DAFTAR ISTILAH Teknik Struktur Bangunan

TEKNIK STRUKTUR BANGUNAN JEMBATAN 

 Klasifikasi dan Bentuk Jembatan 

 Elemen Struktur Jembatan 

Pendirian Jembatan 


DAFTAR ISTILAH 

Abutment – bagian bawah tumpuan struktur jembatan 

Agregat campuran – bahan batu-batuan yang netral (tidak bereaksi) dan 

merupakan bentuk sebagian besar beton (misalnya: pasir, kerikil, batupecah, basalt) 

AISC – singkatan dari American Institute of Steel Construction 

AISCS – Spesifikasi-spesifikasi yang dikembangkan oleh AISC, atau 

singkatan dari American Institute of Steel Construction Specification

ASTM – singkatan dari American Society of Testing and Materials

Balok – elemen struktur linier horisontal yang akan melendut akibat beban 

transversal 

Balok spandrel – balok yang mendukung dinding luar bangunan yang 

dalam beberapa hal dapat juga menahan sebagian beban lantai 

Batas Atterberg – besaran kadar air (%) untuk menandai kondisi 

konsistensi tanah yakni terdiri dari batas cair (Liquid Limit / LL), bata plastis 

(Plastic Limit/ PL) maupun batas susut (shirinkage Limit).

Batas Cair – besaran kadar air tanah uji (%) dimana dilakukan ketukan 

sebanyak 25 kali menyebabkan alur tanah pada cawan Cassangrade 

berimpit 1.25 cm (1/2 inch). 

Batas Plastis – besaran kadar air tanah sehingga saat dilakukan pilinan 

pada contoh tanah hingga ∅ 3 mm mulai terjadi retakan dan tidak putus

Beban – suatu gaya yang bekerja dari luar

Beban hidup – semua beban yang terjadi akibat pemakaian dan 

penghunian suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal 

dari barang-barang yang dapat berpindah dan/atau beban akibat air hujan 

pada atap

Beban mati – berat semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, 

termasuk segala beban tambahan, finishing, mesin-mesin serta peralatan 

tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung tersebut

Beton – suatu material komposit yang terdiri dari campuran beberapa bahan 

batu-batuan yang direkatkan oleh bahan-ikat, yaitu dibentuk dari agregat 

campuran (halus dan kasar) dan ditambah dengan pasta semen (semen 

+air) sebagai bahan pengikat. 

Beton Bertulang – beton yang diperkuat dengan tulangan, didesain 

sebagai dua material berbeda yang dapat bekerja bersama untuk menahan 

gaya yang bekerja padanya. 

Beton Cast-in-place – beton yang dicor langsung pada posisi dimana dia 

ditempatkan. Disebut juga beton cast- in situ.

Beton Precast – beton yang dicor di tempat yang berbeda dengan site, 

biasanya di tempat yang berdekatan dengan lokasi site 

Beton Prestressed – beton yang mempunyai tambahan tegangan tekan 

longitudinal melalui gaya tarik pada serat yang diberi pra-tegang di 

sepanjang elemen strukturnya. 

Beton struktural – beton yang digunakan untuk menahan beban atau untuk 

membentuk suatu bagian integral dari suatu struktur. Fungsinya berlawanan 

dengan beton insulasi (insulating concrete). 

Bracing – konfigurasi batang-batang kaku yang berfungsi untuk 

menstabilkan struktur terhadap beban lateral 

Cincin tarik (cincin containment) – cincin yang berada di bagian bawah 

struktur cangkang, berfungsi sebagai pengaku 

Daktilitas – adalah kemampuan struktur atau komponennya untuk 

melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang di luar batas titik leleh 

pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya 

dukung bebannya;

Defleksi – lendutan balok akibat beban 

Dinding geser (shear wall, structural wall) – dinding beton dengan 

tulangan atau pra-tegang yang mampu menahan beban dan tegangan, 

khusunya tegangan horisontal akibat beban gempa. 

Faktor reduksi – suatu faktor yang dipakai untuk mengalikan kuat nominal 

untuk mendapatkan kuat rencana; 

Gaya tarik – gaya yang mempunyai kecenderungan untuk menarik elemen 

hingga putus. 

Gaya tekan – gaya yang cenderung untuk menyebabkan hancur atau tekuk 

pada elemen. Fenomena ketidakstabilan yang menyebabkan elemen tidak 

dapat menahan beban tambahan sedikitpun bisa terjadi tanpa kelebihan 

pada material disebut tekuk (buckling). 

Geser – keadaan gaya yang berkaitan dengan aksi gaya-gaya berlawanan 

arah yang menyebabkan satu bagian struktur tergelincir terhadap bagian di 

dekatnya. Tegangan geser umumnya terjadi pada balok. 

Girder – susunan gelagar-gelagar yang biasanya terdiri dari kombinasi 

balok besar (induk) dan balok yang lebih kecil (anak balok) 

Goyangan (Sideways) – fenomena yang terjadi pada rangka yang memikul 

beban vertikal. Bila suatu rangka tidak berbentuk simetris, atau tidak 

dibebani simetris, struktur akan mengalami goyangan (translasi horisontal) 

ke salah satu sisi. 

HPS – singkatan dari high-performance steel, merupakan suatu tipe kualitas 

baja

HVAC – singkatan dari Heating, Ventilating, Air Conditioning, yaitu hal yang 

berhubungan dengan sistem pemanasan, tata udara dan pengkondisian 

udara dalam bangunan 

Joist – susunan gelagar-gelagar dengan jarak yang cukup dekat antara 

satu dan yang lainnya, dan biasanya berfungsi untuk menahan lantai atau 

atap bangunan. Biasanya dikenal sebagai balok anak atau balok sekunder. 

Kolom – elemen struktur linier vertikal yang berfungsi untuk menahan beban 

tekan aksial 

Komposit – tipe konstruksi yang menggunakan elemen-elemen yang 

berbeda, misalnya beton dan baja, atau menggunakan kombinasi beton 

cast-in situ dan pre-cast, dimana komponen yang dikombinasikan tersebut 

bekerja bersama sebagai satu elemen struktural. 

Kuat nominal – kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang 

dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi metode perencanaan sebelum 

dikalikan dengan nilai faktor reduksi kekuatan yang sesuai 

Kuat perlu – kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang 

diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau momen dan gaya dalam 

yang berkaitan dengan beban tersebut dalam suatu kombinasi seperti yang 

ditetapkan dalam tata cara ini 

Kuat rencana – kuat nominal dikalikan dengan suatu faktor reduksi 

kekuatan φ

Kuat tarik leleh – kuat tarik leleh minimum yang disyaratkan atau titik leleh 

dari tulangan dalam MPa

Kuat tekan beton yang disyaratkan (fC’ ) – kuat tekan beton yang 

ditetapkan oleh perencana struktur (benda uji berbentuk silinder diameter 

150 mm dan tinggi 300 mm), untuk dipakai dalam perencanaan struktur 

beton, dinyatakan dalam satuan MPa. 

Las tumpul penetrasi penuh – suatu las tumpul, yang fusinya terjadi 

diantara material las dan metal induk, meliputi seluruh ketebalan 

sambungan las 

Las tumpul penetrasi sebagian – suatu las tumpul yang kedalaman 

penetrasinya kurang dari seluruh ketebalan sambungan; 

Lentur – keadaan gaya kompleks yang berkaitan dengan melenturnya 

elemen (biasanya balok) sebagai akibat adanya beban transversal. Aksi 

lentur menyebabkan serat-serat pada sisi elemen memanjang, mengalami 

tarik dan pada sisi lainnya akan mengalami tekan, keduanya terjadi pada 

penampang yang sama. 

Lintel – balok yang membujur pada tembok yang biasanya berfungsi untuk 

menahan beban yang ada di atas bukaan-bukaan dinding seperti pintu atau 

jendela 

LRFD – singkatan dari load and resistance factor design. 

Modulus elastisitas – rasio tegangan normal tarik atau tekan terhadap 

regangan yang timbul akibat tegangan tersebut. 

Momen – gaya memutar yang bekerja pada suatu batang yang dikenai gaya 

tegak lurus akan menghasilkan gaya putar (rotasi) terhadap titik yang 

berjarak tertentu di sepanjang batang. 

Momen puntir – momen yang bekerja sejajar dengan tampang melintang 

batang. 

Momen kopel – momen pada suatu titik pada gelegar 

Mortar – campuran antara semen, agregat halus dan air yang telah 

mengeras 

Plat Komposit – plat yang dalam aksi menahan bebannya dilakukan oleh 

aksi komposit dari beton dan plat baja / steel deck sebagai tulangannya. 

Pondasi – bagian dari konstruksi bangunan bagian bawah (sub-structure)

yang menyalurkan beban struktur dengan aman ke dalam tanah. 

Rangka batang ruang – struktur rangka batang yang berbentuk tiga 

dimensional, membentuk ruang 

Rangka kaku – suatu rangka struktur yang gaya-gaya lateralnya dipikul oleh 

sistem struktur dengan sambungan-sambungannya direncanakan secara 

kaku dan komponen strukturnya direncanakan untuk memikul efek gaya 

aksial, gaya geser, lentur, dan torsi; 

Rangka tanpa Bracing (Unbraced frame) — sistem rangka dimana 

defleksi lateral yang terjadi padanya tidak ditahan oleh pengaku atau dinding 

geser (shear wall) 

Sag – simpangan yang terjadi pada struktur kabel, yang merupakan tinggi 

lengkungan struktur tersebut 

sengkang – tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan 

torsi dalam suatu komponen struktur,

SNI – singkatan dari Standar Nasional Indonesia 

Spesi-beton – campuran antara semen, agregat campuran (halus dan 

kasar) dan air yang belum mengeras 

Spesi-mortar – campuran antara semen, agregat halus dan air yang belum 

mengeras 

Struktur bangunan – bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja 

untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas 

tanah. 

Struktur Balok dan Kolom (post and beam) – sistem struktur yang terdiri 

dari elemen struktur horisontal (balok) diletakkan sederhana di atas dua 

elemen struktur vertikal (kolom) yang merupakan konstruksi dasar 

Struktur Cangkang – bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis 

serta mempunyai permukaan lengkung. 

Struktur Grid – salah satu analogi struktur plat yang merupakan struktur 

bidang, secara khas terdiri dari elemen-elemen linier kaku panjang seperti balok atau rangka batang, dimana batang-batang tepi atas dan bawah 

terletak sejajar dengan titik hubung bersifat kaku. 

Struktur Funicular – sistem struktur yang berbentuk seperti tali, kurva atau 

kumpulan segmen elemen-elemen garis lurus yang membentuk lengkung 

Struktur Membran – konfigurasi struktur yang terbentuk dari lembaran tipis 

dan fleksibel. 

Struktur Plat – struktur planar kaku yang secara khas terbuat dari material 

monolit yang tingginya relatif kecil dibandingkan dengan dimensi-dimensi 

lainya. 

Struktur Rangka Batang – susunan elemen-elemen linier yang membentuk 

segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang 

tidak dapat berubah bentuk bila diberi beban eksternal tanpa adanya 

perubahan bentuk pada satu atau lebih batangnya. 

Struktur Rangka Kaku (rigid frame) – struktur yang terdiri atas elemenelemen linier, umumnya balok dan kolom, yang saling dihubungkan pada 

ujung-ujungnya oleh joints (titik hubung) yang dapat mencegah rotasi relatif 

di antara elemen struktur yang dihubungkannya. 

Struktur Tenda – bentuk lain dari konfigurasi struktur membran, dapat 

berbentuk sederhana maupun kompleks dengan menggunakan membranmembran. 

Struktur Vierendeel – struktur rangka kaku yang digunakan secara 

horisontal. Struktur ini tampak seperti rangka batang yang batang 

diagonalnya dihilangkan. Perlu diingat bahwa struktur ini adalah rangka, 

bukan rangka batang. Jadi titik hubungnya kaku. 

Sub-structure – struktur bagian bawah. Pada struktur jembatan merupakan 

bagian yang mendukung bentang horisontal 

Super-structure – struktur bagian atas. Pada struktur jembatan, merupakan 

bagian struktur yang terdiri dari bentang horisontal. 

Sway Frame – suatu rangka yang mempunyai respon terhadap gaya 

horisontal dalam bidang tidak cukup kaku untuk menghindari terjadinya 

tambahan gaya internal dan momen dari pergeseran horisontal, sehingga 

memungkinkan terjadinya goyangan (sway) 

Tegangan – intensitas gaya per satuan luas

Tegangan tumpu (bearing stress) – tegangan yang timbul pada bidang 

kontak antara dua elemen struktur, apabila gaya-gaya disalurkan dari satu 

elemen ke elemen yang lain. Tegangan-tegangan yang terjadi mempunyai 

arah tegak lurus permukaan elemen. 

Tegangan utama (principle stresses) – interaksi antara tegangan lentur 

dan tegangan geser dapat merupakan tegangan normal tekan atau tarik, 

yang disebut sebagai tegangan utama. 

Tinggi efektif penampang (d) – jarak yang diukur dari serat tekan terluar 

hingga titik berat tulangan tarik

Titik hubung (joint) – titik pertemuan batang-batang elemen struktur, 

dimana titik ini merupakan pertemuan gaya-gaya yang terjadi pada elemen 

struktur tersebut 

Tendon – elemen baja misalnya kawat baja, kabel batang, kawat untai atau 

suatu bundel dari elemen-elemen tersebut, yang digunakan untuk memberi 

gaya prategang pada beton 

Torsi – puntiran yang timbul pada elemen struktur apabila padanya 

diberikan momen puntir langsung atau secara tak langsung. Tegangan tarik 

maupun tekan akan terjadi pada elemen yang mengalami torsi. 

Triangulasi – konfigurasi struktur segitiga yang bersifat stabil, tidak bisa 

berubah bentuk atau runtuh 

Tulangan – batang, kawat atau elemen lain yang ditambahkan pada beton 

untuk memperkuat beton menahan gaya. 

tulangan polos – batang baja yang permukaan sisi luarnya rata, tidak 

bersirip dan tidak berukir 

tulangan ulir – batang baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi 

bersirip atau berukir 

tulangan spiral – tulangan yang dililitkan secara menerus membentuk suatu 

ulir lingkar silindris

Un-sway Frame – suatu rangka yang mempunyai respon terhadap gaya 

horisontal dalam bidang cukup kaku untuk menghindari terjadinya tambahan 

gaya internal dan momen dari pergeseran horisontal tersebut. 

Umur bangunan – periode/waktu selama suatu struktur dipersyaratkan 

untuk tetap berfungsi seperti yang direncanakan; 


Selengkapnya mengenai Teknik Struktur Bangunan 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Wiremesh murah hubungi Afandi - 081233336118. - Ada juga besi beton murah.

Jasa Pembuatan Pagar, Kanopi (+Renovasi)
WA ke 081233336118