1.1. LATAR BELAKANG
Sebagai satu perusahaan yang berkembang pesat, yang ingin terus mengembangkan usahanya, PT. A membutuhkan suatu tempat yang digunakan sebagai wadah kegiatan penunjang pabriknya. Perusahaan yang sebelumnya memiliki pabrik rolling mill, jasa permesinan, perbengkelan, dan pengecoran ini, hendak membuat pabrik baru yakni hand rolling, perluasan perbengkelan, pergudangan, pengecoran baru, dan pembuatan furniture bahan baja, serta pengolahan batu bara. Sebagai pusat kegiatan yang menunjang segala jenis usaha tersebut, dibutuhkan suatu perkantoran dan berbagai fasilitas lain. Bersamaan dengan bangunan berbagai pabrik yang dibutuhkan, PT. A harus dilengkapi dengan suatu bangunan yang dapat mewadahi berbagai aktifitas pengorganisasian, manajerial, perencanaan, pengolahan dan penyimpanan data, pergudangan, pemasaran, dan fungsi-fungsi perkantoran lainnya. Gedung yang digunakan sebagai perkantoran tersebut harus mencitrakan karakter berbagai kegiatan produksi dan jasa yang menjadi bidang usaha perusahaan ini, yakni yang berhubungan dengan baja.
Saat ini, sebelum pembangunan pabrik yang baru, staf yang menggunakan kantor yang telah ada sebanyak 103 orang. Diperkirakan setelah pembangunan pabrik yang baru, staf yang perlu ruang kantor bertambah tiga kali lipat sehingga menjadi 309 orang. Termasuk ada tambahan divisi baru, yang tentu perlu manajer dan jajaran baru, yakni divisi bengkel yang akan memisahkan diri dari divisi produksi, dan divisi pengecoran (foundry).
Ruang kantor yang ada sekarang adalah kantor produksi 216 m2, kantor gudang 18 m2, gudang 144 m2, kantor keuangan 384 m2, kantor depan 384 m2, dan kantor personalia 72 m2, total termasuk gudang adalah 690 m2. Selain itu ada satu ruang untuk pos penjaga, 4 ruang untuk tempat tinggal sebagian staf, 1 ruang untuk menginap tamu, dan ruang-ruang servis. Bagian yang tidak memiliki kantor sendiri adalah bagian engineering, yang masih ikut dengan kantor produksi dan kantor depan. Selain luasan kantor-kantor tersebut yang perlu ditambah, juga perlu tambahan dan pemisahan kantor untuk kantor produksi yang akan dibedakan berdasarkan divisi, yakni rolling mill, foundry I, hand rolling, foundry II, engineering, dan divisi furniture.
§ Bagaimana wujud bangunan perkantoran yang sesuai dengan bidang usaha perusahaan, yakni yang berhubungan dengan baja dan api yakni keras dan panas namun tetap memenuhi kenyamanan dan keramahan?
§ Tuntutan pemakai selalu berubah, demikian pula dengan teknologi dan kebiasaan masyarakat secara umum yang berhubungan dengan bangunan ini selalu berkembang, bagaimana bentuk wadah yang dapat memenuhi semua tuntutan itu?
§ Karya arsitektur yang akan dibangun berada di daerah tropis lembab, dengan curah hujan tinggi, sinar matahari sepanjang tahun, dan ciri-ciri iklim tropis lembab yang lain, juga berada di lingkungan industri dengan pencemaran udara cukup tinggi. Bagaimana wujud arsitektur yang dapat memenuhi fungsinya sekaligus dapat memanfaatkan alam dan lingkungan serta iklim semaksimal mungkin?
§ Bagaimana ujud bangunan yang tidak hanya fungsional namun juga memberikan warna tersendiri dalam suatu lingkungan Margomulyo Permai.
1.3. TUJUAN
Dalam kegiatan perancangan atau proyek ini, tujuan yang dapat kita ambil berdasarkan perhitungan dan pandangan arsitektur adalah sebagai berikut:
§ Mewujudkan bangunan perkantoran yang sesuai dengan bidang usaha PT. A dan sesuai dengan yang dibutuhkannya.
§ Menciptakan karya arsitektur yang memenuhi perkembangan tuntutan pemakai yang selalu berubah.
§ Menciptakan karya arsitektur yang dapat memanfaatkan segala aspek di dalam maupun di luar tapak.
§ Membuat bangunan khusus yang dapat memberikan warna khusus di Margomulyo Permai Surabaya
1.4. MANFAAT
Berdasarkan sudut pandang arsitektur dan sudut pandang secara umum, manfaat yang dapat kita simpulkan dari adanya proyek ini adalah sebagai berikut:
§ Memenuhi kebutuhan perkantoran bagi PT. A sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisinya.
§ Memberikan nuansa khusus yang sesuai dengan fungsi dan mengarahkan pada optimalisasi kerja pada masing-masing divisi.
§ Memberikan citra lain yang lebih arsitektural dan berkarakter pada kawasan industri dan pergudangan dimana bangunan ini berada.
1.5. LINGKUP KAJIAN DAN BATASAN
Dalam pekerjaan ini, yang dilakukan hanya pada sudut pandang arsitektur, yaitu segala bentuk kegiatan perencanaan dan perancangan arsitektur. Kegiatan yang dilakukan hanya untuk menunjang proses perencanaan dan perancangan yang membawa pada suatu bentuk arsitektural yang dapat difungsikan untuk menjawab adanya suatu permasalahan yang sebutkan sesuai dengan latar belakang yang telah ada. Untuk proyek pembangunan yang dilaksanakan di PT A dibatasi pada bangunan perkantoran dan bangunan penunjangnya, bukan pada pabrik dan perlengkapannya.
1.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
BAB I : PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang proyek, permasalahan, tujuan proyek, sasaran proyek, lingkup kajian dan batasan proyek, serta sistematika pembahasan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Mengemukakan tentang sumber-sumber data yang diambil dari buku-buku brosur, majalah, internet, dan sumber pustaka lain yang berhubungan dengan perkantoran dan ruang lingkupnya.
BAB III : METODE PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Berisi tentang skema alur pemikiran perancangan beserta penjelasan alur pemikiran tersebut.
BAB IV : ANALISA
Membahas tentang uraian secara deskripsi, maupun grafis yang memperjelas keterkaitan antara tujuan dengan hasil.
BAB V : KESIMPULAN
Berisi tentang uraian secara uraian maupun grafis yang memperjelas keterkaitan antara tujuan yang dengan hasil yang telah dicapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar