Kami dari PT A, sebagai Perusahaan Jasa Kepabeanan yang menangani Customs Clearance Import via Bandara Maupun pelabuhan seluruh nusantara. Dan menyewakan Undername bagi Consigne yang belum lengkap untuk persyaratan dan izin importnya.
Keterangan tambahan :
1. Surat Registrasi Pabean ( NIK )
2. Angka Pengenal Importir ( API )
3. N P I K ( Mainan, Elektronic, Garmen, Sepatu dan Peralatan kaki lainnya )
4. IT ( Besi Baja, Mainan, Elektronic, Garmen, Sepatu dan Peralatan kaki - lainnya )
5. NPWP, SIUP, TDP & Akte Notaris
6. Kadin & Others Sub Bidang
7. Pengurusan Izin SIUP JPT
8. Pengurusan Izin Sucopindo ( LS )
9. Pengurusan Izin Label SNI ( Berbahasa Indonesia )
10. Pengurusan Izin BPOM
11. Pengurusan SNI
12. Pengurusan Izin & Limbah Pabrik B3, B1, B2 & Izin Oprasionalnya
13. Pengurusan Surat Izin Lainnya
Product dan Service kami antara lain :
1. Sea and Air Cargo Service
2. Import Customs Clearence Service
3. International Courier Service
4. Domestic Service
5. Consigne / Undername
6. Borongan ( All-In )
Demikianlah Penawaran Jasa ini kami ajukan, atas perhatian dan kerjasamanya yang baik kami ucapkan terima kasih.
produk dari hegemoni kapitalisme dunia
.jpg)
Sistem ekonomi kapitalisme telah mengajarkan bahwa pertumbuhan ekonomi hanya akan terwujud jika semua pelaku ekonomi terfokus pada akumulasi kapital (modal).
1. Menciptakan LEMBAGA PERBANKAN.
Mereka lalu menciptakan sebuah mesin “penyedot uang” yang dikenal dengan LEMBAGA PERBANKAN. Oleh lembaga ini, sisa-sisa uang di sektor rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan “disedot”.
Lalu siapakah yang akan memanfaatkan uang di bank tersebut? Tentu mereka yang mampu memenuhi ketentuan pinjaman (kredit) dari bank, yaitu: fix return dan agunan. Konsekuensinya, hanya pengusaha besar dan sehat sajalah yang akan mampu memenuhi ketentuan ini. Siapakah mereka itu? Mereka itu tidak lain adalah kaum kapitalis, yang sudah mempunyai perusahaan yang besar, untuk menjadi lebih besar lagi.
Nah, apakah adanya lembaga perbankan ini sudah cukup? Bagi kaum kapitalis tentu tidak ada kata cukup. Mereka ingin terus membesar. Dengan cara apa?
2. Menciptakan Pasar Modal/Saham (Bursa Efek)
Yaitu dengan PASAR MODAL. Dengan pasar ini, para pengusaha cukup mencetak kertas-kertas saham untuk dijual kepada masyarakat dengan iming-iming akan diberi deviden.
Siapakah yang memanfaatkan keberadaan pasar modal ini? Dengan persyaratan untuk menjadi emiten dan penilaian investor yang sangat ketat, lagi-lagi hanya perusahaan besar dan sehat saja yang akan dapat menjual sahamnya di pasar modal ini.
Siapa mereka itu? Kaum kapitalis juga, yang sudah mempunyai perusahaan besar, untuk menjadi lebih besar lagi. Adanya tambahan pasar modal ini, apakah sudah cukup? Bagi kaum kapitalis tentu tidak ada kata cukup. Mereka ingin terus membesar. Dengan cara apa lagi?
3. Memakan Perusahaan Kecil
Cara selanjutnya yaitu dengan “MEMAKAN PERUSAHAAN KECIL”. Bagaimana caranya? Menurut teori Karl Marx, dalam pasar persaingan bebas, ada hukum akumulasi kapital (the law of capital accumulations), yaitu *perusahaan besar akan “memakan” perusahaan kecil. Contohnya, jika di suatu wilayah banyak terdapat toko kelontong yang kecil, maka cukup dibangun sebuah mal yang besar. Dengan itu toko-toko itu akan tutup dengan sendirinya.
Dengan apa perusahaan besar melakukan ekspansinya? Tentu dengan didukung oleh dua lembaga sebelumnya, yaitu perbankan dan pasar modal. Agar perusahaan kapitalis dapat lebih besar lagi, mereka harus mampu memenangkan persaingan pasar. Persaingan pasar hanya dapat dimenangkan oleh mereka yang dapat menjual produk-produknya dengan HARGA YANG PALING MURAH. Bagaimana caranya?
4. Menguasai Sumber sumber bahan baku
Caranya adalah dengan MENGUSAI SUMBER-SUMBER BAHAN BAKU seperti: pertambangan, bahan mineral, kehutanan, minyak bumi, gas, batubara, air, dsb. Lantas, dengan cara apa perusahaan besar dapat menguasai bahan baku tersebut? Lagi-lagi, tentu saja dengan dukungan permodalan dari dua lembaganya, yaitu perbankan dan pasar modal.
5. Membeli/akuisisi perusahaan milik Negara (BUMN)
Jika perusahaan kapitalis ingin lebih besar lagi, maka cara berikutnya adalah dengan “MENCAPLOK” PERUSAHAAN MILIK NEGARA (BUMN).
Kita sudah memahami bahwa perusahaan negara umumnya menguasai sektor-sektor publik yang sangat strategis, seperti: sektor telekomunikasi, transportasi, pelabuhan, keuangan, pendidikan, kesehatan, pertambangan, kehutanan, energi, dsb. Bisnis di sektor yang strategis tentu merupakan bisnis yang sangat menjanjikan, karena hampir tidak mungkin rugi. Lantas bagaimana caranya?
6. Mendorong dibuatkan undang-undang privatisasi BUMN
Caranya adalah dengan mendorong munculnya UNDANG-UNDANG PRIVATISASI BUMN. Dengan adanya jaminan dari UU ini, perusahaan kapitalis dapat dengan leluasa “mencaplok” satu per satu BUMN tersebut. Tentu tetap dengan dukungan permodalan dari dua lembaganya, yaitu perbankan dan pasar modal.
Jika dengan cara ini kaum kapitalis sudah mulai bersinggungan dengan UU, maka sepak terjangnya tentu akan mulai banyak menemukan hambatan. Bagaimana cara mengatasinya?
7. Masuk ke sector kekuasaan.
Caranya ternyata sangat mudah, yaitu dengan masuk ke sektor kekuasaan itu sendiri. Kaum kapitalis harus menjadi penguasa, sekaligus tetap sebagai pengusaha.
Untuk menjadi penguasa tentu membutuhkan modal yang besar, sebab biaya kampanye itu tidak murah. Bagi kaum kapitalis hal itu tentu tidak menjadi masalah, sebab permodalannya tetap akan didukung oleh dua lembaga sebelumnya, yaitu perbankan dan pasar modal.
Jika kaum kapitalis sudah melewati cara-cara ini, maka hegemoni (pengaruh) ekonomi di tingkat nasional hampir sepenuhnya terwujud. Hampir tidak ada problem yang berarti untuk dapat mengalahkan kekuatan hegemoni ini. Namun, apakah masalah dari kaum kapitalis sudah selesai sampai di sini?
Tentu saja belum. Ternyata hegemoni ekonomi di tingkat nasional saja belumlah cukup. Mereka justru akan menghadapi problem baru. Apa problemnya?
Problemnya adalah terjadinya ekses produksi. Bagi perusahaan besar, yang produksinya terus membesar, jika produknya hanya dipasarkan di dalam negeri saja, tentu semakin lama akan semakin kehabisan konsumen. Lantas, kemana mereka harus memasarkan kelebihan produksinya? Dari sinilah akan muncul cara-cara berikutnya, yaitu dengan melakukan hegemoni di tingkat dunia.
8. Membuka pasar di Negara-negara miskin
Caranya adalah dengan membuka pasar di negara-negara miskin dan berkembang yang padat penduduknya. Teknisnya adalah dengan menciptakan organisasi perdagangan dunia (WTO), yang mau *tunduk*pada ketentuan perjanjian perdagangan bebas dunia (GATT), sehingga semua negara anggotanya akan mau membuka pasarnya tanpa halangan tarif bea masuk, maupun ketentuan kuota impornya (bebas proteksi).
Dengan adanya WTO dan GATT tersebut, kaum kapitalis dunia akan dengan leluasa dapat memasarkan kelebihan produknya di negara-negara “jajahan”-nya.
Untuk mewujudkan ekspansinya ini, perusahaan kapitalis dunia tentu akan tetap didukung dengan permodalan dari dua lembaga andalannya, yaitu perbankan dan pasar modal.
9. Membuka perusahaan multi national
Jika kapitalis dunia ingin lebih besar lagi, maka caranya tidak hanya cukup dengan mengekspor kelebihan produksinya. Mereka harus membuka perusahaannya di negara-negara yang menjadi obyek ekspornya. Yaitu dengan membuka Multi National Coorporations (MNC) atau perusahaan lintas negara, di negara-negara sasarannya.
Dengan membuka langsung perusahaan di negara tempat pemasarannya, mereka akan mampu menjual produknya dengan harga yang *jauh lebih murah. Strategi ini juga sekaligus dapat menangkal kemungkinan munculnya industri-industri lokal yang berpotensi menjadi pesaingnya.
Untuk mewujudkan ekspansinya ini, perusahaan kapitalis dunia tentu akan tetap didukung dengan permodalan dari dua lembaganya, yaitu *perbankan dan pasar modal.
Apakah dengan membuka MNC sudah cukup? Jawabnya tentu saja belum. Masih ada peluang untuk menjadi semakin besar lagi. Caranya? Yaitu dengan menguasai sumber-sumber bahan baku yang ada di negara tersebut.
10. Berusaha mendikte pemerintah untuk menjamin UU penjamin perusahaan multi nasional
Untuk melancarkan jalannya ini, kapitalis dunia harus mampu mendikte lahirnya berbagai UU yang mampu menjamin agar perusahaan asing dapat menguasai sepenuhnya sumber bahan baku tersebut.
Contoh yang terjadi di Indonesia adalah lahirnya UU Penanaman Modal Asing (PMA), yang memberikan jaminan bagi perusahaan asing untuk menguasai lahan di Indonesia sampai *95 tahun lamanya(itu pun masih bisa diperpanjang lagi). Contoh UU lain, yang akan menjamin kebebasan bagi perusahaan asing untuk mengeruk kekayaan SDA Indonesia adalah: UU Minerba, UU Migas, UU Sumber Daya Air, dsb.
Menguasai SDA saja tentu belum cukup bagi kapitalis dunia. Mereka ingin lebih dari itu. Dengan cara apa? Yaitu dengan menjadikan harga bahan baku lokal menjadi semakin murah. Teknisnya adalah dengan menjatuhkan nilai kurs mata uang lokalnya.
11. Menjatuhkan nilai mata uang lokal
Untuk mewujudkan keinginannya ini, prasyarat yang dibutuhkan adalah pemberlakuan sistem kurs mengambang bebas bagi mata uang lokal tersebut. Jika nilai kurs mata uang lokal tidak boleh ditetapkan oleh pemerintah, lantas lembaga apa yang akan berperan dalam penentuan nilai kurs tersebut?
Jawabannya adalah dengan Pasar Valuta Asing (valas). Jika negara tersebut sudah membuka Pasar Valasnya, maka kapitalis dunia akan lebih leluasa untuk “mempermainkan” nilai kurs mata uang lokal, sesuai dengan kehendaknya. Jika *nilai kurs mata uang lokal sudah jatuh, maka harga bahan-bahan baku lokal dijamin akan menjadi murah, kalau dibeli dengan mata uang mereka.
12. Liberalisasi system pendidikan
Jika ingin lebih besar lagi, ternyata masih ada cara selanjutnya. Cara selanjutnya adalah dengan *menjadikan upah tenaga kerja lokal bisa menjadi semakin murah. Bagaimana caranya? Yaitu dengan melakukan proses liberalisasi pendidikan di negara tersebut. Teknisnya adalah dengan melakukan *intervesi terhadap UU Pendidikan Nasional*nya.
Jika penyelenggaraan pendidikan sudah diliberalisasi, berarti pemerintah sudah tidak bertanggung jawab untuk memberikan subsidi bagi pendidikannya. Hal ini tentu akan menyebabkan biaya pendidikan akan semakin mahal, khususnya untuk pendidikan di perguruan tinggi. Akibatnya, banyak pemuda yang tidak mampu melanjutkan studinya di perguruan tinggi.
Keadaan ini akan dimanfaatkan dengan mendorong dibukanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak-banyaknya. Dengan sekolah ini tentu diharapkan akan banyak melahirkan anak didik yang sangat terampil, penurut, sekaligus mau digaji rendah. Hal ini tentu lebih menguntungkan, jika dibanding dengan mempekerjakan sarjana. Sarjana biasanya tidak terampil, terlalu banyak bicara dan maunya digaji tinggi.
Sebagaimana telah diuraikan di atas, cara-cara hegemoni kapitalis dunia di negara lain ternyata banyak mengunakan intervesi UU. Hal ini tentu tidak mudah dilakukan, kecuali harus dilengkapi dengan cara yang lain lagi. Nah, cara inilah yang akan menjamin proses intervensi UU akan dapat berjalan dengan mulus. Bagaimana caranya?
13. Menempatkan Penguasa Boneka
Caranya adalah dengan menempatkan penguasa boneka. Penguasa yang terpilih di negara tersebut harus mau tunduk dan patuh terhadap keinginan dari kaum kapitalis dunia. Bagaimana strateginya?
Strateginya adalah dengan memberikan berbagai sarana bagi mereka yang mau menjadi boneka. Sarana tersebut, mulai dari bantuan dana kampanye, publikasi media, manipulasi lembaga survey, hingga intervesi pada sistem perhitungan suara pada Komisi Pemilihan Umumnya.
Nah, apakah ini sudah cukup? Tentu saja belum cukup. Mereka tetap saja akan menghadapi problem yang baru. Apa problemnya?
Jika hegemoni kaum kapitalis terhadap negara-negara tertentu sudah sukses, maka akan memunculkan problem baru. Problemnya adalah “mati”-nya negara jajahan tersebut. Bagi sebuah negara yang telah sukses dihegemoni, maka rakyat di negara tersebut akan semakin miskin dan melarat. Keadaan ini tentu akan menjadi ancaman bagi kaum kapitalis itu sendiri. Mengapa?
Jika penduduk suatu negeri itu jatuh miskin, maka hal itu akan menjadi problem pemasaran bagi produk-produk mereka. Siapa yang harus membeli produk mereka jika rakyatnya miskin semua? Di sinilah diperlukan cara berikutnya.
14. Membentuk LSM-LSM
Agar rakyat negara miskin tetap memiliki daya beli, maka kaum kapitalis dunia perlu mengembangkan *Non Government Organizations (NGO) atau LSM. Tujuan pendirian NGO ini adalah untuk melakukan pengembangan masyarakat (community development), yaitu pemberian pendampingan pada masyarakat agar bisa mengembangkan industri-industri level rumahan (home industry), seperti kerajinan tradisionil maupun industri kreatif lainnya. Masyarakat harus tetap berproduksi (walaupun skala kecil), agar tetap memiliki penghasilan.
Agar operasi NGO ini tetap eksis di tengah masyarakat, maka diperlukan dukungan dana yang tidak sedikit. Kaum kapitalis dunia akan senantiasa men-support sepenuhnya kegiatan NGO ini. Jika proses pendampingan masyarakat ini berhasil, maka kaum kapitalis dunia akan memiliki tiga keuntungan sekaligus, yaitu: masyarakat akan tetap memiliki daya beli, akan memutus peran pemerintah dan yang terpenting adalah, negara *jajahannya tidak akan menjadi negara industri besar untuk selamanya.
Sampai di titik ini kapitalisme dunia tentu akan mencapai tingkat kejayaan yang nyaris “sempurna”. Apakah kaum kapitalis sudah tidak memiliki hambatan lagi? Jawabnya ternyata masih ada. Apa itu? *Ancaman krisis ekonomi. Sejarah panjang telah membuktikan bahwa ekonomi kapitalisme ternyata menjadi pelanggan yang setia terhadap terjadinya krisis ini.
Namun demikian, bukan berarti mereka tidak memiliki solusi untuk mengatasinya. Mereka masih memiliki jurus pamungkasnya. Apa itu?
15. Memaksa pemerintah untuk memberikan dana talangan (bailout)
Ternyata sangat sederhana. Kaum kapitalis cukup “memaksa” pemerintah untuk memberikan talangan (bailout) atau stimulus ekonomi. Dananya berasal dari mana? Tentu akan diambil dari *Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sebagaimana kita pahami bahwa sumber pendapatan negara adalah berasal dari pajak rakyat. Dengan demikian, jika terjadi krisis ekonomi, siapa yang harus menanggung bebannya. Jawabnya adalah: *rakyat, melalui pembayaran pajak yang akan terus dinaikkan besarannya, maupun jenis-jenisnya.
Bagaimana hasil akhir dari semua ini? Kaum kapitalis akan tetap jaya dan rakyat selamanya akan tetap menderita. Dimanapun negaranya, nasib rakyat akan tetap sama. Itulah produk dari hegemoni kapitalisme dunia.
Semoga bermanfaat
HARGA WIREMESH STANDAR SNI
Disalin dari JayaSteel.com
Harga Wiremesh Terbaru Oktober 2017 berikut di salin dari jayasteel.com
untuk update harga terkini, ada di kontak di website tersebut
Berikut HARGA WIREMESH Per Roll
Harga Wiremesh Terbaru Oktober 2017 berikut di salin dari jayasteel.com
untuk update harga terkini, ada di kontak di website tersebut
HARGA WIREMESH STANDAR SNI
U50 - ukuran 2,1 meter x 5,4 meter jarak spasi 15 cm
U50 - ukuran 2,1 meter x 5,4 meter jarak spasi 15 cm
Spesifikasi | Satuan | Harga (Rp.) |
M 4 | lembar | 197.800,- |
M 5 | lembar | 272.800,- |
M 6 | lembar | 385.900,- |
M 7 | lembar | 525.200,- |
M 8 | lembar | 685.900,- |
M 9 | lembar | 868.100,- |
M 10 | lembar | 1.081.300,- |
M 11 | lembar | 1.320.100,- |
M 12 | lembar | 1.744.800,- |
Berikut HARGA WIREMESH Per Roll
Spesifikasi | Satuan | Harga (Rp.) |
M 4 | roll | 1.978.000,- |
M 5 | roll | 2.728.000,- |
M 6 | roll | 3.859.000,- |
- Wiremesh Cable Tray - Wiremesh Cable - Wire Mesh Container - Wire Mesh Conveyor Belt - Wire Mesh Cutter
Nilai Gizi Lemak dan Fungsi
LEMAK
~ Terbentu dari 95% asam lemak & gliserol
1. Penghasil energi (1 gr lemak = 9 kal
= 2¼ x energi 1 gr protein/KH)
2. “Protein – Sparer” (mencukupi energi
~ hemat Protein)
3. Penghasil asam lemak esensial
4. Pembawa vitamin A, D, E dan K
5. Memberi rasa kenyang lebih lama
a. Fungsi Lemak Bagi Tubuh
b. Lemak dalam makanan
Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Tetapi lemak dan minyak sering kali ditambahkan dengan sengaja ke bahan makanan dengan berbagai tujuan.
Gambar Bahan makanan sumber lemak hewani
Dalam pengolahan makanan, minyak dan lemak berfungsi sebagai penghantar panas, seperti minyak goreng, shortening (mentega putih), lemak (gajih), mentega,dan margarin.
Penambahan lemak juga dimaksudkan untuk meningkatkan tekstur dan cita rasa makanan, seperti pada kembang gula, penambahan shortening pada pembuatan kue-kue, dan pada beberapa jenis masakan lainnya. Penambahan lemak dapat meningkatkan citarasa dan mutu dari suatu makanan, namun penggunaannya harus tetap terkendali dan jumlahnya tidak berlebihan.
Gambar Makanan yang ditambahkan lemak
Berbagai bahan pangan seperti daging, ikan, telur, susu, apokat, kacang tanah, dan beberapa jenis sayuran mengandung emak atau minyak yang biasanya termakan bersama bahan tersebut.
Gambar Klasifikasi Asam Lemak
Lemak dan minyak tersebut dikenal sebagai lemak tersembunyi (invisible fat). Sedangkan lemak atau minyak yang telah diekstraksi dari ternak atau bahan nabati dan dimurnikan dikenal sebagai lemak minyak biasa atau lemak kasat mata (visible fat). Lemak visible fat sering digunakan dalam berbagai pengolahan makanan. Sedangkan lemak tersembunyi adalah yang langsung dikonsumsi manusia saat seseorang mengkonsumsi makanan.
Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati menngandung fitosterol.
Lemak hewan darat seperti lemak susu, lemak babi, lemak sapi. Lemak hewan laut seperti minyak ikan paus, minyak ikan cod, minyak ikan Herring berbentuk cair dan disebut minyak
Gambar Keju, sumber lemak hewani
c. Nilai Gizi Lemak
Minyak dan lemak berperan sangat penting dalam gizi kita terutama karena merupakan sumber energi, cita rasa, serta sumber vitamin A, D, E, dan K.
Manusia dapat digolongkan makhluk omnivora. Artinya makannya terdiri dari bahan hewani maupun nabati, karena itu dapat menerima minyak dan lemak dari berbagai sumber baik ternak maupun tanaman. Minyak merupakan jenis makanan yang paling padat energi, yaitu mengandung 9 kkal per gram atau 37 kilojoul per gram.
Susunan menu manusia sangat bervariasi terutama terhadap proporsi relatif protein, karbohidrat, dan lemak/minyaknya, lokasi, kebiasaan, dan tradisi. Konsumsi lemak/minyak meskipun dapat fleksible jumlahnya dalam diet, tetapi perlu diperhatikan akibat dari konsumsi lemak dan minyak yang tinggi terhadap metabolisme dan kesehatan manusia.
Gambar Makanan tinggi lemak
Gambar Daging sebagai sumber lemak hewani
Pada umumnya proporsi minyak dan lemak yang dikonsumsi ada kaitannya dengan tingkat ekonomi suatu negara.
Di negara-negara yang telah maju teknologinya jumlah konsumsi lemak umumnya tinggi, sebaliknya di negara-negara yang penghasilannya terbatas pada hasil pertanian, jumlah konsumsi lemaknya rendah.
Tabel berikut ini dapat kita lihat perbandingan kandungan lemak jenuh dari beberapa komoditi bahan makanan.
Tabel Kandungan Lemak Jenuh dari Bagian yang Dimakan

Komoditi g/100 gr
Kandungan tinggi
Kelapa (segar)
Kelapa kering
Mentega
Kandungan sedang
Telur
Apokat
Daging ayam
Kandungan rendah
Keju, susu skim
Buah-buahan, Sayuran
Biji-bijian
30
54
45
433
Sedikit
Sedikit
0-2
Sumber: Widyakarya (2004)
Kandungan lemak tidak jenuh dan lemak jenuh pada setiap
bahan pangan berbeda. Ada yang tinggi, sedang, dan ada pula
yang rendah kandungannya seperti tergambar pada tabel berikut ini.
Tabel Kandungan Lemak Tidak Jenuh pada berbagai komoditi dari Bagian yang dapat Dimakan
Komoditi g/100gr
57
Kandungan tinggi
Minyak nabati (jagung, kelapa)
Susu kedele ( kering)
Margarin
Kandungan sedang
Daging babi
Daging sapi/ domba
Kandungan rendah
Bahan yang tidak berlemak
30
54
45
43
-
Sumber : Widyakarya (2004)
Tabel Kandungan Kolesterol dari Bagian yang Dapat Dimakan.

Komoditi mg/100 gr dapat dimakan
Kandungan tinggi
Otak
Kuning telur
Hati
Mentega
Kerang
Udang
Kandungan sedang
Daging berlemak
Susu
Kandungan rendah
Buah-buahan, sayuran
Biji-bijian
2.000
1.500
300
250
100-200
200
70
11
00
Sumber : Widyakarya (2005)
Beberapa bahan pangan yang tidak terserap seperti serat-serat bahan pangan yang dikenal sebagai dietary fiber dapat ikut menurunkan kadar lemak dalam darah. Sayuran dan buah-buahan segar mengandung serat yang tinggi. Sehingga dengan banyak mengkonsumsi sayuran dan buah dapat membantu menurunkan kadar lemak dalam darah. Selain itu serealia juga dapat berfungsi menurunkan kandungan lemak dalam darah.
Serealia dan hasil olahannya juga dapat menyerap kelebihan lemak pada makanan yang dikonsumsi.
Beberapa sterol yang ada dalam bahan pangan, khususnya niasin (asam nikotinat), bila diberikan pada dosis tinggi, kira-kira 3 gram per hari, (yang dianjurkan konsumsi 15 mg per hari) mempunyai pengaruh menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Kondisi ini disebut dengan Megavitamin effect.
Niasin juga digunakan untuk mengendalikan kadar lemak dalam darah jika seseorang tidak menurunkan kadar lemak dalam darah melalui diit. Penurunan kandungan lemak dalam darah perlu diperhatikan. Pemilihan bahan makanan yang mengandung lemak tinggi harus diimbangi dengan konsumsi serat dan bahan makanan lain yang dapat menurunkan kandungan lemak dalam darah.
Gambar Sayuran dan buah mengandung serat tinggi
ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN TUBUH
Selengkapnya tentang Belajar TEKNIK PERENCANAAN GIZI MAKANAN ..
~ Terbentu dari 95% asam lemak & gliserol
1. Penghasil energi (1 gr lemak = 9 kal
= 2¼ x energi 1 gr protein/KH)
2. “Protein – Sparer” (mencukupi energi
~ hemat Protein)
3. Penghasil asam lemak esensial
4. Pembawa vitamin A, D, E dan K
5. Memberi rasa kenyang lebih lama
a. Fungsi Lemak Bagi Tubuh
b. Lemak dalam makanan
Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Tetapi lemak dan minyak sering kali ditambahkan dengan sengaja ke bahan makanan dengan berbagai tujuan.
Gambar Bahan makanan sumber lemak hewani
Dalam pengolahan makanan, minyak dan lemak berfungsi sebagai penghantar panas, seperti minyak goreng, shortening (mentega putih), lemak (gajih), mentega,dan margarin.
Penambahan lemak juga dimaksudkan untuk meningkatkan tekstur dan cita rasa makanan, seperti pada kembang gula, penambahan shortening pada pembuatan kue-kue, dan pada beberapa jenis masakan lainnya. Penambahan lemak dapat meningkatkan citarasa dan mutu dari suatu makanan, namun penggunaannya harus tetap terkendali dan jumlahnya tidak berlebihan.
Gambar Makanan yang ditambahkan lemak
Berbagai bahan pangan seperti daging, ikan, telur, susu, apokat, kacang tanah, dan beberapa jenis sayuran mengandung emak atau minyak yang biasanya termakan bersama bahan tersebut.
Gambar Klasifikasi Asam Lemak
Lemak dan minyak tersebut dikenal sebagai lemak tersembunyi (invisible fat). Sedangkan lemak atau minyak yang telah diekstraksi dari ternak atau bahan nabati dan dimurnikan dikenal sebagai lemak minyak biasa atau lemak kasat mata (visible fat). Lemak visible fat sering digunakan dalam berbagai pengolahan makanan. Sedangkan lemak tersembunyi adalah yang langsung dikonsumsi manusia saat seseorang mengkonsumsi makanan.
Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati menngandung fitosterol.
Lemak hewan darat seperti lemak susu, lemak babi, lemak sapi. Lemak hewan laut seperti minyak ikan paus, minyak ikan cod, minyak ikan Herring berbentuk cair dan disebut minyak
Gambar Keju, sumber lemak hewani
c. Nilai Gizi Lemak
Minyak dan lemak berperan sangat penting dalam gizi kita terutama karena merupakan sumber energi, cita rasa, serta sumber vitamin A, D, E, dan K.
Manusia dapat digolongkan makhluk omnivora. Artinya makannya terdiri dari bahan hewani maupun nabati, karena itu dapat menerima minyak dan lemak dari berbagai sumber baik ternak maupun tanaman. Minyak merupakan jenis makanan yang paling padat energi, yaitu mengandung 9 kkal per gram atau 37 kilojoul per gram.
Susunan menu manusia sangat bervariasi terutama terhadap proporsi relatif protein, karbohidrat, dan lemak/minyaknya, lokasi, kebiasaan, dan tradisi. Konsumsi lemak/minyak meskipun dapat fleksible jumlahnya dalam diet, tetapi perlu diperhatikan akibat dari konsumsi lemak dan minyak yang tinggi terhadap metabolisme dan kesehatan manusia.
Gambar Makanan tinggi lemak
Gambar Daging sebagai sumber lemak hewani
Pada umumnya proporsi minyak dan lemak yang dikonsumsi ada kaitannya dengan tingkat ekonomi suatu negara.
Di negara-negara yang telah maju teknologinya jumlah konsumsi lemak umumnya tinggi, sebaliknya di negara-negara yang penghasilannya terbatas pada hasil pertanian, jumlah konsumsi lemaknya rendah.
Tabel berikut ini dapat kita lihat perbandingan kandungan lemak jenuh dari beberapa komoditi bahan makanan.
Tabel Kandungan Lemak Jenuh dari Bagian yang Dimakan

Komoditi g/100 gr
Kandungan tinggi
Kelapa (segar)
Kelapa kering
Mentega
Kandungan sedang
Telur
Apokat
Daging ayam
Kandungan rendah
Keju, susu skim
Buah-buahan, Sayuran
Biji-bijian
30
54
45
433
Sedikit
Sedikit
0-2
Sumber: Widyakarya (2004)
Kandungan lemak tidak jenuh dan lemak jenuh pada setiap
bahan pangan berbeda. Ada yang tinggi, sedang, dan ada pula
yang rendah kandungannya seperti tergambar pada tabel berikut ini.
Tabel Kandungan Lemak Tidak Jenuh pada berbagai komoditi dari Bagian yang dapat Dimakan
Komoditi g/100gr
57
Kandungan tinggi
Minyak nabati (jagung, kelapa)
Susu kedele ( kering)
Margarin
Kandungan sedang
Daging babi
Daging sapi/ domba
Kandungan rendah
Bahan yang tidak berlemak
30
54
45
43
-
Sumber : Widyakarya (2004)
Tabel Kandungan Kolesterol dari Bagian yang Dapat Dimakan.

Komoditi mg/100 gr dapat dimakan
Kandungan tinggi
Otak
Kuning telur
Hati
Mentega
Kerang
Udang
Kandungan sedang
Daging berlemak
Susu
Kandungan rendah
Buah-buahan, sayuran
Biji-bijian
2.000
1.500
300
250
100-200
200
70
11
00
Sumber : Widyakarya (2005)
Beberapa bahan pangan yang tidak terserap seperti serat-serat bahan pangan yang dikenal sebagai dietary fiber dapat ikut menurunkan kadar lemak dalam darah. Sayuran dan buah-buahan segar mengandung serat yang tinggi. Sehingga dengan banyak mengkonsumsi sayuran dan buah dapat membantu menurunkan kadar lemak dalam darah. Selain itu serealia juga dapat berfungsi menurunkan kandungan lemak dalam darah.
Serealia dan hasil olahannya juga dapat menyerap kelebihan lemak pada makanan yang dikonsumsi.
Beberapa sterol yang ada dalam bahan pangan, khususnya niasin (asam nikotinat), bila diberikan pada dosis tinggi, kira-kira 3 gram per hari, (yang dianjurkan konsumsi 15 mg per hari) mempunyai pengaruh menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Kondisi ini disebut dengan Megavitamin effect.
Niasin juga digunakan untuk mengendalikan kadar lemak dalam darah jika seseorang tidak menurunkan kadar lemak dalam darah melalui diit. Penurunan kandungan lemak dalam darah perlu diperhatikan. Pemilihan bahan makanan yang mengandung lemak tinggi harus diimbangi dengan konsumsi serat dan bahan makanan lain yang dapat menurunkan kandungan lemak dalam darah.
Gambar Sayuran dan buah mengandung serat tinggi
ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN TUBUH
Selengkapnya tentang Belajar TEKNIK PERENCANAAN GIZI MAKANAN ..

Penyakit yang timbul akibat kekurangan protein
Kekurangan konsumsi protein pada anak-anak dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan badan si anak.
Pada orang dewasa kekurangan protein mempunyai gejala yang kurang spesifik, kecuali pada keadaan yang telah sangat parah seperti busung lapar. Busung lapar yang banyak di derita oleh kelompok rawan gizi terutama bayi dan balita sungguh memprihatinkan. Pemerintah dengan beberapa program gizi telah berupaya untuk mengatasi masalah gizi tersebut. Akibat dari kekurangan protein dapat menyebabkan kwashiorkor.
Kwashiorkor merupakan salah satu penyakit yang timbul akibat kekurangan protein, kwashiorkor banyak diderita oleh bayi dan anak pada usia enam bulan sampai usia tiga tahun (Balita).
Gambar Kwashiorkor, akibat kekurangan kalori dan protein
Ciri Penderita Kwashiorkor
Pembengkakan pada kaki dan tangan
Wajah sembab, otot kendur
Rambut kemerahan dan mudah putus
Muka seperti bulan
Pada usia ini merupakan masa yang sangat rawan, karena merupakan masa peralihan dari ASI (air susu ibu) ke PASI (pengganti air susu ibu) atau ke makanan sapihan. Banyak para ibu menganggap bahwa makanan pengganti ASI atau makanan sapihan adalah makanan yang mengandung beras dan serealia saja. Mereka kurang memperhatikan komposisi zat gizi yang harus terkandung dalam makanan sapihan.
Makanan sapihan pada umumnya mengandung karbohidrat dalam jumlah yang besar tetapi sangat sedikit kandungan proteinnya atau sangat rendah mutu proteinnya.
Padahal justru pada usia tersebut protein sedang sangat diperlukan bagi pertumbuhan badan anak. Penggunaan makanan sapihan yang bersifat instan sebaiknya tidak terlalu sering diberikan.
Pada umumnya makanan ini hanya dominan mengandung serealia dan sedikit mengandung unsur zat gizi lainnya. Makanan sapihan sebaiknya dibuat sendiri, agar kita dapat menyajikan dalam keadaan segar langsung setelah diolah.
Selain itu kita juga dapat memberikan kombinasi bahan makanan yang lebih ber variasi.
Penggunaan berbagai bahan makanan campuran dapat membantu memenuhi kebutuhan akan protein. Dengan penyajikan makanan campuran diharapkan kekurangan zat gizi pada satu jenis pangan dapat ditutupi dari penggunaan bahan pangan lainnya. Jika hanya menggunakan satu jenis opangan sumber dikhawatirkan kebutuhan gizi akan sulit dipenuhi. Saatini pemberian makanan tambahan terutama untuk bayi dan balita sudah mulai divariasikan.
Variasi yang dilakukan mulai dari konsistensi makanan (tekstur), serta variasi penggunaan bahan makanan dari berbagai jenis. Hal ini juga sangat baik dilakukan untuk memperkenalkan berbagai jenis bahan makanan pada anak sejak dini. Dengan mengenalkan makanan yang bervariasi sejak dini, maka mereka tidak mengalami kesulitan untuk menerima berbagai cita rasa dari makanan.
Gambar Contoh Makanan sapihan
Selain Kwashiorkor, Kekurangan kalori protein (KKP) dapat terjadi baik pada bayi, anak-anak, maupun orang dewasa.
Anak-anak balita (bawah tiga tahun) serta ibu-ibu mengandungdan ibu yang sedang menusui merupakan golongan yang sangat rawan terhadap kekurangan protein. Kekuranganprotein sangat berdampak buruk pada kesehatan, terutama pada masa pertumbuhan. Oleh karena itu komposisi makanan yang mengandung protein perlu mendapat perhatian dalam menyusun menu di dalam keluarga
Gambar Penderita KKP
Marasmus adalah istilah yang digunakan bagi gejala yang timbul bila anak menderita kekurangan energi (kalori) dan kekurangan protein. Perlu diingat bahwa penderita kwashiorkor tidak kelihatan kurus, namun pada penderita marasmus penderita akan terlihat sangat kurus dan kelihatan lebih tua dari usia sebenarnya.
Gambar Anak sehat
ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN TUBUH
Selengkapnya tentang Belajar TEKNIK PERENCANAAN GIZI MAKANAN ..
Pada orang dewasa kekurangan protein mempunyai gejala yang kurang spesifik, kecuali pada keadaan yang telah sangat parah seperti busung lapar. Busung lapar yang banyak di derita oleh kelompok rawan gizi terutama bayi dan balita sungguh memprihatinkan. Pemerintah dengan beberapa program gizi telah berupaya untuk mengatasi masalah gizi tersebut. Akibat dari kekurangan protein dapat menyebabkan kwashiorkor.
Kwashiorkor merupakan salah satu penyakit yang timbul akibat kekurangan protein, kwashiorkor banyak diderita oleh bayi dan anak pada usia enam bulan sampai usia tiga tahun (Balita).
Gambar Kwashiorkor, akibat kekurangan kalori dan protein
Ciri Penderita Kwashiorkor
Pembengkakan pada kaki dan tangan
Wajah sembab, otot kendur
Rambut kemerahan dan mudah putus
Muka seperti bulan
Pada usia ini merupakan masa yang sangat rawan, karena merupakan masa peralihan dari ASI (air susu ibu) ke PASI (pengganti air susu ibu) atau ke makanan sapihan. Banyak para ibu menganggap bahwa makanan pengganti ASI atau makanan sapihan adalah makanan yang mengandung beras dan serealia saja. Mereka kurang memperhatikan komposisi zat gizi yang harus terkandung dalam makanan sapihan.
Makanan sapihan pada umumnya mengandung karbohidrat dalam jumlah yang besar tetapi sangat sedikit kandungan proteinnya atau sangat rendah mutu proteinnya.
Padahal justru pada usia tersebut protein sedang sangat diperlukan bagi pertumbuhan badan anak. Penggunaan makanan sapihan yang bersifat instan sebaiknya tidak terlalu sering diberikan.
Pada umumnya makanan ini hanya dominan mengandung serealia dan sedikit mengandung unsur zat gizi lainnya. Makanan sapihan sebaiknya dibuat sendiri, agar kita dapat menyajikan dalam keadaan segar langsung setelah diolah.
Selain itu kita juga dapat memberikan kombinasi bahan makanan yang lebih ber variasi.
Penggunaan berbagai bahan makanan campuran dapat membantu memenuhi kebutuhan akan protein. Dengan penyajikan makanan campuran diharapkan kekurangan zat gizi pada satu jenis pangan dapat ditutupi dari penggunaan bahan pangan lainnya. Jika hanya menggunakan satu jenis opangan sumber dikhawatirkan kebutuhan gizi akan sulit dipenuhi. Saatini pemberian makanan tambahan terutama untuk bayi dan balita sudah mulai divariasikan.
Variasi yang dilakukan mulai dari konsistensi makanan (tekstur), serta variasi penggunaan bahan makanan dari berbagai jenis. Hal ini juga sangat baik dilakukan untuk memperkenalkan berbagai jenis bahan makanan pada anak sejak dini. Dengan mengenalkan makanan yang bervariasi sejak dini, maka mereka tidak mengalami kesulitan untuk menerima berbagai cita rasa dari makanan.
Gambar Contoh Makanan sapihan
Selain Kwashiorkor, Kekurangan kalori protein (KKP) dapat terjadi baik pada bayi, anak-anak, maupun orang dewasa.
Anak-anak balita (bawah tiga tahun) serta ibu-ibu mengandungdan ibu yang sedang menusui merupakan golongan yang sangat rawan terhadap kekurangan protein. Kekuranganprotein sangat berdampak buruk pada kesehatan, terutama pada masa pertumbuhan. Oleh karena itu komposisi makanan yang mengandung protein perlu mendapat perhatian dalam menyusun menu di dalam keluarga
Gambar Penderita KKP
Marasmus adalah istilah yang digunakan bagi gejala yang timbul bila anak menderita kekurangan energi (kalori) dan kekurangan protein. Perlu diingat bahwa penderita kwashiorkor tidak kelihatan kurus, namun pada penderita marasmus penderita akan terlihat sangat kurus dan kelihatan lebih tua dari usia sebenarnya.
Gambar Anak sehat
ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN TUBUH
Selengkapnya tentang Belajar TEKNIK PERENCANAAN GIZI MAKANAN ..
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh
a. Susunan Kimiawi Protein
Protein terbentuk dari banyak asam amino. Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh. Zat ini disamping berfungsi sebagai penghasil energi, dalam tubuh juga memiliki fungsi utama sebagai zat pembangun dan pengatur.
Protein adalah sumber asam–asam amino yang mengandung unsur-unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), dan Nitrogen (N) yang tidak dimiliki lemak dan karbohidrat.
Molekul protein juga mengandung fosfor, belerang, dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga.
Diet manusia harus mengandung 10 asam amino esensial. Manusia tidak dapat mensintesa kesepuluh asam amino ini dalam jumlah yang memadai untuk mendukung pertumbuhan bayi atau mempertahankan kesehatan orang dewasa. Dalam bentuk protein asam amino melaksanakan banyak fungsi struktural, hormonal dan katalitik yang esensial bagi kehidupan.
Protein merupakan komponen terbesar di dalam tubuh setelah air. Diperkirakan 50% dari berat kering sel dalam jaringan seperti misalnya hati dan daging terdiri dari protein, dan dalam tenunan segar sekitar 20%.
Berdasarkan susunan kimiawi dari masing-masing protein dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
1) Protein sederhana
Disebut protein sederhana karena tidak berikatan dengan zat lain. Beberapa contoh protein sederhana adalah albumin dalam putih telur (ovoalbumin), albumin dalam susu (laktalbumin), globulin dan sebagainya.
2) Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat lain seperti glikogen membentuk glikoprotein, dengan zat warna , seperti dalam hemoglobin yang membentuk warna merah pada darah, membentuk kromoprotein.
3) Turunan atau derivat dari protein
Termasuk dalam turunan protein adalah albuminosa, pepton, gelatin, peptida dan sebagainya.
Protein bukanlah merupakan zat tunggal akan tetapi terdiri dari unsur-unsur pembentuk protein yang disebut asam amino.
Suatu protein dapat diibaratkan sebagai seuntai kalung yangterbuat dari manik-manik yang bentuk dan ukurannya tidak sama akan tetapi dapat membentuk kalung yang serasi.
Protein sangat diperlukan tubuh. Fungsi utamanya sebagai zat pembangun sangat diperlukan pada masa pertumbuhan. Pada masa bayi hingga remaja, kebutuhan protein lebih besar persentasenya dibandingkan dengan pada masa dewasa dan manula. Pada masa dewasa dan manula protein dibutuhkan untuk mempertahankan jaringan-jaringan tubuh dan mengganti sel-sel yang telah rusak.
Tabel Klasifikasi dan Jenis Asam Amino

Keterangan:
a) Tidak dapat disintesa tubuh
b) Berasal dari asam amino esensial
c) Dapat disintesa tubuh
d) Sebagian bisa disintesa AA esensial
Esensial (9) Esensial
precursor (2)
Non Esensial
(3)
Semi Esensial
(6)
Histidin Alanin Arginin
Isoleusin Aspartat Asparagin
Leusin Glutamat Glutamin
Lisin Glisin
Metionin Sistein Prolin
Penilalanin Tirosin Serin
Threonin
Triptophan
Valine
Asam amino merupakan hasil hidrolisis protein dengan asam, alkali, dan enzim. Asam amino terdiri dari sebuah gugus amino dan sebuah gugus karboksil serta sebuah atom hidrogen.
Asamamino terbagi dua,yaitu asam amino essensial dan non essensial. Asam amino essensial merupakan as.amino yang dapat dibentuk oleh tubuh manusia, sedangkan as. Amino non essensial tidak dapat dibentuk oleh tubuh manusia, sehingga didapat dari makanan sehari-hari. Contoh as. amino essensial adalah lisin, leusisn, isolusin, teronin, metionin, valin, venilalanin, histidin, dan originin. Arginin tidak essensial bagi anak-anak dan orang dewasa tetapi berguna bagi pertumbuhan bayi, sedang histidin, essensial bagi anak-anak tetapi tidak essensial bagi orang dewasa.
ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN TUBUH
Selengkapnya tentang Belajar TEKNIK PERENCANAAN GIZI MAKANAN ..
Protein terbentuk dari banyak asam amino. Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh. Zat ini disamping berfungsi sebagai penghasil energi, dalam tubuh juga memiliki fungsi utama sebagai zat pembangun dan pengatur.
Protein adalah sumber asam–asam amino yang mengandung unsur-unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), dan Nitrogen (N) yang tidak dimiliki lemak dan karbohidrat.
Molekul protein juga mengandung fosfor, belerang, dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga.
Diet manusia harus mengandung 10 asam amino esensial. Manusia tidak dapat mensintesa kesepuluh asam amino ini dalam jumlah yang memadai untuk mendukung pertumbuhan bayi atau mempertahankan kesehatan orang dewasa. Dalam bentuk protein asam amino melaksanakan banyak fungsi struktural, hormonal dan katalitik yang esensial bagi kehidupan.
Protein merupakan komponen terbesar di dalam tubuh setelah air. Diperkirakan 50% dari berat kering sel dalam jaringan seperti misalnya hati dan daging terdiri dari protein, dan dalam tenunan segar sekitar 20%.
Berdasarkan susunan kimiawi dari masing-masing protein dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
1) Protein sederhana
Disebut protein sederhana karena tidak berikatan dengan zat lain. Beberapa contoh protein sederhana adalah albumin dalam putih telur (ovoalbumin), albumin dalam susu (laktalbumin), globulin dan sebagainya.
2) Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat lain seperti glikogen membentuk glikoprotein, dengan zat warna , seperti dalam hemoglobin yang membentuk warna merah pada darah, membentuk kromoprotein.
3) Turunan atau derivat dari protein
Termasuk dalam turunan protein adalah albuminosa, pepton, gelatin, peptida dan sebagainya.
Protein bukanlah merupakan zat tunggal akan tetapi terdiri dari unsur-unsur pembentuk protein yang disebut asam amino.
Suatu protein dapat diibaratkan sebagai seuntai kalung yangterbuat dari manik-manik yang bentuk dan ukurannya tidak sama akan tetapi dapat membentuk kalung yang serasi.
Protein sangat diperlukan tubuh. Fungsi utamanya sebagai zat pembangun sangat diperlukan pada masa pertumbuhan. Pada masa bayi hingga remaja, kebutuhan protein lebih besar persentasenya dibandingkan dengan pada masa dewasa dan manula. Pada masa dewasa dan manula protein dibutuhkan untuk mempertahankan jaringan-jaringan tubuh dan mengganti sel-sel yang telah rusak.
Tabel Klasifikasi dan Jenis Asam Amino

Keterangan:
a) Tidak dapat disintesa tubuh
b) Berasal dari asam amino esensial
c) Dapat disintesa tubuh
d) Sebagian bisa disintesa AA esensial
Esensial (9) Esensial
precursor (2)
Non Esensial
(3)
Semi Esensial
(6)
Histidin Alanin Arginin
Isoleusin Aspartat Asparagin
Leusin Glutamat Glutamin
Lisin Glisin
Metionin Sistein Prolin
Penilalanin Tirosin Serin
Threonin
Triptophan
Valine
Asam amino merupakan hasil hidrolisis protein dengan asam, alkali, dan enzim. Asam amino terdiri dari sebuah gugus amino dan sebuah gugus karboksil serta sebuah atom hidrogen.
Asamamino terbagi dua,yaitu asam amino essensial dan non essensial. Asam amino essensial merupakan as.amino yang dapat dibentuk oleh tubuh manusia, sedangkan as. Amino non essensial tidak dapat dibentuk oleh tubuh manusia, sehingga didapat dari makanan sehari-hari. Contoh as. amino essensial adalah lisin, leusisn, isolusin, teronin, metionin, valin, venilalanin, histidin, dan originin. Arginin tidak essensial bagi anak-anak dan orang dewasa tetapi berguna bagi pertumbuhan bayi, sedang histidin, essensial bagi anak-anak tetapi tidak essensial bagi orang dewasa.
ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN TUBUH
Selengkapnya tentang Belajar TEKNIK PERENCANAAN GIZI MAKANAN ..
ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN TUBUH
ZAT-ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN
TUBUH
A. Pengertian Zat Gizi
Makanan yang dikonsumsi oleh manusia mengandung berbagai unsur. Unsur tersebut ada yang bermanfaat dan ada pula yang tidak membawa manfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai zat tersebut dapat berupa enzim, gizi, maupun toksit (racun).
Gambar Manusia perlu gizi untuk hidup sehat
Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan yang memberikan manfaat bagi kesehatan manusia.Masing-masing bahan makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gizi yang berbeda. Zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut berbeda-beda antara makanan yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat gizi yang terkandung dalam makanan, maupun jumlah dari masing-masing zat gizi.
Gambar Berbagai sumber zat gizi
Satu janis zat gizi tertentu kemungkinan terkadung/ terdapat pada jenis bahan pangan, namun bisa dimungkinkan zat gizi tersebut tidak terdapat pada bahan pangan yang lain. Untuk satu jenis zat gizi tertentu, mungkin saja banyak terkandung pada satu jenis makanan, namun bisa saja tidak terdapat sama sekali pada makanan yang lainnya. Selain itu jumlah zat gizi tertentu terdapat dalam jumlah yang banyak pada salah satu jenis makanan, namun bisa saja hanya terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit pada makanan yang lainnya. Oleh karena itu agar tubuh tidak kekurangan salah satu zat gizi, maka manusia tidak boleh tergantung pada satu jenis pangan saja, tapi harus mengkonsumsi makanan yang beragam jenisnya.
B. Kelompok Zat Gizi
1. Kelompok Zat Gizi Berdasarkan fungsi
2. Kelompok Zat Gizi Berdasarkan jumlah
3. Kelompok Zat Gizi Berdasarkan Sumber
C. Fungsi Zat Gizi Dan Sumbernya Dalam Bahan Makanan
1. KarbohidratKarbohidrat sumber kalori utama bagi manusia. Walaupun jumlah kalori yang dihasilkan hanya 4 kal dari 1 gram karbohidrat, namun bila dibanding protein dan lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang lebih mudah didapat. Disamping itu beberapa golongan karbohidrat mengandung serat (dietary fiber) yang berguna bagi pencernaan.
Karbohidrat merupakan sumber energi bagi semua individu.
Karbohidra mudah di dapatkan dan hampir semua bahan makanan mengandung karbohidrat. Pada gambar berikut ini dapat dilihat bagan klasifikasi dan fungsi dari karbohidrat.
a. Klasifikasi karbohidrat
Berdasarkan susunan kimia dari karbohidrat, maka karbohidrat terbagi tiga, yaitu :
1) Monosakarida
Monosakarida tergolong karbohidrat yang paling sederhana dan merupakan molekul terkecil dari hidrat arang. Monosakarida dapat langsung diserap oleh tubuh melalui dinding usus dan masuk ke dalam aliran darah. Terbentuknya monosakarida di dalam tubuh terbentuk dari pemecahan kedua macam sakarida lainnya.
Ada 3 macam monosakarida, yaitu:
(a) Glukosa
Disebut juga dengan dektrosa. Zat gizi ini banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayur-sayuran. Semua jenis karbohidrat dalam tubuh akan diubah menjadi glukosa.
(b) Fruktosa
Disebut juga dengan levulosa. Zat ini bersama dengan glukosa terdapat dalam buah-buahan, terutama terkandung dalam madu sehingga memberikan rasa manis yang khas pada madu.
(c) Galaktosa
Galaktosa merupakan pemecahan dari disakarida, sering juga disebut dengan gula susu karena dihasilkan dari susu sapi atau ASI.
2) Disakarida
Disakarida merupakan penggabungan dari dua macam molekul monosakarida. Pemecahan terjadi di dalam tubuh dengan adanya bantuan enzim. Disakarida yang penting dalam bahan makanan adalah:
(a) Sukrosa (Gula pasir)
Di dalam proses pencernaan, sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa. Sukrosa banyak terdapat pada gula tebu dan gula aren.
Gambar Gula aren sebagai sumber sukrosa
(b) Maltosa
Maltosa merupakan hasil antara pemecahan zat pati. Maltosa
akan dipecah kembali menjadi dua molekul glukosa. Terdapat pada gandum yang sedang tumbuh (kecambah).
(c) Laktosa (Gula susu)
Jenis karbohidrat ini banyak terdapat pada susu. Di dalam tubuh laktosa sulit untuk dicerna dibandingkan dengan sukrosa dan maltosa. Kesulitan dalam mencerna laktosa di dalam tubuh, pada sebagian orang dapat menimbulkan efek pada kesehatan.
Terjadinya diare setelah mengkonsumsi laktosa merupakan salah satu dampaknya.
Laktosa intoleran merupakan kondisi di mana seseorang tidak dapat mencerna laktosa di intestinum tenue. Orang yang menderita laktosa intoleran tidak dapat mengkonsumsi susu dengan kandungan laktosa tinggi.
Kadar laktosa dalam susu sapi antara 4 – 5 %, sedangkan dalam susu manusia antara 6 -7 %. Laktosa di dalam pencernaan akan dipecah kembali menjadi 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.
3) Polisakarida
Polisakarida merupakan penggabungan dari beberapa molekul monosakarida. Beberapa polisakarida yang penting ialah zat pati, glikogen, dan selulosa.
Zat pati merupakan sumber kalori yang sangat penting, karena sebagian besar karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk zat pati.
Glikogen merupakan cadangan karbohidrat dalam tubuh yang disimpan dalam hati dan otot. Oleh karena itu glikogen banyak terdapat pada bahan pangan yang bersumber dari hewani berupa daging.
Sedangkan selulosa merupakan bagian dari tumbuhan yang tak dapat dicerna oleh organ pencernaan pada manusia.
Namun selulosa memiliki manfaat lain bagi tubuh. Beberapa fungsi selulosa dalam tubuh adalah :
(a) Merangsang alat pencernaan untuk mendapatkan getah cerna yang cukup.
(b) Membentuk volume makanan sehingga memberikan rasa kenyang.
(c) Membantu memadatkan feses (sisa zat gizi yang tidak dapat diserap lagi oleh dinding usus.
4) Serat
Bahagian dari karbohidrat yang tidak kalah pentingnya adalah sellulose, yang sering juga disebut serat. Serat banyak terdapat pada sayuran , terutama pada bagian daun dan buah. Semakin tua buah dan sayuran makin banyak kandungan seratnya. Sifat serat adalah sukar larut dan tidak dapat dicerna oleh tubuh. Serat tidak berguna untuk pertumbuhan, namun bermanfaat bagi tubuh.
Fungsi Serat secara khusus adalah
a) Memelihara kesehatan tubuh (menarik air dari pembuluh darah sehingga feces jadi lunak, dan mendorong pengeluaran yang efisien melalui usus).
b) Serat juga dapat mengurangi penyerapan lemak sehingga tingkat kolesterol darah turun dan resiko penyakit jantung koroner kecil.
c) Serat membantu menurunkan berat badan. Sumber serat adalah biji-bijian berkulit dan daging, buah-buahan dan sayur-sayuran. Orang dewasa sebaiknya mengkonsumsi serat 25 gr/hr.
b. Fungsi karbohidrat bagi tubuh
1) Menghasilkan energi
2) Cadangan tenaga bagi tubuh
3) Memberikan rasa kenyang
c. Kebutuhan Karbohidrat bagi tubuh
d. Karbohidrat dalam Bahan Makanan
ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN TUBUH
Selengkapnya tentang Belajar TEKNIK PERENCANAAN GIZI MAKANAN ..
A. Pengertian Zat Gizi
Makanan yang dikonsumsi oleh manusia mengandung berbagai unsur. Unsur tersebut ada yang bermanfaat dan ada pula yang tidak membawa manfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai zat tersebut dapat berupa enzim, gizi, maupun toksit (racun).
Gambar Manusia perlu gizi untuk hidup sehat
Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan yang memberikan manfaat bagi kesehatan manusia.Masing-masing bahan makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gizi yang berbeda. Zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut berbeda-beda antara makanan yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat gizi yang terkandung dalam makanan, maupun jumlah dari masing-masing zat gizi.
Gambar Berbagai sumber zat gizi
Satu janis zat gizi tertentu kemungkinan terkadung/ terdapat pada jenis bahan pangan, namun bisa dimungkinkan zat gizi tersebut tidak terdapat pada bahan pangan yang lain. Untuk satu jenis zat gizi tertentu, mungkin saja banyak terkandung pada satu jenis makanan, namun bisa saja tidak terdapat sama sekali pada makanan yang lainnya. Selain itu jumlah zat gizi tertentu terdapat dalam jumlah yang banyak pada salah satu jenis makanan, namun bisa saja hanya terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit pada makanan yang lainnya. Oleh karena itu agar tubuh tidak kekurangan salah satu zat gizi, maka manusia tidak boleh tergantung pada satu jenis pangan saja, tapi harus mengkonsumsi makanan yang beragam jenisnya.
B. Kelompok Zat Gizi
1. Kelompok Zat Gizi Berdasarkan fungsi
2. Kelompok Zat Gizi Berdasarkan jumlah
3. Kelompok Zat Gizi Berdasarkan Sumber
C. Fungsi Zat Gizi Dan Sumbernya Dalam Bahan Makanan
1. KarbohidratKarbohidrat sumber kalori utama bagi manusia. Walaupun jumlah kalori yang dihasilkan hanya 4 kal dari 1 gram karbohidrat, namun bila dibanding protein dan lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang lebih mudah didapat. Disamping itu beberapa golongan karbohidrat mengandung serat (dietary fiber) yang berguna bagi pencernaan.
Karbohidrat merupakan sumber energi bagi semua individu.
Karbohidra mudah di dapatkan dan hampir semua bahan makanan mengandung karbohidrat. Pada gambar berikut ini dapat dilihat bagan klasifikasi dan fungsi dari karbohidrat.
a. Klasifikasi karbohidrat
Berdasarkan susunan kimia dari karbohidrat, maka karbohidrat terbagi tiga, yaitu :
1) Monosakarida
Monosakarida tergolong karbohidrat yang paling sederhana dan merupakan molekul terkecil dari hidrat arang. Monosakarida dapat langsung diserap oleh tubuh melalui dinding usus dan masuk ke dalam aliran darah. Terbentuknya monosakarida di dalam tubuh terbentuk dari pemecahan kedua macam sakarida lainnya.
Ada 3 macam monosakarida, yaitu:
(a) Glukosa
Disebut juga dengan dektrosa. Zat gizi ini banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayur-sayuran. Semua jenis karbohidrat dalam tubuh akan diubah menjadi glukosa.
(b) Fruktosa
Disebut juga dengan levulosa. Zat ini bersama dengan glukosa terdapat dalam buah-buahan, terutama terkandung dalam madu sehingga memberikan rasa manis yang khas pada madu.
(c) Galaktosa
Galaktosa merupakan pemecahan dari disakarida, sering juga disebut dengan gula susu karena dihasilkan dari susu sapi atau ASI.
2) Disakarida
Disakarida merupakan penggabungan dari dua macam molekul monosakarida. Pemecahan terjadi di dalam tubuh dengan adanya bantuan enzim. Disakarida yang penting dalam bahan makanan adalah:
(a) Sukrosa (Gula pasir)
Di dalam proses pencernaan, sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa. Sukrosa banyak terdapat pada gula tebu dan gula aren.
Gambar Gula aren sebagai sumber sukrosa
(b) Maltosa
Maltosa merupakan hasil antara pemecahan zat pati. Maltosa
akan dipecah kembali menjadi dua molekul glukosa. Terdapat pada gandum yang sedang tumbuh (kecambah).
(c) Laktosa (Gula susu)
Jenis karbohidrat ini banyak terdapat pada susu. Di dalam tubuh laktosa sulit untuk dicerna dibandingkan dengan sukrosa dan maltosa. Kesulitan dalam mencerna laktosa di dalam tubuh, pada sebagian orang dapat menimbulkan efek pada kesehatan.
Terjadinya diare setelah mengkonsumsi laktosa merupakan salah satu dampaknya.
Laktosa intoleran merupakan kondisi di mana seseorang tidak dapat mencerna laktosa di intestinum tenue. Orang yang menderita laktosa intoleran tidak dapat mengkonsumsi susu dengan kandungan laktosa tinggi.
Kadar laktosa dalam susu sapi antara 4 – 5 %, sedangkan dalam susu manusia antara 6 -7 %. Laktosa di dalam pencernaan akan dipecah kembali menjadi 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.
3) Polisakarida
Polisakarida merupakan penggabungan dari beberapa molekul monosakarida. Beberapa polisakarida yang penting ialah zat pati, glikogen, dan selulosa.
Zat pati merupakan sumber kalori yang sangat penting, karena sebagian besar karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk zat pati.
Glikogen merupakan cadangan karbohidrat dalam tubuh yang disimpan dalam hati dan otot. Oleh karena itu glikogen banyak terdapat pada bahan pangan yang bersumber dari hewani berupa daging.
Sedangkan selulosa merupakan bagian dari tumbuhan yang tak dapat dicerna oleh organ pencernaan pada manusia.

(a) Merangsang alat pencernaan untuk mendapatkan getah cerna yang cukup.
(b) Membentuk volume makanan sehingga memberikan rasa kenyang.
(c) Membantu memadatkan feses (sisa zat gizi yang tidak dapat diserap lagi oleh dinding usus.
4) Serat
Bahagian dari karbohidrat yang tidak kalah pentingnya adalah sellulose, yang sering juga disebut serat. Serat banyak terdapat pada sayuran , terutama pada bagian daun dan buah. Semakin tua buah dan sayuran makin banyak kandungan seratnya. Sifat serat adalah sukar larut dan tidak dapat dicerna oleh tubuh. Serat tidak berguna untuk pertumbuhan, namun bermanfaat bagi tubuh.
Fungsi Serat secara khusus adalah
a) Memelihara kesehatan tubuh (menarik air dari pembuluh darah sehingga feces jadi lunak, dan mendorong pengeluaran yang efisien melalui usus).
b) Serat juga dapat mengurangi penyerapan lemak sehingga tingkat kolesterol darah turun dan resiko penyakit jantung koroner kecil.
c) Serat membantu menurunkan berat badan. Sumber serat adalah biji-bijian berkulit dan daging, buah-buahan dan sayur-sayuran. Orang dewasa sebaiknya mengkonsumsi serat 25 gr/hr.
b. Fungsi karbohidrat bagi tubuh
1) Menghasilkan energi
2) Cadangan tenaga bagi tubuh
3) Memberikan rasa kenyang
c. Kebutuhan Karbohidrat bagi tubuh
d. Karbohidrat dalam Bahan Makanan
ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN TUBUH
Selengkapnya tentang Belajar TEKNIK PERENCANAAN GIZI MAKANAN ..
Zat-Zat Gizi Yang Diperlukan Tubuh
catatan kali ini mengenai Zat-Zat Gizi Yang Diperlukan Tubuh.
PENDAHULUAN PERENCANAAN GIZI MAKANAN
A. Defenisi PERENCANAAN GIZI MAKANAN
B. Ruang Lingkup Materi …
Berdasarkan rumusan teknik pengaturan gizi dan pentingnya pengaturan makanan dalam kehidupan sehari-hari, maka dapat dijelaskan berikut ini ruang lingkup materi yang terkait dengan teknik pengaturan gizi sebagai berikut:
1. Zat-Zat Gizi Yang Diperlukan Tubuh.

Topik ini membahas tentang pengertian zat gizi, kelompok zat gizi, fungsi dari masing-masing zat gizi bagi tubuh dan sumber berbagai zat gizi dalam makanan.
Gambar. Aktifitas individu dalam kelompok
Topik ini akan menjelaskan tentang pengertian Daftar Kecukupan Gizi serta fungsi dari Daftar Kecukupan Gizi Kecukupan masing-masing zat gizi yang dibutuhkan untuk berbagai kelompok umur, Selanjutnya juga membahas tentang cara menggunakan Daftar Kecukupan Gizi.
2. Menghitung Kecukupan Gizi Berbagai Kelompok Umur
Bab ini akan menjelaskan tentang bagaimana cara menghitung Angka Kecukupan Gizi (Energi dan Protein). Untuk masing-masing individu berdasarkan kelompok umur, menghitung angka kecukupan gizi rata-rata keluarga.Topik ini juga menjelaskan cara menaksir kecukupan energi individu, keluarga dan kelompok meliputi kecukupan gizi ibu hamil dan menyusui, bayi dan anak balita, anak sekolah dan remaja, serta dewasa dan manula/ lansia.
Topik ini juga menjelaskan cara menaksir angka kecukupan protein individu, keluarga dan kelompok meliputi kecukupan gizi ibu hamil dan menyusui, bayi, anak balita, anak sekolah dan remaja, serta dewasa dan manula/lansia.
3. Persyaratan Makanan Berbagai Kelompok Umur
Bagian ini berisikan tentang persyaratan makanan yang baik dan cara–cara pemberian makanan bagi setiap individu dalam kelompok umur. Menjelaskan tentang makanan-makanan yang dilarang dan dianjurkan untuk dikonsumsi.
4. Teknik Dasar Mengolah Makanan
Topik ini membahas tentang peralatan pengolahan makanan, pelaksanaan dan teknik pengolahan makanan
5. Pedoman Menyusun Menu Seimbang
Topik ini membahas tentang hal-hal yang harus diketahui dalam menyusun menu seimbang, serta keseimbangan pola konsumsi pangan, daftar komposisi bahan makanan, bahan makanan penukar dan ukuran rumah tangga yang disesuaikan, dan tahapan menyusun menu seimbang .
Gambar Pada tumpeng terdapat susunan menu seimbang
6. Penyusunan Menu Berbagai Kelompok Umur
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang bagaimana menyusun menu berbagai kelompok umur berdasarkan kepada materi yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Bagian ini juga berisikan contoh–contoh dari menu unt berbagai kelompok umur.
7. Pengaturan Makanan Khusus Untuk Pencegahan Penyakit Degeneratif
Topik ini meliputi tentang hal-hal yang harus diketahui dalam menyusun menu khusus untuk diet bagi beberapa penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Beberapa penyakit degeneratif diantaranya adalah jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes melitus serta terjadinya obesitas. Tahapan menyusun menu bagi yang sedang menjalani diet khusus .
Kesimpulan
Ilmu yang mempelajari tentang zat-zat makanan dan hubungan dengan kesehatan disebut ilmu gizi. Zat gizi adalah zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh. Untuk hidup manusia mendapatkan makanan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh, makanan yang aman adalah makanan yang tidak mengandung unsur-unsur yang membahayakan kesehatan serta makanan yang tidak terkontaminasi baik oleh mikroorganisme maupun bahan kimia yang berbahaya. Zat gizi dikelompokan menjadi dalam bentuk zat kimia yaitu : karbohidrat, protein, lemak mineral, vitamin dan air. Perbedaan kebutuhan zat gizi pada manusia di dasari oleh umur, jenis kelamin kondisi fisiologis dan tingkat aktifitas yang dilakukan. Berdasarkan rumusan tehnik perencanaan gizi dan pentingnya pengaturan makanan, maka perlu diketahui syaratsyarat makanan, menyusun menu seimbang dan pengaturan makanan khusus untuk pencegahan penyakit.
Evaluasi
1. Apakah yang dimaksud dengan ilmu gizi ?
2. Apa bedanya dengan zat-zat gizi ?
3. Apakah yang dimaksud dengan makanan yang aman ?
4. Apakah yang dimaksud dengan masalah gizi? Dan beri contoh penyakit yang disebabkan oleh kurang gizi ?
5. Apakah yang dimaksud dengan menu seimbang ?
6. apakah yang dimaksud dengan makanan khusus untuk pencegahan penyakit degeneratif ?
Selengkapnya tentang Belajar TEKNIK PERENCANAAN GIZI MAKANAN
PENDAHULUAN PERENCANAAN GIZI MAKANAN
A. Defenisi PERENCANAAN GIZI MAKANAN
B. Ruang Lingkup Materi …
Berdasarkan rumusan teknik pengaturan gizi dan pentingnya pengaturan makanan dalam kehidupan sehari-hari, maka dapat dijelaskan berikut ini ruang lingkup materi yang terkait dengan teknik pengaturan gizi sebagai berikut:
1. Zat-Zat Gizi Yang Diperlukan Tubuh.

Topik ini membahas tentang pengertian zat gizi, kelompok zat gizi, fungsi dari masing-masing zat gizi bagi tubuh dan sumber berbagai zat gizi dalam makanan.
Gambar. Aktifitas individu dalam kelompok
Topik ini akan menjelaskan tentang pengertian Daftar Kecukupan Gizi serta fungsi dari Daftar Kecukupan Gizi Kecukupan masing-masing zat gizi yang dibutuhkan untuk berbagai kelompok umur, Selanjutnya juga membahas tentang cara menggunakan Daftar Kecukupan Gizi.
2. Menghitung Kecukupan Gizi Berbagai Kelompok Umur
Bab ini akan menjelaskan tentang bagaimana cara menghitung Angka Kecukupan Gizi (Energi dan Protein). Untuk masing-masing individu berdasarkan kelompok umur, menghitung angka kecukupan gizi rata-rata keluarga.Topik ini juga menjelaskan cara menaksir kecukupan energi individu, keluarga dan kelompok meliputi kecukupan gizi ibu hamil dan menyusui, bayi dan anak balita, anak sekolah dan remaja, serta dewasa dan manula/ lansia.
Topik ini juga menjelaskan cara menaksir angka kecukupan protein individu, keluarga dan kelompok meliputi kecukupan gizi ibu hamil dan menyusui, bayi, anak balita, anak sekolah dan remaja, serta dewasa dan manula/lansia.
3. Persyaratan Makanan Berbagai Kelompok Umur
Bagian ini berisikan tentang persyaratan makanan yang baik dan cara–cara pemberian makanan bagi setiap individu dalam kelompok umur. Menjelaskan tentang makanan-makanan yang dilarang dan dianjurkan untuk dikonsumsi.
4. Teknik Dasar Mengolah Makanan
Topik ini membahas tentang peralatan pengolahan makanan, pelaksanaan dan teknik pengolahan makanan
5. Pedoman Menyusun Menu Seimbang
Topik ini membahas tentang hal-hal yang harus diketahui dalam menyusun menu seimbang, serta keseimbangan pola konsumsi pangan, daftar komposisi bahan makanan, bahan makanan penukar dan ukuran rumah tangga yang disesuaikan, dan tahapan menyusun menu seimbang .
Gambar Pada tumpeng terdapat susunan menu seimbang
6. Penyusunan Menu Berbagai Kelompok Umur
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang bagaimana menyusun menu berbagai kelompok umur berdasarkan kepada materi yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Bagian ini juga berisikan contoh–contoh dari menu unt berbagai kelompok umur.
7. Pengaturan Makanan Khusus Untuk Pencegahan Penyakit Degeneratif
Topik ini meliputi tentang hal-hal yang harus diketahui dalam menyusun menu khusus untuk diet bagi beberapa penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Beberapa penyakit degeneratif diantaranya adalah jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes melitus serta terjadinya obesitas. Tahapan menyusun menu bagi yang sedang menjalani diet khusus .
Kesimpulan
Ilmu yang mempelajari tentang zat-zat makanan dan hubungan dengan kesehatan disebut ilmu gizi. Zat gizi adalah zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh. Untuk hidup manusia mendapatkan makanan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh, makanan yang aman adalah makanan yang tidak mengandung unsur-unsur yang membahayakan kesehatan serta makanan yang tidak terkontaminasi baik oleh mikroorganisme maupun bahan kimia yang berbahaya. Zat gizi dikelompokan menjadi dalam bentuk zat kimia yaitu : karbohidrat, protein, lemak mineral, vitamin dan air. Perbedaan kebutuhan zat gizi pada manusia di dasari oleh umur, jenis kelamin kondisi fisiologis dan tingkat aktifitas yang dilakukan. Berdasarkan rumusan tehnik perencanaan gizi dan pentingnya pengaturan makanan, maka perlu diketahui syaratsyarat makanan, menyusun menu seimbang dan pengaturan makanan khusus untuk pencegahan penyakit.
Evaluasi
1. Apakah yang dimaksud dengan ilmu gizi ?
2. Apa bedanya dengan zat-zat gizi ?
3. Apakah yang dimaksud dengan makanan yang aman ?
4. Apakah yang dimaksud dengan masalah gizi? Dan beri contoh penyakit yang disebabkan oleh kurang gizi ?
5. Apakah yang dimaksud dengan menu seimbang ?
6. apakah yang dimaksud dengan makanan khusus untuk pencegahan penyakit degeneratif ?
Selengkapnya tentang Belajar TEKNIK PERENCANAAN GIZI MAKANAN
Definisi PERENCANAAN GIZI MAKANAN
A. Definisi PERENCANAAN GIZI MAKANAN
Untuk dapat hidup sehat dan produktif, setiap individu perlu mengatur makanan sehari-harinya. Pengaturan makanan harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi. Pada orang yang sehat (kondisi kesehatannya normal) akan berbeda cara pengaturan makanannya dibandingkan dengan orang yang sedang dalam masa penyembuhan atau pengobatan. Perbedaan itu dimulai dari jenis makanan yang akan dikonsumsi, jumlah makanan (porsi/ kuantitas), waktu pemberian, frekuensi pemberian, cara pemberian, hingga kualitas makanan yang terkait dengan kandungan zat gizinya.
Gambar Makanan keluarga
Pengaturan makanan untuk sebuah keluarga terutama dalam menu makanan sehari-hari akan berbeda dengan pengaturan makanan bagi oarang sakit. Makanan yang diberikan tersebut juga akan berbeda menurut umur, keadaan fisiologis, aktifitas/ kegiatan, jenis kelamin, ukuran tubuh,serta suhu/ iklim.
Gambar Faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi individu
Pengaturan makanan dapat diartikan sebagai suatu proses perencanaan, pengolahan dan penyajian makanan, yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh agar dapat mempertahankan kesehatan seseorang/ individu. Makanan tersebut harus direncanakan sesuai dengan kopndisi fisiologis seseorang. Perencanaan di mulai dari bagaimana menu disusun, bagaimana bahan makanan dipilih, bagaimana metode pengolahan yang dilakukan serta berapa jumlah atau porsi dari makanan yang akan disajikan. Semua harus terencana dengan baik agar setiap makanan yang akan dikonsumsi tersebut memiliki kualitas gizi dan kesehatan. Makanan yang berkualitas tentu akan baik bagi kesehatan. Mengutip tulisan Kelen Andrews Guthrie (1983), gizi dasar atau prinsip-prinsip dasar gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang makanan dan zat gizi, proses pencernaan, metabolisme dan penyerapannya di dalam tubuh, fungsi dan berbagai akibat kekurangan serta kelebihannya bagi tubuh. Jadi ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang zat-zat makanan dan hubungannya dengan kesehatan Pada awalnya untuk bisa hidup sehat kita mengenal slogan “empat sehat lima sempurna”. Slogan ini masih belum bisa merubah pola makan masyarakat menjadi lebih baik dan lebih sehat. Slogan ini jika dijalankan dengan baik, diharapkan dapat mencegah timbulnya masalah kekurangan gizi maupun kelebihan gizi. Saat ini pola makan masyarakat Indonesia mulai berubah. Disebabkan oleh faktor ekonomi dan gaya hidup, pola makan masyarakat lebih cendrung pada makanan yang praktis dan siap saji bahkan instan yang cendrung tinggi kalori.
Gambar Pengelompokkan bahan makanan berdasarkan fungsinya
Seiring berjalannya waktu, pemerintah sejak tahun 1993 mulai mensosialisasikan “Pedoman Umum Gizi Seimbang”. Namun dampaknya belum menjangkau masyarakat secara meluas. Sosialisasi belum merata ke semua lapisan masyarakat. PUGS baru diperkenalkan kepada masyarakat pengguna posyandu, sementara yang tidak menggunakan layanan posyandu belum mendapatkan informasi yang memadai. Tubuh manusia perlu adanya keseimbangan. Untuk mempertahankan berat badan normal perlu diatur makanan sehari-hari dengan jumlah kalori dan nilai gizi makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Melalui pengaturan makanan yang baik, tubuh menerima sejumlah makanan yang mengandung nilai gizi yang seimbang. Dengan perkataan lain, gizi seimbang adalah keadaan dimana tubuh memperoleh makanan yang cukup mengandung semua zat-zat gizi dalam jumlah yang dibutuhkan tubuh.
Gambar Kelebihan zat gizi (obesitas)
Selanjutnya zat-zat gizi tersebut dapat digunakan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi organ tubuh. Dengan gizi seimbang dapat dicapai kehidupan yang lebih baik, memberi kebahagiaan, kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, serta mampu malakukan aktifitas sehari-hari dan tidak mudah terkena penyakit. Gizi seimbang dapat dicapai dengan mengatur menu yang terdiri dari berbagai golongan bahan makanan.
Gambar Kekurangan zat gizi

Sumber zat itu beragam, yaitu golongan sumber zat pemberi tenaga atau energi, golongan sumber zat pembangun dan golongan sumber zat pengatur. Sebagai contoh: Menu yang mengandung beras atau penggantinya seperti mie, umbiumbian, daging atau penggantinya tempe dan tahu serta sayuran dan buah-buahan. Selain ketentuan di atas, menu tersebut harus memenuhi kecukupan gizi dari golongan umur, jenis kelamin dan aktifitasnya.
Gambar Menu lengkap sehari-hari
Berdasarkan pemikiran-pemikiran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaturan gizi makanan adalah suatu langkah perencanaan, pengolahan dan penyajian makanan bagi individu pada setiap kelompok umur sesuai dengan kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi, agar setiap individu dapat hidup sehat. Sedangkan teknik perencanaan gizi dapat diartikan sebagai cara-cara atau tahapan dalam merencanakan makanan yang baik, dimulai dari penyusunan menu, teknik mengolah dan menyajikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan individu di setiap kelompok umur dalam upaya pemenuhan akan zat-zat gizi, agar setiap individu dapat hidup sehat.
Selengkapnya tentang Belajar TEKNIK PERENCANAAN GIZI MAKANAN
Untuk dapat hidup sehat dan produktif, setiap individu perlu mengatur makanan sehari-harinya. Pengaturan makanan harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi. Pada orang yang sehat (kondisi kesehatannya normal) akan berbeda cara pengaturan makanannya dibandingkan dengan orang yang sedang dalam masa penyembuhan atau pengobatan. Perbedaan itu dimulai dari jenis makanan yang akan dikonsumsi, jumlah makanan (porsi/ kuantitas), waktu pemberian, frekuensi pemberian, cara pemberian, hingga kualitas makanan yang terkait dengan kandungan zat gizinya.
Gambar Makanan keluarga
Pengaturan makanan untuk sebuah keluarga terutama dalam menu makanan sehari-hari akan berbeda dengan pengaturan makanan bagi oarang sakit. Makanan yang diberikan tersebut juga akan berbeda menurut umur, keadaan fisiologis, aktifitas/ kegiatan, jenis kelamin, ukuran tubuh,serta suhu/ iklim.
Gambar Faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi individu
Pengaturan makanan dapat diartikan sebagai suatu proses perencanaan, pengolahan dan penyajian makanan, yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh agar dapat mempertahankan kesehatan seseorang/ individu. Makanan tersebut harus direncanakan sesuai dengan kopndisi fisiologis seseorang. Perencanaan di mulai dari bagaimana menu disusun, bagaimana bahan makanan dipilih, bagaimana metode pengolahan yang dilakukan serta berapa jumlah atau porsi dari makanan yang akan disajikan. Semua harus terencana dengan baik agar setiap makanan yang akan dikonsumsi tersebut memiliki kualitas gizi dan kesehatan. Makanan yang berkualitas tentu akan baik bagi kesehatan. Mengutip tulisan Kelen Andrews Guthrie (1983), gizi dasar atau prinsip-prinsip dasar gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang makanan dan zat gizi, proses pencernaan, metabolisme dan penyerapannya di dalam tubuh, fungsi dan berbagai akibat kekurangan serta kelebihannya bagi tubuh. Jadi ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang zat-zat makanan dan hubungannya dengan kesehatan Pada awalnya untuk bisa hidup sehat kita mengenal slogan “empat sehat lima sempurna”. Slogan ini masih belum bisa merubah pola makan masyarakat menjadi lebih baik dan lebih sehat. Slogan ini jika dijalankan dengan baik, diharapkan dapat mencegah timbulnya masalah kekurangan gizi maupun kelebihan gizi. Saat ini pola makan masyarakat Indonesia mulai berubah. Disebabkan oleh faktor ekonomi dan gaya hidup, pola makan masyarakat lebih cendrung pada makanan yang praktis dan siap saji bahkan instan yang cendrung tinggi kalori.
Gambar Pengelompokkan bahan makanan berdasarkan fungsinya
Seiring berjalannya waktu, pemerintah sejak tahun 1993 mulai mensosialisasikan “Pedoman Umum Gizi Seimbang”. Namun dampaknya belum menjangkau masyarakat secara meluas. Sosialisasi belum merata ke semua lapisan masyarakat. PUGS baru diperkenalkan kepada masyarakat pengguna posyandu, sementara yang tidak menggunakan layanan posyandu belum mendapatkan informasi yang memadai. Tubuh manusia perlu adanya keseimbangan. Untuk mempertahankan berat badan normal perlu diatur makanan sehari-hari dengan jumlah kalori dan nilai gizi makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Melalui pengaturan makanan yang baik, tubuh menerima sejumlah makanan yang mengandung nilai gizi yang seimbang. Dengan perkataan lain, gizi seimbang adalah keadaan dimana tubuh memperoleh makanan yang cukup mengandung semua zat-zat gizi dalam jumlah yang dibutuhkan tubuh.
Gambar Kelebihan zat gizi (obesitas)
Selanjutnya zat-zat gizi tersebut dapat digunakan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi organ tubuh. Dengan gizi seimbang dapat dicapai kehidupan yang lebih baik, memberi kebahagiaan, kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, serta mampu malakukan aktifitas sehari-hari dan tidak mudah terkena penyakit. Gizi seimbang dapat dicapai dengan mengatur menu yang terdiri dari berbagai golongan bahan makanan.
Gambar Kekurangan zat gizi

Sumber zat itu beragam, yaitu golongan sumber zat pemberi tenaga atau energi, golongan sumber zat pembangun dan golongan sumber zat pengatur. Sebagai contoh: Menu yang mengandung beras atau penggantinya seperti mie, umbiumbian, daging atau penggantinya tempe dan tahu serta sayuran dan buah-buahan. Selain ketentuan di atas, menu tersebut harus memenuhi kecukupan gizi dari golongan umur, jenis kelamin dan aktifitasnya.
Gambar Menu lengkap sehari-hari
Berdasarkan pemikiran-pemikiran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaturan gizi makanan adalah suatu langkah perencanaan, pengolahan dan penyajian makanan bagi individu pada setiap kelompok umur sesuai dengan kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi, agar setiap individu dapat hidup sehat. Sedangkan teknik perencanaan gizi dapat diartikan sebagai cara-cara atau tahapan dalam merencanakan makanan yang baik, dimulai dari penyusunan menu, teknik mengolah dan menyajikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan individu di setiap kelompok umur dalam upaya pemenuhan akan zat-zat gizi, agar setiap individu dapat hidup sehat.
Selengkapnya tentang Belajar TEKNIK PERENCANAAN GIZI MAKANAN
Furniture Omasae solusi rumah lahan terbatas
Furniture Omasae cocok digunakan untuk di apartemen juga untuk rumah mewah, atau rumah minimalis juga, kini menjadi
solusi bagi anda yang mempunyai rumah dengan lahan terbatas. Dengan
Furniture Omasae, rumah anda terkesan luas dan rapi...
Ayo .... siapa yang berminat...
bisa menghubungi kami.
Kami dapat membantu mewujudkan impian anda untuk menjadikan rumah luas dan rapi....
Edisi Kamar tidur anak....
Hmm..sungguh indah..rapi..dan menyenangkan...
bisa memberikan yang terbaik buat keluarga...
Ayo .... siapa yang berminat...
bisa menghubungi kami.
Kami dapat membantu mewujudkan impian anda untuk menjadikan rumah luas dan rapi....

Edisi Kamar tidur anak....
Hmm..sungguh indah..rapi..dan menyenangkan...
bisa memberikan yang terbaik buat keluarga...
HIDANGAN DIET, MENYIAPKAN DAN MENYAJIKAN
MENYIAPKAN DAN MENYAJIKAN HIDANGAN DIET
A. Pendahuluan
Sejalan dengan semakin mapannya kehidupan seseorang, kebutuhan makanan yang lebih baik juga semakin meningkat. Hal ini ditandai juga dengan pilihan makanan yang sehat dan tepat.
Kesehatan erat kaitannya dengan kualitas fisik, dan kualitas fisik erat kaitannya dengan konsumsi pangan, olah raga Hutapea dalam Badraningsih (998) menyebutkan bahwa empat faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang adalah:
1) Perilaku kesehatan atau gaya hidup (51%)
2) Heriditas atau keturunan (19%)
3) Keadaan lingkungan (20%)
4) Mutu pelayanan kesehatan yang tersedia (10%)
Sehubungan dengan hal tersebut pola hidup sehat pada masyarakat perlu ditingkatkan keberadaannya. Lebih-lebih pada negara berkembang dimana status kesehatan sangat dibutuhkan. Salah satu cara untuk meningkatkan pola hidup sehat adalah dengan diet.
Diet dapat diartikan pengaturan atau pemilihan makanan yang harus dimakan oleh seseorang atau sekelompok orang. Dengan demikian diet tidak berarti menurunkan berat badan, tetapi bisa lebih luas artinya yaitu pengaturan makanan sehari-hari supaya tetap sehat, pengaturan makanan untuk atlit, untuk keperluan khusus dan untuk penyembuhan.
B. Diet untuk berbagai Penyakit:
1) Diet untuk penderita Diare
2) Diet untuk pendenderita campak
3) Diet rendah purin
4) Diet Diebetis Mellitus (DM)
5) Diet tinggi serat
6) Diet rendah kalori
7) Diet penyakit jantung.
8) Diet untuk penderita batu empedu
9) Diet hati rendah garam.
Kelainan Treatment
Kurang gizi Tinggi energy, tinggi protein dengan
gizi seimbang.
Dehidrasi
Rendah serat, semi liquid, minum
yang banyak, beri larutan 2% glukosa
dan 0,3% garam.
Kegemukan Rendah energy, protein sedang
dengan keseimbangan nutrisi
lainnya.
Kerusakan hati Rendah energy untuk yang
kegemukan, rendah sodium, rendah
lemak hewani.
Diabetes Rendah gula, rendah karbohirat,
protein sedang, lemak sedang.
Treatmen dengan pengaturan insulin.
Penyakit empedu:
a) Nephritis
b) Nephrotic syndrome
c) Kidney stones and gout
a) Rendah protein dan masukan
energy yang sedang.
b) Tinggi protein dan rendah sodium
c) Rendah purine
Gut disorder:
a) Indigestion, stomach
ulcer
b) Colitis, large intestine
colon inflammation
c) Constipation very
a) Makanan lunak, rendah serat,
energy dan protein sedang
b) High protein, low dietary fibber,
increased vitamin B group intake
Tinggi protein, rendah serat,
tinggi vitamin B
c) Diet tinggi serat
Liver Sangat rendah lemak, karbohidrat
tinggi.

C. Jenis Makanan untuk Diet
1) Diet Makanan Biasa
Syarat-syarat diet makanan biasa adalah
2) Diet Makanan Lunak
Syarat-syarat diet makanan lunak adalah sebagai berikut:
3) Diet Makanan Saring
Syarat-syarat diet makanan saring adalah:
4) Diet Makanan Cair
Tujuan diet makanan cair jernih adalah untuk Syarat diet makanan cair adalah
D. EVALUASI:
1. Hal-hal apa saja yang diperhatikan dalam penyusunan diet untuk makanan khusus?
2. Apa perbedaan makanan biasa dengan makanan untuk diet penyakit tertentu?
3. Jelaskan tahap-tahap dalam penyusunan hidangan untuk diet?
A. Pendahuluan
Sejalan dengan semakin mapannya kehidupan seseorang, kebutuhan makanan yang lebih baik juga semakin meningkat. Hal ini ditandai juga dengan pilihan makanan yang sehat dan tepat.
Kesehatan erat kaitannya dengan kualitas fisik, dan kualitas fisik erat kaitannya dengan konsumsi pangan, olah raga Hutapea dalam Badraningsih (998) menyebutkan bahwa empat faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang adalah:
1) Perilaku kesehatan atau gaya hidup (51%)
2) Heriditas atau keturunan (19%)
3) Keadaan lingkungan (20%)
4) Mutu pelayanan kesehatan yang tersedia (10%)
Sehubungan dengan hal tersebut pola hidup sehat pada masyarakat perlu ditingkatkan keberadaannya. Lebih-lebih pada negara berkembang dimana status kesehatan sangat dibutuhkan. Salah satu cara untuk meningkatkan pola hidup sehat adalah dengan diet.
Diet dapat diartikan pengaturan atau pemilihan makanan yang harus dimakan oleh seseorang atau sekelompok orang. Dengan demikian diet tidak berarti menurunkan berat badan, tetapi bisa lebih luas artinya yaitu pengaturan makanan sehari-hari supaya tetap sehat, pengaturan makanan untuk atlit, untuk keperluan khusus dan untuk penyembuhan.
B. Diet untuk berbagai Penyakit:
1) Diet untuk penderita Diare
2) Diet untuk pendenderita campak
3) Diet rendah purin
4) Diet Diebetis Mellitus (DM)
5) Diet tinggi serat
6) Diet rendah kalori
7) Diet penyakit jantung.
8) Diet untuk penderita batu empedu
9) Diet hati rendah garam.
Tabel Tipe Terapetik Diet
Kelainan Treatment
Kurang gizi Tinggi energy, tinggi protein dengan
gizi seimbang.
Dehidrasi
Rendah serat, semi liquid, minum
yang banyak, beri larutan 2% glukosa
dan 0,3% garam.
Kegemukan Rendah energy, protein sedang
dengan keseimbangan nutrisi
lainnya.
Kerusakan hati Rendah energy untuk yang
kegemukan, rendah sodium, rendah
lemak hewani.
Diabetes Rendah gula, rendah karbohirat,
protein sedang, lemak sedang.
Treatmen dengan pengaturan insulin.
Penyakit empedu:
a) Nephritis
b) Nephrotic syndrome
c) Kidney stones and gout
a) Rendah protein dan masukan
energy yang sedang.
b) Tinggi protein dan rendah sodium
c) Rendah purine
Gut disorder:
a) Indigestion, stomach
ulcer
b) Colitis, large intestine
colon inflammation
c) Constipation very
a) Makanan lunak, rendah serat,
energy dan protein sedang
b) High protein, low dietary fibber,
increased vitamin B group intake
Tinggi protein, rendah serat,
tinggi vitamin B
c) Diet tinggi serat
Liver Sangat rendah lemak, karbohidrat
tinggi.

C. Jenis Makanan untuk Diet
1) Diet Makanan Biasa
Syarat-syarat diet makanan biasa adalah
2) Diet Makanan Lunak
Syarat-syarat diet makanan lunak adalah sebagai berikut:
3) Diet Makanan Saring
Syarat-syarat diet makanan saring adalah:
4) Diet Makanan Cair
Tujuan diet makanan cair jernih adalah untuk Syarat diet makanan cair adalah
Gambar makanan cair
D. EVALUASI:
1. Hal-hal apa saja yang diperhatikan dalam penyusunan diet untuk makanan khusus?
2. Apa perbedaan makanan biasa dengan makanan untuk diet penyakit tertentu?
3. Jelaskan tahap-tahap dalam penyusunan hidangan untuk diet?
PENGAWASAN MUTU BAHAN / PRODUK PANGAN
Pendahuluan / Sinopsis
Sifat Bahan Pangan …
Bahan Pangan ...................................................................
Sifat Bahan Pangan ...........................................................

Mutu Bahan Pangan ..
Mutu dan Kualitas .............................................................
Faktor yang Mempengaruhi Mutu ……………...................
Penurunan Mutu Bahan Pangan ..
Kerusakan Fisik ................................................................
Kerusakan Kimiawi ...........................................................
Kerusakan Biologis …………………………………………
Mencegah penurunan mutu ………………………………..
Latihan…………………………………………………………
Penerapan Manajemen Mutu Terpadu ...
Hambatan Pemasaran .......................................................
Peranan MMT ....................................................................
Pelaksanaan PMMT ………………………………………….
Praktek Produksi yang Baik ...
Prinsip GMP ......................................................................
Filosofi GMP .....................................................................
Pelaksanaan GMP ............................................................
Alur Proses ……………………………………………………
Prosedur Standar Operasi Sanitasi Standar ..
Pasokan air dan es ..........................................................
Peralatan dan pakaian kerja ............................................
Pencegahan kontaminasi silang ......................................
Toilet .................................................................................
Tempat cuci tangan ..........................................................
Bahan kimia pembersih dan sanitiser ..............................
Pelabelan .........................................................................
Kesehatan karyawan .......................................................
Pengendalian hama …………………………………………
Analisis Bahaya dan Penentuan Titik Kritis ...
Sejarah HACCP ..
Perkembangan Status HACCP di Dunia ............................
Pengertian HACCP ............................................................
Tujuan HACCP ..................................................................
Pelaksanaan HACCP ........................................................
Manfaat HACCP ................................................................
Manajemen Mutu Laboratorium ...
Proses manajemen Mutu ...................................................
Kegiatan Pencatatan .........................................................
Prinsip berlaboratorium yang baik ....................................
Pemeliharaan Laboratorium .............................................
Pelaksanaan kegiatan laboratorium ..................................
Prosedur Analisis ..............................................................
Perubahan terhadap kerja ..................................................
Pengendalian Laboratorium ..............................................
Pemeliharaan peralatan laboratorium ..............................
Keamanan Laboratorium ...................................................
Pembinaan dan pengawasan ...........................................
Sanksi ...............................................................................
Evaluasi .............................................................................
Persiapan Analisis Mutu ...
Penyiapan Peralatan Dasar ...............................................
Kegunaan Peralatan ...........................................................
Pencucian Peralatan .........................................................
Sterilisasi Peralatan Gelas .................................................
Persiapan Bahan Kimia ......................................................
Cara Penyimpanan Bahan Kimia ……………………………
Pengambilan Sampel ....
Persiapan Pengambilan Sampel ........................................
Pengambilan Sampel yang Mewakili .................................
Penyiapan sampel uji .........................................................
Penyimpanan Arsip ............................................................
Membuang Sampel yang Tidak Terpakai dan Sisa Sampel
Memelihara Peralatan Sampling ........................................
Sampling untuk Analisis .....................................................
Penggunaan Instrumen Laboratorium .
Pengujian secara elektrokimia .........................................
Pengujin secara Spektrofotometer ....................................
Analisis Kromatografi ........................................................
Analisis Kimiawi ..
Melakukan Pengujuan Fisiko-Kimia Dasar .......................
Analisis Gravimetri dan Titrimetri ......................................
Larutan dan Pereaksi ......................................................
Standarisasi Larutan .......................................................
Analisis proksimat ...........................................................
Prosedur Analisis Proksimat ………………………………
Pengujian Fisik Bahan Pengemas ..
Kertas ................................................................................
Plastik ................................................................................
Kaleng dan gelas ...............................................................
Latihan ...............................................................................
Analisis Mikrobiologis ...
Teknis Kerja Aseptis ..........................................................
Menyiapkan Peralatan dan Media Kultur Mikroba.............
Inokulasi .............................................................................
Pengujian Mikrobiologi .......................................................
Menghitung Populasi Mikroba ............................................
Pengujian Mikrobiologi Dasar ……………………………….
Analisis Organoleptik .
Berpartisipasi dalam Analisis Organoleptik ....................
Penyiapan dan Penyajian Sampel ..................................
Pemilihan dan Penyiapan Panelis ...................................
Pelaksanaan Pengujian ..................................................
Tipe Pengujian ………………………………………………
Analisis Data Organoleptik ………………………………...
Analisis Nutrisi .
Analisis Karbohidrat ........................................................
Analisis Protein ...............................................................
Analisis Lemak ................................................................
Analisis kadar air .............................................................
Analisis vitamin ...............................................................
Analisis kadar abu ..........................................................
Analisis mineral …………………………………………….
Analisis mutu air ....
Jenis air .........................................................................
Standar mutu .................................................................
Penanganan air limbah ................................................
Parameter mutu air ........................................................
Monitoring mutu air ........................................................
Analisis mutu air ............................................................
Kebutuhan air bermutu ……………………………………
Manajemen Keamanan Pangan .
Pangan yang Aman ...
Sumber Kontaminasi....
Penyakit akibat cemaran patogen…
Pencegahan Cemaran Patogen ...
Manajemen Keamanan Pangan .
Mutu Pangan
Sifat Bahan Pangan …
Bahan Pangan ...................................................................
Sifat Bahan Pangan ...........................................................

Mutu Bahan Pangan ..
Mutu dan Kualitas .............................................................
Faktor yang Mempengaruhi Mutu ……………...................
Penurunan Mutu Bahan Pangan ..
Kerusakan Fisik ................................................................
Kerusakan Kimiawi ...........................................................
Kerusakan Biologis …………………………………………
Mencegah penurunan mutu ………………………………..
Latihan…………………………………………………………
Penerapan Manajemen Mutu Terpadu ...
Hambatan Pemasaran .......................................................
Peranan MMT ....................................................................
Pelaksanaan PMMT ………………………………………….
Praktek Produksi yang Baik ...
Prinsip GMP ......................................................................
Filosofi GMP .....................................................................
Pelaksanaan GMP ............................................................
Alur Proses ……………………………………………………
Prosedur Standar Operasi Sanitasi Standar ..
Pasokan air dan es ..........................................................
Peralatan dan pakaian kerja ............................................
Pencegahan kontaminasi silang ......................................
Toilet .................................................................................
Tempat cuci tangan ..........................................................
Bahan kimia pembersih dan sanitiser ..............................
Pelabelan .........................................................................
Kesehatan karyawan .......................................................
Pengendalian hama …………………………………………
Analisis Bahaya dan Penentuan Titik Kritis ...
Sejarah HACCP ..
Perkembangan Status HACCP di Dunia ............................
Pengertian HACCP ............................................................
Tujuan HACCP ..................................................................
Pelaksanaan HACCP ........................................................
Manfaat HACCP ................................................................
Manajemen Mutu Laboratorium ...
Proses manajemen Mutu ...................................................
Kegiatan Pencatatan .........................................................
Prinsip berlaboratorium yang baik ....................................
Pemeliharaan Laboratorium .............................................
Pelaksanaan kegiatan laboratorium ..................................
Prosedur Analisis ..............................................................
Perubahan terhadap kerja ..................................................
Pengendalian Laboratorium ..............................................
Pemeliharaan peralatan laboratorium ..............................
Keamanan Laboratorium ...................................................
Pembinaan dan pengawasan ...........................................
Sanksi ...............................................................................
Evaluasi .............................................................................
Persiapan Analisis Mutu ...
Penyiapan Peralatan Dasar ...............................................
Kegunaan Peralatan ...........................................................
Pencucian Peralatan .........................................................
Sterilisasi Peralatan Gelas .................................................
Persiapan Bahan Kimia ......................................................
Cara Penyimpanan Bahan Kimia ……………………………
Pengambilan Sampel ....
Persiapan Pengambilan Sampel ........................................
Pengambilan Sampel yang Mewakili .................................
Penyiapan sampel uji .........................................................
Penyimpanan Arsip ............................................................
Membuang Sampel yang Tidak Terpakai dan Sisa Sampel
Memelihara Peralatan Sampling ........................................
Sampling untuk Analisis .....................................................
Penggunaan Instrumen Laboratorium .
Pengujian secara elektrokimia .........................................
Pengujin secara Spektrofotometer ....................................
Analisis Kromatografi ........................................................
Analisis Kimiawi ..
Melakukan Pengujuan Fisiko-Kimia Dasar .......................
Analisis Gravimetri dan Titrimetri ......................................
Larutan dan Pereaksi ......................................................
Standarisasi Larutan .......................................................
Analisis proksimat ...........................................................
Prosedur Analisis Proksimat ………………………………
Pengujian Fisik Bahan Pengemas ..
Kertas ................................................................................
Plastik ................................................................................
Kaleng dan gelas ...............................................................
Latihan ...............................................................................
Analisis Mikrobiologis ...
Teknis Kerja Aseptis ..........................................................
Menyiapkan Peralatan dan Media Kultur Mikroba.............
Inokulasi .............................................................................
Pengujian Mikrobiologi .......................................................
Menghitung Populasi Mikroba ............................................
Pengujian Mikrobiologi Dasar ……………………………….
Analisis Organoleptik .
Berpartisipasi dalam Analisis Organoleptik ....................
Penyiapan dan Penyajian Sampel ..................................
Pemilihan dan Penyiapan Panelis ...................................
Pelaksanaan Pengujian ..................................................
Tipe Pengujian ………………………………………………
Analisis Data Organoleptik ………………………………...
Analisis Nutrisi .
Analisis Karbohidrat ........................................................
Analisis Protein ...............................................................
Analisis Lemak ................................................................
Analisis kadar air .............................................................
Analisis vitamin ...............................................................
Analisis kadar abu ..........................................................
Analisis mineral …………………………………………….
Analisis mutu air ....
Jenis air .........................................................................
Standar mutu .................................................................
Penanganan air limbah ................................................
Parameter mutu air ........................................................
Monitoring mutu air ........................................................
Analisis mutu air ............................................................
Kebutuhan air bermutu ……………………………………
Manajemen Keamanan Pangan .
Pangan yang Aman ...
Sumber Kontaminasi....
Penyakit akibat cemaran patogen…
Pencegahan Cemaran Patogen ...
Manajemen Keamanan Pangan .
Mutu Pangan
ARSITEKTUR
Agama
Air
Akuntansi
Artikel
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Bank Soal
Biologi
Budaya
Cerita
Cerpen
Fiksi
Fisika
Gizi
Internet
Kesehatan
Kesenian
Kimia
Komputer
Latihan Soal
Marketing
Matematika
Naskah Drama
Patiseri
Pengetahuan
Puisi
Resep Masakan
Sejarah
Sekretaris
Seks
Struktur
Teknologi
Tips
USAHA
bisnis
iklan
manajemen