Benang yang digunakan untuk pekerjaan menjahit ada beberapa macam, ini disesuaikan dengan kebutuhan. Sebagai pedoman dalam pemakaian benang jahit, secara umum dapat dipedomani nomor yang ada pada bungkus benang tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Wancik (1992:62) antara lain :
Benang no 50 artinya panjang benang 50 meter dan berat 1 gram. Digunakan untuk menjahit bahan yang tidak terlalu tebal / tipis. Benang no 60 artinya panjang benang 60 meter berat 1 gram.
Digunakan untuk menjahit kain yang sangat tipis. Benang no 8 artinya panjang benang 8 meter beratnya 1 gram. Digunakan untuk menjahit bahan jok mobil, terpal, bahan tas atau kulit. Benang ini lebih kasar dan kuat.
Selain itu benang yang digunakan hendaklah disesuaikan dengan serat bahan, ketebalan bahan serta jenis setikan yang diinginkan. Benang yang digunakan sebaiknya mempunyai asal serat yang sama dengan bahan yang akan dijahit. Misalnya benang dari serat alam hendaklah digunakan untuk menjahit bahan yang dari serat alam pula, begitu juga dengan benang dariserat sintetis digunakan untuk menjahit bahan dari serat sintetis pula. Untuk setikan hias sering digunakan benang yang relatif kasar seperti setikan hias pada celana jeans, karena sesuai dengan fungsinya yang mana benang ini berfungsi untuk hiasan.
Beberapa jenis benang yang digunakan untuk menjahit dan menghias busana di antaranya yaitu :
1) Benang Jahit
Benang jahit ialah benang yang digunakan untuk menjahit. Halus kasar benang ditentukan menurut nomor benang. Makin tinggi nomor benang makin halus benang tersebut. Misalnya benang jahit no 60 lebih halus dari benang no 50 dan no 40.
2) Benang mouline yaitu benang yang berlainan warna di sering/ dipilin jadi satu sehingga benang mouline disebut juga benang pelangi. Benang ini digunakan untuk menghias pakaian atau kain.
3) Benang melange (benang serabut campur) yaitu benang yang mempunyai warna beraneka ragam yang dibuat dengan cara dipintal. Digunakan untuk menghias pakaian...........
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar