Contoh Daftar Istilah dalam bidang Kesehatanby Belajar Berbagi |
Contoh Daftar Istilah dalam bidang Kesehatan
Soal Biologi untuk latihan menghadapi ujian sekolah dan ujian nasional
Contoh Soal Biologi untuk latihan menghadapi ujian sekolah dan ujian nasionalby Belajar Berbagi |
Pulau Langerhans Pankreas -hormon Insulin
Pulau Langerhans Pankreas berperan menghasilkan hormon Insulinby Belajar Berbagi |
Besi Beton
Jayasteel: Solusi Besi Beton SNI Berkualitas
Jayasteel membanggakan diri sebagai penyedia solusi terbaik untuk kebutuhan besi beton SNI. Dengan komitmen pada kualitas dan layanan terbaik, Jayasteel hadir sebagai pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan konstruksi Anda. Kita akan membahas lebih lanjut mengenai besi beton SNI, jenis-jenisnya, serta informasi harga yang kompetitif.
Sebagai penulis konten di website Jayasteel, kami dengan bangga mempersembahkan solusi terbaik untuk semua kebutuhan besi beton SNI Anda. Jayasteel berkomitmen sepenuhnya pada standar kualitas tertinggi dan pelayanan terbaik, menjadikannya sebagai pilihan utama yang dapat diandalkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan konstruksi. Melalui website kami, kami tidak hanya menyediakan informasi mengenai berbagai jenis besi beton SNI yang tersedia tetapi juga memberikan wawasan mendalam mengenai keunggulan dan aplikasi praktisnya dalam proyek konstruksi.
Struktur dan Fungsi Alat Indera Pembau (Hidung), Pendengaran (Telinga), Penglihatan (Mata)
Struktur dan Fungsi Alat Indera Pembau (Hidung), Pendengaran (Telinga), Penglihatan (Mata)by Belajar Berbagi |
Penyumbatan Pembuluh Darah Kapiler
Pembuluh darah dapat dikategorikan berdasarkan ukurannya sebagai berikut:
1. Aorta tersusun atas: lapisan endothel, otot polos, dan jaringan ikat.
2. Pembuluh nadi besar (Arteri) berfungsi mengangkut oksigen melalui darah dari jantung ke seluruh jaringan tubuh, akan semakin mengecil ketika darah melewati pembuluh menuju organ lainnya.
3. Pembuluh nadi kecil (Arteriola), tersusun atas: lapisan endothel, dan otot polos. Arteriola sebagai pembuluh darah resistan berfungsi mengatur aliran darah dari arteri ke kapiler.
4. Kapiler tersusun atas: lapisan endothel. Pertukaran zat-zat yang terlarut dalam cairan darah ke jaringan tubuh dan sebaliknya terjadi melalui kapiler. Pembuluh kapiler : bentuknya kecil dan tipis, menghubungkan pembuluh arteri dan pembuluh vena. Lapisan dindingnya yang tipis memudahkan untuk dilewati oleh oksigen, nutrisi, karbon dioksida serta bahan sisa lainnya dari dan ke organ sel lainnya.
5. Venula, vena tersusun atas endothel dengan sel pipih selapis, sub-endothelium tersusun atas jaringan ikat tipis langsung berhubungan dengan tunica adventitia. Pembuluh vena : fungsinya menyalurkan aliran darah yang berisi bahan sisa kembali ke jantung jantung untuk dipecahkan dan dikeluarkan dari tubuh. Pembuluh vena semakin membesar ketika mendekati jantung. Bagian atas vena (superior) membawa darah dari tangan dan kepala menuju jantung, sedangkan bagian bawah vena (inferior) membawa darah dari bagian perut dan kaki menuju jantung.Tunica media tidak ada. Tunica adventitia tersusun atas jaringan ikat longgar dengan serabut colagen yang membentuk berkas-berkas longitudinal, sel fibroblast tampak diantaranya. sel-sel otot polos tampak pula. Pembuluh vena memiliki keistimewaan yaitu adanya katup-katup terutama pada vena di daerah ekstremitas (anggota badan) yang terdiri atas 2 lapisan semilunaris yang menonjol ke dalam lumen. Hubungan antara arteriola dan venula disebut anastomose arteriovenula (pembuluh darah shunt).
6. Vena cava, jaringan pembuluh-pembuluh darah ini sangat luas, jika dibentangkan panjangnya bisa mencapai lebih dari 60 ribu mil.Cukup untuk mengelilingi bumi lebih dari 2 kali!
Penyumbatan Pembuluh Darah
Posting oleh Blogger ke Buku PR, TUGAS, dan Catatan Sekolah pada 11/27/2012 05:35:00 PM
Lahirnya Ilmu Antropologi
- Sebagian orang Eropa memandang bangsa-bangsa di luar Eropa itu dianggap sebagai manusia liar sehingga muncul istilah orang primitif dengan kebudayaan liar (savages).
- Sebagian orang Eropa memandang adanya orang-orang yang masih memiliki sifat-sifat baik yang masih murni, belum mendapatkan pengaruh-pengaruh jahat atau buruk yang ada di bangsa Eropa waktu itu.
- Sebagian lagi ada yang menganggap adat istiadat mereka aneh dan unik, sehingga muncul dorongan untuk mengumpulkan berbagai benda yang ada hubungannya dengan suku-suku bangsa tersebut, seperti alat-alat rumah tangga, senjata, hasil kesenian dan kerajinan. Benda-benda tersebut pada awalnya dikoleksi oleh kerajaan dan orang-orang kaya. Koleksi benda-benda tersebut disebut etnografika. Dari keberadaan benda-benda itu, muncul gagasan untuk diorganisir dalam suatu tempat yang dikenal dengan misium. Pada akhir abad XVIII, didirikan musium etnografi pertama tentang kebudayaan bangsa-bangsa di luar bangsa Eropa.
Pengertian Etnografi dan Etnologi
ETNOGRAFI
Pengertian Etnografi
- Sebagian orang Eropa memandang bangsa-bangsa di luar Eropa itu dianggap sebagai manusia liar sehingga muncul istilah orang primitif dengan kebudayaan liar (savages).
- Sebagian orang Eropa memandang adanya orang-orang yang masih memiliki sifat-sifat baik yang masih murni, belum mendapatkan pengaruh-pengaruh jahat atau buruk yang ada di bangsa Eropa waktu itu.
- Sebagian lagi ada yang menganggap adat istiadat mereka aneh dan unik, sehingga muncul dorongan untuk mengumpulkan berbagai benda yang ada hubungannya dengan suku-suku bangsa tersebut, seperti alat-alat rumah tangga, senjata, hasil kesenian dan kerajinan. Benda-benda tersebut pada awalnya dikoleksi oleh kerajaan dan orang-orang kaya. Koleksi benda-benda tersebut disebut etnografika. Dari keberadaan benda-benda itu, muncul gagasan untuk diorganisir dalam suatu tempat yang dikenal dengan misium. Pada akhir abad XVIII, didirikan musium etnografi pertama tentang kebudayaan bangsa-bangsa di luar bangsa Eropa.

Pengertian Etnologi
Laporan Praktikum Wawancara SELEKSI KERJA
URAIAN KESIMPULAN
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan pada tanggal 2 Desember 2009, saudara Adi "dapat dipertimbangkan" untuk diterima di perusahaan kami sebagai administrator karena dilihat dari kelebihan atau keahlian yang ia miliki dalam bidang komputer dan fasih dalam berbahasa Inggris dan adanya semangat untuk bekerja sebenarnya dapat diterima di perusahaan kami namun ada beberapa hal yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk saudara Adi untuk diterima di perusahaan kami, salah satunya yaitu permintaan gaji yang cukup besar yang tidak sesuai dengan pendidikan akhir yang ia miliki dan posisi yang ada.
--
Posting oleh Blogger ke Buku PR, TUGAS, dan Catatan Sekolah pada 11/25/2012 08:39:00 PM
Istilah-istilah dalam bidang Sastra
Biografi : riwayat hidup yang ditulis oleh orang lain.
Diskriminatif : pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan suku, agama, ekonomi, dan sebagainya).
Diskusi : pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.
Edukatif : bersifat mendidik.

Fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.
Generalisasi : perihal membentuk gagasan atau simpulan umum dari suatu kejadian, hal, dan sebagainya.
Identitas : ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri.
Implementasi : pelaksanaan; penerapan.
Informasi : pemberitahuan kabar.
Intonasi : ketepatan tinggi rendah nada.
Kaderisasi : hal mendidik menjadikan seseorang menjadi kader.
Kritik : kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian atau pertimbangan baik buruk terhadap hasil karya atau pendapat.
Kualitas : tingkat baik buruk sesuatu; kadar.
Mahir : sangat terlatih.
Mimik : peniruan dengan gerak anggota badan dan raut muka.
Nada : tingi rendah bunyi.
Paradigma : kerangka berpikir.
Program : acara
Proposal : rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.
Telekomunikasi : komunikasi jarak jauh melalui kawat (telegrap, telepon) dan radio.
Duta Pulsa - Toko Barang Pilihan - Persewaan Alat Pesta - Penjual depot air minum isi ulang
dari buku sekolah
Bunga Rumah Makan -Naskah Drama
Karya Utuy Tatang Sontani
Panggung merupakan ruangan rumah makan, dialati oleh tiga stel kursi untuk tamu, lemari tempat minuman, rak kaca tempat kue, meja tulis beserta telepon, radio dan lemari. Pintu masuk ada di belakang dan pintu keluar ada di depan sebelah kiri.Adegan 3
Ani(ke belakang sambil menyanyi kecil).
Pengemis
(masuk pelahan-lahan dengan kaki pincang, setelah di dalam, melihat ke kiri-ke kanan, ke rak tempat kuekue, kemudian menuju rak itu dengan langkah biasa, tangannya membuka tutup stopples hendak mengambil kue).
Ani
(tampil dari belakang) Hai!
Pengemis
(cepat menarik tangannya).
Ani.
Engkau mau mencuri, ya?
Pengemis
(menundukkan kepala).
Ani
Hampir tiap engkau datang di sini, engkau kuberi uang.Tak nyana, kalau sekarang berani datang di sini dengan maksud mencuri.
Pengemis
Ampun, Nona, ampun.
Ani
Mau sekali lagi kau mencuri?
Pengemis
Saya tak akan mencuri bila saya punya uang.
Ani
Bohong!
Pengemis
Betul, Nona, sejak kemarin saya belum makan.
Ani
Mau bersumpah, bahwa engkau tak hendak mencuri lagi?
Pengemis
Demi Allah, saya tak akan mencuri lagi, Nona. Asal...
Ani
Tidak. Aku tidak akan memberi lagi uang padamu.
Pengemis (sedih)
Ah, Nona, kasihanilah saya.
Ani
Tapi mengapa tadi mau mencuri?
Pengemis
(sedih) Tidak, Nona, saya tidak akan sekali lagi. Dan saya sudah bersumpah. Ya, saya sudah bersumpah.
Ani
(mengambil uang dari laci meja) Awas, kalau sekali lagi engkau mencuri!
Adegan 4
Pengemis(masuk menjinjing tas kulit, melihat kepada pengemis)
Sudarma
Mengapa kau ada di sini? Ayo, keluar.
Pengemis
(diam menundukkan kepala).
Sudarma
(kepada Ani)
Mengapa dia dibiarkan masuk, An?
Ani
Hendak saya beri uang.
Sudarma
Tak perlu. Pemalas biar mati kelaparan. Padahal dia datang di sini mengotorkan tempat semata.
Ani
(memberi uang kepada pengemis) Nih. Lekas pergi.
Pengemis
Terima kasih, Nona. Moga-moga Nona panjang umur.
Sudarma
Lekas pergi dan jangan datang lagi di sini.
Pengemis
(pergi keluar dengan kaki pincang).
Sudarma
Lain kali orang begitu usir saja, An. Jangan rumah makan kita dikotorinya. (dengan suara lain) Tak ada yang menanyakan daku?
Ani
Ada, tapi entah dari mana, sebab Karnaen-lah yang menerima teleponnya tadi.
Sudarma
Anakku sudah biasa lalai. Barusan dia ketemu di jalan, tapi tidak mengatakan apa-apa. (mengangkat telepon) Sembilan delapan tiga.
Ani
(membersihkan kursi).
Sudarma
(kepada Ani) Meja ini masih kotor, An.
Ani
(membersihkan meja).
Sudarma
(dengan telepon)Tuan kepala ada? -Baik, baik.- Waaah, kalau sudah banyak uangnya, lama tidak
kedengaran suaranya, ya? - ya? -Ini Sudarma, bung. - Ha, ha, ha, betul, betul. - Biasa saja, menghilang sebentar untuk kembali berganti dulu. - (tertawa) -
Tapi, bung, bagaimana tentang kanteb yang dijanjikan itu? - Ah, ya? - Bagus, bagus, lebih cepat lebih nikmat. - ya, ya, sebentar ini juga saya datang. -Baik, baik. (telepon diletakkan; kepada Ani) Aku hendak pergi ke kantor pertemuan. Kalau ada yang menanyakan, baik perantaraan telepon atau datang, tanyakan keperluannya, lalu kau catat, ya An? (melangkah).
Ani
Ya.
Sudarma
Eh, jika nanti Usman datang di sini, suruh menyusul saja ke kantor pertemuan. Dan engkau jangan bepergian.
Sumber: Horison, Kitab Nukilan Drama, 2002
Tanggung Jawab sekretaris dan Tugasnya
1. Personal Responsibility (Tanggung Jawab Individu)
Sekretaris bertanggung jawab terhadap performansi diri sendiri dan upaya pengembangan ke arah yang lebih berkualitas. Dengan “mengelola” diri sendiri supaya dapat tampil dengan performansi prima dalam pelaksanaan tugas pokok sehari-hari, antara lain:
a. Mempermudah dan memperlancar kerja pimpinan melalui pengaturan waktu dan distribusi informasi yang efisien.
b. Mendistribusikan informasi dari kantor pimpinan secara jelas dan akurat.
c. Mendukung kelancaran alur kerja antara kantor pimpinan dengan bagian-bagian lainnya.
d. Memberikan peluang kepada pimpinan untuk lebih berfokus pada hal-hal strategis dan memiliki dampak jangka panjang.
e. Memberikan masukan positif dan inisiatif untuk perbaikan perusahaan.
2. Internal Responsibility (Tanggung Jawab Dalam)
Sekretaris bertanggung jawab terhadap upaya pencapaian superioritas kinerja kantor dan pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan. Tanggung jawab ini terwujud melalui aktivitas:
a. Mengelola sumber daya kantor termasuk keuangan.
b. Menciptakan suasana (fisik dan mental) yang mendukung kelancaran kerja.
c. Mendukung penciptaan budaya kerja yang positif.
d. Membantu menciptakan “kelompok informal positif” di lingkungan perusahaan.
e. Mengelola anak buah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja di kantor.
3. Networking Responsibility (Tanggung Jawab Cabang Perusahaan)
Tanggung jawab sekretaris untuk meluaskan wawasan dan jalinan perusahaan dengan tujuan peningkatan daya saing. Perwujudannya adalah melalui upaya memperluas network perusahaan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan acara-acara formal dan informal yang diselenggarakan oleh kantor dalam kaitannya dengan upaya mempertahankan dan berpartisipasi dalam mengembangkan citra perusahaan.
(A.B Susanto, 1997: 14-15)
4. Bertanggung jawab atas berhasilnya perusahaan tempat dia bekerja. Dalam peran aktifnya membantu kelancaran tugas-tugas pimpinan sehingga dapat tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Tanggung jawab hukum seorang sekretaris.
Salah satu segi penting dari jabatan sekretaris, walaupun kemungkinan besar tidak tercantum dalam peraturan tertulis, adalah tanggung jawab hukumnya sebagai perantara pimpinan dalam transaksi. Sebagai perantara, berarti sekretaris berperan menjadi wakil pimpinan dalam urusan bisnis dengan pihak ketiga, karena sekretaris mempunyai wewenang ini. Jadi sekretaris harus bertindak hati-hati dan bertanggung jawab.
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan oleh sekretaris:
a. Sekretaris tidak boleh melakukan jual beli dengan perusahaan demi keuntungan pribadi, kecuali bila perusahaan memberi ijin.
b. Sekretaris tidak boleh membocorkan rahasia usaha pimpinan baik masa bekerja atau masa kerja berakhir.
c. Sekretaris tidak dapat berkecimpung dalam suatu usaha saingan kecuali mendapat ijin dari pimpinan.
d. Sekretaris harus mengikuti secara cermat dan tepat semua instruksi pimpinan dalam melaksanakan tugas rutin.
e. Keterangan dari pimpinan mengenai batas-batas yang jelas dan pasti mengenai wewenang sekretaris sangat diperlukan dan jangan sekali-kali bertindak melampaui batas-batas tersebut. (Thomas W. Bratawidjaja, 1996: 87-88)

