Allah menggelar alam semesta termasuk bumi di dalamnya. Setelah bumi
tercipta lengkap dengan segala tumbuhan dan hewan, Allah menciptakan
manusia. Tidak hanya sekadar menciptakan, Allah mengangkat makhluk baru
bernama manusia itu sebagai
khalifah di bumi.
Sebagai khalifah, manusia memiliki tugas yang sangat berat. Salah satunya
adalah tugas untuk mengolah dan melestarikan bumi ini. Allah Mahaadil. Setelah
memberikan tugas sebagai khalifah, Allah memberikan bekal hidup kepada
manusia. Apa sajakah bekal hidup itu? Marilah kita pelajari bersama.
Terlepas dari kedua makna khalifah, manusia menempati kedudukan
istimewa di muka bumi ini. Bukan berarti manusia diistimewakan
kemudian boleh berbuat semaunya, melainkan sebaliknya. Kedudukan
istimewa manusia menuntut kearifan dan tanggung jawab besar terhadap
alam dan masyarakatnya. Amanah ini merupakan tugas bagi semua
manusia. Dengan demikian, setiap manusia harus melaksanakan tugas
tersebut dengan sebaik-baiknya. Melakukan tindakan yang dapat merusak
alam menyebabkan manusia lalai terhadap tugas yang diembannya.
Ayat-ayat tentang manusia dan tugasnya di bumi:
Surah Al-Baqarah [2] Ayat 30 tentang Manusia sebagai Khalifah
Kandungan Surah Al-Baqarah [2] Ayat 30
Surah Al-Mu’minun [23] Ayat 12–14 tentang Proses Penciptaan Manusia
Kandungan Surah Al-Mu’minun [23] Ayat 12–14
Surah Az .Zariyat [51] Ayat 56 tentang Kewajiban Manusia untuk Beribadah
Kandungan Az .Zariyat [51] Ayat 56
Surah An-Nahl [16] Ayat 78 tentang Nikmat Allah kepada Manusia
Kandungan Surah An-Nahl [16] Ayat 78
Kita sebagai manusia yang beriman kepada Allah harus melaksanakan tugas sebagai
khalifah Allah di bumi sebaik-baiknya. Untuk itu, kita perlu membiasakan diri dengan ibadah
dan tuntunan hidup yang telah Allah turunkan kepada kita. Di antaranya sebagai berikut.
1. Melaksanakan salat dengan khusyuk dan tepat waktu. Hal ini sangat penting untuk
menjaga hubungan kita dengan Allah.
2. Berbuat baik kepada sesama sebagai bentuk hubungan sosial kemasyarakatan.
3. Senantiasa menjaga lingkungan di sekitar kita. Hal ini mencerminkan kedudukan kita
sebagai pemakmur di muka bumi.
4. Menyebarkan kebaikan dan rahmat kepada siapapun. Hal ini merupakan pelaksanaan
dari tugas kita sebagai khalifah di bumi.
5. Mencegah kerusakan yang terjadi di sekitar kita.
1. Dalam Surah al-Baqarah [2] ayat 30 Allah menyatakan kehendak-Nya untuk menjadikan manusia sebagai khalifah di
bumi.
2. Surah al-Mu’minun [23] ayat 12–14 menceritakan proses penciptaan manusia sejak berujud unsur bumi hingga menjadi manusia yang utuh.
3. Surah Az .Zariyat [51] Ayat 56 mengingatkan manusia tentang tugas yang Allah berikan yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Tugas ini sekaligus menjadi alasan penciptaan manusia di bumi ini.
4. Surah an-Nahl [16] ayat 78 menyatakan tentang bekal yang Allah berikan kepada manusia dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi untuk beribadah kepada-Nya.
5. Dalam Surah al-Baqarah [2] ayat 30, al-Mu’minun [23] ayat 12–14, Az .Zariyat [51] Ayat 56, dan an-Nahl [16] ayat 78 terdapat beberapa bacaan tajwid seperti mad wajib muttasil, gunnah, alif lam qamariyah, dan qalqalah sugra.
Apakah yang kita lakukan dengan hidup kita? Apakah Anda pernah bertanya mengapa
Anda ada dan
tujuan Anda hidup? Mungkin Anda belum pernah bertanya atau tidak mau
tahu dengan hal tersebut. Satu hal yang pasti, semakin cepat Anda menyadari hal ini,
semakin tertata hidup Anda karenanya. Sebaliknya, semakin lambat Anda menyadarinya,
semakin tidak terkendali hidup Anda.
Mengapa demikian? Karena saat seseorang menyadari tujuan kehadirannya di suatu
tempat, hal tersebut akan mempengaruhi cara berpikirnya, cara bertindaknya, dan caranya
memandang sesuatu. Semakin dekat Anda dengan Allah dan kebenaran hakiki yang
disampaikan-Nya, semakin baik hidup Anda untuk bertindak sebagai khalifah dan beribadah
kepada-Nya. Demikian pula sebaliknya.