ANALISIS
3.1. Latar Belakang Perusahaan
3.1.1. Sejarah Perusahaan
Setiap perusahaan pasti mempunyai latar belakang yang khas, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor tersebut antara lain keadaan ekonomi saat itu. Prospek perekonomian dimasa yang akan datang dan alasan-alasan lain yang sifatnya subyektif.
Demikian juga halnya dengan latar belakang dari berdirinya CV MJ. Perusahaan ini sesuai dengan jenisnya yaitu CV maka sudah pasti perusahaan ini bukan merupakan perusahaan perseorangan. CV MJ ini berdiri tahun 1998, dengan disahkan Akte Notaris no. 5 tanggal 25 Mei 1998 oleh Mazwar SH dengan SIUP No: 204/13-1/SIUP-M/VI/1998 yang saat itu merupakan suatu perusahaan keluarga, yang artinya saham-saham yang ada dipegang oleh anggota keluarga. Sedangkan sebagai pimpinan pada CV MJ adalah Bapak Gusti Hartono sebagai pemegang saham sekaligus sebagai pemilik CV MJ.
CV MJ ini adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang usaha yang memproduksi berbagai keperluan mobil atau lebih tepatnya dinamakan karoseri serta bidang usaha lain yaitu reparasi mobil. Maksud didirikan perusahaan ini adalah memenuhi kebutuhan para konsumen khususnya para pemilik mobil.
3.1.2. Lokasi Perusahaan
CV MJ berlokasi di kawasan Surabaya yang tepatnya di jalan Banjar Sugihan no. 17 b, telp. 7421459. Proses produksi dan proses reparasi pun terletak pada lokasi yang sama begitu juga kantor CV MJ.
3.1.3. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan
Agar suatu manajemen perusahaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien maka salah satu syaratnya adalah proses penetapan tugas dan tanggung jawab secara tegas yang dapat dilihat dari struktur organisasi yang ada pada perusahaan itu.
Gambar 3.1
Struktur Organisasi
Perusahaan karoseri & Reparasi
CV MJ
Bagian Produksi
Bagian Produksi
Sumber data: Bagian Administrasi CV MJ
3.1.4. Job Description
Adapun penjelasan tugas dari masing-masing jabatan yang terlihat dalam struktur organisasi tersebut antara lain:
1. Pimpinan Perusahaan
a. Sebagai pimpinan tertinggi dan bertanggung jawab terhadap semua aktivitas perusahaan.
b. Menentukan arah kebijaksanaan dari perusahaan secara umum.
c. Mengkoordinir, mengawasi pelaksanaan dari hal-hal yang telah direncanakan oleh perusahaan.
2. Wakil Pimpinan Perusahaan
a. Menjalankan tugas semua rencana yang telah ditetapkan atau telah disusun oleh pimpinan perusahaan bila pimpinan perusahaan berkepentingan keluar.
b. Membantu pimpinan perusahaan dalam menjalankan tugas.
3. Kepala Bagian Produksi
Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan perusahaan dan mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Mengawasi atas jalannya kegiatan produksi sekaligus sebagai penanggung jawab atas pelaksanaan produksi.
b. Menjadwalkan jumlah barang yang akan di produksi.
4. Kepala bagian Pembelian
a. Mengkoordinasi aktivitas pembelian dengan sebaik-baiknya.
b. Menentukan jumlah barang/produk yang harus dibeli dengan kualitas yang bagaimana dengan harga berapa.
5. Bagian Administrasi dan Keuangan
a. Membuat laporan tentang keberadaan keuangan atau harta milik perusahaan pada setiap periode.
b. Mengendalikan biaya-biaya dalam aktivitas perusahaan.
6. Kepala Bagian Pengadaan Bahan Baku
Bertanggung jawab langsung kepada kepala bagian produksi dan bertugas untuk menyiapkan segala kebutuhan mengenai bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi, juga membuat laporan tentang keberadaan persediaan bahan baku yang akan diproduksi dan bertanggung jawab langsung kepada kabag pembelian tentang bahan baku yang mulai habis.
7. Bagian Produksi
a. Melaksanakan semua aktivitas produksi yang diperintahkan oleh kabag produksi.
b. Mematuhi peraturan yang ada pada CV MJ
3.1.5. Bidang Usaha
Perusahaan CV MJ mempunyai dua bidang usaha dalam melakukan aktivitas perusahaan antara lain:
1. a. Produksi
Perusahaan CV MJ bergerak dalam bidang produksi yang mempunyai output berupa alat-alat kebutuhan mobil atau dapat dinamakan dengan karoseri dengan hasil antara lain:
- Dump truck
- Bamper kupu-kupu
- Box tronton
- dan lain-lain.
b. Reparasi
Perusahaan CV MJ yang bergerak dalam bidang jasa reparasi, seperti perbaikan mesin, perbaikan body mobil, bak mobil dan lain-lain.
2. Daerah Pemasaran Hasil Produksi
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, CV MJ Surabaya yang memiliki dua bidang usaha daerah pemasaran hasil produksi hanya meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Mengingat banyaknya persaingan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.
3. Promosi Penjualan
Karena perusahaan CV MJ tersebut baru berdiri, maka manajemen perusahaan dalam melakukan promosi penjualan yang dilakukan dengan melalui media cetak, dengan menjanjikan kualitas produk yang maksimal, seperti: memberikan potongan, garansi produk selama 1 sampai 2 tahun dan lain-lain.
3.1.6. Proses Produksi dan Reparasi
Perusahaan CV MJ Surabaya dalam melakukan proses produksinya melalui beberapa tahapan-tahapan antara lain:
1. Proses produksi
Pembuatan bamper, dumtruk, box tronton dan lain-lain diperlukan beberapa mesin untuk menghasilkan produksi tersebut, antara lain;
a. Mesin las karbit
Alat ini sangat penting sekali peranannya, karena digunakan untuk pemotongan-pemotongan plat baja dan juga untuk pembengkokan plat baja sesuai dengan gambar dan ukuran kontruksi pemesan.
b. Mesin las listrik
Alat ini digunakan sebagai penyambung antara masing-masing plat baja yang telah dipotong dan di rakit sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Jadi alat ini sangat penting peranannya dalam pembentukan konstruksi yang kokoh.
c. Mesin gerinda
Alat ini digunakan sebagai bagian akhir atau juga disebut finishing yang berguna untuk membersihkan kerak-kerak pengelasan dan juga untuk memingul plat-plat baja agar bentuk terlihat dengan baik.
d. Mesin kompresor
Alat ini digunakan untuk proses pewarnaan atau pengecatan setelah proses produksi selesai, pewarnaan diberikan sesuai dengan keinginan para pemesan bila ada.
3.1.7. Tujuan Perusahaan CV MJ Surabaya
Tujuan dari CV MJ Surabaya yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Tujuan jangka pendek
a. Meningkatkan volume penjualan
Dengan meningkatkan volume penjualan maka dapat diharapkan pendapatan atau penghasilan perusahaan dapat meningkat dan berarti pula bertambah luasnya penyebaran hasil produksi kepasaran sehingga dapat mendorong para calon konsumen untuk memesan barang tersebut.
b. Berproduksi secara on time
Berproduksi secara on time yaitu dimana perusahaan didalam berproduksi tepat waktunya dengan biaya telah ditetapkan dan mengurangi akan adanya semua pemborosan dalam berproduksi.
c. Memproduksi barang sesuai dengan standart kualitas yang ditetapkan
Perusahaan didalam memproduksi barang harus sesuai dengan standart kualitas yang telah ditetapkan. Sehingga perusahaan mampu untuk bersaing dan dapat mempertahankan hasil produk yang dipasarkan.
d. Menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup dari perusahaan.
Tujuan tersebut wajib dilaksanakan karena dengan menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup dari perusahaan, maka diharapkan dapat meningkatkan keuntungan dan dapat pula mencukupi kebutuhan dari perusahaan.
e. Memperluas daerah pemasaran
Dengan daerah pemasaran untuk hasil produksinya yang semakin luas maka diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan sehingga keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan juga meningkat.
f. Mendapat keuntungan atau laba yang maksimal
Tujuan bagi perusahaan yaitu mendapatkan laba yang maksimal dengan biaya yang minimal.
2. Tujuan jangka panjang
a. Mengadakan rehabilitasi dan modernisasi
Alasan perusahaan tersebut adalah dalam usaha meningkatkan kuantitas dan kualitas dari pada hasil produksi akan lebih besar dan lebih baik mutunya, perusahaan berusaha untuk memperluas dan memperbesar volume penjualan.
b. Terjaminnya kelangsungan hidup dari perusahaan dan mempertahankan reputasi perusahaan
Alasan perusahaan tersebut adalah agar perusahaan dapat terus eksis untuk selamanya dipasaran yang semakin keras dan dalam perkembangan jaman yang semakin modern ini agar perusahaan semakin mempunyai nama di pasar.
3.2. Laporan Keuangan CV MJ Surabaya
Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat pada laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca, ikhtisar laba/rugi laporan keuangan lain. Dengan mengadakan analisa terhadap pos-pos neraca akan diperoleh gambaran tentang posisi keuangannya yang meliputi harta, kewajiban dan modal, sedang analisa terhadap laba/rugi akan memberi gambaran tentang perkembangan usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Dengan demikian sangat perlu untuk mengetahui laporan keuangan CV MJ yang terdiri dari neraca dan ikhtisar laba/rugi tahun 2000 dan 2001 mengingat CV MJ baru berdiri dan pembuatan laporan dilakukan pada tahun tersebut. Neraca dan ikhtisar dapat dilihat pada tabel 3.2 tabel 3.3
3.3. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada CV MJ Surabaya, dapat diketahui bahwa penyusunan anggaran kas perusahaan belum dilakukan secara sempurna. Hanya berupa estimasi pada beberapa pos penerimaan dan pengeluaran kas, sehingga belum ada pengelolaan kas yang efektif.
Anggaran kas dimaksudkan untuk memperkirakan, setiap penerimaan dan pengeluaran kas untuk memenuhi kebutuhan operasional dalam periode waktu tertentu. Dengan menyusun anggaran kas, dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan surplus kas atau defisit kas. Dengan mengetahui adanya defisit kas jauh sebelumnya, maka akan dapat direncanakan penentuan sumber dana yang akan digunakan untuk menutup defisit tersebut. Demikian pula apabila diketahui akan adanya surplus kas dalam jumlah yang besar, maka jauh sebelumnya sudah dapat direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan kas tersebut secara efisien.
Dalam pembahasan skripsi ini dibatasi pada masalah bagaimana penyusunan anggaran kas untuk mengoptimalkan kas agar dapat digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan CV MJ.
Pengelolaan kas yang kurang efektif tersebut juga disebabkan karena belum ada penentuan optimum cash balance. Penentuan optimum cash balance dimaksudkan untuk mengetahui jumlah persediaan kas minimal yang harus dipertahankan oleh perusahaan.
Menetapkan saldo kas yang optimum adalah penting, agar kerugian karena penambahan kas yang berlebihan tidak dialami oleh perusahaan. Selama ini CV MJ belum pernah mengadakan penentuan saldo kas yang optimum. Hal ini menyebabkan saldo kas perusahaan sangat besar yang tidak dimanfaatkan.
Sebab yang lain adanya motif spekulasi pada persediaan kas perusahaan. Motif spekulasi dilaksanakan perusahaan pada persediaan kas dimaksudkan agar perusahaan selalu siap untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga atau uang itu sendiri.
Dari permasalahan yang dihadapi akan mengakibatkan dana yang tersimpan atau tertanam dalam kas akan menjadi semakin besar. Saldo kas akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Akibat yang lain dari kondisi ini adalah semakin menurunnya pinjaman atau hutang dari tahun ke tahun.
Tabel 3.2
CV MJ Surabaya
Neraca
Per 31 Desember 2000 dan 2001
Dalam rupiah
Keterangan
|
2000
|
2001
|
Aktiva lancar:
Kas
Piutang
Pajak dibayar dimuka
Persediaan
Uang muka pembelian
Total aktiva lancar …
Aktiva tetap
Aktiva tetap
Akumulasi Penyusutan
Nilai buku
Aktiva lain-lain
Total aktiva tetap
Total aktiva
Pasiva:
Hutang lancar:
Hutang dagang
Biaya yang masih harus dibayar
Hutang lain-lain
Hutang bank
Total hutang lancar
Hutang jangka panjang
Modal
Laba ditahan
Total hutang + modal
|
497.889.000
520.362.500
3.611.200
714.983.500
12.553.300
1.749.399.500
3.838.043.125
( 416.368.750)
3.421.674.375
18.296.000
3.439.970.375
5.189.369.875
40.324.375
4.501.500
8.093.690
490.000.000
542.919.565
586.715.565
3.250.000.000
809.735.150
5.189.369.875
|
783.037.500
472.293.750
-
689.713.750
20.8821.400
1.965.866.400
4.044.319.125
( 560.091.000)
3.484.228.125
21.345.200
3.505.573.325
5.471.439.725
180.618.875
7.503.500
11.211.300
206.280.750
405.614.425
907.241.350
3.300.000.000
858.583.950
5.471.439.725
|
Sumber data: CV MJ Surabaya
Tabel 3.3
CV MJ Surabaya
Ikhtisar laba/rugi
Yang berakhir tanggal 31 Desember 2000 dan 2001
(dalam rupiah)
Keterangan
|
2000
|
2001
|
Penjualan
Harga pokok penjualan
Laba kotor
Biaya penjualan:
Komisi penjualan
Biaya pengangkutan
Gudang dan penyimpanan
Pemeliharaan kendaraan
Biaya iklan atau promosi
Total Biaya penjualan
Biaya administrasi dan umum:
Biaya staf dan redaksi
Biaya pengecatan dan pengelasan dan lain-lain
Biaya cetak
Biaya kantor, listrik dan air
Biaya telkom
Perjalanan dan transportasi
Pemeliharaan aktiva
Total biaya administrasi dan umum
Biaya dan pendapatan lain-lain:
Biaya lain-lain
Pendapatan lain-lain
Biaya dan pendapatan lain-lain
Laba sebelum PPh
PPh
Laba bersih setelah PPh
|
5.980.277.625
3.013.619.000
2.966.658.625
3.624.000
16.201.395
12.790.570
5.968.935
4.050.350
42.635.250
562.920.185
63.851.060
203.292.535
111.479.355
223.738.710
239.441.475
191.553.180
1.596.276.500
121.108.750
73.090.500
48.018.250
1.279.728.625
446.855.025
832.873.600
|
6.686.363.250
3.127.236.000
3.559.127.250
4.185.400
18.711.200
14.722.000
6.893.600
4.677.800
49.240.000
630.869.190
87.016.440
313.328.090
152.257.770
304.578.50
326.311.650
361.049.320
2.175.411.000
153.664.000
100.248.750
53.415.250
1.281.061.000
471.325.850
809.735.150
|
Sumber data: CV MJ Surabaya
3.4. Anggaran Kas CV MJ Surabaya Dalam Rangka Optimalisasi
Anggaran kas merupakan alat penting dalam proses perencanaan dan pengendalian, yang mengestimasikan penerimaan dan pengeluaran dimasa yang akan datang.
Anggaran kas merupakan salah satu anggaran yang harus dibuat perusahaan, karena kas merupakan alat likuid yang setiap saat digunakan untuk memenuhi segala kewajiban perusahaan.
Dengan anggaran kas dapat diketahui berapa jumlah kas yang diterima dan dikeluarkan serta berapa saldo kas yang ada dalam perusahaan.
Anggaran kas CV MJ Surabaya disusun untuk periode kwartalan, didasarkan pada estimasi penjualan untuk tahun yang akan datang.
1. Estimasi Penjualan
Estimasi penjualan penting bagi perusahaan karena dengan estimasi tersebut dapat diketahui kondisi penjualan dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya tingkat penjualan untuk masa yang akan datang, perusahaan dapat menyusun anggaran untuk memenuhi kebutuhan penjualan tersebut. Estimasi penjualan tahun 2002 merupakan proyeksi penjualan tahun 2000 dan tahun 2001. Untuk menentukan estimasi penjualan 2000 maka digunakan metode garis trend penjualan. Tabel dibawah ini merupakan data penjualan tahun 2000 dan 2001 yang diperlukan untuk estimasi penjualan pada tahun 2002.
Tabel 3.4
Penjualan Tahun 2000 dan 2001
Tahun
|
Kwartal
|
Penjualan
|
2000
2001
|
I
II
III
IV
I
II
III
IV
|
401.181.795
2.072.772.608
2.206.499.872
2.005.908.975
1.949.915.363
2.094.353.537
2.022.134.450
1.155.505.400
|
Sumber data: CV MJ Surabaya
Tabel 3.5
Perhitungan Persamaan Garis Tren Penjualan
Tahun
|
Kwartal
|
x
|
Penjualan
|
x2
|
xy
|
2000
2001
|
I
II
III
IV
I
II
III
IV
|
-7
-5
-3
-1
1
3
5
7
|
401.181.795
2.072.772.608
2.206.499.872
2.005.908.975
1.949.915.363
2.094.353.537
2.022.134.450
1.155.505.400
|
49
25
9
1
1
9
25
49
|
-2.808.272.565
-10.363.863.040
-6.619.499.616
-2.005.908.975
1.949.915.363
6.283.060.611
10.110.672.250
8.088.537.800
|
Sumber data: CV MJ Surabaya
a =
a =
= 1.738.534.000
b =
b =
b = 27.587.154
Persamaan garis trend penjualan
Y = a + bx
Y = 1.738.534.000 + 27.587.154 (x)1
Tabel 3.6
Estimasi Penjualan Tahun 2002
Kwartal
|
x
|
Penjualan
|
I
II
III IV |
9
11
13
15
|
1.986.813.386
2.041.992.694
2.097.167.002
2.152.341.310
|
8.278.319.392
|
Sumber data: CV MJ
2. Estimasi Pendapatan lain-lain dan biaya
Untuk menentukan penerimaan dan pengeluaran kas juga digunakan metode prosentase pos-pos laba/rugi atas penjualan. Karena estimasi untuk penjualan ini merupakan estimasi untuk jangka pendek, maka sebagai dasar perhitungan adalah pos-pos laba/rugi tahun 2002.
Perhitungan prosentase pos-pos laba/rugi tahun 2002 atas penjualan adalah sebagai berikut:
a. Harga pokok penjualan
= x 100% = 46,7%
b. Biaya penjualan
= x 100% = 0,7%
c. Biaya umum dan administrasi
= x 100% = 32,5%
d. Biaya lain-lain
= x 100% = 2,2%
e. Pendapatan lain-lain
= x 100% = 1,4%
f. Pajak
= x 100% = 7,0%
Pengeluaran kas dinyatakan sebagai prosentase atas penjualan adalah sebagai berikut:
Harga pokok penjualan 46,7%
Biaya penjualan 0,7%
Biaya administrasi dan umum 32,5%
Biaya lain-lain 2,2%
Total biaya dalam prosentase 1,4%
Pajak 7%
3. Estimasi penerimaan kas
Karena sumber dana terpenting dari perusahaan adalah penjualan, maka harus dihitung berapa jumlah kas yang diperoleh dari hasil penjualan yang diharapkan.
Estimasi penjualan menjadi dasar dari estimasi penerimaan kas pada tahun 2002. Berikut ini diperoleh data-data untuk menyusun estimasi penerimaan kas selama tahun 2002.
a. Penjualan dilakukan perusahaan dengan cara tunai sebesar 80% dan penjualan kredit sebesar 20% dari estimasi penjualan tahun 2002. Dari jumlah penjualan kredit, kerugian piutang tak tertagih berdasarkan pengalaman adalah 1% dari penjualan kredit. Pola pengumpulan yang diperkirakan masing-masing 90% dan 10% berturut-turut sejak triwulan penjualan.
b. Diperkirakan terdapat uang muka penjualan yang akan diterima sebesar 5% dari penjualan untuk setiap triwulannya.
c. Pendapatan lain-lain diperkirakan masing-masing
Triwulan I Rp 17.881.366
Triwulan II Rp 18.377.934
Triwulan III Rp 18.874.503
Triwulan IV Rp 19.371.072
Jumlah ini diperoleh dari perhitungan metode prosentase atas penjualan.
d. Setoran modal pemilik diperkirakan sebesar Rp 450.000.000 disetorkan pada triwulan IV.
4. Estimasi pengeluaran kas
Dari perusahaan diperoleh data-data pengeluaran kas yang dapat dipergunakan untuk menyusun estimasi penerimaan kas sebagai berikut:
a. Pembelian bahan baku
Menurut pengalaman, pembelian bahan baku dilakukan sesuai dengan estimasi penjualan tahun 2001. Rata-rata pembelian adalah 60% dari estimasi penjualan triwulan berikutnya, sedangkan pembayaran atas pembelian tersebut dilakukan secara tunai 80% dari pembelian pada triwulan pembelian dan sisanya 20% dilakukan secara kredit dibayar pada triwulan berikutnya.
b. Biaya penjualan diperkirakan Rp 57.948.233 yang terdiri dari:
- Komisi penjualan Rp 4.635.859
- Biaya pengangkutan Rp 22.599.809
- Biaya gudang dan penyimpanan Rp 17.384.470
- Biaya pemeliharaan kendaraan Rp 8.112.753
- Biaya iklan dan promosi Rp 5.215.342
c. Biaya umum dan administrasi diperkirakan Rp 2.806.350.274
- Biaya staf dan redaksi 813.841.579
- Biaya pengecatan, pengelasan dan lain-lain 112.254.011
- Biaya listrik dan air 533.206.552
- Biaya Telkom 196.430.781
- Biaya perjalanan dan transport 392.902.541
- Biaya asuransi, sumbangan dan iuran 402.952.541
- Biaya pemeliharaan aktiva 336.762.033
d. Biaya upah langsung per tahun diperkirakan Rp 215.097.760 masing-masing setiap triwulannya Rp 53.774.440.
e. Biaya bahan penolong. Setiap triwulan Rp 21.169.730.
f. Biaya lain-lain terdiri dari
Triwulan I Rp 63.644.094
Triwulan II Rp 55.133.803
Triwulan III Rp 56.623.509
Triwulan IV Rp 58.113.215
Data diperoleh dari estimasi biaya dengan metode pos laba/rugi terhadap penjualan.
g. Pelunasan hutang dagang dibayar tiap triwulan sebesar Rp 45.154.718,75
h. Pelunasan biaya yang harus dibayar setiap triwulan Rp 1.875.875
i. Pelunasan hutang lain-lain sejumlah Rp 2.802.825 tiap triwulan.
j. Pelunasan hutang bank dan bunganya.
Triwulan I Rp 59.460.427
Triwulan II Rp 56.830.347
Triwulan III Rp 54.200.268
Triwulan IV Rp 74.129.309
k. Pelunasan hutang deviden dibayar pada triwulan II dan IV masing-masing Rp 100.365.690
Dari data tersebut diatas disusun estimasi pengeluaran kas.
3.5. Penentuan Jumlah Kas Yang Optimal
Agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan kas maka perusahaan perlu menetapkan saldo kas yang optimum, dimana biaya saldo kas menunjukkan pada titik minimum.
Saldo kas yang berlebihan bila tidak dimanfaatkan untuk kegiatan operasional untuk tujuan yang menguntungkan bagi perusahaan akan merugikan, sedangkan kekurangan saldo kas akan mengakibatkan terganggunya kegiatan operasional perusahaan.
Dengan demikian sangat diperlukan penentuan jumlah saldo kas yang optimal dalam menyusun anggaran penerimaan dan pengeluaran kas, agar perusahaan memanfaatkan setiap kelebihan kas dan mencari sumber pembiayaan apabila saldo kas yang terlalu kecil.
Dalam rangka mengusahakan tercapainya saldo kas yang optimal, maka perusahaan dihadapkan pada biaya administrasi untuk mendapatkan jumlah dana kas yang kurang, yang dibutuhkan pada periode yang akan datang, serta bunga sebagai biaya yang ditanggung karena penahanan dana dalam perusahaan.
Dengan demikian posisi optimal tercapainya bila biaya saldo kas menunjukkan titik minimum atau apabila biaya untuk memiliki kas dan biaya pengurusannya adalah minimum. Dalam menentukan saldo kas yang optimal dapat menggunakan model WS. Baumol sebagai berikut:
C =
Dimana:
C = Jumlah dana kas optimal/optimum
b = Biaya transaksi tetap
T = Estimasi pengeluaran kas
i = Tingkat suku bunga
Saldo kas rata-rata = C/2
Syarat yang harus dipenuhi untuk menentukan saldo kas yang optimum dengan menggunakan model tersebut adalah:
Tabel 3.7
Estimasi Pengeluaran kas
CV MJ SURABAYA
Tahun 2002
(Dalam rupiah)
Uraian
|
Triwulan I
|
Triwulan II
|
Triwulan III
|
Triwulan IV
|
Estimasi Pengeluaran
Pembelian B. Baku
Pelunasan hutang dagang
By. Penjualan
By. Adm & umum
By. Upah langsung
By. Bahan penolong
By. Lain-lain
Pelunasan hutang dagang
By. Yang masih harus dibayar
Pelunasan hutang lain
Pelunasan hutang bank & bunga
Angsuran hutang jangka panjang & bunga
Pembayaran pajak
Pelunasan hutang deviden
|
980.156.493
180.618.875
13.907.730
673.530.433
53.774.440
21.169.730
53.644.096
45.154.719
1.875.875
2.802.825
59.460.427
79.484.309
102.086.702
-
|
1.006.640.160
245.039.123
14.293.945
692.235.523
53.774.440
21.169.730
55.133.803
45.154.719
1.875.875
2.802.825
56.830.347
77.699.309
102.086.727
100.365.690
|
1.003.123.829
251.660.040
14.680.169
710.939.614
53.774.440
21.169.730
56123.509
45.154.719
1.875.875
2.802.825
54.200.268
75.919.309
102.086.702
-
|
1.059.607.485
258.280.957
15.066.389
729.643.704
53.643.440
21.169.730
58.113.215
45.154.719
1.875.875
2.802.825
57.570.187
74.129.309
102.086.727
100.365.690
|
TOTAL
|
2.267.667.678
|
2.475.102.216
|
2.424.006.053
|
2.573.641.262
|
Sumber data: CV MJ SURABAYA
Sebagai berikut:
a. Adanya estimasi penjualan untuk tahun 2002.
Estimasi untuk penjualan tahun 2002 telah disusun dengan metode persamaan garis tren penjualan sebesar Rp 8.278.319.392.
b. Estimasi pengeluaran kas tahun 2002 sebesar Rp 9.740.417.209.
c. Biaya transaksi atau administrasi tetap.
Merupakan yang harus dikeluarkan untuk pembayaran biaya administrasi setiap melakukan pinjaman pada bank, untuk biaya administrasi tahun 2002 ditetapkan sebesar Rp 600.000.
d. Suku bunga yang berlaku
Suku bunga jika uang kita di bank dengan bunga 16% per tahun.
Berdasarkan anggaran kas yang disusun untuk tahun 2002 dan data tersebut diatas maka jumlah kas yang optimal dapat dihitung sebagai berikut:
=
= 270.283.424
Saldo rata-rata = Rp = 135.141.712
Berdasarkan penentuan jumlah kas yang optimum diatas, dapat disusun anggaran kas setelah penentuan jumlah kas yang optimal.
Tabel 3.8.a.
Anggaran Kas
CV MJ SURABAYA
Tahun 2002
(dalam rupiah)
Uraian
|
Triwulan I
|
Triwulan II
|
Triwulan III
|
Triwulan IV
|
Estimasi penerimaan:
Penjualan tunai
Pengumpulan piutang
Uang muka Penjualan
Setoran modal Pemilik
Total penerimaan kas
Estimasi pengeluaran
Estimasi pengeluaran:
Pembelian bahan baku
Pelunasan hutang dagang
Biaya penjualan
Biaya adm & umum
Biaya upah langsung
Biaya bahan penolong
Biaya lain-lain
Pelunasan hutang dagang
Biaya yang masih harus dibayar
Pelunasan hutang lain-lain
Pelunasan hutang bank & bunga
Angsuran hutang jk. panjang & bunga
Pembayaran pajak
Pelunasan hutang deviden
Total
Surplus/defisit
Saldo awal kas
Saldo akhir
|
1.589.454.709
425.064.375
99.340.919
17.881.366
-
2.131.741.368
980.156.493
180.618.875
13.907.730
673.531.433
53.774.440
21.169.730
53.644.096
45.154.719
1.875.875
2.802.825
59.460.427
79.484.309
102.086.702
-
2.267.667.678
(135.926.310)
783.037.500
647.111.190
|
1.633.594.155
401.280.411
102.099.934
18.377.934
-
2.155.351.535
1.006.640.160
245.039.123
14.293.945
692.235.523
53.774.440
21.169.730
55.133.803
45.154.719
1.875.875
2.802.825
56.830.347
77.699.309
102.086.727
100.365.690
2.475.102.216
(319.750.681)
647.111.190
327.360.509
|
1.677.733.602
403.222.103
104.858.350
18.874.503
-
2.204.688.557
1.003.123.829
251.660.040
14.680.169
710.939.614
53.774.440
21.169.730
56.623.509
45.154.719
1.875.875
2.802.825
54.200.268
75.919.309
102.086.702
-
2.424.066.053
(219.317.496)
327.360.509
108.043.013
|
1.721.873.084
414.146.614
107.617.066
19.371.072
450.000.000
2.713.077.800
1.059.607.485
258.280.957
15.066.389
729.643.704
53.774.440
21.169.730
58.113.215
45.154.719
1.875.875
2.802.825
51.570.187
74.129.309
102.086.272
100.365.690
2.573.641.262
139.436.538
108.043.013
247.179.551
|
Sumber data : CV MJ SURABAYA
Tabel 3.8.b.
Anggaran Kas Setelah Optimalisasi
CV MJ SURABAYA
Tahun 2002
Uraian
|
Triwulan I
|
Triwulan II
|
Triwulan III
|
Triwulan IV
|
Estimasi penerimaan:
Penjualan tunai
Pengumpulan piutang
Uang muka Penjualan
Pendapatan lain-lain
Setoran modal Pemilik
Total penerimaan kas
Estimasi pengeluaran:
Pembelian bahan baku
Pelunasan hutang dagang
Biaya penjualan
Biaya umum & adm
Biaya upah langsung
Biaya bahan penolong
Biaya lain-lain
Pelunasan hutang dagang
Biaya yang masih harus dibayar
Pelunasan hutang lain-lain
Pelunasan hutang bank & bunga
Angsuran hutang jk. panjang & bunga
Pembayaran pajak
Pelunasan hutang deviden
Total pengeluaran kas
Surplus/defisit
Saldo awal kas
Kas tersedia
Transaksi finansial
Arus kas masuk/keluar
NETTO
Saldo awal
Kas tersedia (kurang)
Pinjaman jangka pendek
Pelunasan hutang jangka pendek
Saldo akhir
|
1.589.454.709
425.064.375
99.340.919
17.881.366
-
2.131.741.368
980.156.493
180.618.875
13.907.730
673.531.433
53.774.440
21.169.730
53.644.096
45.154.719
1.875.875
2.802.825
59.460.427
79.484.309
102.086.727
-
2.267.667.678
(135.926.310)
783.037.500
647.111.190
(135.926.310)
783.037.500
647.111.190
-
-
647.111.190
|
1.633.594.155
401.280.411
102.099.934
18.377.934
2.155.351.535
1.006.640.160
245.039.123
14.293.945
692.235.523
53.774.440
21.169.730
55.133.803
45.154.719
1.875.875
2.802.825
56.830.347
77.699.309
102.086.727
100.365.690
2.475.102.216
(319.750.681)
647.111.190
327.360.509
(319.750.681)
647.111.190
327.360.509
-
-
327.360.509
|
1.677.733.602
403.222.103
104.858.350
18.874.503
2.204.688.557
1.003.123.829
251.660.040
14.680.169
710.939.614
53.774.440
21.169.730
56.623.509
45.154.719
1.875.875
2.802.825
54.200.268
75.919.309
102.086.702
-
2.424.066.053
(219.317.496)
327.360.509
108.043.013
(219.317.496)
327.360.509
108.043.013
27.088.699
-
135.141.712
|
1.721.873.084
414.146.614
107.617.066
19.371.072
450.000.000
2.713.077.800
1.059.607.485
258.280.957
15.066.389
729.643.704
53.774.440
21.169.730
58.113.215
45.154.719
1.875.875
2.802.825
51.570.187
74.129.309
102.086.727
100.365.690
2.573.641.262
139.436.538
108.043.013
247.179.551
139.436.538
135.141.712
274.578.250
-
27.098.699
247.479.551
|
Sumber data : CV MJ SURABAYA
Karena perusahaan mengalami defisit kas, maka perlu dibuat transaksi finansial untuk mengetahui berapa pinjaman yang harus dilakukan oleh perusahaan. Karena kekurangan kas dan berapa kelebihan kas dapat dipergunakan untuk membayar pinjaman yang dilakukan karena kekurangan kas tersebut.
Dari penyusunan anggaran kas CV MJ Surabaya setelah optimalisasi kas ternyata perusahaan pada triwulan ke III harus melakukan pinjaman jangka pendek sebesar Rp 27.098.699 karena triwulan tersebut mengalami defisit Rp 219.317.496.
Pinjaman sejumlah Rp 27.098.699 tersebut adalah untuk menaikkan saldo kas yang ada sampai pada jumlah minimum sebesar Rp 135.141.712.
Pada triwulan IV diharapkan akan menerima uang kas dalam jumlah yang cukup, sebesar Rp 139.436.538 sehingga jumlah kas yang tersedia sebesar Rp 274.578.250. Jumlah tersebut dapat digunakan perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya pada triwulan ke III dan perusahaan masih akan memiliki saldo kas sebesar Rp 247.479.551 pada akhir tahun anggaran.
Dengan menetapkan saldo yang optimal rata-rata yang harus dipertahankan oleh perusahaan yaitu sebesar Rp 135.141.712 perusahaan akan dapat membuat pembiayaan kegiatan operasional sehari-hari dan memenuhi kewajiban finansial yang harus segera dibayar.
3.6. Hubungan Antara Optimalisasi Kas Dengan Kegiatan Operasional
Kas merupakan unsur modal kerja dan juga merupakan bagian dari investasi perusahaan. Dengan demikian penentuan jumlah kas dalam perusahaan sangat berpengaruh terhadap total investasi perusahaan.
Apabila perusahaan tidak mempunyai cukup persediaan kas maka dapat mengganggu kegiatan operasional baik intern maupun ekstern. Namun ini tidak berarti perusahaan harus menyediakan uang kas sebanyak mungkin, sebab hal ini dilakukan maka berarti perusahaan telah
Sehingga penentuan jumlah kas yang optimal sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan. Dengan menetapkan jumlah kas yang optimal sebesar Rp 135.141.712 berarti CV MJ dapat membiayai kegiatan operasional sehari-hari dan kewajiban finansialnya pada saat ditagih dan meningkatkan efisiensi penggunaan kas.
3.7. Proyeksi Laporan Keuangan CV MJ SURABAYA
proyeksi laporan keuangan terdiri dari neraca dan ikhtisar laba/rugi yang disusun untuk masa yang akan datang. Proyeksi tersebut akan perencanaan kegiatan operasional perusahaan secara menyeluruh. Dengan melakukan proyeksi dari setiap unsur untuk memperoleh estimasi mengenai hasil yang akan dicapai.
Proyeksi laporan keuangan merupakan salah satu cara yang paling tepat dipergunakan untuk mengetahui kondisi perusahaan yang akan datang. Karena proyeksi laporan keuangan tersebut merupakan gambaran keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Proyeksi laporan keuangan CV MJ SURABAYA dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.9
Proyeksi Neraca
CV MJ SURABAYA
31 Desember 2002
(dalam rupiah)
AKTIVA
| |
Aktiva lancar
Kas dan bank
Piutang
Pajak dibayar dimuka
Persediaan
Uang muka pembelian
Total aktiva lancar
Aktiva tetap:
Akumulasi penyusutan
Nilai buku
Aktiva lain-lain
Total aktiva
|
Rp 247.479.551
348.168.734
-
508.447.895
50.309.314
1.154.405.493
4.708.165.430
(519.406.151)
4.188.759.279
24.842.622
5.368.007.394
|
PASIVA
| |
Hutang lancar:
Hutang dagang
Hutang bank
Biaya masih harus dibayar
Hutang lain-lain
Total hutang lancar
Hutang jangka panjang
Modal
Laba ditahan
Total hutang dan modal
|
264.901.874
333.923.280
12.146.520
45.629.874
656.600.769
876.888.435
3.750.000.000
845.181.190
5.368.007.398
|
Sumber data: CV MJ SURABAYA (diolah)
Tabel 3.10
Proyeksi Ikhtisar Laba Rugi
Yang berakhir tanggal 31 Desember 2002
Penjualan
Harga pokok penjualan
Laba kotor
Biaya penjualan
Komisi penjualan
Biaya pengangkutan
Gudang & penyimpanan
Pemeliharaan kendaraan
Biaya iklan & promosi
Total biaya penjualan
Biaya umum & administrasi
Biaya staf & redaksi
Biaya pengelasan, pengecatan dll.
Biaya kantor, listrik, air
Biaya Telkom
Perjalanan & transport
Asuransi, sumbangan
Pemeliharaan aktiva
Total biaya umum & adm
Biaya dan pendapatan lain:
Biaya lain-lain
Pendapatan lain-lain
Total biaya & pendapatan lain
Laba sebelum PPh
PPh
Laba bersih setelah PPh
|
8.278.319.392
3.865.975.158
4.412.344.234
4.635.859
22.599.809
17.384.470
8.112.753
5.215.342
57.948.233
813.841.579
112.254.011
533.206.552
196.430.781
392.902.777
420.952.541
336.762.033
2.806.350.274
182.123.026
115.896.471
298.019.407
1.572.880.688
579.482.357
993.398.331
|
Sumber data: CV MJ SURABAYA (diolah)
Dari perhitungan dan analisa yang dilakukan, jelas bahwa optimalisasi yang harus dilakukan dengan benar dalam penyusunan budget kas perusahaan, akan menghasilkan perencanaan dan pengelolaan kas secara optimal, sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan perusahaan dan dapat teruji dengan benar.
Contoh Alokasi Anggaran Kas Perusahaan ???
BalasHapus