Kesan kualitas bisa dieksploitasi dengan cara mengenalkan berbagai perluasan merek, yaitu dengan menggunakan merek tertentu untuk masuk ke kategori produk baru. Sebuah merek yang kuat dalam hal kesan kualitas akan sanggup untuk meluaskan diri lebih jauh, dan akan mempunyai kemungkinan sukses yang lebih besar dibandingkan dengan merek yang lebih lemah. Suatu penelitian terhadap 18 usulan perluasan atas enam merek, antara lain Vuarnet dan Crest, menemukan bahwa kesan kualitas dari merek merupakan jaminan yang signifikan terhadap penilaian atas perluasan-perluasan itu.
Pemeriksaan yang lebih mendetail terhadap hubungan kesan kualitas dan variabel strategis kunci lainnya sebagai tambahan terhadap ROI, menurut Jacobson dan Aaker, memberikan penjelasan mengenai bagaimana kesan kualitas bisa menciptakan profitabilitas.
1. Kesan kualitas mempengaruhi pangsa pasar. Setelah memperhatikan faktor-faktor lainnya, produk dengan kualitas lebih tinggi disukai dan akan mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
2. Kesan kualitas mempengaruhi harga. Kesan kualitas yang lebih tinggi memungkinkan suatu perusahaan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi. Harga yang lebih tinggi tersebut bisa secara langsung meningkatkan profitabilitas atau memungkinkan perusahaan meningkatkan kualitasnya lebih jauh untuk menciptakan halangan-halangan kompetitif yang lebih besar. Jelasnya, harga yang lebih tinggi cenderung memperkuat kesan kualitas sebab harga dalam hal ini bertindak sebagai pertanda yang mengarah pada kualitas.
3. Kesan kualitas mempunyai dampak langsung terhadap profitabilitas sebagai kelanjutan dari dampak terhadap pangsa pasar dan harga. Bisanya, kesan kualitas yang telah ditingkatkan akan menaikkan profitabilitas kendati harga dan pangsa pasar tidak terpengaruh. Biaya mempertahankan pelanggan mungkin akan mengecil seiring dengan kompetitif akan berkurang jika kualitas meningkat. Dalam banyak contoh, terdapat kaitan langsung antara kualitas dan ROI.
4. Kesan kualitas tidak memberi pengaruh negatif pada biaya.
Kenyataannya, kesan kualitas malah tidak mempengaruhi biaya sama sekali. Pencitraan mengenai adanya asosiasi yang alami antara suatu strategi celah kualitas/prestise (quality/prestige niche strategy) dan biaya tinggi tidak terangkum dalam data. Konsep bahwa “kualitas adalah gratis” mungkin karena kualitas yang diperkuat menghasilkan pengurangan cacat produk dan menurunkan biaya proses manufaktur.
Pada saat dilangsungkan pencarian terhadap alternatif terhadap keuangan jangka pendek, terdapat kebutuhan untuk membuat ukuran-ukuran alternatif yang bisa dipercaya dengan cara mengkuantifikasi nilainya.
....Lebih Lengkap Tentang Merek
.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar