Jawaban Soal dari : Kumpulan soal Matematika + Jawaban dan penjelasan, kelas 6 SD- dari bank soal untuk menghadapi Ujian Nasional
1.
1. Perbandingan volume mangkuk dan gelas adalah 15:8. Jika volume gelas adalah 200 ml, kita dapat mencari volume mangkuk.
Misalkan volume mangkuk adalah x ml.
Kita bisa menggunakan persamaan perbandingan:
15/8 = x/200
Kita dapat menyelesaikan persamaan tersebut dengan mengalikan kedua sisi dengan 200:
15/8 * 200 = x
3000/8 = x
375 = x
Jadi, volume mangkuk adalah 375 ml.
2. Selisih banyaknya karyawan di kantor A dan kantor B adalah 54. Jika perbandingan banyaknya karyawan di kantor A dan kantor B adalah 4:7, kita dapat mencari jumlah karyawan di kedua kantor.
Misalkan banyaknya karyawan di kantor A adalah 4x dan banyaknya karyawan di kantor B adalah 7x, dengan x merupakan faktor skala perbandingan.
Berdasarkan pernyataan soal, kita memiliki persamaan:
7x - 4x = 54
Simplifikasi persamaan tersebut:
3x = 54
Bagi kedua sisi dengan 3:
x = 18
Jadi, faktor skala perbandingan adalah 18. Jumlah karyawan di kantor A adalah 4x = 4 * 18 = 72, dan jumlah karyawan di kantor B adalah 7x = 7 * 18 = 126.
Jadi, jumlah karyawan di kantor A dan kantor B adalah 72 dan 126, masing-masing.
4. Untuk mengubah persentase menjadi desimal, kita membagi persentase dengan 100.
333% = 333/100 = 3.33
Jadi, bentuk desimal dari 333% adalah 3.33.
5. Jarak pada peta adalah 4 cm dengan skala 1:1,500,000. Untuk mengetahui jarak sebenarnya, kita perlu mengalikan jarak pada peta dengan faktor skala.
Faktor skala adalah 1,500,000. Jadi:
Jarak sebenarnya = 4 cm * 1,500,000 = 6,000,000 cm
Namun, untuk kenyamanan pembacaan, jarak tersebut dapat dikonversi ke dalam satuan yang lebih umum, seperti kilometer (km). Kita tahu bahwa 1 kilometer sama dengan 100,000 cm.
Jadi, jarak sebenarnya adalah:
6,000,000 cm / 100,000 = 60 km
Jadi, jarak sebenarnya antara kota Wonosobo dan Purbalingga adalah 60 km.
7. Untuk menghitung persentase dari suatu angka, kita mengalikan angka tersebut dengan persentase yang diinginkan dalam bentuk desimal.
75% dari 260 dapat dihitung sebagai:
75/100 * 260 = 0.75 * 260 = 195
Jadi, 75% dari 260 adalah 195.
2.
1. a. Koordinat titik A(0, 0), B(4, 0), C(4, 2), dan D(0, 2) pada bidang koordinat kartesius.
b. Jika kita menghubungkan garis dari titik A, B, C, sampai D, maka akan terbentuk sebuah bangun yang disebut sebagai persegi.
c. Untuk menghitung luas daerah bangun ABCD, kita dapat menggunakan rumus luas persegi yaitu luas = sisi × sisi.
Sisi AB = 4 - 0 = 4
Sisi BC = 2 - 0 = 2
Luas daerah ABCD = sisi × sisi = 4 × 2 = 8 satuan persegi.
Jadi, luas daerah bangun ABCD adalah 8 satuan persegi.
2. a. Titik P(-5, 1), Q(-2, 1), dan R(-2, 6) pada bidang koordinat kartesius.
b. Jika kita menghubungkan garis dari titik P, Q, sampai R, maka akan terbentuk sebuah bangun yang disebut sebagai jajar genjang.
c. Untuk menghitung luas daerah bangun PQR, kita dapat menggunakan rumus luas jajar genjang yaitu luas = alas × tinggi.
Alas = QR = |-2 - (-5)| = 3
Tinggi = PQ = |1 - 1| = 0
Luas daerah PQR = alas × tinggi = 3 × 0 = 0 satuan persegi.
Jadi, luas daerah bangun PQR adalah 0 satuan persegi.
3. Untuk membentuk jajar genjang LMNO, kita perlu memastikan bahwa sisi-sisi yang sejajar memiliki panjang yang sama.
Diketahui koordinat titik L(1, -2), M(5, -2), dan N(2, -4).
Jika kita mengamati koordinat titik L, M, dan N, kita dapat melihat bahwa titik M dan N memiliki koordinat y yang sama (-2).
Koordinat titik O harus memiliki koordinat y yang sama dengan titik L dan panjang sisi LM sama dengan sisi NO.
Jadi, koordinat titik O adalah (1, -4).
4. Luas daerah persegipanjang EFGH adalah 10 satuan luas.
Koordinat titik E adalah (1, 1) dan titik F adalah (3, 1).
Untuk menentukan koordinat titik G, kita dapat menggunakan informasi bahwa panjang sisi EF sama dengan sisi GH.
Panjang sisi EF = 3 - 1 = 2
Koordinat titik G dapat ditentukan dengan menambahkan panjang sisi EF ke koordinat titik F:
Koordinat titik G = (3 + 2, 1) = (5, 1)
Koordinat titik H dapat ditentukan dengan menambahkan panjang sisi EF ke koordinat titik E:
Koordinat titik H = (1 + 2, 1) = (3, 1)
Jadi, koordinat titik G adalah (5, 1) dan koordinat titik H adalah (3, 1).
5. Bangun TUVW adalah layang-layang dengan koordinat titik T(2, -7), U(3, -4), dan V(2, -2).
a. Untuk menentukan koordinat titik W, kita perlu mengetahui bahwa layang-layang memiliki dua pasang sisi yang sejajar.
Sisi TU dan VW adalah sisi yang sejajar.
Koordinat titik T adalah (2, -7) dan koordinat titik U adalah (3, -4).
Jika kita menambahkan vektor perpindahan antara titik T dan U pada koordinat titik V, kita akan mendapatkan koordinat titik W.
Vektor perpindahan = (3 - 2, -4 - (-7)) = (1, 3)
Koordinat titik W = (2, -2) + (1, 3) = (3, 1)
Jadi, koordinat titik W adalah (3, 1).
b. Untuk menghitung luas daerah layang-layang TUVW, kita dapat menggunakan rumus luas layang-layang yaitu luas = (diagonal1 × diagonal2) / 2.
Diagonal1 = TV = |x2 - x1| = |3 - 2| = 1
Diagonal2 = UW = |y2 - y1| = |-4 - (-2)| = 2
Luas daerah layang-layang TUVW = (diagonal1 × diagonal2) / 2 = (1 × 2) / 2 = 1 satuan persegi.
Jadi, luas daerah layang-layang TUVW adalah 1 satuan persegi.
8. Untuk menjumlahkan desimal, kita perlu menempatkan desimal pada tempat yang sesuai.
0,73 + 2,001 = 0,73 + 2,001 = 2,731
Jadi, hasil penjumlahan 0,73 + 2,001 adalah 2,731.
9. Untuk membagi desimal, kita perlu memindahkan koma sehingga pembaginya menjadi bilangan bulat.
3,02 : 0,02 = (3,02 / 0,02) = 151
Jadi, hasil pembagian 3,02 : 0,02 adalah 151.
3.
1. a. Letak koordinat titik P(4, 4), Q(7, 4), R(7, -2), dan S(4, -2) pada bidang koordinat Kartesius adalah sebagai berikut:
- Titik P(4, 4) berada pada koordinat (x, y) = (4, 4).
- Titik Q(7, 4) berada pada koordinat (x, y) = (7, 4).
- Titik R(7, -2) berada pada koordinat (x, y) = (7, -2).
- Titik S(4, -2) berada pada koordinat (x, y) = (4, -2).
b. Dari titik-titik tersebut, terbentuk bangun yang disebut persegi panjang atau jajar genjang.
c. Panjang setiap sisinya adalah sebagai berikut:
- Panjang sisi PQ = |7 - 4| = 3 satuan.
- Panjang sisi QR = |-2 - 4| = 6 satuan.
- Panjang sisi RS = |4 - 7| = 3 satuan.
- Panjang sisi SP = |-2 - 4| = 6 satuan.
Keliling persegi panjang atau jajar genjang tersebut adalah:
Keliling = PQ + QR + RS + SP = 3 + 6 + 3 + 6 = 18 satuan.
Luas persegi panjang atau jajar genjang tersebut adalah:
Luas = Panjang × Lebar = PQ × RS = 3 × 6 = 18 satuan persegi.
2. a. Titik E(-2, 1), F(3, 0), dan G(-2, -3) pada bidang koordinat Kartesius adalah sebagai berikut:
- Titik E(-2, 1) berada pada koordinat (x, y) = (-2, 1).
- Titik F(3, 0) berada pada koordinat (x, y) = (3, 0).
- Titik G(-2, -3) berada pada koordinat (x, y) = (-2, -3).
b. Dari titik-titik tersebut, terbentuk bangun yang disebut segitiga.
c. Untuk menghitung luas segitiga yang dibentuk oleh titik-titik tersebut, kita dapat menggunakan rumus luas segitiga yaitu L = 1/2 × alas × tinggi.
Untuk menghitung alas, dapat menggunakan koordinat titik E dan F. Alas = |x2 - x1| = |3 - (-2)| = 5.
Untuk menghitung tinggi, dapat menggunakan koordinat titik E dan G. Tinggi = |y2 - y1| = |(-3) - 1| = 4.
Luas segitiga = 1/2 × 5 × 4 = 10 satuan persegi.
3. Untuk membentuk segitiga siku-siku ABC dengan titik A(8, 2) dan B(4, 5), kita perlu mencari koordinat titik C yang memenuhi sifat segitiga siku-siku.
Misalkan koordinat titik C adalah (x, y). Berdasarkan sifat segitiga siku-siku, kita dapat menggunakan Teorema
Pythagoras untuk mencari nilai x dan y.
Dari titik A(8, 2) ke titik B(4, 5), panjang sisi AB dapat dihitung sebagai berikut:
AB = sqrt((x2 - x1)^2 + (y2 - y1)^2)
AB = sqrt((4 - 8)^2 + (5 - 2)^2)
AB = sqrt((-4)^2 + 3^2)
AB = sqrt(16 + 9)
AB = sqrt(25)
AB = 5
Karena segitiga ABC siku-siku, maka AB merupakan sisi miring atau hipotenusa dan panjang sisi miring harus lebih panjang dari panjang sisi lainnya.
Misalkan sisi lainnya adalah AC dan BC. Dalam segitiga siku-siku, salah satu sisi yang tegak lurus (sudut 90 derajat) adalah sisi yang lebih pendek.
Jadi, kita harus mencari sisi yang lebih pendek antara AC dan BC. Karena kita belum tahu koordinat titik C, kita tidak dapat langsung mencari panjang sisi AC atau BC.
Namun, kita tahu bahwa sisi miring AB = 5. Oleh karena itu, kita dapat menghitung panjang sisi lainnya menggunakan rumus Pythagoras.
Jika panjang sisi AC lebih pendek, maka:
AC^2 + BC^2 = AB^2
AC^2 + BC^2 = 5^2
AC^2 + BC^2 = 25
Karena kita ingin mencari panjang sisi yang lebih pendek, kita bisa mencoba beberapa kemungkinan koordinat titik C dan mencari sisi AC dan BC yang sesuai.
Misalnya, jika kita mengasumsikan koordinat titik C adalah (x, y) = (4, 2), maka:
AC = sqrt((x2 - x1)^2 + (y2 - y1)^2)
AC = sqrt((4 - 8)^2 + (2 - 2)^2)
AC = sqrt((-4)^2 + 0^2)
AC = sqrt(16 + 0)
AC = sqrt(16)
AC = 4
BC = sqrt((x2 - x1)^2 + (y2 - y1)^2)
BC = sqrt((4 - 4)^2 + (2 - 5)^2)
BC = sqrt(0^2 + (-3)^2)
BC = sqrt(0 + 9)
BC = sqrt(9)
BC = 3
Ketika kita memasukkan nilai AC = 4 dan BC = 3 ke dalam persamaan AC^2 + BC^2 = 25, maka:
4^2 + 3^2 = 16 + 9 = 25
Jadi, dengan asumsi koordinat titik C = (4, 2), segitiga ABC adalah segitiga siku-siku.
4. Koordinat titik A(-2, -1), B(1, 1), C(-2, 4), dan D(-3, 2) membentuk segiempat ABCD.
Untuk menghitung luas segiempat ABCD, kita dapat menggunakan rumus luas segiempat yaitu L = |(x1y2 + x2y3 + x3y4 + x4y1) - (y1x2 + y2x3 + y3x4 + y4x1)| / 2.
Jadi, dengan menggunakan koordinat titik A(-2, -1), B(1, 1), C(-2, 4), dan D(-3, 2), kita dapat menghitung luas segiempat ABCD sebagai berikut:
L = |((-2)(1) + (1)(4) + (-2)(2) + (-3)(-1)) - ((-1)(1) + (1)(-2) + (4)(-3) + (2)(-2))| / 2
L = |(-2 + 4 - 4 + 3) - (-1 - 2 - 12 - 4)| / 2
L = |1 - (-19)| / 2
L = |1 + 19| / 2
L = 20 / 2
L = 10
Jadi, luas segiempat ABCD adalah 10 satuan persegi.
5. Koordinat titik K(2, 1), titik L(1, -2), dan titik N(7, 1) membentuk jajargenjang KLMN.
Untuk menentukan koordinat titik M, kita dapat menggunakan sifat jajargenjang yang memiliki dua pasang sisi sejajar.
Kita dapat melihat bahwa sisi KL dan MN sejajar. Jadi, titik M harus berada pada garis sejajar dengan sisi KL.
Sisi KL memiliki vektor perpindahan (1 - 2, -2 - 1) = (-1, -3).
Jadi, jika kita menambahkan vektor perpindahan (-1, -3) pada koordinat titik L(1, -2), kita akan mendapatkan koordinat titik M.
M = (1, -2) + (-1, -3) = (0, -5)
Jadi, koordinat titik M adalah (0, -5).
Untuk menghitung luas jajargenjang KLMN, kita dapat menggunakan rumus luas jajargenjang yaitu L = alas × tinggi.
Untuk menghitung alas, dapat menggunakan koordinat titik K dan L. Alas = |x2 - x1| = |1 - 2| = 1.
Untuk menghitung tinggi, dapat menggunakan koordinat titik L dan N. Tinggi = |y2 - y1| = |-2 - 1| = 3.
Luas jajargenjang = alas × tinggi = 1 × 3 = 3 satuan persegi.
Jadi, koordinat titik M adalah (0, -5) dan luas jajargenjang KLMN adalah 3 satuan persegi.
4.
Berikut adalah jawaban untuk soal-soal yang diberikan:
1. Data tinggi badan siswa dalam bentuk tabel:
| No. | Tinggi Badan (cm) |
|-----|------------------|
| 1 | 127 |
| 2 | 126 |
| 3 | 125 |
| 4 | 129 |
| 5 | 128 |
| 6 | 127 |
| 7 | 127 |
| 8 | 130 |
| 9 | 128 |
| 10 | 131 |
| 11 | 128 |
| 12 | 128 |
| 13 | 129 |
| 14 | 130 |
| 15 | 130 |
| 16 | 131 |
| 17 | 129 |
| 18 | 127 |
| 19 | 128 |
| 20 | 129 |
2. Data berat badan siswa dalam bentuk tabel:
| No. | Berat Badan (kg) |
|-----|-----------------|
| 1 | 27 |
| 2 | 32 |
| 3 | 33 |
| 4 | 34 |
| 5 | 32 |
| 6 | 30 |
| 7 | 27 |
| 8 | 30 |
| 9 | 32 |
| 10 | 31 |
| 11 | 32 |
| 12 | 32 |
| 13 | 34 |
| 14 | 34 |
| 15 | 35 |
| 16 | 30 |
| 17 | 30 |
| 18 | 29 |
| 19 | 32 |
| 20 | 31 |
| 21 | 35 |
| 22 | 33 |
| 23 | 31 |
| 24 | 30 |
| 25 | 29 |
| 26 | 28 |
| 27 | 30 |
| 28 | 31 |
| 29 | 32 |
| 30 | 33 |
3. Diagram gambar untuk data nilai ulangan Bahasa Indonesia:
```
2 x
3 x
4
5 x
6 xx
7 xxxxxxxxxx
8 xxxxxxxxxxxx
9 xxxx
```
4. a. Rata-rata dari data a) 4, 5, 5, 6, 7 adalah (4 + 5 + 5 + 6 + 7) / 5 = 27 / 5 = 5.4.
b. Rata-rata dari data b) 8, 8, 9, 7, 7, 8, 6, 8 adalah (8 + 8 + 9 + 7 + 7 + 8 + 6 + 8) / 8 = 61 / 8 = 7.625.
5. a. Nilai rata-rata dari data ulangan IPA adalah (7 + 6 + 5 + 5 + 7 + 8 + 7 + 8
+ 7 + 9 + 5 + 7 + 6 + 5 + 9 + 8 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 6 + 5 + 7 + 4) / 25 = 171 / 25 = 6.84.
b. Modus dari data ulangan IPA adalah 7.
6. a. Rata-rata penjualan per hari adalah jumlah penjualan selama satu minggu dibagi dengan jumlah hari dalam seminggu. Jadi, (20 + 25 + 25 + 30 + 40 + 45 + 60) / 7 = 245 / 7 = 35 kg/hari.
b. Modus dari data penjualan adalah 30 kg.
7. a. Persentase siswa yang mendapat nilai 7 dari total siswa adalah (jumlah siswa yang mendapat nilai 7 / total siswa) × 100%. Jadi, (10 / 40) × 100% = 25%.
8. a. Data ulangan Bahasa Indonesia yang telah diurutkan mulai dari terkecil adalah 6, 6, 6, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 8.
b. Tabel dari data tersebut:
| No. | Nilai |
|-----|-------|
| 1 | 6 |
| 2 | 6 |
| 3 | 6 |
| 4 | 6 |
| 5 | 6 |
| 6 | 6 |
| 7 | 6 |
| 8 | 7 |
| 9 | 7 |
| 10 | 7 |
| 11 | 7 |
| 12 | 7 |
| 13 | 7 |
| 14 | 7 |
| 15 | 7 |
| 16 | 7 |
| 17 | 8 |
| 18 | 8 |
| 19 | 8 |
| 20 | 8 |
c. Nilai yang paling banyak diperoleh siswa adalah 7, ada 8 orang siswa yang memperoleh nilai 7.
d. Nilai tertinggi adalah 8.
e. Nilai terendah adalah 6.
9. a. Data jumlah anak per keluarga yang telah diurutkan mulai dari terkecil adalah 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 2, 2, 2, 2, 2, 2, 2, 2, 2, 2, 2, 2, 2, 2, 3, 3, 3, 3, 4.
b. Tabel dari data tersebut:
| No. | Jumlah Anak |
|-----|-------------|
| 1 | 1 |
| 2 | 1 |
| 3 | 1 |
| 4 | 1 |
| 5 | 1 |
| 6 | 1 |
| 7 | 1 |
| 8 | 1 |
| 9 | 1 |
| 10 | 1 |
| 11 | 1 |
| 12 | 2 |
| 13 | 2 |
| 14 | 2 |
| 15 | 2 |
| 16 | 2 |
| 17 | 2 |
| 18 | 2 |
| 19 | 2 |
| 20 | 2 |
| 21 | 2 |
| 22 | 2 |
| 23 | 2 |
| 24 | 2 |
| 25 | 2 |
| 26 | 3 |
| 27 | 3 |
| 28 | 3 |
| 29 | 3 |
| 30 | 4 |
c. Ada 17 keluarga yang memiliki 2 anak.
d. Ada 4 keluarga yang memiliki lebih dari 2 anak.
e. Anak paling banyak yang dimiliki keluarga di daerah tersebut adalah 4 anak. Ada 1 keluarga yang memiliki 4 anak.
10. Pecahan biasa dari 0,25 adalah 1/4.
11. Pecahan desimal untuk 35% adalah 0,35.
12. Jarak dua kota sebenarnya adalah skala pada peta dikalikan dengan jarak dua kata pada peta. Jadi, jarak dua kota tersebut adalah 1,5 cm × 1.000.000 = 1.500.000 cm atau 15 km.
13. Selisih umur antara kakek dan ibu adalah 20 tahun. Perbandingan umur kakek dan ibu adalah 5:3. Jadi, umur kakek adalah (20 / (5 + 3)) × 5 = 12,5 tahun.
14. Koordinat titik A adalah (-2, 1).
15. Koordinat titik C adalah (-2, 2).
16. Luas segiempat ABCD tidak dapat ditentukan hanya dengan koordinat titik A, B, dan C yang diberikan. Diperlukan informasi lebih lanjut seperti panjang atau sudut-sudut yang terbentuk.
21. Harga 10 buah mangga adalah 2 kali harga 5 buah mangga. Jadi, harga 10 buah mangga adalah Rp8.500,00 × 2 = Rp17.000,00.
22. Ani mendapatkan potongan harga 5% untuk pembelian seharga Rp100.000,00. Jadi, potongan harganya adalah Rp100.000,00 × 5/100 = Rp5.000,00. Sehingga, uang yang harus dibayarkan Ani adalah Rp100.000,00 - Rp5.000,00 = Rp95.000,00.
23. Denah kebun dengan skala 1:400 dapat digambarkan dengan menggambar persegi panjang dengan panjang 16 cm dan lebar 10 cm.
24. a. Ketiga titik A(-2, 1), B
(0, 4), dan C(3, 2) tidak membentuk segitiga siku-siku.
b. Dengan menggunakan teorema Pythagoras, dapat kita cek apakah panjang sisi-sisi segitiga memenuhi persamaan c^2 = a^2 + b^2. Untuk titik A(-2, 1), B(0, 4), dan C(3, 2), kita dapat menghitung panjang sisi-sisinya sebagai berikut:
AB = sqrt((0 - (-2))^2 + (4 - 1)^2) = sqrt(4 + 9) = sqrt(13)
BC = sqrt((3 - 0)^2 + (2 - 4)^2) = sqrt(9 + 4) = sqrt(13)
AC = sqrt((3 - (-2))^2 + (2 - 1)^2) = sqrt(25 + 1) = sqrt(26)
Karena sqrt(13)^2 + sqrt(13)^2 = sqrt(26)^2, maka dapat disimpulkan bahwa segitiga ABC merupakan segitiga siku-siku.
5.
1. –2 × (4 + 3) = -2 × 7 = -14
2. 6 × (–5 – 1) = 6 × (-6) = -36
3. FPB dari 12, 20, dan 40 adalah 4
4. KPK dari 5, 6, dan 15 adalah 30
5. (–2)3 = (–2) × (–2) × (–2) = -8
12. Luas lingkaran yang memiliki jari-jari 6 cm adalah π × (r^2) = π × (6^2) = 36π cm^2
13. Volume prisma dengan luas alas 14 cm^2 dan tinggi 6 cm adalah luas alas × tinggi = 14 cm^2 × 6 cm = 84 cm^3
14. Nilai rata-rata dari data 4, 6, 7, 8, 8 adalah (4 + 6 + 7 + 8 + 8) ÷ 5 = 33 ÷ 5 = 6.6
15. Modus dari data 8, 8, 7, 6, 6, 8, 8, 9, 5, 5 adalah 8
16. 25% dari 40 adalah (25/100) × 40 = 10
17. 2,5 × 1,14 = 2.85
20. 2,25 × 40% = 2.25 × (40/100) = 0.9
21. Segiempat ABCD memiliki koordinat A(0, 0), B(2, 0), C(4, 2), dan D(2, 2). Luas bangun ABCD tersebut adalah 4 satuan luas.
22. Diagram gambar dinamakan juga grafik atau diagram visual.
23. Banyak siswa yang memperoleh nilai 5 adalah 0 siswa.
24. Persentase banyaknya siswa yang nilainya 7 adalah 20%.
25. Persentase banyaknya siswa yang nilainya lebih kecil dari 6 adalah 40%.
6.
1. Volume dus = 8,000 cm^3
Untuk menentukan panjang rusuk dus, kita perlu mencari akar pangkat tiga dari volume.
Panjang rusuk dus = ∛(Volume dus) = ∛(8,000 cm^3) = 20 cm
Jadi, panjang rusuk dus tersebut adalah 20 cm.
2. a. Jumlah buah-buahan yang harus dimuat dalam setiap kantong plastik adalah faktor persekutuan terkecil (FPB) dari 20, 24, dan 28. Kita dapat mencari FPB-nya:
20 = 2^2 x 5
24 = 2^3 x 3
28 = 2^2 x 7
FPB(20, 24, 28) = 2^2 = 4
Jadi, jumlah kantong plastik yang diperlukan adalah 4.
b. Jumlah jeruk, manggis, dan rambutan dalam setiap kantong plastik adalah 4 buah.
Jadi, setiap kantong plastik berisi 4 jeruk, 4 manggis, dan 4 rambutan.
3. Debit keran air = 0.5 L/menit
Jumlah air yang tertampung dalam bak setelah 5 menit = Debit x Waktu = 0.5 L/menit x 5 menit = 2.5 liter
Jadi, dalam waktu 5 menit, bak akan tertampung 2.5 liter air.
6. Untuk menggambar denah kebun dengan skala 1:25,000, kita perlu membagi semua ukuran kebun dengan 25,000.
Ukuran panjang denah = 1,250 m ÷ 25,000 = 0.05 cm
Ukuran lebar denah = 750 m ÷ 25,000 = 0.03 cm
Jadi, denah kebun akan memiliki panjang 0.05 cm dan lebar 0.03 cm.
7. Jumlah kain yang diperlukan untuk 1 setel baju seragam = 30 meter
Jumlah kain yang diperlukan untuk 100 setel baju seragam = 30 meter x 100 = 3,000 meter
Jadi, dibutuhkan 3,000 meter kain untuk menjahit 100 setel baju seragam sekolah.
8. Jumlah uang tabungan Adi yang digunakan untuk membeli peralatan sekolah = 40% x Rp200,000 = 0.4 x Rp200,000 = Rp80,000
Sisa uang tabungan Adi sekarang = Rp200,000 - Rp80,000 = Rp120,000
Jadi, sisa uang tabungan Adi sekarang adalah Rp120,000.
9. Untuk menggambar titik-titik A(-3, 0), B(3, 0), C(3, 4), D(0, 4), dan E(-3, 2) pada bidang koordinat Kartesius, kita menandai titik-titik tersebut sesuai dengan koordinatnya.
Berikut adalah gambar dari titik-titik tersebut:
Luas daerah tersebut adalah luas segiempat ABCD dan segitiga ADE. Kita dapat menghitung luas kedua bangun tersebut dan menjumlahkannya untuk mendapatkan luas total.
Luas segiempat ABCD = panjang x lebar = 6 x 4 = 24 satuan luas (misalnya cm^2)
Luas segitiga ADE = 0.5 x alas x tinggi = 0.5 x 3 x 2 = 3 satuan luas
Luas total = Luas segiempat ABCD + Luas segitiga ADE = 24 + 3 = 27 satuan luas
Jadi, luas daerah yang dibentuk oleh titik-titik tersebut adalah 27 satuan luas.
10. a. Rata-rata dari titik-titik tersebut dapat ditemukan dengan menjumlahkan semua data dan membaginya dengan jumlah data.
Rata-rata = (6 + 7 + 7 + 8 + 8 + 7 + 7 + 9 + 9 + 6 + 6 + 7 + 7 + 8 + 7 + 8 + 9 + 6 + 6 + 8) ÷ 20
= 149 ÷ 20
= 7.45
Modus adalah data yang muncul paling sering. Dalam data tersebut, angka 7 muncul paling sering, sehingga modusnya adalah 7.
b. Diagram garis:
c. Diagram batang:
d. Diagram lingkaran:
6: 15%
7: 35%
8: 25%
9: 15%
Catatan: Diagram lingkaran hanya merupakan ilustrasi dan tidak mencerminkan persentase yang sebenarnya, karena tidak ada data yang mewakili persentase tepat 15%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar