Hidup kami terpisah oleh keadaan yang sangat tak terduga. Kami hanya bertemu dalam mimpi ketika kami ingat salah satu peristiwa masa lalu itu. Ia kekasihku yang tak pernah kumiliki, ia terlalu cepat meninggalkan aku dan dunianya. Ia melangkah lebih jauh dari sisiku, sedangkan aku tak sekalipun pernah menanggapi setiap cintanya padaku, aku terlalu malu untuk berurusan dengan cinta, aku terlalu malu melibatkan ia yang sempurna dalam perjalanan hidupku yang berantakan. Aku tak ingin melukainya karena kehidupanku. Namun aku salah besar.
Keputusanku untuk mengacuhkannya memperburuk hidup kami, ia semakin menjauh dariku dan dunianya. Sekarang ia pasti berada di surga, sedang melihatku memimpikannya, ia pasti tersenyum melihatku yang sesungguhnya menyimpan cinta untuknya, ia pasti bahagia bila mengetahui cintanya berada didalam Lubuk hatiku, dan cintanya kini menjadi sahabatku hingga akhir masa, dan datang masa dimana, aku bisa menghampirinya, mengecup dahinya, mencium pipinya, dan mengatakan “maafkan aku, aku sungguh mencintaimu”… kami pun terlena dalam bahagia yang tiada akhir.
(the cookies)
dari -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar