TAHAP PERAMALAN



TAHAP PERAMALAN:
1. Penentuan tujuan peramalan
2. Pemilihan teori yang relevan
3. Pengumpulan data
4. Analisis data
5. Pengestimasian model sementara
6. Evaluasi model dan revisi model
7. Penyajian ramalan sementara kepada manajemen
8. Pembuatan revisi final
9. Pendistribusian hasil peramalan
10. Penentuan langkah-langkah pemantauan 

Peramalan merupakan suatu proses penting dalam dunia bisnis yang bertujuan untuk memprediksi atau meramalkan kejadian di masa depan berdasarkan informasi yang tersedia saat ini. Proses peramalan melibatkan beberapa tahapan yang dirancang secara sistematis untuk memastikan hasil peramalan yang akurat dan relevan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai setiap tahap dalam proses peramalan:

Penentuan Tujuan Peramalan:
Tahap pertama dalam peramalan adalah menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik. Tujuan ini dapat berupa prediksi penjualan, kebutuhan bahan baku, atau faktor-faktor lain yang memengaruhi kinerja bisnis. Penetapan tujuan yang jelas membantu dalam memilih metode peramalan yang sesuai.

Pemilihan Teori yang Relevan:
Memilih teori peramalan yang sesuai dengan konteks dan jenis data yang digunakan. Beberapa metode peramalan umum melibatkan pemilihan model matematis, seperti regresi linear, time series, atau teknik-teknik machine learning, tergantung pada sifat data yang dihadapi.

Pengumpulan Data:
Melibatkan pengumpulan data historis yang relevan untuk melakukan peramalan. Data yang akurat dan lengkap sangat penting untuk memastikan hasil peramalan yang baik. Proses ini bisa melibatkan data internal perusahaan atau data eksternal yang dapat mempengaruhi variabel yang diinginkan.

Analisis Data:
Menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk memahami tren, pola, dan karakteristiknya. Analisis ini membantu dalam memilih model peramalan yang paling sesuai dan memberikan wawasan mengenai variabilitas data.

Pengestimasian Model Sementara:
Membangun model peramalan sementara berdasarkan analisis data. Pengestimasian model ini melibatkan penerapan metode atau algoritma yang telah dipilih pada tahap kedua.

Evaluasi Model dan Revisi Model:
Mengukur kinerja model sementara dengan menggunakan metrik yang relevan. Jika diperlukan, melakukan revisi model untuk meningkatkan akurasi dan ketepatan peramalan.

Penyajian Ramalan Sementara kepada Manajemen:
Menyajikan hasil peramalan sementara kepada pihak manajemen untuk mendapatkan masukan dan persetujuan. Komunikasi yang efektif dengan pihak terkait dapat membantu dalam memastikan pemahaman yang sama terkait peramalan.

Pembuatan Revisi Final:
Melakukan revisi final berdasarkan masukan dari pihak manajemen atau hasil evaluasi lebih lanjut. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memastikan bahwa model peramalan mencerminkan dengan akurat kondisi bisnis yang dihadapi.

Pendistribusian Hasil Peramalan:
Menyampaikan hasil peramalan kepada stakeholder yang terlibat, termasuk departemen produksi, pemasaran, dan logistik. Hal ini memungkinkan mereka untuk melakukan persiapan atau pengaturan yang diperlukan sesuai dengan hasil peramalan.

Penentuan Langkah-langkah Pemantauan:
Menetapkan langkah-langkah untuk pemantauan dan evaluasi setelah peramalan diimplementasikan. Pemantauan ini membantu dalam mengidentifikasi perbedaan antara hasil peramalan dan kenyataan, serta memungkinkan perbaikan atau penyesuaian model di masa mendatang.

Dengan mengikuti tahapan-tahapan ini secara sistematis, sebuah organisasi dapat mengembangkan proses peramalan yang efektif dan adaptif untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam menjalankan operasional bisnisnya.

Peramalan disiapkan sedemikian rupa sehingga manajemen dapat membuat keputusan-keputusan yang tepat mengenai alokasi sumber daya yang ada sekarang menentukan hubungan teoritis yang menentukan perubahan-perubahan variabel yang diramalkan untuk:

1. Membantu seorang peramal dalam mengidentifikasi setiap kendala yang ada untuk dipecahkan dan dimasukkan ke dalam proses peramalan.

2. Suatu model teoritis seringkali membantu dalam memisahkan pengaruh-pengaruh terhadap faktor-faktor internal atau eksternal. Internal: harga jual, biaya promosi, kualitas produk, karakteristik produk (garansi, diskon), dan jaringan distribusi. Faktor eksternal: pendapatan konsumen, tingkat inflasi, tingkat pengangguran, perilaku para pesaing, dan perubahan kebijakan pemerintah.

3. Proses pembuatan kerangka teoritis yang tepat memaksa seorang peramal untuk memahami faktor-faktor seperti jaringan perdagangan, trend historis, pola penggunaan akhir, pangsa pasar, penyebaran konsumen secara geografis, faktor sosial politik, dan dinamika persaingan pasar, meyakinkan bahwa data yang diperoleh cukup akurat. Tahap ini biasanya merupakan tahap yang cukup rumit dan seringkali merupakan tahap yang paling kritikal karena tahap-tahap berikutnya dapat dilakukan atau tidak tergantung pada relevansi data yang diperoleh tersebut.

Dilakukan penyeleksian data karena dalam proses peramalan seringkali kita mempunyai data yang berlebihan atau bisa juga terlalu sedikit.
Dimana kita menguji kesesuaian (fitting) data yang telah kita kumpulkan ke dalam model peramalan dalam artian meminimumkan kesalahan peramalan.
Jika data yang tepat telah diperoleh dan sudah dipilih serta model peramalan yang tepat sudah dipilih, maka ekstrapolasi dapat dilakukan. Seringkali akurasi proses peramalan tersebut diuji dengan cara meramalkan periode sekarang dimana nilai-nilai data historis yang aktual diketahui. Pengujian terhadap pola kesalahan tersebut mengharuskan kita untuk memodifikasi prosedur peramalan sehingga kemudian kita akan dapat menghasilkan ramalan-ramalan yang lebih akurat.

Jika berbagai uji keandalan dan akurasi telah ditetapkan pada model tersebut, mungkin revisi perlu dilakukan. Revisi tersebut mungkin perlu dilakukan dengan memasukkan faktor-faktor kausal dalam model tersebut, membutuhkan suatu kerangka waktu yang berbeda, atau perubahan periode waktu data.
Demi keberhasilan suatu peramalan, maka dibutuhkan input dari manajemen. Ada berbagai pertanyaan yang harus ditujukan baik oleh pengguna ramalan dan pembuat ramalan pada tahap ini. apakah ramalan tersebut memenuhi persyaratan manajerial? Apakah manajemen akan menerima ramalan sementara tersebut sebagai ramalan sementara tersebut sebagai ramalan yang final?

Pada tahap ini dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian judgemental untuk melihat pengaruh dari resesi suatu perekonomian, pengaruh perubahan inflasi, kemungkinan pemogokan tenaga kerja, atau perubahan kebijakan pemerintah, dan sebagainya.
Tidak ada ramalan yang bersifat statis. Penyiapan suatu ramalan yang baru akan dilakukan tergantung pada hasil evaluasi tahap-tahap sebelumnya.
Pendistribusian hasil peramalan kepada manajemen harus pada waktu tepat dan dalam format yang konsisten. Peramal harus menentukan siapa yang harus menerima hasil ramalan tersebut, tingkat kerincian ramalan sesuai dengan para penggunanya, dan berapa kali para penggunanya harus diberikan dan diperbaiki. Setelah itu seorang peramal harus selalu melakukan diskusi dengan para pengguna ramalan tersebut berkenaan dengan kegunaan dari informasi peramalan tersebut.

Untuk mengevaluasi peramalan ketika sedang berlangsung dan langkah pemantauan yang memungkinkan seorang peramal untuk mengantisipasi perubahan yang tak terduga. Evaluasi pada tahap ini harus dipandang sebagai suatu proses pengendalian dan merupakan langkah yang diperlukan untuk menjaga keandalan estimasi masa datang. Jika ramalan meleset, seorang peramal harus mencari tahu apa sebabnya dan segera memperbaikinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Wiremesh murah hubungi Afandi - 081233336118. - Ada juga besi beton murah.

Jasa Pembuatan Pagar, Kanopi (+Renovasi)
WA ke 081233336118