Mematuhi Aturan yang Berlaku

Dalam Surah al-Muja - dilah [58] ayat 11 juga ditegaskan, Dan apabila dikatakan, Berdirilah kamu, maka berdirilah, . . . .
Kita dilarang melanggar peraturan yang telah disepakati dengan alasan-alasan tertentu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ketika para sahabat diperintah untuk menghormati para ahli Badar karena derajat keistimewaan tertentu kepada mereka, para sahabat pun patuh pada peraturan tersebut.

Dalam menjalin hubungan kerja dengan orang lain hendaknya kita mematuhi aturan yang berlaku. Melanggar aturan yang telah disepakati bersama akan merugikan orang lain dan diri sendiri. Misalnya target kerja tidak tercapai, hubungan komunikasi kurang harmonis, dan terjadi perselisihan yang tidak diinginkan.


Dalam ajaran Islam bekerja bukan hanya sebagai sarana untuk mencari rezeki, tetapi juga jalan mendapatkan rida dari Allah Swt. Dengan cara bekerja seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga ia tetap dapat mengerjakan ibadah kepada Allah Swt. Dengan demikian, bekerja harus dilakukan dengan cara yang benar. Kita tidak boleh bekerja dengan cara yang melanggar aturan syariat sehingga akan merugikan kehidupan kita sendiri di akhirat kelak.

[ Selengkapnya tentang Etos Kerja ]

Kandungan Surah Al-Mujadilah [58] Ayat 11


Dalam Bekerja Hendaknya Membuat Perencanaan Tertentu
Memberikan Kesempatan kepada Orang Lain
Mematuhi Aturan yang Berlaku
Bekerja dengan Berbekal Iman dan Ilmu

Setiap muslim harus memiliki semangat kerja yang tinggi

Dalam bekerja kita harus memiliki perencanaan dan target-target tertentu.

Ar-Razi memberikan penjelasan yang menarik tentang turunnya ayat ini. Ar-Razi menjelaskan dua hal tentang ayat ini. Pertama, jika kita disuruh berdiri untuk memberikan kesempatan kepada orang lain yang lebih patut untuk menduduki, segeralah untuk memberikannya. Kedua, jika disuruh berdiri karena memang telah lama duduk, sebaiknya memberikan kesempatan kepada orang lain agar mereka juga dapat merasakan yang sama.

Kandungan Surah Al-Mujadilah [58] Ayat 11
Asbabun nuzul ayat ini menurut para ahli tafsir adalah berkaitan dengan sikap melapangkan dalam bermajelis. Ibnu ‘Abbas memberi penjelasan tentang sebab turunnya ayat ini. Menurutnya, turunnya ayat ini bertepatan ketika Rasulullah saw. dan para sahabat sedang berada dalam majelis kemudian datang Sabit bin Qais. Oleh karena pendengaran Sabit sudah agak terganggu, ia memilih masuk dalam majelis dan mendekati Rasulullah saw. Di antara para sahabat ada yang secara sukarela memberikan kesempatan, tetapi ada juga yang menolak.


Berdasarkan keterangan para ahli di atas, seluruhnya menjelaskan tentang tata cara bermajelis, yaitu dengan memberikan tempat kepada orang lain. Akan tetapi, ayat ini secara luas juga mengandung pesan yang dapat dipetik tentang tata cara bekerja, sebagai sarana penting dalam menjalani hidup di dunia ini.
a. Dalam Bekerja Hendaknya Membuat Perencanaan Tertentu
b. Memberikan Kesempatan kepada Orang Lain
c. Mematuhi Aturan yang Berlaku
d. Bekerja dengan Berbekal Iman dan Ilmu

Etos Kerja
Dalam ayat-ayat Al-Qur’an banyak ditemukan penjelasan tentang pentingnya bekerja. Akan tetapi, jika kita menyimak dalam masyarakat, jumlah pengangguran ternyata masih banyak. Coba bisakah kita menunjukkan solusi yang ditawarkan agar jumlah pengangguran di negeri kita berkurang. Perlukah membangkitkan semangat wirausaha bagi mereka agar tidak bergantung kepada orang lain?


1. Asbabun nuzul Surah al-Muja - dilah [58] Ayat 11 menurut para ahli tafsir berkaitan dengan sikap melapangkan dalam bermajelis.
2. Menurut pendapat Ar-Razi, Surah al-Muja-dilah [58] Ayat 11 menjelaskan dua hal sebagai berikut.
a. Jika kita disuruh berdiri untuk memberikan kesempatan kepada orang lain yang lebih patut untuk menduduki, hendaknya segera memberikannya.
b. Jika kita disuruh berdiri karena memang telah lama duduk, sebaiknya memberikan kesempatan kepada orang lain agar mereka juga dapat merasakan yang sama.
3. Dalam bekerja kita dianjurkan untuk membuat perencanaan tertentu.
4. Dalam hal muammalah kita hendaknya mau memberikan kesempatan kepada orang lain.
5. Bekerja harus dilakukan dengan mematuhi aturan yang berlaku.
6. Seseorang dapat bekerja dengan baik jika memiliki bekal iman dan ilmu.

Isi Kandungan Surah Al-Kafirun [109] Ayat 1–6

Allah Swt. dan rasul-Nya menganjurkan umat Islam bertoleransi dalam bidang muamalah, yaitu hal-hal yang menyangkut kemanusiaan dan tolong-menolong. Misalnya bersama-sama membangun jembatan, menengok ketika ada yang jatuh sakit, bergotong royong membangun rumah, menolong pemeluk agama lain yang tertimpa musibah, dan kegiatan masyarakat lainnya.

 Mode OK - |  Ok - | Testimoni | Standar Ukuran |  Reseller |

Hal ini dicontohkan Rasulullah yang menghormati jenazah Yahudi yang lewat dihadapannya. Namun, dalam bertoleransi kita tidak boleh mencampuradukkan masalah akidah. Akidah merupakan bagian esensial atau inti dari suatu agama. Agar tidak terjadi kebiasaan mencampuraduk akidah Allah menurunkan Surah al-Kafirun [109] sebagai pedoman dalam bertoleransi tersebut.

Wiremesh murah hubungi Afandi - 081233336118. - Ada juga besi beton murah.

Jasa Pembuatan Pagar, Kanopi (+Renovasi)
WA ke 081233336118