PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT PELELANGAN IKAN

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT PELELANGAN IKAN di Sidoarjo 

 

 

 

1. LATAR BELAKANG
Petani tambak dan nelayan, terutama pada musim panen, sulit memperoleh harga yang layak dalam memasarkan hasil ikannya. Untuk itu perlu suatu tempat yang dapat menampung mereka dalam suatu sistem jual beli yang terbuka dan saling menguntungkan yaitu tempat pelelangan ikan.
Selain itu dalam jual beli ikan, perlu suatu tempat khusus. Berbeda dengan pasar umum, karena membutuhkan sarana khusus. Apalagi dalam jual beli sistem lelang, maka perlu dibangun tempat khusus sebagai wadah dalam jual beli ikan sistem pelelangan.


Dalam kehidupan masyarakat yang semakin komplek, perlu kejelasan dan kemudahan dalam setiap kegiatannya. Ikan adalah salah satu kebutuhan pokok yang termasuk pangan, yakni lauk pauk. Demi penyediaan salah satu kebutuhan pokok tersebut perlu suatu sarana yang jelas, yang dapat membantu semua pihak, dan tidak ada yang dirugikan. Bagi petani tambak dan nelayan, membutuhkan tempat yang jelas dalam memasarkan hasil produknya dan tentu dengan harga yang tidak merugikan, demikian juga dengan pedagang, ingin mudah untuk memperoleh ikan dalam berbagai jenis, langsung menuju tempat pelelangan ikan. Sedangkan masyarakat sekitar dapat membeli ikan di tempat itu dari para pedagang atau langsung dari petani atau nelayan yang tentunya dengan harga yang lebih murah.
Karena pentingnya Tempat Pelelangan Ikan dalam menunjang laju perkembangan masyarakat dan membuat kemudahan dalam kegiatan masyarakat tersebut sehari-hari maka tempat pelelangan ikan sangat perlu untuk diadakan. Dengan itu sangat penting adanya perencanaan dan perancangan Tempat Pelelangan Ikan di Sidoarjo ini.

2. PERMASALAHAN

2.1. Batasan Masalah

Dalam pekerjaan yang akan kami lakukan hanya pada sudut pandang arsitektur, yaitu segala bentuk kegiatan perencanaan dan perancangan arsitektur. Penelitian yang kami lakukan hanya untuk menunjang proses perencanaan dan perancangan yang membawa pada suatu bentuk arsitektural yang dapat difungsikan untuk menjawab adanya suatu permasalahan yang akan kami sebutkan sesuai dengan latar belakang yang telah ada.

2.2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang dapat kami simpulkan antara lain adalah sebagai berikut:
§ Tuntutan masyarakat selalu berubah, demikian pula dengan teknologi dan kebiasaan masyarakat, selalu berkembang, bagaimana bentuk wadah yang dapat memenuhi semua tuntutan itu?
§ Ikan biasanya membawa bau yang tidak mengenakkan, bagaimana wujud arsitektur yang dapat menanggulangi masalah tersebut?
§ Ikan yang datang dalam jumlah banyak yang tidak segera terjual atau didistribusikan memerlukan pengawetan agar tidak cepat rusak. Bagaimana membuat tempat pelelangan ikan yang juga dapat menyimpan ikan yang mudah penggunaannya dan perawatannya serta efektif dan efisien?
§ Karya arsitektur yang akan dibangun berada di daerah tropis lembab, dengan curah hujan tinggi, sinar matahari sepanjang tahun, dan ciri-ciri iklim tropis lembab yang lain. Bagaimana wujud arsitektur yang dapat memenuhi fungsinya sekaligus dapat memanfaatkan alam dan iklim semaksimal mungkin?
§ Pengangkutan ikan dari tambak atau laut (nelayan) menggunakan angkutan air yaitu dengan menggunakan perahu motor (kapal tongkang) melalui sungai dan angkutan darat dengan kendaraan roda dua atau roda empat. Sungai mengalami pasang surut. Bagaimana menanggulangi permasalahan ini dengan jawaban arsitektural?
§ Keadaan tanah yang merupakan daerah dekat sungai yang tentu membutuhkan penanganan tersendiri. Ujud bangunan arsitektur yang bagaimana yang dapat menjawab tantangan ini?
§ Bagaimana ujud bangunan yang tidak hanya fungsional namun juga memberikan warna tersendiri dalam suatu lingkungan kota Sidoarjo khususnya dan Jawa Timur pada umumnya.

3. TUJUAN DAN MANFAAT

3.1. Tujuan

Dalam kegiatan penelitian atau proyek ini, tujuan yang dapat kita ambil berdasarkan perhitungan dan pandangan arsitektur adalah sebagai berikut:
§ Menciptakan karya arsitektur yang dapat menanggulangi bau dari ikan dan limbah ikan.
§ Membuat Tempat Pelelangan Ikan dengan tempat penyimpanan ikan yang mudah pengoperasiannya, serta efektif dan efisien.
§ Membuat Tempat Pelelangan Ikan dengan tempat pengolahan yang dapat berkembang namun sederhana, terjangkau, serta efektif dan efisien.
§ Menciptakan Tempat Pelelangan Ikan dengan segala fasilitasnya yang dapat memanfaatkan alam secara maksimal.
§ Menciptakan bentuk semacam dermaga kecil yang dapat menanggulangi pemindahan ikan dari perahu yang berada di sungai, yang mempunyai pasang surut, ke atas tempat pelelangan berada sekaligus dapat dijangkau melalui darat dengan leluasa dengan membuat bentukan yang dapat menanggulangi arus air sungai serta menghubungkannya dengan transportasi darat.
§ Membuat bangunan khusus yang dapat memberikan warna khusus di Sidoarjo.

3.2. Manfaat

Berdasarkan sudut pandang arsitektur dan sudut pandang secara umum, manfaat yang dapat kita simpulkan dari adanya proyek ini adalah sebagai berikut:
§ Petani tambak dan nelayan dapat mempunyai tempat untuk memasarkan hasil ikannya dengan harga yang layak dan terbuka.
§ Tercipta tempat pelelangan ikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang selalu berkembang.
§ Tercipta Tempat Pelelangan Ikan yang tanggap lingkungan dan dapat memanfaatkan alam dan iklim secara maksimal.
§ Para pedagang bisa mudah memperoleh ikan segar untuk dipasarkan.
§ Meningkatkan produktifitas masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
§ Tempat Pelelangan Ikan ini dapat melayani seluruh transaksi ikan dan pelelangan ikan dari seluruh wilayah kota atau kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya.

4. LANDASAN TEORI

Untuk melaksanakan proyek ini, yang pekerjaannya menyangkut perencanaan dan perancangan suatu bentukan arsitektur untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang telah disebutkan di atas, menggunakan landasan teori-teori standart perencanaan dan perancangan arsitektur berdasarkan buku-buku perancangan dan perencanaan arsitektur. Perancangan yang dibuat juga berdasarkan kondisi tapak dan lingkungannya juga dapat mewadahi segala kegiatan yang dibutuhkan serta menciptakan aktifitas yang lebih teratur, terarah dan produktif, untuk itu juga dibutuhkan landasan teori tentang perencanaan tapak dan teori prilaku/sifat manusia dalam kegiatannya.

5. METODOLOGI PROYEK

Untuk dapat melaksanakan proyek ini kita akan melaksanakan langkah-langkah yang biasa dilaksanakan dalam perencanaan dan perancangan arsitektur dengan urutan sebagai berikut:
a) Membuat konsep perencanaan yang meliputi proposal, dan pengambilan data awal untuk mendapatkan masukan lebih lengkap tentang proyek lain selain yang kami ajukan serta persiapan-persiapan yang lain.
b) Membuat konsep perancangan yang menjelaskan kembali latar belakang, permasalahan, tujuan, sasaran, batasan, pengertian-pengertian, studi banding, studi literatur, dan filosofi.
c) Pemilihan lokasi dan pemilihan tapak sesuai dengan proyek yang akan kita bangun.
d) Melanjutkan konsep perancangan, yang meliputi studi internal dan studi eksternal.
e) Sesuai dengan konsep di atas, kita membuat konsep dasar yang akan melingkupi seluruh bentukan arsitektur yang akan kita buat, yang meliputi bentuk dasar perencanaan dan seluruh bagian yang dibutuhkan.
f) Transformasi bentuk dasar tersebut kedalam bentukan arsitektural sehingga dapat diterapkan kedalam desain.
g) Melakukan perancangan atau desain bentuk-bentuk arsitektural sesuai dengan batasan-batasan dan ketentuan-ketentuan yang telah dibuat sebelumnya sehingga memenuhi fungsi dan tujuan dari proyek, berdasarkan programming dan tapak yang ada yang telah kita tentukan sebelumnya.
h) Desain ini merupakan desain awal yang dapat disesuaikan berdasarkan dengan situasi dan kondisi pada saat tahap pembangunan kelak, dengan masih dibutuhkan gambar kerja untuk dapat mewujudkannya sebagai bentuk bangunan nyata yang dapat digunakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah disebutkan.

DAFTAR PUSTAKA

Brenda and Robert Vale, Green Architecture Design for a Sustainable Future. Thames and Hudson Ltd, London, 1991.
Donald E. Hepler & Paul I. Wallach, Architecture Drafting & Design. Mc. Graw- Hill Book Company, San Francisco, 1977.
Francis D.K. Ching, Arsitektur: Bentuk Ruang & Susunannya. Erlangga, Jakarta, 1985.
Ir. Kaslam A. Thohir, Butir-butir Tata Lingkungan. PT Bina Aksara, Jakarta, 1985.
Ir. Rustam Hakim, Unsur Perancangan Alam Arsitektur Lansekap. PT Bina Aksara, Jakarta, 1987.
Ir. Setyo Soetiadji S, Anatomi Estetika. Jambatan, Jakarta 1986.
Ir. Setyo Soetiadji S, Anatomi Utilitas. Jambatan, Jakarta, 1986.
Leslie L. Doelle & Lea Prasetio, Akustik Lingkungan. Erlangga, Jakarta, 1986.
Richard L. Austin & Asla, Designing the Natural Lanscape. Van Nostrand Reinhold Company Inc., New York, 1984.
Richard Untermann & Robert Small, Perancangan Tapak untuk Perumahan. Bandung: Intermatra, 1984.
Thomas C. Wang, Gambar Denah & Potongan. Erlangga, Jakarta, 1986.
Yoshinobu Ashihara, Merancang Ruang Luar. PT Dian Surya, Surabaya, 1983.


3 komentar:

  1. Thanks for your marvelous posting! I really enjoyed reading it,
    you're a great author. I will remember to bookmark your blog and will often come back sometime soon. I
    want to encourage that you continue your great posts, have
    a nice weekend!

    Feel free to surf to my web blog :: Aura Muslim Distro

    BalasHapus

Wiremesh murah hubungi Afandi - 081233336118. - Ada juga besi beton murah.

Jasa Pembuatan Pagar, Kanopi (+Renovasi)
WA ke 081233336118