Semakin lama Bumi tidak bisa menjadi tempat
yang nyaman untuk tempat tinggal manusia.
Serangkaian bencana alam yang terjadi di hampir
semua permukaan Bumi pun menjadi pertanda
betapa sudah tua usia Bumi ini. Para ahli menduga
bahwa manusialah yang menjadi pemicu dan
penyebab serangkaian bencana itu. Eksplorasi besar-besaran
terhadap Bumi untuk memenuhi kebutuhan
manusia tanpa mempertimbangkan kelanjutannya,
jelas menjadi penyebab utama kerusakan Bumi.
Fenomena perubahan iklim yang terjadi akhirakhir
ini menjadi bukti betapa parah kerusakan yang
terjadi di muka Bumi. Perubahan iklim terjadi karena
pemanasan global yang ditandai meningkatnya suhu
Bumi karena dampak dari kegiatan manusia. Hutan
digunduli secara membabi buta, industrialisasi
berjalan tanpa mempertimbangkan keseimbangan
alam, polusi dari dunia transportasi tidak terkendali,
kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun, dan penggunaan
elektronik secara besar-besaran adalah
beberapa penyebab terjadinya efek rumah kaca.
Selubung misterius itulah yang menutupi Bumi dari
radiasi sinar matahari sehingga suhu Bumi meningkat
secara tajam. Fenomena inilah yang menyebabkan
serangkaian terjadinya bencana alam.
Kita tidak bisa membayangkan yang akan terjadi
apabila bongkahan es di Kutub Selatan terus meleleh.
Pesisir pantai akan tersapu gelombang air laut dan
garis pantai pun akan mundur ke arah daratan hingga
ratusan meter. Sementara itu, ribuan pulau kita
tenggelam karena meningkatnya permukaan air laut.
Hal yang paling ditakutkan adalah bencana
kekeringan yang panjang akan terjadi di Afrika dan
Asia.
Benarkah Bumi sudah renta? Mungkinkah malapetaka itu benar-benar akan terjadi? Ada baiknya kita membuka kembali awal mula terciptanya Bumi dan kehidupan yang ada di atasnya. Dengan demikian, kita menyiapkan antisipasi yang nyata terhadap bencana yang akan datang.
Tuhan menciptakan Bumi tidak dengan sia-sia. Meskipun kita tidak tahu
kapan Bumi ini diciptakan secara pasti, para ahli mampu membuka tabir
misteri proses penciptaan Bumi dan seluruh isinya. Bahkan, sejak manusia
diduga mendiami Bumi ini pun para ahli mampu melacaknya. Selain itu,
para ahli juga bisa dengan mudah membuktikan bahwa perubahan bentuk
permukaan Bumi dan kerusakan atau bencana yang terjadi di atas Bumi
juga karena ulah manusia. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan
kesadaran terhadap perlunya menjaga kelestarian Bumi dan
mengembangkan bangkitnya gerakan cinta Bumi.
A. Bentuk Muka Bumi
1. Keragaman dan Proses Pembentukan Muka Bumi
B. Kehidupan Masa Praaksara di Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar