘arasy ALLAH. (HR. Muttafaq ‘alaih)
Neng Herlina Jusuf
Orang yg bertemu dan berpisah karena alloh itu seperti apa, mhn penjelasnnya? Syukron
Adam Cholil
Neng Herlina: 2 org yg bertemu & berpisah krn ALLAH maksudnya adalah bhw kebersamaan mereka akan terus jika keduanya masih berkomitmen menjaga persahabatan dlm ketaatan kpd Allah. jika salahsatunya melakukan pelanggaran komitmen dan dia bermaksiat kpd …Lihat Selengkapnya
Neng Herlina Jusuf
Syukron… Tp klw bgtu berarti mereka ga mungkin bertemu lagi di syurga krn yg satux tdk mau berbuat baik…. Klw yg dimaksud kelak mereka akan bersama diyurga itu seperti apa? Afwan
Adam Cholil
yg dimaksud mereka masuk surga krn mereka saling mencintai krn Allah. jika salasatunya bermaksiat kpd Allah berarti ia batal dan tdk dijamin masuk surga.
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa, (QS. 3:133)PUSTAKA dalam Pemeranan / Teater
DAFTAR PUSTAKA
A. Adjib Hamzah, 1985. Pengantar Bermain Drama. Bandung: CV Rosda
A. Kasim Achmad, 2006. Mengenal Teater Tradisional di Indonesia, Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.
Afrizal Malna, “Anatomi Tubuh dan Kata: Teater Kontemporer Sebuah Indonesia Kecil”, dalam, Taufik Rahzen, ed. 1999. Ekologi Teater Indonesia, Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Arthur S. Nalan, 2006, Teater Egaliter. Bandung: Sunan Ambu Press, STSI Bandung.
Bakdi Soemanto, 2001. Jagad Teater. Yogyakarta: Media Pressindo
Boen S. Oemarjati, 1971. Bentuk Lakon Indonesia. Jakarta: PT Gunung Agung
Bruce Burton, 2006. Creating Drama. Melbourne: Pearson Education Australia
Christian Hugonnet & PierreWalder, 1998. Stereo Sound Recording, John Wiley & Sons Ltd.
David Grote, 1997. Play Directing in the School, a Drama Director’s Survival Guide. Colorado: Meriwether Publishing Ltd.
Eka D. Sitorus, 2002. The Art of Acting, Seni Peran untuk Teater, Film dan TV. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
A. Adjib Hamzah, 1985. Pengantar Bermain Drama. Bandung: CV Rosda
A. Kasim Achmad, 2006. Mengenal Teater Tradisional di Indonesia, Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.
Afrizal Malna, “Anatomi Tubuh dan Kata: Teater Kontemporer Sebuah Indonesia Kecil”, dalam, Taufik Rahzen, ed. 1999. Ekologi Teater Indonesia, Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Arthur S. Nalan, 2006, Teater Egaliter. Bandung: Sunan Ambu Press, STSI Bandung.
Bakdi Soemanto, 2001. Jagad Teater. Yogyakarta: Media Pressindo
Boen S. Oemarjati, 1971. Bentuk Lakon Indonesia. Jakarta: PT Gunung Agung
Bruce Burton, 2006. Creating Drama. Melbourne: Pearson Education Australia
Christian Hugonnet & PierreWalder, 1998. Stereo Sound Recording, John Wiley & Sons Ltd.
David Grote, 1997. Play Directing in the School, a Drama Director’s Survival Guide. Colorado: Meriwether Publishing Ltd.
Eka D. Sitorus, 2002. The Art of Acting, Seni Peran untuk Teater, Film dan TV. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Desain Balok Statis Tak Tentu
Desain Balok Statis Tak Tentu
Proses desain balok menerus sama saja dengan proses desain balok sederhana. Apabila momen maksimum yang dapat terjadi pada struktur telah diketahui, selanjutnya ditentukan penampang struktur yang cukup untuk memikul momen itu. Prinsip mengenai distribusi material secara optimal di suatu penampang melintang juga dapat diterapkan pada balok menerus.
Beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan dalam desain balok statis tak tentu ini diuraikan sebagai berikut:
(1) Desain Momen, secara praktis seperti pada Tabel.
(2) Penentuan Penampang Balok Menerus
Penentuan ukuran suatu penampang melintang balok menerus tergantung pada besar momen yang ada pada penampang tersebut.
Tinggi struktur yang dibentuk disesuaikan dengan momen lentur yang ada.
(3) Penggunaan Titik Hubung Konstruksi
Karena alasan pelaksanaan, kesulitan sering terjadi dalam membuat elemen struktur menerus yang panjang, karena seringnya digunakan titik pelaksanaan (construction joints). Untuk memudahkan
pembuatan titik konstruksi, titik-titik itu diletakkan di dekat, atau pada titik belok. Dengan demikian, titik pelaksanaan tidak perlu dirancang untuk memikul momen. Jadi hanya merupakan titik hubung sendi.
Dengan menggunakan kondisi momen nol pada titik belok, perilaku balok menerus tersebut dapat dimodelkan sebagai strutur statis tertentu.
(4) Pengontrolan Distribusi Momen
Momen yang timbul pada balok menerus dapat dirancang secara cermat oleh perencana. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mengatur bentang dan beban pada struktur.
Beton bertulang merupakan salah satu contoh material yang cocok untuk digunakan pada balok menerus. Kontinuitas dapat diperoleh dengan mengatur penulangan balok beton bertulang tersebut. Tulangan baja diletakkan pada daerah dimana terjadi tegangan tarik. Banyaknya tulangan di setiap lokasi tergantung pada momen yang timbul.
Selengknya tentang ANALISIS SISTEM STRUKTUR BANGUNAN
Proses desain balok menerus sama saja dengan proses desain balok sederhana. Apabila momen maksimum yang dapat terjadi pada struktur telah diketahui, selanjutnya ditentukan penampang struktur yang cukup untuk memikul momen itu. Prinsip mengenai distribusi material secara optimal di suatu penampang melintang juga dapat diterapkan pada balok menerus.
Beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan dalam desain balok statis tak tentu ini diuraikan sebagai berikut:
(1) Desain Momen, secara praktis seperti pada Tabel.
(2) Penentuan Penampang Balok Menerus
Penentuan ukuran suatu penampang melintang balok menerus tergantung pada besar momen yang ada pada penampang tersebut.
Tinggi struktur yang dibentuk disesuaikan dengan momen lentur yang ada.
(3) Penggunaan Titik Hubung Konstruksi
Karena alasan pelaksanaan, kesulitan sering terjadi dalam membuat elemen struktur menerus yang panjang, karena seringnya digunakan titik pelaksanaan (construction joints). Untuk memudahkan
pembuatan titik konstruksi, titik-titik itu diletakkan di dekat, atau pada titik belok. Dengan demikian, titik pelaksanaan tidak perlu dirancang untuk memikul momen. Jadi hanya merupakan titik hubung sendi.
Dengan menggunakan kondisi momen nol pada titik belok, perilaku balok menerus tersebut dapat dimodelkan sebagai strutur statis tertentu.
(4) Pengontrolan Distribusi Momen
Momen yang timbul pada balok menerus dapat dirancang secara cermat oleh perencana. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mengatur bentang dan beban pada struktur.
Beton bertulang merupakan salah satu contoh material yang cocok untuk digunakan pada balok menerus. Kontinuitas dapat diperoleh dengan mengatur penulangan balok beton bertulang tersebut. Tulangan baja diletakkan pada daerah dimana terjadi tegangan tarik. Banyaknya tulangan di setiap lokasi tergantung pada momen yang timbul.
Selengknya tentang ANALISIS SISTEM STRUKTUR BANGUNAN
Rangka Batang Bidang dan Rangka Batang Ruang
e. Rangka Batang Bidang dan Rangka Batang Ruang
Rangka batang bidang memerlukan material lebih sedikit daripada rangka batang tiga dimensi untuk fungsi yang sama. Dengan demikian, apabila rangka batang digunakan sebagai elemen yang membentang satu arah, sederetan rangka batang bidang akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan sederetan rangka batang ruang (tiga dimensi).
Sebaliknya, konfigurasi tiga dimensi seringkali terbukti lebih efisien dibandingkan beberapa rangka batang yang digunakan untuk membentuk sistem dua arah. Rangka batang tiga dimensi juga terbukti lebih efisien bila dibandingkan beberapa rangka batang yang digunakan sebagai rangka berdiri bebas (tanpa balok transversal yang menjadi penghubung antar rangka batang di tepi atas). Hal ini seperti ditunjukan pada Gambar
Selengkapnya tentang ANALISIS SISTEM STRUKTUR BANGUNAN
Rangka batang bidang memerlukan material lebih sedikit daripada rangka batang tiga dimensi untuk fungsi yang sama. Dengan demikian, apabila rangka batang digunakan sebagai elemen yang membentang satu arah, sederetan rangka batang bidang akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan sederetan rangka batang ruang (tiga dimensi).
Sebaliknya, konfigurasi tiga dimensi seringkali terbukti lebih efisien dibandingkan beberapa rangka batang yang digunakan untuk membentuk sistem dua arah. Rangka batang tiga dimensi juga terbukti lebih efisien bila dibandingkan beberapa rangka batang yang digunakan sebagai rangka berdiri bebas (tanpa balok transversal yang menjadi penghubung antar rangka batang di tepi atas). Hal ini seperti ditunjukan pada Gambar
Selengkapnya tentang ANALISIS SISTEM STRUKTUR BANGUNAN
Konfigurasi dan Tinggi Rangka Batang (Desain Rangka Batang)
Beberapa bentuk konfigurasi eksternal rangka batang yang umum
digunakan seperti ditunjukan pada Gambar . Konfigurasi eksternal selalu
berubah-ubah, begitu pula pola internalnya. Konfigurasi-konfigurasi ini
dipengaruhi oleh faktor eksternal, tinjauan struktural maupun
konstruksi.
Masing-masing konfigurasi mempunyai tujuan yang berbeda. Beberapa hal yang menjadi bahasan penting dalam konfigurasi rangka batang adalah :
(1) Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal memang bukanlah hal yang utama dalam menentukan konfigurasi rangka batang. Namun faktor eksternal juga dapat mempengaruhi bentuk-bentuk yang terjadi.
(2) Bentuk-bentuk Dasar
Masing-masing konfigurasi mempunyai tujuan yang berbeda. Beberapa hal yang menjadi bahasan penting dalam konfigurasi rangka batang adalah :
(1) Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal memang bukanlah hal yang utama dalam menentukan konfigurasi rangka batang. Namun faktor eksternal juga dapat mempengaruhi bentuk-bentuk yang terjadi.
(2) Bentuk-bentuk Dasar
Agama
Air
Akuntansi
ARSITEKTUR
Artikel
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Bank Soal
Biologi
bisnis
Budaya
Cerita
Cerpen
Fiksi
Fisika
Gizi
iklan
Internet
Kesehatan
Kesenian
Kimia
Komputer
Latihan Soal
manajemen
Marketing
Matematika
Naskah Drama
Patiseri
Pengetahuan
Puisi
Resep Masakan
Sejarah
Sekretaris
Seks
Struktur
Teknologi
Tips
USAHA