REM TROMOL (DRUM BRAKE) - Sepeda Motor


Dicopy dari: mitracitramandiri rem-tromol-drum-brake-sepeda-motor
Rem tromol merupakan sistem rem yang telah menjadi metode pengereman standar yang digunakan sepeda motor kapasitas kecil pada beberapa tahun belakangan ini. Alasannya adalah karena rem tromol sederhana dan murah. Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari komponen-komponen seperti: sepatu rem (brake shoe), tromol (drum), pegas pengembali (return springs), tuas penggerak (lever), dudukan rem tromol (backplate), dan cam/nok penggerak. Cara pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang terdiri dari; pedal rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak.

Pada saat kabel atau batang penghubung (tidak ditarik), sepatu rem dan tromol tidak saling kontak. Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran roda.Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung ditarik, lengan rem atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan kanvas rem (pirodo)nya bergesekan dengan tromol. Akibatnya putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti menahan atau menghentikan putaran roda.

SISTEM REM DAN RODA (BRAKE SYSTEM AND WHEEL)


Sistem rem dalam suatu kendaraan sepeda motor termasuk sistem yang sangat penting karena berkaitan dengan faktor keselamatan berkendara. Sistem rem berfungsi untuk memperlambat dan atau menghentikan sepeda motor dengan cara mengubah tenaga kinetik/gerak dari kendaraan tersebut menjadi tenaga panas. Perubahan tenaga tersebut diperoleh dari gesekan antara komponen bergerak yang dipasangkan pada roda sepeda motor dengan suatu bahan yang dirancang khusus tahan terhadap gesekan.
Gesekan (friction) merupakan faktor utama dalam pengereman.
Oleh karena itu komponen yang dibuat untuk sistem rem harus mempunyai sifat bahan yang tidak hanya menghasilkan jumlah gesekan yang besar, tetapi juga harus tahan terhadap gesekan dan tidak menghasilkan panas yang dapat menyebabkan bahan tersebut meleleh atau berubah bentuk. Bahan-bahan yang tahan terhadap gesekan tersebut biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan yang disatukan dengan melakukan perlakuan tertentu. Sejumlah bahan tersebut antara lain; tembaga, kuningan, timah, grafit, karbon, kevlar, resin/damar, fiber dan bahan-bahan aditif/tambahan lainnya. 

Terdapat dua tipe sistem rem yang digunakan pada sepeda motor, yaitu:
1) Rem tromol (drum brake) dan
2) rem cakram/piringan (disc brake).

Cara pengoperasian sistem rem-nya juga terbagi dua, yaitu;.........

Selengkapnya tentang SISTEM REM DAN RODA (BRAKE SYSTEM AND WHEEL) klik disini

.

Pemakaian Kata-Kata yang Berhomonim dalam Kalimat

Perhatikan contoh berikut!
Meskipun telah dua kali disaring, air dari kali ini masih tetap keruh.
Jika kalian perhatikan, pada kalimat tersebut digunakan dua kata yang sama persis dalam tulisan maupun ucapan tetapi dengan makna yang berbeda. Kata kali pada bagian awal memiliki arti tingkat keseringan atau frekuensi, sedangkan kata kali yang kedua adalah padanan dari kata sungai. Sebuah kata digunakan pada dua tempat dengan bentuk dan ucapan yang sama tetapi memiliki arti yang berbeda disebut homonim.


Contoh :
Bisa
Ki Dumung bisa mengeluarkan bisa ular dari tubuh korban
secara cepat.

1. genting
2. buku
3. kunci
4. roman
5. teras
Disalin dari: https://bukuprku.blogspot.com/2011/12/pemakaian-kata-kata-yang-berhomonim.html

Tipe-tipe kopling (Sepeda Motor)

Selain dibedakan menurut cara kerjanya, tipe kopling juga bisa dibedakan sebagai berikut:

1) Berdasarkan Konstruksi Kopling:
a) Kopling tipe piringan
Kopling tipe piringan (disc) terdiri dari berbagai plat gesek (friction plate) sebagai plat penggerak untuk menggerakkan kopling. Plat gesek dan plat yang digerakkan (plain plate) pada tipe kopling manual digerakkan oleh per/pegas, baik jenis pegas keong (coil spring) maupun pegas diapragma (diapraghm spring).
Selain kopling piringan yang digerakkan secara manual di atas, kopling piringan juga bisa digerakkan secara otomatis berdasarkan gerakan sentripugal.

b) Kopling sepatu sentrifugal
Kopling sepatu sentripugal (the shoe-type centrifugal clucth) terdiri dari susunan sepatu atau kanvas kopling yang akan bergerak ke arah luar karena gerakan sentripugal saat kopling berputar. Kopling tipe ini akan meneruskan putaran dari mesin ke transmisi setelah gerakan sepatunya ke arah luar berhubungan dengan rumah kopling (drum) sampai rumah kopling tersebut ikut berputar.
c) Kopling " V “ Belt
Kopling "V“ belt merupakan kopling yang terdiri dari sabuk (belt) yang berbentuk "V“ dan puli (pulley). Kopling akan bekerja meneruskan putaran karena adanya gerakan tenaga sentripugal yang menjepit sabuk ”V“ tersebut.


2) Berdasarkan Kondisi Kerja kopling
a) Wet clutch (kopling basah)
Kopling basah merupakan salah satu tipe yang ditinjau berdasarkan kondisi kerja kopling, yaitu merendam bagian dalam kopling yang terdapat dalam crank case (bak poros engkol) dengan minyak pelumas/oli. Pelumas berfungsi sebagai pendingin untuk mencegah kopling terbakar.
Fungsi lainnya adalah untuk melumasi bushing (bos) dan bearing (bantalan) yang terdapat pada rumah kopling dan  melumasi kanvas dan gigi yang terdapat pada plat kopling.
Bahan-bahan yang bergesekan pada kopling basah dirancang khusus agar dapat bekerja dalam rendaman oli dan bisa membuat kerja kopling sangat lembut. Oleh karena itu, kopling basah banyak digunakan pada sepeda motor.
b) Dry clutch (kopling kering)
Kopling kering digunakan untuk mengatasi kelemahan kopling basah. Gesekan yang dihasilkan pada kopling basah tidak sebanyak kopling kering, sehingga memerlukan jumlah plat kopling yang lebih banyak.
Disebut kopling kering karena penempatan kopling berada di luar ruang oli dan selalu terbuka dengan udara luar untuk menyalurkan panas yang dihasilkan saat kopling bekerja.
Namun demikian, penggunaan kopling kering umumnya terbatas untuk sepeda motor balap saja. Alasan utamanya adalah pada sepeda motor balap dibutuhkan respon kopling yang baik dan cepat walau kerja kopling yang dihasilkan tidak selembut kopling basah. Selain itu, dengan kopling kering, tentunya akan mengurangi berat sepeda motor.

3) Berdasarkan tipe plat kopling (plate clutch )..........

Selengkapnya tentang Tipe-tipe kopling (Sepeda Motor) klik disini


Pergeseran Makna Sinestesia

Disalin dari https://bukuprku.blogspot.com/2011/11/pergesaran-makna-sinestesia.html

Perhatikan kalimat berikut!
manis
Tutur katanya yang manis mampu membuai ribuan nasabah arisan yang menjadi korban penipuannya.

Kalimat tersebut menggunakan kata manis, tetapi tidak berhubungan sama sekali dengan lidah yang dapat merasakan manis pada rasa makanan atau minuman. Cara memeprolehnya melalui telinga berupa kata-kata yang didengarkan. Dengan demikian, telah terjadi pergesaran indera, dari lidah menuju indera telinga yang mengakibatkan makna kata manis mengalami pergeseran. Pergesaran makna seperti itu disebut sinestesia.

Contoh:
kasar
Kata-katanya sangat kasar, tidak pantas diucapkan oleh
seorang pimpinan.

Tema, Latar, dan Penokohan Cerita Pendek (Sastra)

Menjadi apresiator yang baik memang membutuhkan bekal. Seorang penikmat karya sastra, khususnya prosa seperti cerita pendek, novel, drama, dan sebagainya, perlu mengetahui unsur-unsur pembentuk atau pembangun sebuah karya cerita.
Pengetahuan yang cukup memadai tentang unsur-unsur instrinsik cerita akan memudahkan kita memberikan penghargaan terhadap sebuah karya. Itulah kegiatan apresiasi yang sesungguhnya.


Berikut ini unsur-unsur intrinsik cerita.

1. Tema
Setiap cerita pasti memiliki gagasan pokok yang diangkat sebagai ide cerita. Hal tersebut dinamakan tema cerita. Misalnya kesetiakawanan, persahabatan, percintaan dan sebagainya.

2. Latar
Latar menunjuk kepada waktu dan tempat berlangsung kisah cerita itu. Misalnya di sebuah bukit pada pagi hari, di sebuah rumah tua pada malam 1 Syura, dan sebagainya.
Dalam cakupan yang lebih luas, latar dapat menjelaskan sebuah kurun waktu, misalnya zaman perang kemerdekaan atau zaman pemerintahan kerajaan. Latar juga dapat merujuk pada strata kehidupan, misalnya sebuah kisah cerita berlangsung di kalangan konglomerat atau cerita di kalangan masyarakat miskin, dan sebagainya.

3. Penokohan atau perwatakan
...........

Selengkapnya tentang Tema, Latar, dan Penokohan Cerita Pendek (Sastra) disini
_______

Anak Penyapu Jalan

Biasanya aku sendiri mengambil susu pagi-pagi buta.
Dengan cara ini lebih murah dibanding jika harus diantarkan.
Pagi itu tak kuduga kakek ada di belakangku.

“Biar kutemani ... kau tak takut berjalan sendiri?”
Aku tersenyum menggandeng kakek dengan tangan kanan. Tangan kiriku memegang panci.
“Boleh juga Kek, nanti saya beri hadiah segelas susu kental ....”
Kami berdua berjalan dengan gembira.
Dari jauh tampak seorang penyapu jalanan yang sudah mulai bertugas.
Terseok-seok langkahnya membersihkan jalanan yang penuh sampah dan debu di siang hari.
“Penyapu jalanan itu ayah kawanku, Kek ... Pak Holil namanya. Anaknya bernama Idi.”
“Pandai dia di sekolah?”
“Itulah, Kek, dia bodoh dan nakal. Uang sekolahnya sering dibelikannya kue-kue atau kelereng. Suka berjudi gambar. Sering membolos ....”
Ketika melampaui Pak Holil, aku memberi salam. Begitu pula kakek.
“Siapa nama kawanmu? Idi? Ajak dia ke rumah, boleh kakek menasihatinya. Untuk kau sendiri baik juga sambil jalan kuberitahukan. Mengapa Idi kawanmu itu berbuat demikian, kau tahu? Ia kurang santun, kurang khidmat kepada ayah dan ibunya.

Inilah kesalahan yang sangat besar. Ia harus kauberitahukan sebelum terlambat. Cobalah kau dengarkan apa-apa yang akan kukatakan ini dan sebisa-bisamu nanti ceritakanlah kepadanya. Mudah-mudahan Tuhanmembukakan hatinya dan ia dapat menjadi anak yang santun kembali kepada ayah ibunya.”
Makin erat kugandeng tangan kakek. Dalam hati, aku berjanji akan mencoba menginsafkan Idi.
“Kau tahu cucuku, dalam Al Quran sendiri nyata-nyata tercantum ayat yang artinya: Ibu mengandung kau, dengan  berbadan lemah berlipat ganda, juga tatkala melahirkan dan menyusukan. Sebab itu hendaklah kau bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada ibu bapakmu. Kemudian ada ayat lain yang artinya: berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu. Jika seorang atau keduanya sudah tua, janganlah mengeluarkan perkataan yang kasar atau menghardiknya dan hendaklah kauucapkan perkataan yang hormat, lemah lembut kepada keduanya. Dan hendaklah kau merendahkan diri karena cinta kepada keduanya. Hendaklah kaukatakan: Ya Tuhanku, rahmatilah ibu bapakku yang sudah mendidikku waktu aku masih kecil ....”
Kami makin dekat juga ke pemerahan susu.
Semua yang dikatakan kakek meresap sekali, sejuk, seperti udara pagi.
Apa yang dikatakan kekek tidaklah semata-mata untuk Idi, kawanku yang nakal itu, tetapi kiranya perlu juga untukku. Aku harus menebalkan lagi rasa khidmat kepada ayah ibuku, karena aku pun sering lupa dan kadang-kadang membangkang kalau disuruh ayah atau ibu.
“Kakek tunggu sebentar, saya akan ke dalam mengambil susu ....”
Dengan panci penuh susu, kami pun pulang.
Jalannya gontai, kakek sering ketinggalan. Bila demikian, aku berhenti menunggu.
Kepada kakek pun, aku lebih-lebih merasa khidmat pagi itu.
Kalau bisa sore nanti, Idi akan kuajak bermain ke rumah kakek ....”
Selesai.
Sumber: kumpulan cerpen Orang-Orang Tercinta, karya Sukanto S.A.

Disalin dari: https://bukuprku.blogspot.com/2011/11/anak-penyapu-jalan.html

Yang perlu diperhatikan dalam memberikan komentar terhadap narasumber


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan komentar terhadap narasumber sebagai berikut.
1. Komentar merupakan opini.
Artinya, komentar yang disampaikan bersifat subjektif, tidak memaksa orang lain untuk memberikan komentar yang sama.
2. Argumen yang disampaikan logis.
Artinya, komentar harus didasari alasan yang dapat dicerna akal.
3. Komentar bukan karena suka atau tidak suka.
Artinya komentar yang diberikan bukan sekadar “asal tidak sependapat." Begitu pula bukan karena adanya permasalahan pribadi dengan narasumber.

Contoh soal:

Berikan komentar atas penuturan narasumber-narasumber berikut ini!

1. Dalam pendidikan, peserta didik laki-laki dan perempuan memperoleh hak dan kewajiban yang sama.
2. Tenaga kerja perempuan dengan tenaga kerja laki-laki semestinya diberikan standar upah yang sama.
3. Sebaiknya pengiriman TKW ke luar negeri harus lebih profesional. TKW perlu dibekali keterampilanyang cukup.
4. Perempuan tidak usah terlibat dalam kemiliteran karena kodratnya yang penuh keterbatasan dan merupakan kaum lemah.
5. Kaum perempuan tidak perlu mengikuti cabang olahraga berat seperti beladiri, sepak bola, dan sebagainya karena berbahaya.

disalin dari: https://bukuprku.blogspot.com/2011/11/yang-perlu-diperhatikan-dalam.html

UNTUK KITA RENUNGKAN (contoh Syair)


UNTUK KITA RENUNGKAN
Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat
Singkirkan debu yang masih melekat

Anugrah dan bencana adalah kehendak-Nya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya
Adalah Dia di atas segalanya

Anak menjerit-jerit asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman hanya satu isyarat
Agar kita mesti banyak berbenah

Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista ho..ho..ho

Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang kita perbuat
Ke manakah lagi kita kan sembunyi
Hanya kepada-Nya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari hanya tunduk sujud pada-Nya.
(Ebiet G Ade)

Menceritakan Kembali Isi Cerpen


Beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan sebelum tampil menceritakan kembali isi cerpen secara lisan.

1. Ekspresi
Kemampuan berekspresi dalam penceritaan cerpen, berupa ekspresi roman muka ketika bercerita yang disesuaikan dengan isi cerita. Ekspresi wajah, sorot mata, senyum, dan sebagainya merupakan unsur-unsur yang akan membantu keberhasilan bercerita.

2. Gestur
Gerak anggota badan juga diperlukan untuk mendukung penyajian lisan ini agar menjadi lebih menarik. Gunakan kedua tangan untuk menghidupkan cerpen yang diceritakan.

3. Bahasa
Salah satu pendukung keberhasilan bercerita adalah bahasa cerita yang mudah dicerna oleh pendengar. Bahasa cerita yang menggelitik akan membuat cerita menarik dengan tetap memperhatikan sikap komunikatif.

4. Kelancaran
Meskipun ketiga unsur di atas telah dipersiapkan dengan baik. Namun, bila tidak didukung kelancaran bercerita, kegiatan bercerita ini pun menjadi gagal.

Disalin dari https://bukuprku.blogspot.com/2011/11/menceritakan-kembali-isi-cerpen.html

Air dan Api (Contoh Cerpen)

Apabila kupandang airmuka ayah, aku merasa senang.
Mukanya bersih karena berkali-kali dicuci apabila mengambil air sembahyang.
Dahinya mengkilap karena sering sujud pada tikar sembahyang. Bahkan ... Aku kadang-kadang terheran-heran mengapa ayah mengambil air sembahyang, meskipun tidak hendak sembahyang.
Pernah kutanyakan, tapi ayah hanya tersenyum.
Hingga satu kali ....
Adikku Ismail menumpahkan tinta sehingga hampir semua bukuku terkena.
Bukan main marahku. Seolah-olah hendak kubalikkan saja meja karena amarah.
“Ibnu, ambillah air sembahyang ....”
Aku memandang ayah tak mengerti.
“Masih lama waktu Isa, Pak ....”
“Kerjakan saja apa yang kusuruh .... Ismail, ambil lap.
Sebelum itu kumpulkan buku-buku yang kena tinta.”
Waktu itu aku menurut. Dengan hati yang mengkal aku menimba air dan berwudhu.
Air yang dingin itu sejuk menyirami tanganku, mukaku, telingaku.
Amarahku seolah-olah tersapu bersih dan dalam ketenangan aku merasa terlanjur telah marah-marah.
Aku iba hati melihat Ismail sendiri membenahi meja yang porak poranda.
Pasti tak sengaja Ismail berbuat ceroboh, menumpahkan tinta.
Ketika aku sampai di ruangan belajar lagi, ayah berkata:
“Buku-bukumu yang terkena tinta, kuganti ....”
Ayah memberiku buku-buku tulis dari persediaannya............
Selengkapnya di https://buku.suwur.com/2011/11/air-dan-api-contoh-cerpen.html


Sumber: kumpulan cerpen Orang-Orang Tercinta karya Sukanto S.A.

Istilah-istilah dalam bidang matematika

Absis: koordinat mendatar suatu titik dalam sistem koordinat bidang yang merupakan jarak titik ke sumbu y, dihitung sepanjang garis yang sejajar sumbu x.
Akar pangkat: akar pangkat n dari suatu bilangan adalah bilangan yang apabila dipangkatkan dengan n akan menghasilkan bilangan semula.
Alas: bagian dasar dari suatu bangun atau benda.
Balok: prisma yang sisi-sisinya berupa empat persegipanjang.
Bangun datar: bangun yang dibuat pada bidang datar.
Bangun ruang: bangun yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi (ketebalan).
Bilangan asli: bilangan yang biasanya digunakan untuk menghitung dalam kehidupan sehari-hari, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, ....
Bilangan bulat: bilangan asli (bulat positif), bilangan nol, dan bilangan bulat negatif; yaitu 0,  1,  2,  3, ....
Busur derajat: alat berbentuk setengah lingkaran, yang digunakan untuk mengukur besarnya suatu sudut.
Data: sekumpulan bilangan atau kata yang didapat dari hasil menghitung, mengukur, atau mencatat sebagai bagian dari sebuah proyek,survei, atau eksperimen.
Derajat: satuan ukuran sudut, atau satuan ukuran suhu.
Diagram: gambar yang menyatakan data tertentu.
Diagram batang: diagram yang menggunakan batang segi empat; panjang setiap batang menunjukkan jumlah atau ukuran sesuatu yang dihitung atau diukur.
Diagram lingkaran: diagram yang menggunakan daerah lingkaran untuk menggambarkan suatu keadaan. Diagram tersebut digambar dengan bentuk lingkaran yang dibagi menjadi beberapa bagian.
Diameter: garis yang membagi dua lingkaran menjadi dua bagian sama besar.
Faktor: bilangan yang dapat membagi habis bilangan asli.
Faktor persekutuan: bilangan bulat yang merupakan faktor dari dua bilangan bulat atau lebih.
Faktor persekutuan terbesar (FPB): faktor persekutuan yang terbesar dari dua atau lebih bilangan asli.
Faktorisasi prima: menguraikan bilangan menjadi faktor-daktor prima.
Jajargenjang: bangun datar segiempat di mana sisi-sisi yang berhadapannya sejajar dan sama panjang.
Jari-jari: jarak dari pusat lingkaran ke sebuah titik pada lingkaran.
Keliling: garis yang membatasi suatu bidang
Kelipatan: bilangan hasil kali dari suatu bilangan asli dengan lebih bilangan asli.
Kelipatan persekutuan: bilangan yang menjadi kelipatan dari dua atau lebih bilangan asli.
Koordinat: bilangan yang menunjukkan posisi titik pada sebuah grafik.
Kuantitas: banyaknya (benda dan sebagainya); jumlah (sesuatu)
Kubik: berpangkat tiga.
Kubus: bangun ruang yang memiliki enam bidang sisi yang berbentuk persegi.
Luas: ukuran dari total permukaan suatu bangun atau benda.
Modus: bilangan yang paling banyak muncul dalam sebuah himpunan bilangan.
Ordinat: koordinat suatu titik pada koordinat Kartesius dalam bidang yang merupakan jarak titik tersebut ke sumbu-x dihitung sepanjang garis yang sejajar sumbu-y.
Pecahan biasa: bilangan yang nilainya tidak bulat.
Pembilang: bilangan dalam pecahan yang menunjukkan pembaginya.
Persegi: segiempat yang sama semua sisinya dan sama pula keempat sudutnya; segiempat beraturan.
Persen: nama lain suatu pecahan per seratus.
Peta: gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya.
Pi (  ): bilangan yang sedikit lebih besar dari 3; nilainya kira-kira 3,1415926.
Piktogram: diagram yang menyajikan informasi mengenai gambar-gambar atau simbol-simbol untuk menggantikan kata atau bilangan. Setiap simbol mewakili satu bilangan atau jumlah tertentu.

Wiremesh murah hubungi Afandi - 081233336118. - Ada juga besi beton murah.

Jasa Pembuatan Pagar, Kanopi (+Renovasi)
WA ke 081233336118