“Ibu telah merelakan kalian
Untuk berangkat demonstrasi
Karena kalian pergi menyempurnakan
Kemerdekaan negeri ini
Ya, Ibu tahu, mereka tidak menggunakan gada
Atau gas air mata
Tapi langsung peluru tajam
Tapi itulah yang dihadapi ayah kalian almarhum
Delapan belas tahun yang lalu
Pergilah pergi, setiap pagi
Setelah dahi dan pipi kalian
Ibu ciumi
Mungkin ini pelukan penghabisan
(Ibu itu menyeka sudut matanya)
Tetapi ingatlah, sekali lagi
Jika logam itu memang membuat nama kalian
(Ibu itu tersedu sesaat)
Ibu relakan
Tapi jangan disaat terakhir kau teriakkan kebencian
Atau dendam kesumat
Pada seseorang
Walaupun betapa zalimnya
Orang itu
Niatkanlah menegakkan kalimat Allah
Diatas bumi kita ini
Dengan menegakkan keadilan
Dan kebenaran
Tanpa dendam dan kebencian
Kemudian lafazkan kesaksian pada Tuhan serta
Rasul kita yang tercinta
Pergilah pergi
Pagi ini”
(Mereka telah berpamitan dengan ibu yang tua.
Beberapa saat tangannya meraba rambut mereka.
Dan berangkatlah mereka bertiga. Tanpa menoleh lagi, tanpa kata-kata)
Karya : Taufik Ismail
Tidak ada komentar:
Posting Komentar